Você está na página 1de 10

CRITICAL JOURNAL REVIEW

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Drs. Robenhart Tamba, M.Pd.

Disusun oleh

Nama : Astoni Sinambela

Nim : 5171121001

Mata kuliah : Perkembangan Peserta Didik

PENDIDIKAN TENKIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIMED

2017
Pendahuluan
Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel
yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan adalah perubahan
atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan memiliki
arti yang sangat penting bagi makhluk hidup. Misalnya pada manusia, dengan tumbuh dan
berkembang dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan melestarikan keturunannya. Sewaktu
masih bayi, balita, dan anak kecil, manusia memiliki daya tahan Jurnal tubuh yang masih lemah
sehingga mudah terserang penyakit.

Tetapi, setelah tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya semakin kuat
sehingga kelangsungan hidupnya lebih terjamin. Pertumbuhan dan perkembangan membawa manusia
kepada kedewasaan. Setelah dewasa, manusia dapat menghasilkan keturunan sehingga populasi
manusia akan terjaga kelestariannya. Sekarang, coba kamu bayangkan jika tidak terjadi pertumbuhan
dan perkembangan pada manusia? Mungkin populasi manusia akan punah. Begitu juga dengan hewan
dan tumbuhan. Jika hewan dan tumbuhan tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan, maka
akan mengalami kepunahan. Pada tumbuhan, perkembangan ini menghasilkan bermacam-macam
jaringan dan organ tumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan berbedabeda antara
spesies satu dengan spesies yang lain. Tetapi, pada dasarnya memiliki persamaan tahapan
perkembangan. Dibawah ini menunjukkan proses perkembangan pada tumbuhan dan manusia.
Keterangan :
Judul KONSEP DASAR PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Sumber Word Press. Com


Volume dan Tahun 1, Nomor 1, Mei 2013 : 1-9

ISSN xxxx-xxxx
Penulis Mohammad Syamsussabri
Reviewer Indra Irawan Manik
Tanggal Minggu, 15 Oktober 2017

Abstrak :
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang terus menerus melakukan pertumbuhan
dan perkembangan, keduanya. Proses berlangsung dalam saling ketergantungan tergantung
satu sama lain. Perubahan kuantitatif terkait pertumbuhan terkait dengan peningkatan ukuran
dan struktur biologis, sedangkan pengembangan merupakan proses yang menggambarkan
perilaku kehidupan sosial psikologi manusia dalam posisi yang harmonis dalam masyarakat
luas dan kompleks. Seperti yang sudah disinggung pada perkembangan dan perkembangan,
banyak hal yang harus dibicarakan sangat penting bagi kita pada tahap awal pertumbuhan dan
perkembangan itu sendiri. Memang ada banyak masalah yang semuanya bisa dianggap
penting, yaitu: memahami pertumbuhan dan perkembangan, hukum dan tugas pembangunan,
karakteristik pertumbuhan dan perkembangan pada setiap periode, beberapa masalah dalam
pengembangan proses belajar siswa, solusi terhadap masalah pembangunan dalam proses
pembelajaran siswa.
Ringkasan Materi Jurnal :
A. Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan
1. Pengertian Pertumbuhan
Ada beberapa pendapat berbeda dalam mengartikan pertumbuhan dan perkembangan.
Namun demikian berdasarkan literature yang ada isitilah pertumbuhan biasanya merujuk untuk
menyatakan perubahan dalam bentuk fisik yang secara kuantitatif semakin besar/panjang. Sedangkan
istilah perkembangan diberi makna dan digunakan untuk menyatakan terjadinya perubahan aspek
psikologis dan aspek sosial.

1.1. Pengertian Pertumbuhan Secara Etimologis Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pertumbuhan
berasal dari kata tumbuh yang berarti tambah besar atau sempurna.

1.2. Pengertian Pertumbuhan Secara Termitologis Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan
kuantitatif pada materil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan
kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari ada menjadi tidak ada, dari kecil
menjadi besar dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan lain-lain.
Pertumbuhan juga merupakan perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi fisik, yang berlangsung secara normal pada diri anak yang sehat, peredaran waktu
tertentu (kartono). Pertumbuhan dinyatakan dalam perubahanperubahan yang terjadi pada bagian
tertentu, tetapi pertumbuhan itu sendiri adalah suatu sifat umum dari suatu organisme (Whitherington,
1991 : 156). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan merupakan perubahan
individu berupa fisik yang bersifat kuantitatif tentunya yang dapat diukur. Dapat dicontohkan
misalnya pertumbuhan berat badan, bertambahnya tinggi, dan bertambahnya panjang pada rambut.

1.3. Menurut Para Ahli Karl E. Garrison : Pertumbuhan adalah perubahan individu dalam bentuk
ukuran badan, perubahan otot, tulang, kulit, rambut dan kelenjar. Atan Long : Pertumbuhan adalah
perubahan yang dapat diukur dari satu peringkat ke satu peringkat yang lain dari masa ke masa. D.S
Wright & Ann Taylor: Pertumbuhan adalah pertambahan dalam berbagai sifat luaran seseorang (sifat
jasmani , seperti: ukuran tubuh, tinggi, berat badan dan lainlain).

2. Pengertian Perkembangan
2.1. Pengertian Perkembangan Secara Etimologis Perkembangan berasal dari kata kembang
yang berarti maju, menjadi lebih baik.

2.2. Pengertian Perkembangan Secara Termitologis Perkembangan adalah proses kualitatif


yang mengacu pada penyempurnaan fungsi sosial dan psikologis dalam diri seseorang dan
berlangsung sepanjang hidup manusia.

2.3. Menurut Para Ahli Perkembangan merupakan pola perkembangan individu yang
berawal pada konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi (Santrok Yussen.
1992). Dengan demikian perkembangan berlangsung dari proses terbentuknya individu dari proses
bertemunya sperma dengan sel telur dan berlangsung sampai akhir hayat yang bersifaf timbulnya
adanya perubahan dalam diri individu. Perkembangan merupakan serangkaian perubahan progresif
yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman, terdiri atas serangkaian
perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif (E.B. Harlock). Dimaksudkan bahwa perkembangan
merupakan proses perubahan individu yang terjadi dari kematangan (kemampuan seseorang sesuai
usia normal) dan pengalaman yang merupakan interaksi antara individu dengan lingkungan sekitar
yang menyebabkan perubahan kualitatif dan kuantitatif (dapat diukur) yang menyebabkan perubahan
pada diri individu tersebut. Perkembangan mengandung makna adanya pemunculan sifat-sifat yang
baru, yang berbeda dari sebelumnya (Kasiram, 1983 : 23), mengandung arti bahwa perkembangan
merupakan perubahan sifat individu menuju kesempurnaan yang merupakan penyempurnaan dari
sifat-sifat sebelumnya. Spikier (1966) mengemukakan dua macam pengertian yang harus
dihubungkan dengan perkembangan yaitu:
a. Ontogenetik, yang berhubungan dengan perkembangan sejak terbentuknya individu yang baru dan
seterusnya sampai dewasa
b. Filogenetik, perkembang dari asal-usul manusia sampai sekarang ini. Crow: Perkembangan adalah
perubahan secara kualitatif serta cenderung kearah yang lebih baik dari segi pemikiran, rohani,
moral, dan sosial. Karl E. Garrison: Perkembangan adalah hasil dari pada tindakan yang saling
berkaitan antara perkembangan jasmani dan pembelajaran. Atan Long: Perkembangan adalah adanya
timbul sifat baru yang berlainan dari sifat awal dan terus berlaku hingga akhir hayat. Dari pendapat
para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian perkembangan yaitu merupakan perubahan
individu kearah yang lebih sempurna yang terjadi dari proses terbentuknya individu sampai akhir
hayat dan berlangsung secara terus menerus. Sebagai contoh anak yang baru berusia 5 bulan hanya
dapat tengkurap kemudian setelah kirakira 7 bulan sudah bisa berdiri tapi dengan bantuan orang lain,
kemudian pada umur 9 bulan baru dapat berdiri sendiri dan mulai berjalan sedikit demi sedikit.
Setelah berumur 10 bulan baru dapat berjalan dengan lancar, setelah itu dia dapat berlari-lari. Maka
proses perubahan tersebut dinamakan dengan perkembangan.

B. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


Persamaan: Keduanya merupakan proses perubahan progresif. Maksudnya berjalan secara
bersamaan. Dan bersifat maju, meningkat dan menjadi lebih baik. Perbedaannya: Sifat perubahan:
Pada pertumbuhan perubahan bersifat kuantitatif sedangkan pada perkembangan perubahan bersifat
kualitatif fungsional. Aspek yang berubah: Pada pertumbuhan yang berubah adalah aspek fisik saja,
sedangkan pada perkembangan aspek yang berubah adalah aspek fisik dan psikis.

C. HUBUNGAN ANTARA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


Perkembangan tidak terpisahkan dari pertumbuhan. Perkembangan terjadi bersamaan
atau setelah terjadinya proses pertumbuhan. Perkembangan terjadi dengan baik jika didukung
oleh pertumbuhan yang normal

D. TEORI-TEORI PERKEMBANGAN
A. SIGMEUN FREUD ( PERKEMBANGAN PSYCHOSEXUAL )
1. Fase Oral (0 1 tahun) Pusat aktivitas yang menyenangkan di dalam mulutnya, anak mendapat
kepuasaan saat mendapat ASI, kepuasan bertambah dengan aktifitas mengisap jari dan tangannya atau
benda benda sekitarnya.
2. Fase Anal (2 3 tahun) Meliputi retensi dan pengeluaran feces. Pusat kenikmatannya pada anus
saat BAB, waktu yang tepat untuk mengajarkan disiplin dan bertanggung jawab.

3. Fase Urogenital atau faliks (usia 3 4 tahun) Tertarik pada perbedaan antomis laki dan perempuan,
ibu menjadi tokoh sentral bila menghadapi persoalan. Kedekatan anak lakilaki pada ibunya
menimbulkan gairah sexual dan perasaan cinta yang disebut oedipus compleks.

4. Fase Latent (4 5 tahun sampai masa pubertas) Masa tenang tetapi anak mengalami
perkembangan pesat aspek motorik dan kognitifnya. Disebut juga fase homosexual alamiah karena
anakanak mencari teman sesuai jenis kelaminnya, serta mencari figur (role model) sesuai jenis
kelaminnya dari orang dewasa.

5. Fase Genitalia Alat reproduksi sudah mulai matang, heteroseksual dan mulai menjalin hubungan
rasa cinta dengan berbeda jenis kelamin.

B. PIAGET (PERKEMBANGAN KOGNITIF)


Meliputi kemampuan intelegensi, kemampuan berpersepsi dan kemampuan mengakses informasi,
berfikir logika, memecahkan masalah kompleks menjadi simple dan memahami ide yang abstrak
menjadi konkrit, bagaimana menimbulkan prestasi dengan kemampuan yang dimiliki anak.
1. Tahap sensori motor ( 0 2 tahun) Perilaku anak banyak melibatkan motorik, belum terjadi
kegiatan mental yang bersifat simbolis (berpikir). Sekitar usia 18 24 bulan anak mulai bisa
melakukan operations, awal kemampuan berfikir.

2. Tahap pra operasional ( 2 7 tahun)


a. Tahap pra konseptual (2 4 tahun) anak melihat dunia hanya dalam hubungan dengan
dirinya, pola pikir egosentris. Pola berfikir ada dua yaitu: transduktif; anak mendasarkan
kesimpulannya pada suatu peristiwa tertentu (ayam bertelur jadi semua binatang bertelur) atau
karena ciriciri objek tertentu (truk dan mobil sama karena punya roda empat). Pola penalaran
sinkretik terjadi bila anak mulai selalu mengubahubah kriteria klasifikasinya. Misal mula
mula ia mengelompokkan truk, sedan dan bus sendirisendiri, tapi kemudian
mengelompokkan mereka berdasarkan warnanya, lalu berdasarkan besarkecilnya, dst.

b. Tahap intuitif( 4 7 tahun) Pola pikir berdasar intuitif, penalaran masih kaku, terpusat
pada bagian-bagian tertentu dari objek dan sematamata didasarkan atas penampakan objek.

3. Tahap operasional konkrit ( 7 12 tahun) Konversi menunjukkan anak mampu menawar satu
objek yang diubah bagaimanapun bentuknya, bila tidak ditambah atau dikurangi maka volumenya
tetap. Seriasi menunjukan anak mampu mengklasifikasikan objek menurut berbagai macam cirinya
seperti: tinggi, besar, kecil, warna, bentuk, dst.

4. Tahap operasional formal (mulai usia 12 tahun) Anak dapat melakukan representasi simbolis
tanpa menghadapi objekobjek yang ia pikirkan. Pola pikir menjadi lebih fleksibel melihat persoalan
dari berbagai sudut yang berbeda.

C. ERIKSON ( PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL )


Proses perkembangan psikososial tergantung pada bagaimana individu menyelesaikan tugas
perkembangannya pada tahap itu, yang paling penting adalah bagaimana memfokuskan diri individu
pada penyelesaian konflik yang baik itu berlawanan atau tidak dengan tugas perkembangannya.
Perkembangan Psikososial :
1. Trust vs. Misstrust ( 0 1 tahun) Kebutuhan rasa aman dan ketidakberdayaannya menyebabkan
konflik basic trust dan misstrust, bila anak mendapatkan rasa amannya maka anak akan
mengembangkan kepercayaan diri terhadap lingkungannya, ibu sangat berperan penting.
2. Autonomy vs shame and doubt ( 2 3 tahun) Organ tubuh lebih matang dan terkoordinasi dengan
baik sehingga terjadi peningkatan keterampilan motorik, anak perlu dukungan, pujian, pengakuan,
perhatian serta dorongan sehingga menimbulkan kepercayaan terhadap dirinya, sebaliknya celaan
hanya akan membuat anak bertindak dan berfikir raguragu. Kedua orang tua objek sosial terdekat
dengan anak.
3. Initiatif vs Guilty (3 6 tahun) Bila tahap sebelumnya anak mengembangkan rasa percaya diri dan
mandiri, anak akan mengembangkan kemampuan berinisiatif yaitu perasaan bebas untuk melakukan
sesuatu atas kehendak sendiri. Bila tahap sebelumnya yang dikembangkan adalah sikap raguragu,
maka ia akan selalu merasa bersalah dan tidak berani mengambil tindakan atas kehendak sendiri.
4. Industry vs inferiority (6 11 tahun) Logika anak sudah mulai tumbuh dan anak sudah mulai
sekolah, tuntutan peran dirinya dan bagi orang lain semakin luas sehingga konflik anak masa ini
adalah rasa mampu dan rendah diri. Bila lingkungan ekstern lebih banyak menghargainya maka akan
muncul rasa percaya diri tetapi bila sebaliknya, anak akan rendah diri.
5. Identity vs Role confusion ( mulai 12 tahun) Anak mulai dihadapkan pada harapan harapan
kelompoknya dan dorongan yang semakin kuat untuk mengenal dirinya sendiri. Ia mulai berpikir
bagaimana masa depannya, anak mulai mencari identitas dirinya serta perannya, jika ia berhasil
melewati tahap ini maka ia tidak akan bingung menghadapi perannya.
6. Intimacy vs Isolation ( dewasa awal ) Individu sudah mulai mencari pasangan hidup. Kesiapan
membina hubungan dengan orang lain, perasaan kasih sayang dan keintiman, sedang yang tidak
mampu melakukannya akan mempunyai perasaan terkucil atau tersaing.
7. Generativy vs self absorbtion ( dewasa tengah ) Adanya tuntutan untuk membantu orang lain di
luar keluarganya, pengabdian masyarakat dan manusia pada umumnya. Pengalaman di masa lalu
menyebabkan individu mampu berbuat banyak untuk kemanusiaan, khususnya generasi mendatang
tetapi bila tahaptahap silam, ia memperoleh banyak pengalaman negatif maka mungkin ia terkurung
dalam kebutuhan dan persoalannya sendiri.
8. Ego integrity vs Despair (dewasa lanjut) Memasuki masa ini, individu akan menengok masa lalu.
Kepuasan akan prestasi, dan tindakan-tindakan dimasa lalu akan menimbulkan perasaan puas. Bila ia
merasa semuanya belum siap atau gagal akan timbul kekecewaan yang mendalam.

D. KOHLBERG (PERKEMBANGAN MORAL)


1. Pra-konvensional Mulanya ditandai dengan besarnya pengaruh wawasan kepatuhan dan
hukuman terhadap perilaku anak. Penilaian terhadap perilaku didasarkan atas akibat sikap
yang ditimbulkan oleh perilaku. Dalam tahap selanjutnya anak mulai menyesuaikan diri
dengan harapanharapan lingkungan untuk memperoleh hadiah, yaitu senyum, pujian atau
benda.
2. Konvensional Anak terpaksa menyesuaikan diri dengan harapan lingkungan atau
ketertiban sosial agar disebut anak baik atau anak manis.
3. Purna Konvensional Anak mulai mengambil keputusan baik dan buruk secara mandiri.
Prinsip pribadi mempunyai peranan penting. Penyesuaian diri terhadap segala aturan di
sekitarnya lebih didasarkan atas penghargaannya serta rasa hormatnya terhadap orang lain.
E. HURLOCK (PERKEMBANGAN EMOSI)
Menurut Hurlock, masa bayi mempunyai emosi yang berupa kegairahan umum, sebelum
bayi bicara ia sudah mengembangkan emosi heran, malu, gembira, marah dan takut. Perkembangan
emosi sangat dipengaruhi oleh faktor kematangan dan belajar. Pengalaman emosional sangat
tergantung dari seberapa jauh individu dapat mengerti rangsangan yang diterimanya. Otak yang
matang dan pengalaman belajar memberikan sumbangan yang besar terhadap perkembangan emosi,
selanjutnya perkembngan emosi dipengaruhi oleh harapan orang tua dan lingkungan.

E. ASPEK-ASPEK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


Dari porses perkembangan dapat dikelompokan menjadi 3 aspek yaitu :
a) Aspek biologis merupakan perkembangan pada fisik individu, contohnya: bertambahnya berat.
badan dan tinggi badan yang tentunya dapat kita ukur.
b) Aspek kognitif meliputi perubahan kemampuan dan cara berfikir. Aspek ini merupakan perubahan
dalam proses pemikiran yang merupakan hasil dari lingkungan sekitar. salah satunya yaitu anak
mampu menyelesaikan soal matematika.
c) Aspek psikososial dapat diartikan bahwa aspek ini merupakan perubahan aspek perasaan, emosi,
dan hubungannya dengan orang lain. Dengan demikian aspek psikososial merupakan aspek
perkembangan individu dengan lingkungan sekitar atau masyarakat.
Dari semua aspek tersebut yaitu aspek biologis (fisik), aspek kognitif (pemikiran), dan
aspek psikososial (hubungan dengan masyarakat) semuanya saling mempengaruhi sehingga apabila
pada suatu aspek mengalami hambatan maka akan mempengaruhi perkembangan aspek yang lainnya.
3. Jenis-jenis Perubahan Dalam Pertumbuhan dan Perkembangan Perubahan-perubahan meliputi
beberapa aspek, baik fisik maupun psikis. Perubahan itu dapat dibagi dalam empat kategori utama,
yaitu:
a) Perubahan dalam Ukuran Perubahan dapat berupa pertambahan ukuran panjang atau tinggi berat
badan, diikuti perubahan organ-organ lain yang mengalami perubahan ukuran, antara lain perubahan
volume otak yang membawa akibat terjadinya perubahan kemampuan.
b) Perubahan dalam perbandingan Dilihat dari sudut fisik terjadi perubahan operasioanl antara kepala,
anggota badan, dan anggota gerak. Perubahan proposional juga terjadi pada perkembanagn mental.
Perbandingan antara yang rill, yang khayal dengan hal-hal yang rasional semakin lama semakin besar.
c) Berubah untuk mengganti hal-hal yang lama Misalnya, pada bayi terdapat kalenjer buntu yang
disebut tymus pada daerah dada yang sedikit demi sedikit mengalami penyusutan dan akan hilang
setelah dewasa. Berubah untuk memperoleh hal-hal baru Misalnya dilihat dari segi mental, seseorang
akan bertambah perbendaharaan kata dan bahasanya ketika mengalami pertambahan usia. Nilai dan
norma juga semakin meningkat.
F. PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN
Hurlock (1997: 29) menjelaskan bahwa prinsip-prinsip perkembangan tersebut meliputi:
1. Perkembangan Melibatkan Adanya Perubahan Perkembangan selalu ditandai adanya perubahan
yang bersifat progresif yang bertujuan agar manusia dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan
lingkungan.
2. Perkembangan Awal Lebih Kritis dari Perkembangan Selanjutnya Perkembangan merupakan
proses continue, dimana perkembangan sebelumnya akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya.
Oleh karena itu kesalahan ataupun gangguan pada perkembangan awal akan terus mempengaruhi
perkembangan-perkembangan berikutnya.
3. Perkembangan Merupakan Hasil Proses Kematangan dan Belajar Kematangan merupakan hasil
perkembangan melalui tahapan-tahapan yang kompleks dan saling terkait dari tahapan-tahapan awal
ke tahapan-tahapan selanjutnya. Perkembangan merupakan hasil belajar mengartikan bahwa
perkembangan diperoleh melalui usaha sadar dan latihan.
G. Hukum-Hukum Pertumbuhan dan Perkembangan
Bagi setiap makhluk hidup, sejak kelahirannya dan dalam menjalani kehidupan seterusnya
terdapat dasar-dasar dan pola-pola kehidupan yang berlaku umum sesuai dengan jenisnya. Di samping
itu tcrdapat pula pola-pola yang berlaku khusus sehubungan dengan sifat-sifat individualnya. Pola-
pola ini mempunyai arti yang universal yang bisa berlaku di mana-mana. Pola kehidupan yang
dimaksudkan bisa dipergunakan sebagai patokan untuk mengenal ciri perkembangan anak-anak,
misalnya anak-anak di Amerika, anak-anak di Asia, dan juga bagi anak-anak di Indonesia. Itu semua
karena ciri dan sifatnya yang universal. Lingkungan dan latar belakang kebudayaan masing-masing
bangsa mempengaruhi pola pertumbuhan dan perkembangan bangsa itu, dan dengan demikian, akan
terjadi atau terbentuk karakteristik-karakteristik yang menjadi pola khusus bangsa yang bersangkutan.
Di antara pola-pola khusus itu, dan bahkan antara pribadi dengan pribadi, juga terdapat perbedaan-
perbedaan tertentu. Perbedaan tersebut akan lebih jelas apabila dibandingkan secara keseluruhan
pribadi bangsa-bangsa itu. Berdasarkan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan itulah
diperoleh kecenderungankecenderungan umum dalam pertumbuhan dan perkembangan, yang
selanjutnya dinamakan hukumhukum pertumbuhan dan perkembangan. Hukumhukum perkembangan
itu antara lain:

1. Hukum Cephalocoudal
Hukum ini berlaku pada pertumbuhan fisik yang menyatakan bahwa pertumbuhan fisik
dimulai dari kepala ke arah kaki. Bagian-bagian pada kepala tumbuh lebih dahulu daripada bagian-
bagian lain. Hal ini sudah terlihat pada pertumbuhan pranatal, yaitu pada janin. Seorang bayi yang
baru dilahirkan mempunyai bagian-bagian dan alat-alat pada kepala yang lebih "matang" daripada
bagian-bagian tubuh lainnya. Bayi bisa menggunakan mulut dan matanya lebih cepat daripada
anggota badan lainnya. Baik pada masa perkembangan pranatal, neonatal, rnaupun anakanak, proporsi
bagian kepala dengan rangka batang tubuhnya mula-mula kecil dan makin lama perbandingan ini
semakin besar.

2. Hukum Proximodistal
Hukum Proximodistal adalah hukum yang berlaku pada pertumbuhan fisik, dan menurut
hukum ini pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi. Alat-alat tubuh yang
terdapat di pusat, seperti jantung, hati, dan alat-alat pencernaan lebih dahulu berfungsi daripada
anggota tubuh yang ada di tepi. Hal ini tentu saja karena alatalat tubuh yang terdapat pada daerah
pusat itu lebih vital daripada misalnya anggota gerak seperti tangan dan kaki. Anak masih bisa
melangsungkan kehidupannya bila terjadi kelainan-kelainan pada anggota gerak, akan tetapi bila
terjadi kelainan sedikit saja pada jantung atau ginjal bisa berakibat fatal. Ditinjau dari sudut biologis,
sudut anatomis, dan sudut ilmu faal masih banyak lagi ketentuan yang berhubungan dengan
pertumbuhan, struktur dan fungsi, serta kefaalan anggota tubuh. Misalnya dalam hal kematangan,
anggota-anggota tubuh akan tumbuh, berkembang, dan berfungsi yang tidak sama antara satu dengan
lainnya. Contohnya terlihat pada kelenjarkelenjar kelamin, yang baru mulai berfungsi (matang) ketika
anak memasuki masa remaja.
3. Perkembanga Terjadi dari Umum ke Khusus
Pada setiap aspek terjadi perkembangan yang dimulai dari hal-hal yang umum, kemudian
berangsur menuju hal yang khusus. Terjadi proses diferensiasi seperti yang dikemukakan oleh
Werner. Anak akan lebih dulu mampu menggerakkan lengan atas, lengan bawah, tepuk tangan baru
kemudian menggerakkan jemarinya. Dari sudut perkembangan juga terlihat hal yang tadinya umum
ke khusus.

4. Perkembangan Berlangsung dalam TahapanTahapan Perkembangan


Pada setiap masa perkembangan terdapat ciriciri perkembangan yang berbeda dalam setiap
fase perkembangan. Sebenarnya ciri-ciri perkembangan sebelumnya diperlihatkan pada masa
berikutnya, hanya saja terjadi dominasi pada cirri-ciri yang baru. Namun demikian ada aspek-aspek
tertentu yang tidak berkembang dan tidak meningkat lagi, hal ini disebut fiksasi.
5. Hukum Tempo dan Ritme Perkembangan
Setiap tahap perkembangan tidak berlangsung secara melompat-lompat. Akan tetapi
menurunkan suatu pola tertentu dengan tempo dan irama tertentu pula. Yang ditentukan oleh kekuatan
yang ada dalam diri anak. Dalam praktik, sering terlihat dua hal sebagai petunjuk keterlambatan pada
keseluruhan perkembangan mental, yakni:
a. Jika perkembangan kemampuan fisik untuk berjalan jauh tertinggal dari patokan umum,
tanpa ada sebab khusus pada fungsionalistik fisik yang terganggu.
b. Jika perkembangan kemampuan sangat terlambat dibandingkan dengan anak-anak yang
lain pada masa perkembangan yang sama.

Kesimpulan
Pertumbuhan lebih banyak berkenaan dengan aspek-aspek jasmaniah atau fisik.
Pertumbuhan menunjukkan pertumbuhan atau penambahan secara kuantitas, yaitu
penambahan dalam ukuran besar atau tinggi.
Perkembangan berhubungan dengan aspekaspek pasikis atau rohaniah. Perkembangan
berkenaan dengan peningkatan kualitas, yaitu peningkatan dan penyempurnaan fungsi.
Dengan demikian, disimpulkan bahwapertumbuhan berkenaan dengan penyempurnaan
struktur sedangkan perkembangan dengan penyempurnaan fungsi.

Kelebihan

Jurnal ini dilengkapi oleh dokumentasi berupa gambar sehingga memudahkan


pembaca untuk mengetahui pengertian isi jurnal labih dalam lagi.
Sistematika pembuatan jurnal sudah baik karena ditopang oleh adanya
tahapan-tahapan serta pengertian pertumbuhan dan perkembangan menurut
para ahli.

Kelemahan

Jurnal ini tidak memiliki sampel sebagai bahan percobaan.


Peneliti juga tidak menjelaskan secara akurat tujuan pembuatan jurnal ini.
Daftar Pustaka :

Rujukan Buku
Hartinah, Siti. 2011. Pengembangan Peserta Didik.Tegal: PT Refika Aditama. Sunarto,
dkk. 2002. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Jurnal
Tahir, Nurdin. 2012. Pertumbuhan dan Perkembangan. Volume1: Halaman 2, 6,
7.Astawa, I Gede Satria. 2012. Konsep Pertumbuhan dan
Perkembangan. Volume: 3-4,6.Kuntjojo. 2008. Pertumbuhan dan Perkembangan.
Volume 1: Halaman 5, 4).

Internet
KBBI. 2012. Arti Kata Tumbuh Menurut KBBI. (diakses dari
http://bahasa.kemdiknas.go.id/ kbbi/index.php pada hari Senin, 24 Maret 2013
pukul 14.10 WITA).KBBI. 2012. Arti Kata KembangMenurut KBBI. (diakses dari
http://bahasa.kemdiknas.go.id/ kbbi/index.php pada hari Senin,24 Maret 2013 pukul
14.17WIB).
.

Você também pode gostar