Você está na página 1de 6

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH : ETIKA PROFESI TEKNIK

PERLUKAH ETIKA PROFESI (INSINYUR)

DIMASUKAN DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI TEKNIK

Dibuat Oleh: - Yudiana (1470011122)


- Muhammad Balya Arifin (1470011033)
-
-
-
Fakultas Teknik Mesin (Kontruksi dan Perancangan) Semester VII

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

JAKARTA

(2017)

1
PERLUKAN ETIKA PROFESI (INSINYUR) DIMASUKAN DALAM KURIKULUM
PERGURUAN TINGGI TEKNIK?

KURIKULUM SEBAGAI ALAT PENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN

Pengertian Pendidikan nasional menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003 adalah


pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia
dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Didalam Pasal 3 Undang Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dinyatakan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta


peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Agar pendidikan nasional berfungsi sesuai dengan undang-undang diatas, maka pemerintah
telah menentukan standar kompetensi dimasing-masing jenjang pendidikan adapun
kurikulum disusun sebagai panduan dan alat untuk mencapai standar kompetensi tersebut.

Kurikulum selalu berkembang setiap tahunnya baik cara penyusunannya maupun sistem
kurikulum itu sendiri. Sebagai contoh pada tahun 2006 kurikulum disusun bukan hanya oleh
pemerintah pusat akan tetapi juga oleh pemerintah daerah dan satuan pendidikan (sekolah-
sekolah), sedangkan pada tahun 2013 kurikulum kembali disusun oleh pemerintah pusat saja.
Nama serta sistem kurikulum juga selalu berubah. Perubahan perubahan tersebut dilakukan
adalah agar kurikulum yang disusun selalu sesuai dengan perkembangan zaman.

Kurikulum yang dijalankan sekarang akan terasa dampaknya setelah peserta didik yang
sekarang menjalankan kurikulum tersebut selesai menjalankan proses pendidikannya dan
terjun ke dunia usaha atau masyarakat. Sehingga kurikulum harus selalu dikembangkan dan
mampu membaca perkembangan zaman beberapa tahun kedepan.

2
PENGAJARAN ETIKA DITIAP JENJANG PENDIDIKAN

Di era teknologi informasi sekarang ini perkembangan ilmu atau mata pelajaran yang
dijadikan kurikulum terutama pada kurikulum pendidikan tinggi berkembang sangat pesat
sebagai contoh mata pelajaran yang pada tahun 2003 diajarkan di fakultas teknik informatika
saat ini sudah diajarkan di sekolah menengah. Contoh lain misalnya penerapan beberapa
software didalam ilmu kedokteran, teknik, manajemen dan lain-lain.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat hendaknya diimbangi dengan
perkembangan pengetahuan tentang etika . walaupun ilmu yang mengajarkan pengetahuan
etika ini perkembangannya cenderung lambat atau bahkan stabil. Akan tetapi kembali pada
fungi pendidikan nasional yaitu membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-Undang no.20 tahun 2003).
Oleh karena itu pendidikan etika selalu dimasukan kedalam kurikulum pendidikan.

Sebelum peserta didik atau siswa masuk ke sebuah perguruan tinggi pendidikan moral dan
etika sudah dipelajari bahkan sebelum masuk ke sekolah dasar yaitu dilingkungan keluarga.
Keluarga sangat penting dalam perkembangan etika seorang anak. Sebuah keluarga yang
harmonis dan selalu memperhatikan etika dalam kehidupan sehari-hari akan menghasilkan
anak yang juga selalu memperhatikan etika dalam pergaulannya sehari-hari, orang tua yang
selalu membimbing dan memberi contoh senantiasa akan membentuk etika yang baik bagi
anaknya. Lingkungan masyarakat adalah aspek terpenting lainnya dalam membentuk etika
seseorang. Di Sekolah Dasar dan Menengah pendidikan etika ada pada mata pelajaran agama
dan mata pelajaran kewarganegaraan. Selain itu peranan guru sangat penting dalam
pendidikan etika peserta didik didalam membimbing dan memberi contoh.

Pertanyaannya pendidikan etika yang secara non formal dibentuk di keluarga dan lingkungan
masyarakat dan secara formal dimasukan kedalam kurikulum sekolah dasar sampai dengan
sekolah menengah apakah sudah membentuk calon-calon mahasiswa yang memiliki etka
yang baik?

Pada praktiknya pendidikan etika seakan hanya slogan belaka, pendidikan di negara kita saat
ini lebih mengutamakan kecerdasan dibandingkan dengan etika, buktinya adalah untuk lulus
dari jenjang pendidikan tertentu mata pelajaran yang diuji kelulusannya adalah mata
pelajaran Bahasa Indonesai, Matematika, Bahasa Inggris dan IPA/IPS. Begitu juga untuk

3
masuk perguruan tinggi calon mahasiswa juga harus lulus ujian mata pelajaran tersebut.
Tidak ada mata pelajaran agama atau mata pelajaran lainnya yang mempelajari tentang etika.

Untuk itu perguruan tinggi yang merupakan jenjang pendidikan terakhir harus benar-benar
memperhatikan pelajaran tentang etika. Perguruan tinggi harus menjadi filter terakhir untuk
membentuk etika seorang peserta didik.

Di perguruan tinggi jurusan Teknik sendiri mata kuliah yang membahas tentang etika adalah
mata kuliah agama dan kewarganegaraan yang mengajarkan etika hidup bermasyarakat
secara umum. adapun mata kuliah lainnya adalah etika profesi teknik.

Dengan adanya mata kuliah etika profesi teknik diharapkan seorang Sarjana Teknik dapat
mengetahui dan mentaati peraturan atau etika dalam menjalankan pekerjaannya dibidang
masing-masing.

PERBEDAAN ETIKA (ETOS) KERJA DENGAN ETIKA PROFESI

Di dunia kerja sendiri ada kode etik yang mengikat seluruh komponen pekerja. Misalnya :
Mengucapkan salam kepada customer dengan cara membungkuk atau menganguk di
perusahaan jepang, harus selalu memakai seragam kerja, dll. Selain itu, di dunia kerja juga
masih berlaku etika yang umumnya berlaku dimasyarakat contohnya: bersaing secara sehat,
ramah, saling menghormati, dll. Etika di dunia kerja yang disebutkan diatas disebut etika
(etos) kerja. Etos Kerja harus dipatuhi oleh seorang pekerja biasa (non profesional) yang
bekerja di Perusahaan atau instansi tertentu.

Etika profesi berbeda denga Etika (Etos) Kerja adapun pengertian keduanya adalah sebagai
berikut:

Berdasarkan Bahan Ajar STAN Prodip 1 Pajak Etika Profesi

Etika (etos) kerja adalah seperangkat sikap atau pandangan mendasar yang dipegang
sekelompok manusia untuk menilai bekerja sebagai suatu hal yang positif bagi peningkatan
kualitas kehidupan sehingga memengaruhi perilaku kerjanya.

Sementara etika profesi adalah panduan bagi mereka para profesional (dokter, pengacara,
akuntan, wartawan, dll) dalam menjalani kewajiban mereka memberikan dan
mempertahankan jasa kepada masyarakat yang berstandar tinggi. Para professional memiliki
karakteristik khusus dari segi pendidikan atau pelatihan, pengetahuan, pengalaman, dan
hubungan dengan klien, yang membedakannya dari pekerja non profesional. Tuntutan akan
standar profesionalisme dan etika terhadap professional adalah jauh lebih tinggi dibandingkan
terhadap non-profesional.
4
Etika profesi merupakan bagian dari etika kerja. Meskipun etika profesi dibedakan dari etika
kerja, kerangka dan prinsip-prinsip yang dicakup etika profesi tetap dapat diberlakukan
sebagai etika kerja. Akan tetapi jika sesorang profesional melanggar etika profesi maka harus
di usut dengan pelanggaran etika profesi bukan dengan hukum pidana atau perdata.

REKOMENDASI : ETIKA PROFESI INSINYUR HARUS DIMASUKAN DALAM


KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI TEKNIK

Seorang mahasiswa teknik yang sedang belajar di Perguruan Tinggi jurusan teknik tentu saja
berharap setelah lulus nantinya bukan hanya menjadi pekerja biasa akan tetapi menjadi
seorang pekerja profesional

Untuk menjadi seorang professional bukanlah pekerjaan yang mudah disamping


menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi juga diperlukan usaha yang keras, karena
ukuran profesionalitas seseorang akan dilihat dua sisi. Yakni teknis keterampilan atau
keahlian yang dimilikinya, serta hal-hal yang berhubungan dengan sifat, watak, dan
kepribadiannya (Etika).

NAH..... sisi yang kedua yaitu attitude inilah yang sulit dibentuk untuk itu peranan mata
kuliah Etika profesi sangat penting untuk melengkapi mata kuliah yang membahas tentang
Etika lainnya.

Akan tetapi mata kuliah tersebut dirasa kurang tepat sasaran karena seorang sarjana teknik
yang sudah bekerja atau sudah menjadi profesional serta sudah lulus dalam ujian Program
Profesi Insinyur berhak mendapatkan gelar Insinyur dan resmi berprofesi sebagai Insinyur.
Alangkah lebih tepat jika mata kuliah yang diajarkan di Perguruan Tinggi Teknik adalah
Mata Kuliah Etika Profesi Insinyur.

Mata Kuliah Etika Profesi Insinyur hendaknya diberikan atas dasar rekomendasi dari
Persatuan Insinyur Indonesia (PII) sebagai lembaga yang menaungi seluruh Insinyur di
Indonesia.

Dengan Mata Kuliah Etika Profesi Insinyur mahasiswa fakultas teknik diharapkan memiliki
dorongan dan keinginan yang kuat untuk memperoleh gelar Insinyur setelah menyelesaikan
kuliahnya.

5
DAFTAR PUSTAKA

- Undang-undang No 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional

Você também pode gostar