Você está na página 1de 2

Analisis Level rantai Berwick:

1. Pengalaman pasien : sesuai dengan kasus di atas, pasien gawat darurat tidak mendapatkan
penangan secara cepat dan tepat di IGD puskesmas sesuai dengan tugas IGD yang harus menagani
pasien gawat darurat. pasien di biarkan duduk di bangku menunggu di teras IGD. padalah pasien
sedang kesakitan, perdarahan dan ketuban pecah. hal tersebut sangat membahayakan pasien. Di
buktikan dengan konsdisi pasien yang syok.
2. Micro system devolepment :dari kaus diatas perawat, dan cleining servis tidak siap siaga dalam
melayani pasien di IGD. Hal tersebut di buktikan dengan belum siapnya ruangan yang seharusnya
di pakai untuk menrima pasien, kurangnya kepekaan perawat IGD terhadap pasien yang terkesan
acuh tak acuh. Serta tidak adanya dokterjaga yang seharusnya berada di IGD.
3. profesional devolepment: pa kasus ditas banyak kesalahan yang di lakukan oleh beberapa tenaga
iPasien di biarkan datang sendiri diantar oleh suami. Perawat igd yang acuh dengan kondisi gawat
darurat pasien. Perawat igd tidak melakukan pemeriksaan kepda pasien, perawat igd juga
langsung menyuruh pasien datang ke ruang bersalin tanpa diantar.
4. Organizational development:
Tidak adanya kerja tim yang bagus dari pihak igd sehingga pasien tidak di tangani dan tidak
dilakukan triasi. Kurangnya kera tim yang baik dari pihak cleaning servis. Sehingga ruangan tidak
di persiapkan dengan cepat dan baik.

KASUS 2

Menejemen lean adalah suatu menejemen yang di gunakan untuk untuk merampingkan proses,
sehingga meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Lean mengembangkan proses yang lebih cepat, lebih efisien dan ekonomis, dan memberikan
pelayanan yang memuaskan kepada pasien. Manajemen Lean (Lean Management) merupakan
salah satu metode dalam manajemen operasional untuk memperbaiki proses. Termasuk proses
dalam pelayanan pasien. Metode lean memiliki keunggulan yang dapat memenuhi semua skala
operasional, strategis, taktis bukan hanya pada perusahaan manufaktur namun juga pada
perusaan jasa seperti dalam pelayanan kesehatan. Karena dalam manajemen lean fokusnya
adalah pada perbaikan alur proses dengan menghilangkan pemborosan (waste) yang dapat
menganggu alur proses. Dengan mengaplikasikan manajemen lean maka sebuah unit bisnis
termasuk rumah sakit dapat menghemat uang, waktu, ruang, alat dan bahan habis pakai serta
persediaan logistic lainnya.
Menurut Radnor (2012) ada beberapa faktor kunci untuk suksesnya implementasi Lean, diantaranya
adalah 1) Budaya organisasi, 2) Kepemimpinan dan komitmen manajemen, 3) Ketersedian sumber
daya, 4) Strategi komunikasi dan 5) Dukungan organisasi. Menurut Sobek II (2011).

faktor sukses implementasi Lean di rumah sakit meliputi : 1) Keterlibatan secara luas, 2)
Kepemimpinan yang kuat, 3) Komunikasi, 4) Pelatihan, 5) Problem solving, dan 6) Standarisasi. Di
Indonesia.

Você também pode gostar