Você está na página 1de 23

BAB V

HASIL

5.1 Analisis Univariat

Pada analisis univariat ini akan digambarkan distribusi frekuensi dari masing-

masing variabel yang diteliti, baik variabel independen maupun variabel dependen.

5.1.1 Gambaran Perilaku Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Besi

Perilaku ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi (Fe) pada penelitian ini

dikategorikan menjadi dua yaitu kurang dan baik. Berdasarkan hasil penelitian

diketahui bahwa dari 92 responden yang diteliti, ibu hamil yang perilaku

konsumsi tablet besinya baik yaitu sebanyak 45 orang (48,9%) dan ibu hamil

yang perilaku konsumsi tablet besinya kurang yaitu sebanyak 47 orang (51,1%).

Adapun gambaran perilaku ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi di

puskesmas Kadugede dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut.

Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Perilaku Mengkonsumsi
Tablet Besi di Puskesmas Kadugede Tahun 2011
Perilaku Mengkonsumsi Tablet Besi
Jumlah Persentase (%)
Kurang 47 51,1
Baik 45 48,9
Total 92 100
Sumber : Data primer

Dari 47 responden yang berperilaku kurang baik dalam mengkonsumsi

tablet besi didapatkan bahwa 30 responden (63,83%) berperilaku kurang baik

54
55

dalam mengkonsumsi tablet besi karena mual, bosan, tidak suka bau dan rasa

tablet besi. Kemudian 17 responden (36,17%) berperilaku kurang baik dalam

mengkonsumsi tablet besi karena lupa/malas minum tablet besi.

Selain itu, dari 45 responden yang berperilaku baik dalam mengkonsumsi

tablet besi didapatkan bahwa 24 responden (53,33%) berperilaku baik dalam

mengkonsumsi tablet besi agar ibu dan calon bayi sehat, 19 responden (42,22%)

berperilaku baik dalam mengkonsumsi tablet besi karena mengikuti nasehat

bidan, dan 2 responden (4,44%) berperilaku baik dalam mengkonsumsi tablet

besi karena mengikuti nasehat anggota keluarga.

5.1.2 Gambaran Tingkat Pengetahuan

Tingkat pengetahuan pada penelitian ini dikategorikan menjadi dua yaitu

kurang dan baik. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 92 reponden

yang diteliti, ibu hamil yang memiliki tingkat pengetahuan kurang yaitu

sebanyak 41 orang (44,6%) dan ibu hamil yang memiliki tingkat pengetahuan

baik yaitu sebanyak 51 orang (54,4%). Adapun gambaran distribusi frekuensi ibu

hamil berdasarkan tingkat pengetahuan di puskesmas Kadugede dapat dilihat

sebagai berikut.

Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan di
Puskesmas Kadugede Tahun 2011
Tingkat Pengetahuan Jumlah Persentase (%)
Kurang 41 44,6
Baik 51 54,4
Total 92 100
Sumber: Data Primer
56

5.1.3 Gambaran Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan pada penelitian ini dikategorikan menjadi dua yaitu

rendah dan tinggi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 92 reponden

yang diteliti, ibu hamil yang memiliki tingkat pendidikan rendah yaitu sebanyak

47 orang (51,1%) dan ibu hamil yang memiliki tingkat pendidikan tinggi yaitu

sebanyak 45 orang (48,9%). Adapun gambaran distribusi frekuensi ibu hamil

berdasarkan tingkat pendidikan di puskesmas Kadugede dapat dilihat sebagai

berikut.

Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pendidikan di
Puskesmas Kadugede Tahun 2011
Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)
Rendah 47 51,1
Tinggi 45 48,9
Total 92 100
Sumber: Data primer

5.1.4 Gambaran Sikap

Sikap pada penelitian ini dikategorikan menjadi dua yaitu negatif dan

positif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 92 reponden yang

diteliti, ibu hamil yang memiliki sikap negatif yaitu sebanyak 38 orang (41,3%)

dan ibu hamil yang memiliki sikap positif yaitu sebanyak 54 orang (58,7%).

Adapun gambaran distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan sikap di puskesmas

Kadugede dapat dilihat sebagai berikut.


57

Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Sikap di Puskesmas Kadugede
Tahun 2011
Sikap Jumlah Persentase (%)
Negatif 38 41,3
Positif 54 58,7
Total 92 100
Sumber: Data primer

5.1.5 Gambaran Motivasi

Motivasi pada penelitian ini dikategorikan menjadi dua yaitu rendah dan

tinggi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 92 reponden yang

diteliti, ibu hamil yang memiliki motivasi rendah yaitu sebanyak 30 orang

(32,6%) dan ibu hamil yang memiliki motivasi tinggi yaitu sebanyak 62 orang

(67,4%). Adapun gambaran distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan motivasi

di puskesmas Kadugede dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Motivasi di Puskesmas
Kadugede Tahun 2011
Motivasi Jumlah Persentase (%)
Rendah 30 32,6
Tinggi 62 67,4
Total 92 100
Sumber: Data Primer

5.1.6 Gambaran Paparan Informasi

Paparan informasi pada penelitian ini dikategorikan menjadi dua yaitu

kurang dan baik. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 92 reponden

yang diteliti, ibu hamil yang kurang terpapar informasi tentang tablet besi dan

anemia yaitu sebanyak 37 orang (40,2%) dan ibu hamil yang terpapar informasi
58

dengan baik yaitu sebanyak 55 orang (59,8%). Adapun gambaran distribusi

frekuensi ibu hamil berdasarkan paparan informasi di puskesmas Kadugede dapat

dilihat sebagai berikut.

Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Paparan Informasi di
Puskesmas Kadugede Tahun 2011
Paparan Informasi Jumlah Persentase (%)
Kurang 37 40,2
Baik 55 59,8
Total 92 100
Sumber: Data Primer

Selain itu, dari 55 responden yang terpapar informasi dengan baik

didapatkan bahwa 22 responden (40%) mendapatkan informasi dari bidan

ditempat prakteknya, 21 responden (38,18%) mendapatkan informasi dari bidan

dipuskesmas atau pustu, 9 responden (16,36%) mendapatkan informasi dari

televisi, serta 3 responden (5,46) mendapatkan informasi dari pamplet/poster

kesehatan.

5.1.7 Gambaran Peran Petugas Kesehatan

Peran petugas kesehatan pada penelitian ini dikategorikan menjadi dua

yaitu kurang dan baik. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 92

reponden yang diteliti, ibu hamil yang berpendapat peran petugas kesehatan

kurang yaitu sebanyak 49 orang (53,3%) dan ibu hamil yang berpendapat peran

petugas kesehatan baik yaitu sebanyak 43 orang (46,7%). Adapun gambaran

distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan peran petugas kesehatan di puskesmas

Kadugede dapat dilihat sebagai berikut.


59

Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Peran Petugas Kesehatan di
Puskesmas Kadugede Tahun 2011
Peran Petugas Jumlah Persentase (%)
Kesehatan
Kurang 49 53,3
Baik 43 46,7
Total 92 100
Sumber: Data Primer

5.1.8 Gambaran Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga pada penelitian ini dikategorikan menjadi dua yaitu

tidak ada dan ada. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 92 reponden

yang diteliti, ibu hamil yang berpendapat tidak ada dukungan keluarga yaitu

sebanyak 29 orang (31,5%) dan ibu hamil yang berpendapat ada dukungan

keluarga yaitu sebanyak 63 orang (68,5%). Adapun gambaran distribusi

frekuensi ibu hamil berdasarkan dukungan keluarga di puskesmas Kadugede

dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 5.8
Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Dukungan Keluarga di Puskesmas
Kadugede Tahun 2011
Dukungan Keluarga Jumlah Persentase (%)
Tidak ada 29 31,5
Ada 63 68,5
Total 92 100
Sumber: Data Primer

Selain itu, dari 63 responden yang mengatakan ada dukungan keluarga

didapatkan bahwa 50 responden (79,37%) mengatakan didukung oleh suami

untuk berperilaku baik dalam mengkonsumsi tablet besi, dan 13 responden


60

(20,63%) mengatakan didukung oleh orang tua ibu hamil untuk berperilaku baik

dalam mengkonsumsi tablet besi.

5.2 Analisis Bivariat

Pada analisis bivariat ini akan disajikan hubungan antara masing-masing variabel

independen dengan variabel dependen.

5.2.1 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Mengkonsumsi

Tablet Besi

Untuk melihat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu

hamil mengkonsumsi tablet besi di puskesmas Kadugede tahun 2011 digunakan

uji chi-square yang disajikan pada tabel 5.9 berikut ini.

Tabel 5.9
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Ibu Hamil
Mengkonsumsi Tablet Besi di Puskesmas Kadugede Tahun 2011

Perilaku
Mengkonsumsi Tablet
Tingkat Total
Besi OR (95% CI) Pvalue
Pengetahuan
Kurang Baik
N % N % N %
Kurang 33 80,5 8 19,5 41 100 10,902 (4,062 - 29,261)
Baik 14 27,5 37 72,5 51 100 0,000
Total 47 51,1 45 48,9 92 100
Sumber: Data primer

Berdasarkan tabel 5.9 hasil analisis hubungan antara tingkat pengetahuan

dengan perilaku ibu hamil mengkonsumsi tablet besi diperoleh bahwa diantara

41 responden yang tingkat pengetahuannya kurang, terdapat 33 responden

(80,5%) yang perilaku konsumsi tablet besinya kurang baik. Sedangkan diantara
61

51 responden yang tingkat pengetahuannya baik, terdapat 14 responden (27,5%)

yang perilaku konsumsi tablet besinya kurang baik.

Selain itu, berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai Pvalue 0,000. Hal

ini menunjukan Pvalue < 0,05 artinya pada = 5% ada hubungan yang bermakna

antara tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu hamil mengkonsumsi tablet besi.

Dari hasil analisis diperoleh juga nilai OR = 10,902 (95% CI 4,062 - 29,261),

artinya ibu hamil yang tingkat pengetahuannya kurang memiliki peluang 10,902

kali berperilaku kurang baik mengkonsumsi tablet besi dibandingkan ibu hamil

yang tingkat pengetahuannya baik.

5.2.2 Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Mengkonsumsi

Tablet Besi

Untuk melihat hubungan antara tingkat pendidikan dengan perilaku ibu

hamil mengkonsumsi tablet besi di puskesmas Kadugede tahun 2011 digunakan

uji chi-square yang disajikan pada tabel 5.10 berikut ini.

Tabel 5.10
Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Ibu Hamil Mengkonsumsi
Tablet Besi di Puskesmas Kadugede Tahun 2011

Perilaku
Mengkonsumsi Tablet
Tingkat Total
Besi OR (95% CI) Pvalue
Pendidikan
Kurang Baik
N % N % N %
Rendah 33 70,2 14 29,8 47 100 5,219 (2,147 12,689)
Tinggi 14 31,1 31 68,9 45 100 0,000
Total 47 51,1 45 48,9 92 100
Sumber: Data primer
62

Berdasarkan tabel 5.10 hasil analisis hubungan antara tingkat pendidikan

dengan perilaku ibu hamil mengkonsumsi tablet besi diperoleh bahwa diantara

47 responden yang tingkat pendidikannya rendah, terdapat 33 responden (70,2%)

yang perilaku konsumsi tablet besinya kurang baik. Sedangkan diantara 45

responden yang tingkat pendidikannya tinggi, terdapat 14 responden (31,1%)

yang perilaku konsumsi tablet besinya kurang baik.

Selain itu, berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai Pvalue 0,000. Hal

ini menunjukan Pvalue < 0,05 artinya pada = 5% ada hubungan yang bermakna

antara tingkat pendidikan dengan perilaku ibu hamil mengkonsumsi tablet besi.

Dari hasil analisis diperoleh juga nilai OR = 5,219 (95% CI 2,147 12,689),

artinya ibu hamil yang tingkat pendidikannya rendah memiliki peluang 5,219 kali

berperilaku kurang baik mengkonsumsi tablet besi dibandingkan ibu hamil yang

tingkat pendidikannya tinggi.

5.2.3 Hubungan Sikap dengan Perilaku Mengkonsumsi Tablet Besi

Untuk melihat hubungan antara sikap dengan perilaku ibu hamil

mengkonsumsi tablet besi di puskesmas Kadugede tahun 2011 digunakan uji chi-

square yang disajikan pada tabel 5.11 berikut ini.


63

Tabel 5.11
Hubungan Sikap dengan Perilaku Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Besi di
Puskesmas Kadugede Tahun 2011

Perilaku
Mengkonsumsi Tablet
Total
Sikap Besi OR (95% CI) Pvalue
Kurang Baik
N % N % N %
Negatif 25 65,8 13 34,2 38 100 2,797 (1,181 6,626)
Positif 22 40,7 32 59,3 54 100 0,031
Total 47 51,1 45 48,9 92 100
Sumber: Data primer

Berdasarkan tabel 5.11 hasil analisis hubungan antara sikap dengan

perilaku ibu hamil mengkonsumsi tablet besi diperoleh bahwa diantara 38

responden yang sikapnya negatif, terdapat 25 responden (65,8%) yang perilaku

konsumsi tablet besinya kurang baik. Sedangkan diantara 54 responden yang

sikapnya positif, terdapat 22 responden (40,7%) yang perilaku konsumsi tablet

besinya kurang baik.

Selain itu, berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai Pvalue 0,031. Hal

ini menunjukan Pvalue < 0,05 artinya pada = 5% ada hubungan yang bermakna

antara sikap dengan perilaku ibu hamil mengkonsumsi tablet besi. Dari hasil

analisis diperoleh juga nilai OR = 2,797 (95% CI 1,181 6,626), artinya ibu

hamil yang sikapnya negatif memiliki peluang 2,797 kali berperilaku kurang baik

mengkonsumsi tablet besi dibandingkan ibu hamil yang sikapnya positif.


64

5.2.4 Hubungan Motivasi dengan Perilaku Mengkonsumsi Tablet Besi

Untuk melihat hubungan antara motivasi dengan perilaku ibu hamil

mengkonsumsi tablet besi di puskesmas Kadugede tahun 2011 digunakan uji chi-

square yang disajikan pada tabel 5.12 berikut ini.

Tabel 5.12
Hubungan Motivasi dengan Perilaku Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Besi
di Puskesmas Kadugede Tahun 2011

Perilaku
Mengkonsumsi Tablet
Total
Motivasi Besi OR (95% CI) Pvalue
Kurang Baik
N % N % N %
Rendah 24 80,0 6 20,0 30 100 6,783 (2,416 19,044)
Tinggi 23 37,1 39 62,9 62 100 0,000
Total 47 51,1 45 48,9 92 100
Sumber: Data primer

Berdasarkan tabel 5.12 hasil analisis hubungan antara motivasi dengan

perilaku ibu hamil mengkonsumsi tablet besi diperoleh bahwa diantara 30

responden yang motivasinya rendah, terdapat 24 responden (80,0%) yang

perilaku konsumsi tablet besinya kurang baik. Sedangkan diantara 62 responden

yang motivasinya tinggi, terdapat 23 responden (37,1%) yang perilaku konsumsi

tablet besinya kurang baik.

Selain itu, berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai Pvalue 0,000. Hal

ini menunjukan Pvalue < 0,05 artinya pada = 5% ada hubungan yang bermakna

antara motivasi dengan perilaku ibu hamil mengkonsumsi tablet besi. Dari hasil

analisis diperoleh juga nilai OR = 6,783 (95% CI 2,416 19,044), artinya ibu
65

hamil yang motivasinya rendah memiliki peluang 6,783 kali berperilaku kurang

baik mengkonsumsi tablet besi dibandingkan ibu hamil yang motivasinya tinggi.

5.2.5 Hubungan Paparan Informasi dengan Perilaku Mengkonsumsi Tablet

Besi

Untuk melihat hubungan antara paparan informasi dengan perilaku ibu

hamil mengkonsumsi tablet besi di puskesmas Kadugede tahun 2011 digunakan

uji chi-square yang disajikan pada tabel 5.13 berikut ini.

Tabel 5.13
Hubungan Paparan Informasi dengan Perilaku Ibu Hamil Mengkonsumsi
Tablet Besi di Puskesmas Kadugede Tahun 2011

Perilaku
Mengkonsumsi Tablet
Paparan Total
Besi OR (95% CI) Pvalue
Informasi
Kurang Baik
N % N % N %
Kurang 25 67,6 12 32,4 37 100 3,125 (1,303 7,493)
Baik 22 40,0 33 60,0 55 100 0,017
Total 47 51,1 45 48,9 92 100
Sumber: Data primer

Berdasarkan tabel 5.13 hasil analisis hubungan antara paparan informasi

dengan perilaku ibu hamil mengkonsumsi tablet besi diperoleh bahwa diantara

37 responden yang paparan informasinya kurang, terdapat 25 responden (67,6%)

yang perilaku konsumsi tablet besinya kurang baik. Sedangkan diantara 55

responden yang paparan informasinya baik, terdapat 22 responden (40,0%) yang

perilaku konsumsi tablet besinya kurang baik.


66

Selain itu, berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai Pvalue 0,017. Hal

ini menunjukan Pvalue < 0,05 artinya pada = 5% ada hubungan yang bermakna

antara paparan informasi dengan perilaku ibu hamil mengkonsumsi tablet besi.

Dari hasil analisis diperoleh juga nilai OR = 3,125 (95% CI 1,303 7,493),

artinya ibu hamil yang kurang terpapar informasi memiliki peluang 3,125 kali

berperilaku kurang baik mengkonsumsi tablet besi dibandingkan ibu hamil yang

paparan informasinya baik.

5.2.6 Hubungan Peran Petugas Kesehatan dengan Perilaku Mengkonsumsi

Tablet Besi

Untuk melihat hubungan antara peran petugas kesehatan dengan perilaku

ibu hamil mengkonsumsi tablet besi di puskesmas Kadugede tahun 2011

digunakan uji chi-square yang disajikan pada tabel 5.14 berikut ini.

Tabel 5.14
Hubungan Peran Petugas Kesehatan dengan Perilaku Ibu Hamil Mengkonsumsi
Tablet Besi di Puskesmas Kadugede Tahun 2011

Perilaku
Peran Mengkonsumsi Tablet
Total
Petugas Besi OR (95% CI) Pvalue
Kesehatan Kurang Baik
N % N % N %
Kurang 34 69,4 15 30,6 49 100 5,231 (2,147 12,741)
Baik 13 30,2 30 69,8 43 100 0,000
Total 47 51,1 45 48,9 92 100
Sumber: Data primer

Berdasarkan tabel 5.14 hasil analisis hubungan antara peran petugas

kesehatan dengan perilaku ibu hamil mengkonsumsi tablet besi diperoleh bahwa
67

diantara 49 responden yang berpendapat peran petugas kesehatan kurang,

terdapat 34 responden (69,4%) yang perilaku konsumsi tablet besinya kurang

baik. Sedangkan diantara 43 responden yang berpendapat peran petugas

kesehatan baik, terdapat 13 responden (30,2%) yang perilaku konsumsi tablet

besinya kurang baik.

Selain itu, berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai Pvalue 0,000. Hal

ini menunjukan Pvalue < 0,05 artinya pada = 5% ada hubungan yang bermakna

antara peran petugas kesehatan dengan perilaku ibu hamil mengkonsumsi tablet

besi. Dari hasil analisis diperoleh juga nilai OR = 5,231 (95% CI 2,147

12,741), artinya peran petugas kesehatan yang kurang memiliki peluang 5,231

kali berperan terhadap perilaku kurang baik ibu hamil mengkonsumsi tablet besi

dibandingkan peran petugas kesehatan yang baik.

5.2.7 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Perilaku Mengkonsumsi

Tablet Besi

Untuk melihat hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku ibu

hamil mengkonsumsi tablet besi di puskesmas Kadugede tahun 2011 digunakan

uji chi-square yang disajikan pada tabel 5.15 berikut ini.


68

Tabel 5.15
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Perilaku Ibu Hamil Mengkonsumsi
Tablet Besi di Puskesmas Kadugede Tahun 2011

Perilaku
Mengkonsumsi Tablet
Dukungan Total
Besi OR (95% CI) Pvalue
Keluarga
Kurang Baik
N % N % N %
Tidak ada 20 69,0 9 31,0 29 100 2,963 (1,167 7,522)
Ada 27 42,9 36 57,1 63 100 0,035
Total 47 51,1 45 48,9 92 100
Sumber: Data primer

Berdasarkan tabel 5.15 hasil analisis hubungan antara dukungan keluarga

dengan perilaku ibu hamil mengkonsumsi tablet besi diperoleh bahwa diantara

29 responden yang berpendapat tidak ada dukungan keluarga, terdapat 20

responden (69,0%) yang perilaku konsumsi tablet besinya kurang baik.

Sedangkan diantara 63 responden yang berpendapat ada dukungan keluarga,

terdapat 27 responden (42,9 %) yang perilaku konsumsi tablet besinya kurang

baik.

Selain itu, berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai Pvalue 0,035. Hal

ini menunjukan Pvalue < 0,05 artinya pada = 5% ada hubungan yang bermakna

antara dukungan keluarga dengan perilaku ibu hamil mengkonsumsi tablet besi.

Dari hasil analisis diperoleh juga nilai OR = 2,963 (95% CI 1,167 7,522),

artinya ibu hamil yang tidak ada dukungan keluarga memiliki peluang 2,963 kali

berperan terhadap perilaku kurang baik mengkonsumsi tablet besi dibandingkan

ibu hamil yang ada dukungan keluarga.


69

5.3 Analisis Multivariat

5.3.1 Faktor yang Paling Dominan Berhubungan dengan Perilaku

Mengkonsumsi Tablet Besi

Analisis multivariat digunakan untuk mengetahui faktor paling dominan

yang berhubungan dengan perilaku ibu hamil mengkonsumsi tablet besi di

puskesmas Kadugede tahun 2011 menggunakan uji regresi logistik berganda

dengan model prediksi, tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Pemilihan Variabel Kandidat yang Akan Masuk Model

Untuk melihat model multivariat, terlebih dahulu dilakukan analisis

bivariat antara masing-masing variabel independen dengan variabel dependen.

Tahapan analisis multivariat yang dilakukan adalah melakukan pemilihan

kandidat yang akan masuk model. Dalam penelitian ini seluruh variabel

independen akan diuji, untuk memilih kandidat model hanya variabel yang

memiliki Pvalue < 0,25 yang akan dimasukan dalam model multivariat. Hasil

pemilihan kandidat model dapat dilihat pada tabel 5.16 berikut.

Tabel 5.16
Pemilihan Kandidat Variabel Independen yang Akan Masuk Model Multivariat
No Variabel Pvalue
1 Tingkat Pengetahuan 0,000
2 Tingkat Pendidikan 0,000
3 Sikap 0,017
4 Motivasi 0,000
5 Paparan Informasi 0,009
6 Peran Petugas Kesehatan 0,000
7 Dukungan Keluarga 0,019
Sumber: Data primer
70

Berdasarkan tabel 5.16 diperoleh bahwa seluruh variabel independen

memiliki nilai Pvalue < 0,25. Oleh karena itu, seluruh variabel independen

masuk kedalam kandidat model multivariat.

2. Pembuatan Model Prediksi Penentu Perilaku Konsumsi Tablet Besi

Dalam pemodelan ini semua variabel kandidat dicobakan secara bersama-

sama. Variabel yang memiliki Pvalue > 0,05 dikeluarkan dari model secara

berurutan dimulai dari variabel dengan nilai Pvalue-nya yang terbesar. Hasil

pembuatan model dapat dilihat pada tabel 5.17 berikut.

Tabel 5.17
Hasil Pemodelan Prediksi Perilaku Mengkonsumsi Tablet Besi
Variabel Pvalue
Model 1 Model 2 Model 3 Model 4 Model 5
Tingkat Pengetahuan 0,048 0,043 0,023 0,003 0,001
Tingkat Pendidikan 0,173 0,188 0,258 - -
Sikap 0,060 0,055 0,079 0,087 -
Motivasi 0,013 0,012 0,010 0,008 0,008
Paparan Informasi 0,733 - - - -
Peran Petugas Kesehatan 0,105 0,055 0,029 0,027 0,042
Dukungan Keluarga 0,281 0,301 - - -
Sumber : Data primer

Berdasarkan tabel 5.17 diperoleh hasil bahwa pada penelitian ini memiliki

lima model, model pertama menunjukan bahwa variabel tingkat pendidikan,

sikap, paparan informasi, peran petugas kesehatan, serta dukungan keluarga

memiliki nilai Pvalue > 0,05. Variabel paparan informasi memiliki nilai Pvalue

paling besar, sehingga pada model selanjutnya tidak mengikutsertakan variabel

paparan informasi.
71

Kemudian pada model kedua, menunjukan bahwa variabel tingkat

pendidikan, sikap, peran petugas kesehatan, serta dukungan keluarga memiliki

nilai Pvalue > 0,05. Variabel dukungan keluarga memiliki nilai Pvalue paling

besar, sehingga pada model selanjutnya tidak mengikutsertakan variabel

dukungan keluarga. Pada model ketiga, menunjukan bahwa variabel tingkat

pendidikan dan sikap memiliki nilai Pvalue > 0,05. Variabel tingkat pendidikan

memiliki nilai Pvalue paling besar, sehingga pada model selanjutnya tidak

mengikutsertakan variabel tingkat pendidikan.

Pada model keempat, menunjukan bahwa variabel sikap memiliki nilai

Pvalue > 0,05 sehingga pada model selanjutnya tidak mengikutsertakan variabel

sikap. Kemudian pada model kelima, hasil analisis menunjukan bahwa variabel

tingkat pengetahuan, motivasi, dan peran petugas kesehatan memiliki nilai

Pvalue < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa variabel tingkat pengetahuan,

motivasi, dan peran petugas kesehatan memiliki hubungan dengan perilaku ibu

hamil mengkonsumsi tablet besi di puskesmas Kadugede tahun 2011.

3. Uji Interaksi

Uji interaksi adalah uji untuk mengetahui interaksi antar variabel. Dalam

uji interaksi, pemilihan variabel yang berinteraksi antar variabel independen

didasarkan substansi. Berdasarkan variabel yang masuk model multivariat, maka

variabel yang mungkin berinteraksi adalah variabel tingkat pengetahuan ibu

hamil dengan motivasi ibu hamil. Hasil uji interaksi dapat dilihat pada tabel 5.18

berikut.
72

Tabel 5.18
Hasil Uji Interaksi
Variabel Pvalue
Tingkat pengetahuan ibu hamil*motivasi ibu 0,646
Sumber: Data primer

Dari hasil uji interaksi variabel tingkat pengetahuan ibu hamil dengan

motivasi ibu hamil diperoleh nilai Pvalue sebesar 0,646, hal ini menunjukan

bahwa tidak ada interaksi antara tingkat pengetahuan ibu hamil dengan motivasi

ibu hamil (Pvalue > 0,05). Dengan demikian, modelnya tanpa interaksi.

4. Penyusunan Model Akhir

Setelah dilakukan analisis, ternyata tingkat pengetahuan, motivasi, dan

peran petugas kesehatan merupakan faktor resiko utama tarjadinya perilaku ibu

hamil mengkonsumsi tablet besi maka modelnya dapat dilihat pada tabel 5.19

berikut.

Tabel 5.19
Model Prediksi Perilaku Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Besi di
Puskesmas Kadugede Tahun 2011
Variabel B Wald Pwald OR 95%CI
Tingkat pengetahuan 1,877 11,602 0,001 6,532 2,219 - 19,234
Motivasi 1,611 7,089 0,008 5,010 1,530 - 16,408
Peran petugas 1,101 4,148 0,042 3,007 1,042 - 8,674
kesehatan
Constant -7,373 21,935 0,000 0,001
-2 Log Likelihood = 88,115 G = 39,380 Pvalue = 0,000
Negelkerke R Square = 0,464

Berdasarkan tabel 5.19 diketahui bahwa variabel tingkat pengetahuan,

motivasi dan peran petugas kesehatan berhubungan signifikan dengan perilaku

ibu hamil mengkonsumsi tablet besi (Pvalue < 0,05). Dari hasil analisis juga

diperoleh nilai OR tingkat pengetahuan adalah 6,532 artinya ibu hamil yang
73

tingkat pengetahuannya rendah berpeluang 6,532 kali berperilaku kurang baik

mengkonsumsi tablet besi dibandingkan ibu hamil yang tingkat pengetahuannya

tinggi setelah dikontrol variabel motivasi dan peran petugas kesehatan.

Variabel motivasi berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai OR sebesar

5,010 artinya ibu hamil yang motivasinya rendah memiliki peluang 5,010 kali

berperilaku kurang baik mengkonsumsi tablet besi dibandingkan ibu hamil yang

motivasinya tinggi.

Sedangkan variabel peran petugas kesehatan berdasarkan hasil analisis

diperoleh nilai OR sebesar 3,007 artinya peran petugas kesehatan yang kurang

baik memiliki peluang 3,007 kali berperan terhadap perilaku kurang baik ibu

hamil mengkonsumsi tablet besi dibandingkan peran petugas kesehatan yang

baik.

Maka dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat pengetahuan, motivasi,

dan peran petugas kesehatan memiliki hubungan dengan perilaku ibu hamil

mengkonsumsi tablet besi di puskesmas Kadugede tahun 2011.

Berdasarkan nilai OR dari ketiga variabel yang berhubungan dengan

perilaku ibu hamil mengkonsumsi tablet besi di puskesmas Kadugede tahun 2011

dapat diketahui variabel yang paling besar berhubungan dengan perilaku ibu

hamil mengkonsumsi tablet besi. Semakin besar nilai OR maka semakin besar

pula pengaruhnya. Berdasarkan tabel 5.21 terlihat bahwa OR tingkat

pengetahuan yang paling besar nilainya. Dengan demikian tingkat pengetahuan

ibu hamil merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan


74

perilaku ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi di puskesmas Kadugede

tahun 2011.

Berdasarkan analisis yang dilakukan, diketahui bahwa koefisien

determinan (negelkerke R square) menunjukan nilai 0,464 artinya bahwa model

regresi yang diperoleh dapat menjelaskan 46,4% variasi variabel dependen.

Dengan demikian variabel tingkat pengetahuan, motivasi, dan peran petugas

kesehatan hanya dapat menjelaskan variasi variabel perilaku ibu hamil dalam

mengkonsumsi tablet besi sebesar 46,4%, sedangkan 53,6% dijelaskan oleh

variabel lainnya.

Você também pode gostar