Você está na página 1de 9

Analisis Perusahaan Publik Pt. Aneka Tambang Tbk.

PENDAHULUAN
Suatu organisasi usaha/bisnis disebut sebagai Perusahaan (termasuk juga
proyek-proyek) dan dalam perjalanannya membutuhkan atau melakukan kegiatan/usaha.
(a business organization is called an enterprise as well as projects and undertakings that
require effort). Setiap perusahaan selalu memiliki kemauan (hasrat) untuk mengambil
usaha/aktivitas yang baru (ekspansif).
Berdasarkan sifatnya dalam pelayanan terhadap masyarakat, terdapat dua jenis
perusahaan yakni perusahaan swasta dan publik.
Perusahaan swasta (perseroan terbatas) adalah badan hukum yang merupakan
persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan
modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya. (UU No 40 tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas)
Lawannya adalah perusahaan publik (perseroan publik) yakni Perseroan yang memenuhi kriteria
jumlah pemegang saham dan modal disetor sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang pasar modal. (UU No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas)
Undang-undang nomor 19 tahun 2003 tentang tentang Badan Usaha Milik Negara
menyebutkan 4 jenis perusahaan yakni Badan Usaha Milik Negara, Perusahaan
Perseroan, Perusahaan Perseroan Terbuka, dan Perusahaan Umum.
Perusahaan Perseroan Terbuka adalah Persero yang modal dan jumlah
pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu atau Persero yang melakukan
penawaran umum sesuai dengan peraturan perundangundangan di bidang pasar modal.
Perusahaan terbuka adalah Adalah badan usaha yang sahamnya (biasanya)
diperdagangkan pada pasar sekuritas.
Biasanya, otoritas publik atau berbagai institusi yang mewakili kepentingan
pemerintah memegang mayoritas saham dalam perusahaan ini sebagai konsekuensi
fungsi kontrol melalui pembuatan kebijakan. Perusahaan terbuka dapat diketahui dengan
penempatan kata "Tbk" dibelakang nama perusahaan, umumnya perusahaan terbuka
adalah perusahaan publik.
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan publik
adalah perseroan terbatas maupun perusahaan perseroan terbuka yang sebagian atau
seluruh sahamnya dimiliki oleh masyarakat, diperdagangkan melalui pasar sekuritas.
Dilihat dari tujuan didirikannya, umumnya Perusahaan Publik memiliki tujuan
sebagai berikut:

Provide best service or product to customers (Memberikan layanan atau produk


yang terbaik kepada pelanggan)
Customer orientation, dijamin oleh UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik (mandatory, customizing)

Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka


pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik
Tujuan dari penyelenggaraan pelayanan publik adalah menyediakan barang dan
jasa yang terbaik bagi masyarakat.
Berdasarkan pengertian tersebut perusahaan publik bertujuan menyediakan
barang dan jasa yang terbaik bagi masyarakat.
Per 2 januari 2014 tercatat jumlah perusahaan publik oleh Bursa Efek Indonesia
sebanyak 486 perusahaan. Salah satu perusahaan yang tercatat dalam daftar tersebut
adalah PT. Aneka Tambang Tbk.

Profile PT. Aneka Tambang Tbk.


Perusahan Perseroan (Persero ) PT Aneka Tambang Tbk disingkat PT ANTAM
(Persero) Tbk (selanjutnya disebut Antam) didirikan pada tanggal 5 Juli 1968 dengan
nama Perusahaan Negara (PN) Aneka Tambang berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 22 tahun 1968 sebagai hasil penggabungan dari Badan Pimpinan Umum
Perusahaan-perusahaan Tambang Umum Negara, Perusahaan Negara Tambang
Bauksit Indonesia, Perusahaan Negara Tambang Emas Tjikotok, Perusahaan Negara
Logam Mulia, PT Nikel Indonesia, Proyek Intan dan Proyek-proyek eks Bapetamb.
Untuk mendukung pendanaan proyek ekspansi feronikel, pada tahun 1997
ANTAM menawarkan 35% sahamnya ke publik dan mencatatkannya di Bursa Efek
Indonesia. Pada tahun 1999, ANTAM mencatatkan sahamnya di Australia dengan status
foreign exempt entity dan pada tahun 2002 status ini ditingkatkan menjadi ASX Listing
yang memiliki ketentuan lebih ketat.
Kegiatan utama ANTAM meliputi bidang eksplorasi, eksploitasi, pengolahan,
pemurnian serta pemasaran
bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, batubara dan jasa pemurnian logam
mulia. ANTAM juga melakukan akuisisi dari perusahaan-perusahaan yang memiliki izin
usaha pertambangan, serta menjalin kemitraan dengan membentuk perusahaan
patungan untuk mengembangkan kegiatan pertambangan di wilayah Indonesia
Di tahun 2013 Perseroan memiliki 5 unit bisnis yakni Unit Bisnis Pertambangan
Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara, UBPN Maluku Utara, Unit Bisnis Pertambangan (UBP)
Emas, Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia serta UBP Bauksit
yang baru dibentuk di tahun 2013 untuk menunjang rencana pengoperasian pabrik CGA
Tayan di awal semester II tahun 2014 oleh Entitas Pengendalian Bersama PT Indonesia
Chemical Alumina (PT ICA).
Tujuan perusahaan saat ini berfokus pada peningkatan nilai pemegang saham.
Hal ini dilakukan melalui penurunan biaya seiring usaha bertumbuh guna menciptakan
keuntungan yang berkelanjutan. Strategi perusahaan adalah berfokus pada komoditas
inti nikel, emas, dan bauksit melalui peningkatan output produksi untuk meningkatkan
pendapatan serta menurunkan biaya per unit. ANTAM berencana untuk
mempertahankan pertumbuhan melalui proyek ekspansi terpercaya, aliansi strategis,
peningkatan kualitas cadangan, serta peningkatan nilai melalui pengembangan bisnis
hilir. ANTAM juga akan mempertahankan kekuatan finansial perusahaan. Melalui
perolehan kas sebanyak-banyaknya, perusahaan memastikan akan memiliki dana yang
cukup untuk memenuhi kewajiban, mendanai pertumbuhan, dan membayar dividen.
Untuk menurunkan biaya, perusahaan harus beroperasi lebih efisien dan produktif serta
meningkatkan kapasitas untuk memanfaatkan adanya skala ekonomis.
Sebagai perusahaan pertambangan, ANTAM menyadari bahwa kegiatan operasi
perusahaan memiliki dampak secara langsung terhadap lingkungan dan masyarakat
sekitar. Perusahaan menyadari bahwa aspek lingkungan hidup dan khususnya
pengembangan masyarakat tidak sekedar tanggung jawab sosial tetapi merupakan
bagian dari risiko perusahaan yang harus dikelola dengan baik. Karakteristik industri
pertambangan di Indonesia sebagai industri pembuka daerah tertinggal dan terisolir juga
menjadikan peran perusahaan tambang untuk berperan aktif dalam pengembangan
masyarakat sekitar dan beroperasi sebagai good corporate citizen sangat penting. Hal ini
akan berperan penting dalam menurunkan risiko adanya gangguan terhadap operasi
perusahaan. Beranjak dari konsepsi ini maka perhatian yang mendalam terhadap upaya
pelestarian lingkungan serta partisipasi secara proaktif dalam pengembangan
masyarakat merupakan salah satu kunci kesuksesan kegiatan pertambangan.

ANALISA
Kepemilikan Saham
Proses go public ANTAM melalui Privatisasi (IPO tahun 1997) salah satunya
bertujuan Fund raising untuk mendanai proyek ekspansi FeNi III. Selain itu go public juga
dilakukan untuk meningkatkan transparansi dan kinerja dengan adanya perubahan status
menjadi perusahaan publik serta mendayagunakan potensi sumber mineral demi
kemajuan bangsa dan negara dengan menyeimbangkan kontens lokal.
Realisasi privatisasi Antam terjadi sesuai kronologis berikut ini:
1. Bulan November 1997 melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Jakarta
(BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Total persentase saham yang dialihkan
kepemilikannya ke publik sebesar 35%.
2. Tahun 1999 mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Australia (ASX) dengan status
foreign exempt listing (perusahaan tidak perlu mengikuti seluruh regulasi ASX) untuk
meningkatkan standar transparansi, prinsip pengelolaan yang baik dan future capital
exercises.
3. Tahun 2002 meningkatkan statusnya di ASX menjadi ASX Listing (perusahaan harus
mengikuti seluruh ketentuan di ASX).
Setelah proses go public tersebut di atas, kepemilikan saham Antam sebagian
besar masih dikuasai oleh pemerintah (65%) hingga saat ini. Total persentase saham
Antam yang dialihkan ke publik hanyalah 35%, masih jauh dari ambang batas privatisasi
BUMN (49%). Hal ini disebabkan Antam merupakan BUMN yang mengelola sektor yang
strategis, pun termasuk pula BUMN yang memiliki tingkat kinerja dan kesehatan terbaik
serta potensial berkembang di masa mendatang.
Berikut daftar lengkap (20 besar) kepemilikan saham ANTAM per 31 Desember
2013, sebagai berikut:

Go public yang terjadi di tubuh Antam hanya berpengaruh pada struktur modal
saja, sehingga tidak mengganggu operasional perusahaan Hal ini disebabkan
pemerintah masih memiliki sebagian besar saham yaitu sejumlah 65%, sehingga
pemerintah masih berada dalam posisi sentral untuk mendorong dan mengarahkan
rencana dan strategi perusahaan.
Penjelasan tersebut diatas membuktikan bahwa ANTAM merupakan salah satu
Perusahaan Publik dengan kepemilikan saham 35% oleh masyarakat dan 65% dikuasai
negara.
Pencapaian Tujuan Layanan Publik
Dalam pencapaian layanan tersebut ANTAM telah menerapkan prinsip-prinsip
Good Corporate Governance (GCG) dalam pengembangan perusahaan. Hal itu dimulai
dari perumusan misi-visi dan nilai-nilai perusahaan secara benar serta penerapannya
yang konsisten. Antam menjadi kian fokus dalam merealisasikan visinya, yaitu menjadi
perusahaan pertambangan berstandar internasional yang memiliki keunggulan kompetitif
di pasar global.
Visi Antam tahun 2020 Menjadi korporasi global berbasis pertambangan dengan
pertumbuhan sehat dan standar kelas dunia". Merujuk Peraturan Pemerintah No. 1
Tahun 2014, tentang mineral dan batubara sebagai turunan dari Undang-Undang No. 4
tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara, Visi ini dikritisi oleh Dewan
Komisaris Direksi mengenai kevaliditasan/relevansi Visi ANTAM 2020 yang ada
sekarang; apakah ANTAM masih merupakan korporasi yang berbasis pertambangan
ataukah berubah menjadi korporasi yang bergerak ke industri hilir yang berbasis sumber
daya alam (mineral resources base industry) yang menciptakan nilai tambah yang jauh
lebih tinggi.
Misi ANTAM tahun 2020 sebagai berikut:

Membangun dan menerapkan praktik-praktik terbaik kelas dunia untuk


menjadikan ANTAM sebagai pemain global.
Menciptakan keunggulan operasional berbasis biaya rendah dan teknologi tepat
guna dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan
hidup.
Mengolah cadangan yang ada dan yang baru untuk meningkatkan keunggulan
kompetitif.
Mendorong pertumbuhan yang sehat dengan mengembangkan bisnis berbasis
pertambangan, diversifikasi dan integrasi selektif untuk memaksimalkan nilai
pemegang saham.
Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan pegawai serta mengembangkan
budaya organisasi berkinerja tinggi.
Berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama di sekitar
wilayah operasi, khususnya pendidikan dan pemberdayaan ekonomi.

Berdasarkan visi misi tersebut terakhir dituangkan kedalam penyediaan barang


dan atau jasa kepada masyarakat. Layanan kepada publik yang diberikan oleh ANTAM
antara lain:
- Penyediaan Tambang Nikel dan Feronikel
- Penyediaan Tambang Emas
- Penyediaan Bauksit
- Penyediaan Batu Bara
Sebagian misi yang telah ditetapkan tercapai, namun tidak mudah
mempertahankan pertumbuhan tersebut. ANTAM tetap harus menempuh proyek
ekspansi terpercaya, aliansi strategis, peningkatan kualitas cadangan, serta peningkatan
nilai melalui pengembangan bisnis hilir yang didukung dengan kekuatan finansial
perusahaan yang sehat dibarengi adanya penurunan biaya dalam pertumbuhan usaha
guna menciptakan keuntungan yang berkelanjutan.
Go public dalam kenyataannya memang mengalihkan kepemilikan negara (yang
diwakili oleh pemerintah melalui BUMN) kepada sektor swasta, karena pemerintah telah
menyadari bahwa beban dan lingkup tugas pemerintah sudah menjadi lebih besar
sehingga akan lebih efektif dan efisien apabila tugas-tugas yang selama ini menjadi
tanggung jawab pemerintah (melalui BUMN) dialihkan kepada pihak swasta.

Tekad ANTAM untuk go public berasal dari Direksinya sendiri seharusnya


didasarkan kepada berbagai pertimbangan antara lain sebagai berikut :

1. Mengurangi beban keuangan pemerintah, sekaligus membantu sumber


pendanaan pemerintah (divestasi).
2. Meningkatkan efisiensi pengelolaan perusahaan.
3. Meningkatkan profesionalitas pengelolaan perusahaan
4. Mengurangi campur tangan birokrasi / pemerintah terhadap pengelolaan
perusahaan.
5. Mendukung pengembangan pasar modal dalam negeri.
6. Sebagai flag-carrier dalam mengarungi pasar global.

Namun tujuan go public yang berkembang saat ini di masyarakat seolah-olah


hanyalah untuk menambah sumber pendanaan APBN. Jadi setelah diperoleh tujuan
tersebut seakan-akan BUMN ditinggalkan begitu saja. Pandangan ini sangat keliru dan
harus dijelaskan oleh pemerintah. Tujuan yang terpenting dari go public sebenarnya
adalah mengurangi campur tangan birokrasi pemerintah terhadap pengelolaan
perusahaan dan meningkatkan profesionalitas pengelolaan perusahaan.
Status ANTAM sebagai perusahaan publik meningkatkan transparansi dan
kinerja, mendayagunakan potensi sumber mineral demi kemajuan bangsa dan negara
dengan menyeimbangkan kontens lokal, dan mengumpulkan dana pengembangan
proyek strategis.
Secara umum tujuan untuk menyediakan layanan kepada masyarakat tercapai
sesuai dengan data operasional sebagai berikut:
Kesimpulan
Dari uraian kepemilikan saham 65% dikuasai negara dan 35% dimiliki oleh
masyarakat, pencapaian tujuan pelayanan publik dan tata kelola perusahaan
berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dapat diatas disimpulkan
bahwa PT. ANEKA TAMBANG Tbk. termasuk kedalam perusahan publik.

Daftar Pustaka
Anonymous (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 tentang
Badan Usaha Milik Negara
Anonymous (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas
Anonymous (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik

Você também pode gostar