Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
APROKSIMASI
PAKET KEAHLIAN : MATEMATIKA
PROGRAM KEAHLIAN : MATEMATIKA
Penyusun:
Tim PPPPTK
BMTI
2015
KATA PENGANTAR
UndangUndang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
mengamanatkan adanya pembinaan dan pengembangan profesi guru secara berkelanjutan
sebagai aktualisasi dari profesi pendidik. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
dilaksanakan bagi semua guru, baik yang sudah bersertifikat maupun belum bersertifikat.
Untuk melaksanakan PKB bagi guru, pemetaan kompetensi telah dilakukan melalui Uji
Kompetensi Guru (UKG) bagi semua guru di di Indonesia sehingga dapat diketahui kondisi
objektif guru saat ini dan kebutuhan peningkatan kompetensinya.
Modul ini disusun sebagai materi utama dalam program peningkatan kompetensi guru mulai
tahun 2016 yang diberi nama diklat PKB sesuai dengan mata pelajaran/paket keahlian yang
diampu oleh guru dan kelompok kompetensi yang diindikasi perlu untuk ditingkatkan. Untuk
setiap mata pelajaran/paket keahlian telah dikembangkan sepuluh modul kelompok
kompetensi yang mengacu pada kebijakan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan tentang pengelompokan kompetensi guru sesuai jabaran Standar Kompetensi
Guru (SKG) dan indikator pencapaian kompetensi (IPK) yang ada di dalamnya. Sebelumnya,
soal UKG juga telah dikembangkan dalam sepuluh kelompok kompetensi. Sehingga diklat
PKB yang ditujukan bagi guru berdasarkan hasil UKG akan langsung dapat menjawab
kebutuhan guru dalam peningkatan kompetensinya.
Sasaran program strategi pencapaian target RPJMN tahun 20152019 antara lain adalah
meningkatnya kompetensi guru dilihat dari Subject Knowledge dan Pedagogical Knowledge
yang diharapkan akan berdampak pada kualitas hasil belajar siswa. Oleh karena itu, materi
yang ada di dalam modul ini meliputi kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional.
Dengan menyatukan modul kompetensi pedagogik dalam kompetensi profesional
diharapkan dapat mendorong peserta diklat agar dapat langsung menerapkan kompetensi
pedagogiknya dalam proses pembelajaran sesuai dengan substansi materi yang diampunya.
Selain dalam bentuk hard-copy, modul ini dapat diperoleh juga dalam bentuk digital,
sehingga guru dapat lebih mudah mengaksesnya kapan saja dan dimana saja meskipun tidak
mengikuti diklat secara tatap muka.
Kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam penyusunan modul diklat PKB ini, kami
sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya.
NIP: 195908011985031002
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)sebagai salah satu strategi pembinaan
guru dan tenaga kependidikan diharapkan dapat menjamin guru dan tenaga
kependidikan mampu secara terus menerus memelihara, meningkatkan, dan
mengembangkan kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan kegiatan PKB akan mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang
dimiliki guru dan tenaga kependidikan dengan tuntutan profesional yang dipersyaratkan.
Guru dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan PKB baik secara mandiri maupun
kelompok. Khusus untuk PKB dalam bentuk diklat dilakukan oleh lembaga pelatihan
sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru. Penyelenggaraan diklat PKB
dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPPPTK KPTK atau penyedia layanan diklat lainnya.
Pelaksanaan diklat tersebut memerlukan modul sebagai salah satu sumber belajar bagi
peserta diklat. Modul merupakan bahan ajar yang dirancang untuk dapat dipelajari
secara mandiri oleh peserta diklat berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara
mengevaluasi yang disajikan secara sistematis dan menarik untuk mencapai tingkatan
kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.
Untuk mempersiapkan kegiatan PKB dalam bentuk diklat bagi guru-guru matematika
diperlukan adanya modul yang tepat sesuai dengan tuntutan dari Permendinas No. 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Dari
permendiknas tersebut, standar kompetensi guru matematika yang dikembangkan dari
kompetensi profesional memuat tiga belas kompetensi inti guru yang diantaranya
memuat tentang penguasaan konsep bilangan, pengukuran, dan aproksimasi kesalahan.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan modul ini adalah agar setelah mengikuti seluruh kegiatan belajar
peserta diklat PKB dapat menguasai karakteristik peserta didik dan mengaplikasikan
konsep bilangan, pengukuran, dan aproksimasi kesalahan dalam bidang-bidang
kejuruan.
C. Peta Kompetensi
Pada Gambar 1.1 berikut dicantumkan daftar kompetensi pedagogi sesuai dengan
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru yang akan ditingkatkan melalui proses belajar dengan menggunakan
modul ini.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
C. Uraian Materi
1. Perkembangan Karakteristik Peserta Didik
Peserta Didik adalah individu yang sedang berkembang. Artinya, peserta didik
mengalami perubahan-perubahan dalam dirinya. Perubahan tersebut ada yang
diarahkan ke dalam diri sendiri, ada juga berupa penyesuaian diri terhadap
lingkungan.Perkembangan peserta didik merupakan bagian dari pengkajian atau
penerapan psikologi perkembangan dalam bidang pendidikan. Pada bagian ini akan
diuraikan aspek-aspek perkembangan peserta didik sebagai individu yang berada
pada tahap usia sekolah menengah. Peserta didik pada usia sekolah menengah,
sebagai individu yang sedang tumbuh dan berkembang, memerlukan pendidikan,
bimbingan dan pengarahan yang tepat untuk mencapai tingkat perkembangan yang
optimal sesuai dengan bakat dan minatnya.
Karakteristik peserta didik yang dibahas pada bagian ini khusus yang berkaitan
dengan aspek fisik, intelektual, sosial-emosional, moral, spritual dan latar belakang
sosial budaya.
Pada usia remaja terjadi pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Tidak hanya pada
anggota tubuh tertentu tetapi juga proporsi tubuh yang semakin besar. Pada
perkembangan seksualitas remaja ditandai dua ciri yaitu seks primer dan seks
sekunder.Pada peserta didik laki-laki ditandai dengan semakin besarnya ukuran
testis, pembuluh mani dan kelenjar prostat semakin besar sehingga organ seks
semakin matang. Pada siswi tumbuhnya rahim, vagina, dan ovarium yang
semakin matang, hormon-hormon yang diperlukan dalam prooses kehamilan
dan menstruasi semakin banyak.Pada peserta didik laki-laki ditandai dengan
tumbuhnya kumis, bulu di sekitar kemaluan dan ketiak serta perubahan suara,
semakin besarnya jakun. Pada peserta didik perempuan ditandai dengan
tumbuhnya rambut pubik atau bulu di sekitar kemaluan dan ketiak, bertambah
besarnya buah dada, bertambah besarnya pinggul.
Masa remaja merupakan salah satu diantara dua masa rentangan kehidupan
individu, dimana terjadi pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Masa pertama
yang terjadi pada fase pranatal dan bayi. Bagian-bagian tubuh tertentu pada
tahun-tahun permulaan kehidupan secara proporsional terlalu kecil, namun
pada masa remaja proporsionalnya menjadi terlalu besar, karena terlebih
dahulu mengalami kematangan daripada bagian-bagian yang lain. Pada masa
remaja akhir, proporsi tubuh individu mencapai proporsi tubuh orang dewasa
dalam semua bagiannya. Dalam perkembangan seksualitas remaja ditandai
dengan dua ciri yaitu ciri-ciri seks primer dan ciri-ciri seks sekunder.
Perkembangan peserta didik usia remaja sebagai individu yang berada pada
tahap yang tidak jelas dalam rangkaian proses perkembangan individu.
Ketidakjelasan ini karena mereka berada pada periode transisi, yaitu dari
periode kanak-kanak menuju periode orang dewasa. Pada masa tersebut
mereka melalui masa yang disebut masa remaja atau pubertas. Umumnya
remaja sudah tidak mau dikatakan sebagai anak-anak tetapi tidak mau disebut
sebagai orang dewasa, mereka secara riil belum siap menyandang predikat
sebagai orang dewasa.
Melalui pengalaman atau interaksi sosial dengan orang tua, guru, teman sebaya
atau orang dewasa lainnya, tingkat moralitas remaja semakin matang
dibandingkan dengan pada usia anak. Mereka sudah lebih mengenal tentang
nilai-nilai moral atau konsep-konsep moralitas seperti kejujuran, keadilan,
kesopanan, dan kedisiplinan.Pada masa ini muncul dorongan untuk melakukan
perbuatan-perbuatan yang dapat dinilai baik oleh orang lain. Remaja
berperilaku bukan hanya untuk memenuhi kepuasan fisiknya, tetapi juga
psikologisnya (rasa puas dengan adanya penerimaan dan penilaian positif dari
orang lain tentang perbuatannya).
Para remaja sering bersikap kritis, menentang nilai-nilai dan dasar hidup orang
tua dan orang dewasa lainnya. Akan tetapi mereka tetap menginginkan suatu
sistem nilai yang akan menjadi pegangan dan petunjuk bagi perilaku mereka.
Bagi anak remaja, moral merupakan suatu kebutuhan untuk menumbuhkan
identitas dirinya menuju kepribadian yang matang dan menghindarkan diri dari
konflik yang sering terjadi. Nilai agama juga perlu mendapat perhatian, karena
agama juga mengajarkan tingkah laku yang baik dan buruk.
Apayang terjadi didalam diri pribadi seseorang hanya dapat diketahui dengan
cara mempelajari gejala dan tingkah laku seseorang tersebut atau
membandingkannya dengan gejala serta tingkah laku orang lain. Tidak semua
individu mencapai tingkat perkembangan moral seperti yang diharapkan.
Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam mengembangkan nilai, moral,
dan sikap remaja antara lain, melalui komunikasi dan menciptakan lingkungan
yang serasi. Usaha pengembangan tingkah laku nilai hidup hendaknya tidak
hanya mengutamakan pendekatan-pendekatan intelektual semata, tetapi juga
harus mengutamakan adanya lingkungan yang kondusif di mana faktor-faktor
lingkungan merupakan penjelmaan nyata dari nilai-nilai hidup tersebut.
Peserta didik kemungkinan berasal dari beragam budaya, etnis dan ras karena
itu dapat terjadiproses akulturasi. Untuk menangani peserta didik yang
beragam tersebut guru perlu memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan
beragam kebutuhan peserta didik, latar belakang rasial atau etnik dan
memastikan kurikulum adil dan relevan secara kultural. Guru harus peka
terhadap perbedaan budaya yang dapat mempengaruhi suasana pembelajaran
dikelas.Beberapa karakteristik peserta didik yang perlu diidentifikasi berkaitan
dengan kelas sosial, antara lain pekerjaan, penghasilan, kekuasaan politis, dan
lain-lain. Beberapa contoh efek dari perbedaan kelas sosial yaitu,
pengelompokan berdasarkan kelas sosial, ini cenderung akan mempengaruhi
Dalam hubungan persahabatan anak usia remaja memilih teman yang memiliki
kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya, baik menyangkut minat
(interest), sikap, nilai, ataupun kepribadian. Pada masa ini juga berkembang
sikap conformity yaitu kecenderungan untuk mengikuti opini, kebiasaan, dan
keinginan orang lain (teman sebaya). Perkembangan sikap ini dapat
memberikan dampak positif dan negatif bagi dirinya.Anak usia remaja mencapai
perkembangan sosial yang matang, dalam arti memiliki penyesuaiaan sosial
yang tepat. Penyesuaiaan sosial yang tepat ini dapat diartikan sebagai
kemampuan untuk mereaksi secara tepat terhadap realitas sosial, situasi, dan
relasi.
Melalui pengalaman atau berinteraksi sosial dengan orang tua, guru, teman
sebaya atau orang dewasa lainnya, tingkat moralitas remaja sudah lebih matang
Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menganalisis karakteristik peserta
didik dalam rangka mengoptimalkan prestasi belajar, antara lain:
a. Kepribadian merupakan sistem yang dinamis dari sifat-sifat, sikap dan kebiasaan
yang menghasilkan tingkat konsistensi respons individu yang beragam. Sifat-
sifat kepribadian mencerminkan perkembangan fisik, seksual, emosional, sosial,
kognitif dan nilai-nilai. Masa remaja merupakan saat berkembangnya jati diri.
Perkembangan jati diri merupakan isu sentral pada masa remaja yang
memberikan dasar bagi masa dewasa. Apabila remaja gagal mengintegrasikan
aspek-aspek dan pilihan atau merasa tidak mampu untuk memilih, maka dia
akan mengalami kebingungan.Ada tuga-tugas perkembangan yang berasal dari
kematangan kepribadian. Ini berkaitan dengan pertumbuhan sistem nilai dan
Usia remaja adalah usia yang sedang tumbuh dan berkembang baik secara
kuantitatif maupun secara kualitatif, baik fisik maupun psikisnya. Menganggap
dirinya bukan anak-anak lagi, tetapi sekelilingnya menganggap mereka belum
dewasa. Dengan beberapa problem yang dialaminya pada masa ini, akibatnya
mereka melepaskandiri dari orang tau dan mengarahkan perhatiannya pada
lingkuan di luar keluarganya untuk bergabung dengan teman sekebudayaannya,
guru dan sebagainya. Lingkungan teman memegang peranan dalam kehidupan
remaja. Selanjutnya sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang diserahi tugas
untuk mendidik, tidak kecil peranannya dalam rangka mengembangkan hubungan
sosial peserta didik. Jika dalam hal ini guru tetap berpegang sebagai tokoh
intelektual dan tokoh otoritas yang memegang kekuasaan penuh sepeerti ketika
anak-anak belum menginjak remaja, maka sikap sosial atau hubungan sosial anak
akan sulit untuk dikembangkan.
Sehubungan dengan emosi remaja yang cenderung banyak melamun dan sulit
diterka, maka satu-satunya hal yang dapat guru lakukan adalah memperlakukan
peserta didik seperti orang dewasa yang penuh dengan rasa tanggung jawab moral.
Perlu disadari bahwa remaja berada dalam keadaan yang membingungkan dan sulit
diterka perilakunya. Dalam banyak hal, ia bergantung pada orangtua tentang
keperluan-keperluan fisik dan merasa mempunyai kewajiban kepada pengasuhan
yang mereka berikan saat dia tidak mampu memelihara dirinya sendiri. Namun, ia
juga merasa ingin bebas dari otorita orangtuanya agar menjadi orang dewasa yang
mandiri. Hal itu memicu terjadinya konflik dengan orangtua. Apabila terjadi friksi
semacam ini, para remaja mungkinmerasa bersalah, yang selanjutnya dapat
memperbesar jurang pemisah antara dia dan orangtuanya.
Seorang peserta didik yang merasa bingung terhadap kondisi tersebut mungkin
merasa perlu menceritakan penderitaannya, termasuk rahasia-rahasia pribadinya
kepada orang lain. Oleh karena itu, seorang guru pembimbing hendaknya tampil
berfungsi dan bersikap seperti pendengar yang bersimpatik.
Apabila kelompok teman sebaya yang diikuti menampilkan sikap dan perilaku yang
secara moral dan agama dapat dipertanggung jawabkan maka kemungkinan besar
remaja tersebut akan menampilkan pribadinya yang baik. Sedangkan, apabila
kelompoknya itu menampilkan dan perilaku yang melecehkan nilai-nilai moral maka
sangat dimungkinkan remaja akan melakukan perilaku seperti kelompoknya
tersebut.
Memiliki sikap dan perilaku sosial yang bertanggung jawab, yaitu berpartisipasi aktif
dalam kegiatan sosial di masyarakat, berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial di
sekolah, menolong teman yang perlu bantuan, menyantuni fakir miskin, menengok
teman yang sakit dan sebagainya. Hakikat Tugas. (1). Berpartisipasi sebagai orang
dewasa yang bertanggung jawab sebagai masyarakat, (2). Memperhitungkan nilai-
nilai sosial dalam tingkah laku dirinya.
Memahami nilai-nilai dan etikahidup bermasyarakat yaitu sopan dalam bergaul,
jujur dalam bertindak, dan menghargai perasaan orang lain. Hakikat Tugas. (1).
Membentuk seperangkat nilai yang mungkin dapat direalisasikan. (2).
Mengembangkan kesadaran untuk merealisasikan nilai-nilai. (3). Mengembangkan
kesadaran akan hubungannya dengan sesama manusia dan alam. (4). Memahami
gambaran hidup dan nilai-nilai secara harmonis dan selaras.
Perbedaan psikologis peserta didik berkorelasi positif dengan hasil belajar yang
dicapai. Peserta didik yang mempunyai minat besar terhadap pelajaran, motivasi
yang tinggi untuk belajar, dan kemampuan memori yang maksimal, maka hasil
belajar yang dicapai juga akan maksimal (Khodijah 2011:183). Kondisi psikologis
peserta didik berhubungan positif dengan hasil belajar, artinya kondisi psikologis
sehat maka hasil belajar juga akan cenderung baik atau meningkat, sebaliknya
kondisi psikologis tidak sehat maka hasil belajar juga akan cenderung tidak baik atau
menurun. Peserta didik dengan minat besar, motivasi tinggi, dan memori maksimal
akan belajar dengan sungguh-sungguh dan konsentrasi tinggi, sehingga akan
memperoleh hasil pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Sebaliknya, peserta didik dengan minat, motivasi, dan memori rendah
akan belajar dengan bermalas-malasan dan asal-asalan atau belajar sekenanya saja.
Kondisi seperti ini akan mengakibatkan hasil belajarnya tidak sesuai dengan tujuan
yang telah dirumuskan.
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas Pengantar
c. Melakukan refleksi
masalah /kasus
c. membuat rangkuman
d. melaksanakan refleksi
Aktivitas 1.
3.Ada berapa dokumen bahan bacaan yang ada di dalam Materi pembelajaran ini?
Sebutkan!
4. Apa topik yang akan Anda pelajari di materi pembelajaran ini? Sebutkan!
Aktivitas 2
E. Rangkuman
1. Peserta didik adalah individu yang sedang berkembang. Artinya, peserta didik
mengalami perubahan-perubahan dalam dirinya. Perubahan tersebut ada yang
diarahkan ke dalam diri sendiri, ada juga berupa penyesuaiandiri terhadap lingkungan.
2.Tugas perkembangan difokuskan pada upaya peningkatan sikap dan perilaku peserta
didik serta berusaha untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku sesuai
fasenya.
5. Kemampuan kognitif peserta didik terus berkembang selama masa pendidikan bahkan
setelah usia sekolah pun pengembangan kognitif masih memungkinkan untuk
6. Remaja mampu menggunakan abstraksi dan mampu membedakan yang nyata dan
konkrit dengan yang abstrak dan mungkin.Kemampuan untuk menguji hipotesis dan
bernalar secara ilmiah.
8.Umumnya remaja sudah tidak mau dikatakan sebagai anak-anak tetapi tidak mau
disebut sebagai orang dewasa, mereka secara riil belum siap menyandang predikat
sebagai orang dewasa.
9.Pemikiran moral remaja berkembang sebagai pendirian pribadi yang tidak tergantung
lagi pada pendapat atau pranata yang bersifat konvensional.
10. Keragaman tingkat moral remaja disebabkan oleh faktor penentunya yang beragam
juga. Salah satu faktor penentu atau yang mempengaruhi perkembangan moral remaja
itu adalah orangtua.
11. Usaha pengembangan tingkah laku nilai hidup hendaknya tidak hanya
mengutamakan pendekatan-pendekatan intelektual semata, tetapi juga mengutamakan
adanya lingkungan yang kondusif di mana faktor-faktor lingkungan yang merupakan
penjelmaan nyata dari nilai-nilai hidup tersebut.
12. Beberapa karakteristik peserta didik yang perlu diidentifikasi berkaitan dengan kelas
sosial, antara lain pekerjaan, penghasilan, kekuasaan politis, dan lain-lain. Beberapa
contoh efek dari perbedaan kelas sosial yaitu, pengelompokkan berdasarkan kelas sosial,
ini cenderung akan mempengaruhi psikis peserta didik yang kelas sosialnya rendah.
2. Peserta didik yang berada pada masa remaja, perkembangan emosinya yang belum
mapan atau stabil perlu diberikan perhatian dan latihan untuk mengelola emosi dengan
jalan memberi contoh tindakan yang tegas dan bertanggung jawab. Peserta didik diberi
kebebasan untuk menentukan sendiri pilihan sesuai dengan keinginan masing-masing.
3. Upaya guru untuk mengeliminir perbedaan peserta didik adalah dengan membuat
aturan atau tata tertib yang berlaku untuk semua. Misalnya, tidak ada diskriminasi
terhadap peserta didik yang melanggar aturan. Tidak ada anak atau peserta didik yang
menjadi anak kesayangan guru atau diberi perhatian khusus tang melebihi peserta didik
lainnya.
4. Hasil belajar dipengaruhi gaya belajar. Gaya belajar itu sendiri diperoleh berdasarkan
pengalaman, lingkungan dan keluarga. Peserta didik dari keluarga terpelajar
kemungkinan memiliki kebiasaan belajar di rumah. Sementara peserta didik dari
keluarga kurang terpelajar tidak memiliki kebisaan tersebut. Tugas guru adalah
menyesuaikan pembelajaran dengan gaya belajar yang dimiliki peserta didik.
A. Tujuan
Tujuan dari kegiatan pembelajaran 2 ini adalah melalui diskusi dan penugasan peserta
diklat dapat menerapkan konsep bilangan, operasi bilangan, logaritma, dan eksponensial
dalam menyelesaikan masalah kejuruan
C. Uraian Materi
1. Bilangan
Secara singkat bilangan muncul akibat kebutuhan manusia. Bilangan yang pertama
kali dikenal adalah bilangan asli. Bilangan ini muncul akibat kebutuhan manusia
untuk menghitung. Kemudian muncul bilangan nol, suatu bilangan yang menyatakan
kekosongan maka dikenalkan bilangan cacah. Setelah operasi hitung dikenal, muncul
bilangan negatif untuk mengatasi kebutuhan akan hasil pengurangan dua bilangan
asli yang bilangan pertama lebih kecil dari bilangan kedua maka dikenalkan bilangan
bulat. Kemudian untuk mengatasi masalah pembagian dua bilangan yang hasilnya
bukan bilangan bulat, diperlukan bilangan rasional.
a) Sejarah Bilangan
Bilangan muncul sebagai pengetahuan praktis untuk kebutuhan untuk
hidup.Pada umumnya bangsa-bangsa terdahulu bermukim sepanjang sungai-
sungai besar. Bangsa Mesir sepanjang sungai Nil di Afrika, bangsa Babilonia
sepanjang sungai Tigris dan Eufrat, bangsa Hindu sepanjang sungai Indus dan
Gangga, bangsa Cina sepanjang sungai Huang Ho dan Yang Tze. Pengetahuan
dan keterampilan yang mereka didasarkan pada kebutuhan dan kejadian sehari-
hari seperti mengahadapi banjir di sekitar sungai, mengolah rawa-rawa menjadi
lahan pertanian, dan membuat pengairan/irigasi untuk mengolah tanah-tanah
pertanian sepanjang sungai, untuk kebutuhan itulah pengetahuan praktis dan
teknis bilangan-bilangan mulai dikenal.
Sejarah menunjukkan bahwa permulaan Matematika berasal dari bangsa yang
bermukim sepanjang aliran sungai tersebut. Mereka memerlukan perhitungan,
penanggalan yang bisa dipakai sesuai dengan perubahan musim. Diperlukan
alat-alat pengukur untuk mengukur persil-persil tanah yang dimiliki.
Peningkatan peradaban memerlukan cara menilai kegiatan perdagangan,
keuangan, dan pemungutan pajak. Untuk keperluan praktis itu diperlukan
bilangan-bilangan.
Bilangan pada awalnya hanya dipergunakan untuk mengingat jumlah, namun
dalam perkembangannya setelah para pakar matematika menambahkan
perbendaharaan simbol dan kata-kata yang tepat untuk mendefenisikan
()
4) Simbol bilangan bangsa Arab yang dibuat pada abad ke-11 dan dipakai hingga kini oleh
umat Islam di seluruh dunia:
Contoh-contoh:
1. 12 =
2. 21 =
3. 247 =
4. = 1000,
5. = 5000.
6. 5000 =
7. 3567 =
Sedangkan kelipatan 10.000 dinyatakan dengan
menaruh angka yang bersangkutan di atas
tanda M.
8) Simbol bilangan bangsa Romawi yang juga masih dipakai hingga kini:
b) Teori Bilangan
Teori bilangan adalah cabang dari matematika murni yang mempelajari sifat-
sifat bilangan bulat dan mengandung berbagai masalah terbuka yang dapat
mudah mengerti sekalipun bukan oleh ahli matematika. Dalam teori bilangan
dasar, bilangan bulat dipelajari tanpa menggunakan teknik dari area
matematika lainnya. Pertanyaan tentang sifat dapat dibagi, algoritma Euklidean
untuk menghitung faktor persekutuan terbesar, faktorisasi bilangan bulat dalam
bilangan prima, penelitian tentang bilangan sempurna dan kongruensi dipelajari
disini. Pernyataan dasarnya adalah teorema kecil Fermat dan teorema Euler.
Juga teorema sisa Tiongkok dan hukum keresiprokalan kuadrat. Sifat dari fungsi
multiplikatif seperti fungsi Mbius dan fungsi phi Euler juga dipelajari. Demikian
pula barisan bilangan bulat seperti faktorial dan bilangan Fibonacci.
Bilangan Pecahan
Bilangan Irasional Bilangan Real
Biasa
Bilangan Pecahan
Desimal terbatas/ Bilangan Rasional Bilangan Komposit
berulang
Bilangan Asli
Bilangan Ganjil (Bilangan Bulat positif)
Bilangan Genap
Diagram Bilangan
Bilangan Asli adalah bilangan bulat positif, bilangan asli adalah suatu bilangan
yang mula-mula dipakai untukmembilang. Bilangan asli dimulai dari 1,2,3,4,...
A = {1,2,3,4,...}
Bilangan Ganjil adalah bilangan yang bukan kelipatan 2, juga disebut bilangan
gasal, yang dirumuskan dengan 2n -1, n A.
Gj = {1,3,5,7,...}
Bilangan prima adalah bilangan yang memiliki tepat dua faktor bilangan asli,
yaitu bilangan itu sendiri dan 1.
P = {2,3,5,7,...}
Bilangan Cacah adalah bilangan nol dan bilangan bulat positif. Bilangancacah
merupakan bilangan bulat positif yang dimulai dari nol.
C = {0,1,2,3,4,...}
Bilangan Bulat adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam notasi desimal
dengan tidak terdapat bilangan dibelakang koma selain nol.Bilangan
bulat terdiri dari bilangan bulat negatif,bilangan nol, dan bilangan bulat
positif.
B = {...,-4,-3,-2,-1,0,1,2,3,4,...}
1 2 3
- Pecahan Biasa : , , , ...
2 5 7
1 2 3
5 3 2
- Pecahan Campuran : 2 , 5 , 7 , ...
0,3
- Pecahan Desimal : 0,25 , ...
30
30%
- Pecahan Persen : 100 , ...
30
- Pecahan permil : 30 0 00 , ...
1000
Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk a/b
dimana a dan b merupakan bilangan real yang saling prima dan b tidak nol.
Pengertian saling prima adalah dua bilangan real yang memiliki faktor
persekutuan terbesarnya adalah 1,suatu bilangan yang dapat dinyatakan
dalam bentuk a/b, a dan b B serta b 0. (Gabungan bilangan bulat
dengan himpunan bilangan pecahan).
1
Contoh: 2, 7, , 4 , ...
2
Contoh: 2 , , e,....
k. Bilangan Real
Contoh: 2 , , 2, -4, 1
2
Bilangan Kompleks adalah suatu bilangan yang terdiri dari bilangan realdan
bilangan khayal. Seluruh bilangan yang dibicarakan dalamMatematika
merupakan bilangan kompleks, bilangan kompleks adalahbilangan yang dapat
dinyatakan dalam bentuk (a+bi) dengan i adalah -1
Contoh: 2 , 2 3i , 2 2
Ingatlah : Bilangan komposit adalah sisa dari bilangan prima, yakni, kecuali
angka 1, yaitu 4, 6, 8, 9,10,12,14,15, ... dan seterusnya. Dengan kata lain, bilangan
komposit adalah bilangan yang terdiri dari minimal dua faktor prima.
yaitu: pecahan murni bila a b dan pecahan tidak murni (pecahan campuran )
berulang. Sedangkan bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan
5 , , e, log3
a
dalam bentuk , dengan a, b bilangan bulat dan b 0, misalnya :
b
dan sebagainya.
Himpunan bilangan real (nyata ) sering dinyatakan dengan R. Dengan sistembilangan
real maka antara bilangan-bilangan real dengan titik-titik pada garisbilangan ada
hubungan satu-satu sehingga pada garis bilangan tidak terdapat tempat yang
kosong. Pada sistem bilangan real, kalau kita lakukan operasi penjumlahan dan
perkalian maka hasilnya selalu bilangan real juga. Hal seperti ini dikatakan bahwa
operasi penjumlahan dan perkalian pada bilangan real bersifat tertutup. Ada
beberapa aksioma yang memberikan sifat-sifat tentang operasi penjumlahan dan
perkalian di R, yaitu:
Ingatlah: Perbandingan antara keliling dan diameter itu selalu berada di kisaran
tertentu yang serupa dengan . Demikianlah orang-orang terdahulu menemukan
3) Persen
Bentuk pecahan dapat ditulis dalam tiga cara, yaitu: pecahan biasa, pecahan
desimal dan persen. Persen berarti perseratus ditulis %dengan kata lain
pecahan yangberpenyebut 100. Untuk mengubah bentuk pecahan biasa
kebentuk persen dapatdilakukan dengan cara yaitu: mengubah pecahan
biasa itu menjadi pecahan yangsenilai dengannya dan berpenyebut 100 atau
cara kedua dengan mengalikanpecahan itu dengan 100%. Dengan demikian
setiap bilangan pecahan biasa dapatdi ubah ke bentuk yang lain atau
2
sebaliknya, misalnya : 0,2 40%
10
Contoh:
2. Seorang sales mendapat komisi 20% jika dia mampu menjual barang senilai
Rp2.000.000,00. Tentukan komisi yang diterima?
Jawab:
20
Komisi 20% x 200.000 x 2.000.000 400.000
100
3. Harga beli 2 lusin pinsil Rp 48.000,-. Jika dijual kembali dengan harga
satuan Rp 2.500, berapa persen keuntungannya?
Jawab :
harga jual - harga beli
Persentase keuntungan= x 100 %
harga beli
48.000
Harga beli satuan 2.000
24
Harga jual satuan = Rp 2.500,-
4) Perbandingan
Dalam membandingkan ukuran dua obyek terdapat dua cara, yaitu
membandingkandengan cara mencari selisihnya sehingga dapat
dikatakanmana yang lebih dari yanglain dan yang kedua
mengamati/mencari nilai perbandingan antara ukuran dari keduaobyek itu.
Sebagai contoh, tinggi badan Andi adalah 160 cm sedangkan Wati 170 cm.
Jika caramembandingkan yang dimaksud adalah siapa yang lebih tinggi maka
jawabannyaadalah Wati dengan selisih tinggi badan =170cm160cm
= 10 cm. Namun jikayang ditanyakan adalah nilai perbandingantinggi badan
Andi dengan Wati makadapat dinyatakan dengan perbandingan: 160 cm :
16
170 cm = 16 : 17 =
17
Perbandingan a : b, dibaca a berbanding b. Ada dua macam perbandingan
yangsering kita bicarakan yaitu:
a. Perbandingan senilai:
Untuk memulai pembelajaran mengenai perbandingan senilai
dapatdiberikan masalah pengantar sebagai berikut.
3 5 500 2
= 3.x = 100. 5 3x = 500 x = = 166 menit
100 x 3 3
Jadi waktu yang diperlukan tukang cat itu untuk mengecat dinding seluas 100
2
m2 adalah 166 menit
3
2. Untuk menyelesaikan pembuatan lemari 3 orang tukang kayu bekerja bersama-
sama dan mereka memerlukan waktu 20 jam kerja efektif. Jika pekerjanya
ditambah menjadi 5 orang, berapa jam waktu yang diperlukan?
Jawaban:
3 orang 20 jam
Perbandingan berbalik nilai
5 orang x jam
3 x 60
= 5.x = 3.20 5x = 60 x = = 12
5 20 5
Jadi waktu yang diperlukan oleh 5 orang pekerja tersebut adalah 12 jam kerja
efektif.
Apabila terdapat korespodensi satu-satu antara dua obyek dengan sifat
bahwanilai perbandingan dua elemen di obyek pertama berbalik nilainya
dengan nilai perbandingan dua elemen yang bersesuaian di obyek kedua maka
x1 y 2
b. Perbandingan berbalik nilai jika :
x 2 y1
4. Dengan kecepatan tetap, sebuah mobil memerlukan bensin 5 liter untuk jarak
60 km.Berapa liter bensin yang diperlukan untuk menempuh jarak 150 km ?
Jawab:
x1 y1 60 5
Perbandingannya senilai maka: 60x 5 .(150)
x2 y2 150 x
750
x 12,5 . Jadi untuk menempuh jarak 150 km diperlukan bensin 12,5
60
liter
5. Jarak antara dua kota dapat ditempuh kendaraan dengan kecepatan rata-rata
72km/jam selama 5 jam. Berapa kecepatan rata-rata kendaraan menempuh
jaraktersebut jika lama perjalanan 8 jam?
Jawab :
72.(5)
x 45 . Jadi kecepatan rata-ratanya adalah 45 km/jam.
8
6. Suatu pekerjaan jika dikerjakan oleh tenaga profesional sebanyak 3 orang
akanselesai dalam 20 hari, sedangkan jika non profesional sebanyak 5 orang
akan selesaidalam 40 hari. Jika pekerjaan itu dikerjakan oleh 2 orang profesional
dan 2 orang non profesional, dalam berapa hari akan selesai?
Jawab:
Karena 3 orang profesional mengerjakan pekerjaan dalam 20 hari maka dalam 1
1
hariseorang profesional menyelesaikan pekerjaan, sedangkan seorang
20 x 3
1
nonprofesional dalam 1 hari menyelesaikan pekerjaan. Dengan
40 x 5
demikian 2 orangprofesional dan 2 orang non profesional dalam 1 hari
2 2 13
menyelesaikan pekerjaan. Jadi 1 pekerjaan dapat
20 x 3 40 x 5 20 x 3 x 5
20 x 3 x 5
diselesaikan dalam hari 24 hari.
13
a = bilangan pokok
p = pangkat
3 2
am. an = ap+q
am
2) Pembagian dua bilangan berpangkat : ( ) a mn
n
a
2 x2 x2
Contoh: : 23 : 22 = 2x2x2 : 2x2 = = 21
2 x2
3 2
ap : aq = ap-q
(ap)q = apq
(a.b)p = ap .bp
a an
5) Perpangkatan bilangan rasional : ( )n ,b 0
b bn
2 2 2 2 2 x2 x2 2 3
Contoh: ( )3 = x x = =
3 3 3 3 3 x 3 x3 3 3
a ap
[ ]p =
b bp
2 3 2 x2 x2 8 Jadi 20 = 1
3 3
Padahal 2 : 2 = 3 = = =1
2 2 x2 x2 8
a0 = 1
maka
Bukti: Sesuai dengan sifat pangkat yaitu a p.aq = ap+q untuk q = 0 diperoleh ap.a0 =
ap.
Tampak bahwa ao berlaku seperti bilangan 1 sehingga didefinisikan a0 = 1 untuk
a 1.
Sekarang jika rumus 1) harus berlaku untuk pangkat bilangan bulat negatif
1
makaan. a-n = a0 = 1 bila a 0. Berdasar sifat invers maka a-n = ( ) maka dari itu
an
kitadefinisikan:
1
Jika a bilangan real dan n adalah bilangan bulat negatif maka a-n = ( ) ,a
an
1
0.Dengan menggunakan definisi ini maka : ( -n
) an
a
Contoh: 22 : 25 = 22-4 = 2-3
-3 1
2 22 5 2 x2 1 1 Jadi 2 = 3
Padahal 2 : 2 = 5 = = = 2
2 2 x2 x2 x2 x2 2 x2 x2 2 3
maka
1
a-p =
ap
Bukti:
Sesuai dengan sifat pangkat nomor 1 yaitu ap.aq = ap+q untuk q = -p diperoleh
ap.a-p = ap+(-p) = a0 = 1.
Karena hasilkali ap.a-p = 1 maka ap dan a-p berkebalikan.
1
Sehingga a-p =
ap
a an
4. ( )n ,b 0
b bn
am
5. ( n ) a mn
b
Teorema tersebut di atas dapat diperluas untuk lebih dari dua faktor, misal
am.an.ar =(a)m+n+r ; an.bn.cn= (abc)ndan seterusnya.
Contoh:
Sederhanakan: (3-2- 2-3)-1
1 72
Jawab : (3-2- 2-3)-1 = ( 1 )
9 8
1
17
Rumus-rumus dari teorema di atas dapat juga kita perluas sehingga berlaku
untukpangkat bilangan rasional, baik bilangan rasional positif, nol maupun
bilanganrasional negatif, dengan pengertian bahwa:
m
a n n am
Contoh :
1 1
1). 9 2
3 a 2 91 2 3 2 31 3 sehingga 3 2 9
2
4
2). 16 2 , 16 2
4 4 4 4
24 21 2 sehingga 2 4 16 .
p 2 3 2q 2
1. Sederhanakan ( ) .( 3)
q 3 p
Pembahasan:
2
p2 2q p6 4q
( 3 ) 3 . ( 3 ) 2 ( 9 ) . ( 6 )
q p q p
2 6
( p q ).(4q p )
6 9
6 ( 6 )
4p q 9 2
4p q
0 11
2x 3 + 4x 6
2. Sederhanakan: .
x -2
Pembahasan:
2x 3 4 x 6 2x 3 4x 6
+ -2
x 2 x -2 x
2x3 x2 + 4 x x
6 2
2x3+2 + 4x6+2
2x5 + 4x8
1
43 = 4096 43 = (46 )2 43 = 43 3 = 31 = 1
14
13 = 14 =
13
5. Mengubah bentuk pangkat bulat negatif menjadi positif.
n j. x2 y3
x y 3
2
1 1
a. 5
= 3-5 c. = a-2b-5
2 5
3 ab
1 1
b. 4
= a-4 d. 36
= x -6 y -3
a x y
7. Hasil dari:
4
a. 4-2 = 12 = 1 2 -2 2-2.4 2-8
4 16 = -2.4 = -8
3 3 3
e.
b. (82 )-3 = 82(-3) = 8-6 = 16 = 1 1
= 8 .38 =
1
.6561
8 262144 2 256
6561
=
p3 r 4 256
c. = p3-1r 4-3 = p2r
pr 3 5
1 -3 1-3.5 1-15
= -3.5 = -15
d. 20 + 2-2 =1+ 12 =1+ 1 = 4 + 1 = 5 2 2 2
2 4 4 4 4
f. =1. 2 = 215
15
= 32768
g. 3
33
0
3 3 1
1 3
1 3 . 23
2 2 2 3
3
2 8
1 3 1
3 27
27 8 36 4
27 27 27 3
5p-2q 15q2
a. = 5.3.p -2-1 1-(-1)
q =15p -3 2
q =
3-1pq-1 p3
3-5 q2 1 2+3 1 5 q5 q5
b. = . q = q = atau
q-3 35 35 35 243
62 p-2q 62 -2-(-2) 36 0
c. 2 -2
= 2p q= p q = 9.1.q = 9q
2p 2 4
3m2n
d. -3 -2 -3
= 3.33.m2-(-2)n1-(-3) = 3.27.m4n4 = 81m4n4
3 m n
j. (2 x ) 2 x 16 x
10 15
b. k k = k10+15 = k 25 3 4 4 3.4 12
8 2 8-2 6
c. a : a = a = a k. (6 x2 )3 (6)3 x2.3 216 x6
d. k 30 : k 20 k 3020 k10 l. (a a ) a a
5 3 2 53 2
a10
e. ( x ) x x
5 3 5.3 15 6 24
m. (a a ) : a a a4
6 2 4
h. ( xy ) x y x y
3 2 2 3.2 2 6
(x 4 y 2 )5 : (xy 3 )2 = x 4.5 y 2.5 : x 2 y 3.2
3 2 4 1+2 3+1 1+4 p. = x 20 y10 : x 2 y 6
5u v 5 uv = 5 u v
= x 20-2 y10-6 = x18 y 4
= 53 u 4 v 5
= 125u4 v 5
5x = 5 13-8 = 5 5
13
37
a. 2
= 37-2 = 35 d. x x
5x
3 8
21 = 1 4-2 = 1 2
4
b. 2 2 y 2 t10
21 e. = y 2-1t10-7 = yt 3
2
7
yt
3 4
c. p r3 = p3-1r 4-3 = p2r f. 3m2n4
= 31-1m2-1n4-2 = 30 mn2 = mn2
pr 3mn2
d) Persamaan Eksponen
Persamaan eksponen adalah persamaan yang mengandung variabel dalam
eksponen. Bentuk-bentuknya sebagai berikut:
2x 1 1
Jawab: 5 2 2x 1 2x 1 0 x
2
2) Selesaikan 2 2x 1 2 x 3
Jawab :
23
a. 2 4
x 1
b. 3 27
x 1 c. 24 23 24.2 x 24.2 x 23
2x
2 x (22 ) 1 3x (33 ) 1 23
2 x 4 2 x 234 2 x 27
2 x 22 3x 33 2
x 2 x 3 x 7
26
a. 23. 2 x 26 2 x 2 x 26( 3) 2 x 29
23
x9
b. 3x 1 81
3x 1 34 x 1 4 x 4 1
x3
c. 53 x 1 625
53 x 1 54 3x 1 4 3x 4 1 3 x 5
5
x
3
d . 2 x 2 64
2 x 2 26 x 2 6 x 6 2
x4
x4
x2 1
e. 5
5
x4
5x 2 51 5 x 2 5 x 4 x 2 x 4 x x 4 2 2 x 2
x 1
f . 3x 1 3x 1 9
3x 1 3x 1 32 3x 1 x 1 32 32 x 32 2 x 2
x 1
e) Bentuk Akar
Untuk memulai pembelajaran bentuk akar peserta diingatkan kembali tentang
perpangkatan baru dilanjutkan ke akar dengan mengajukan pertanyaan sebagai
berikut:
1 1
3 3 q q
Jadi 8 dapat ditulis 8 , Secara umum a =a
Bentuk akar: yang dimaksud bentuk akar adalah akar-akar yang hasilnya bukan
bilangan Rasional.
1
Misalnya 4 , 100 , , bukan bentuk akar karena hasilnya berturut-turut
9
adalah 2, 10, dan 1/3.
1
Bentuk akar misalnya 2, 8, , dan sebagainya.
3
Tampak bahwa adanya tanda akar bukan berarti bilangan tersebut termasuk
bentuk akar.
Suatu bilangan yang memuat tanda akar bukan berarti bentuk akar, misalnya
3 3
16 dan 1728 bukanlan bentuk-bentuk akar, karena 16 dan 1728
Contoh: 3 2 + 5 2 = 8 2
4 5 7 5 = -3 5
Jawab : 75 147 48 25 x 3 49 x 3 16 x 3
5 3 7 3 4 3
(5 7 4) 3 2 3
a) Perkalian: a . b = ab ;a b .c d = ac bd
Contoh: Sederhanakan 8 x 12
8 x 12 2 2 x 2 3 4 6
a a
b) Pembagian: =
b b
8 2 2 2 2
Contoh : Sederhanakan
12 2 3 3 3,
8 8 2
Dengan cara lain
12 12 3
3 3 2 3
Contoh : i) x 2
2 2 2 2
1 1
b) Pecahan-pecahan berbentuk dan
a b a b
2 2 1 3 2(1 3 )
i) x -1 3
1 3 1 3 1 3 1 3
1- 3 1- 3 1 3 1- 2 3 3 1 3
ii) x 3 2 3
1 3 1 3 1 3 1 3 2 2
p
Jadi secara umum: q
qp
a = a
q
Dengan syarat: a terdefinisi pada bilangan Real.
1. Sederhanakan :
49
a. 300 b. c. 15 x 8
100
Pembahasan:
49 49 7
b. = ..sifat nomor 2
100 100 10
1 3 2
a. b. c.
5 2 3 2 2 5
Pembahasan:
1 1 5 5 5 1
a. = . = = = 5
5 5 5 25 5 5
3 3 2 3 3(2 3 ) 63 3
b. = . = = = 63 3
2 3 2 3 2 3 (2 3 )(2 3 ) 43
2 2 2 2 5
c. = .
2 2 5 2 2 5 2 2 5
2(2 2 5 ) 4 2 2 5
= =
(2 2 ) ( 5 ) 2 2
85
4 2 2 5) 1
= = (4 2 2 5 )
3 3
4. 33 45 = (3 4)3 5 = 1215
3 3 3 3
5. 4 5 2 7 = (4 2) 5 7 = 8 35
224 24
6. =2 = 28 = 2 22 = 42
3 3
3 34 33 4
7. 3 =
4 5 4 5
2 2 3 + 2
8. =
3 2 3 2 3 + 2
6 + 22 6 + 22 6 2
= = = + 2
92 7 7 7
3 2 3 2 3 2
9. =
3 + 2 3 + 2 3 2
9 62 + 2 11 62
= =
92 7
10. Operasi aljabar pada bentuk akar
a. 10 5 +3 5 = (10 +3) 5 =13 5
b. 12 7 +9 7 + 4 7 = (12+9 + 4) 7 = 25 7
c. 15 3 - 5 3 = (15 - 5) 3 =10 3
d. 2 28 + 3 63 + 5 112 = 2 4 7 + 3 9 7 + 5 16 7
= 2 2 7 + 3 3 7 + 5 4 7
= 4 7 + 9 7 + 20 7
= (4 + 9 + 20) 7
e. = 33 7
8 50 - 18 - 3 32 = 8 25 2 - 9 2 - 3 16 2
= 85 2 - 3 2 - 3 4 2
= 40 2 - 3 2 - 12 2
= (40 - 3 - 12) 2
= 25 2
= 3 - 12 - 12 + 4
f. = 3 - 2 12 + 4
= 7 - 2 12
= 7 - 2 43
= 7 - (2 2 3 )
=7-4 3
=
2
g. 2+ 5 2+ 5 2+ 5
= 2 + 10 + 10 + 5
= 7 + 2 10
h. 3 6 = 18 = 92 = 9 2 = 3 2
i. 6 3 27 = 6 327 = 6 81 = 69 = 54
j. 2 2 2 2 2
15 5 = 155 = 75 = 253 = 5 3 = 2 3
5 5 5 5 5
k. 3 6x 2x = 3 6x.2x = 3 12x = 3 4.3x = 3.2 3x = 6 3x
-2 3 = -2 3
2 2 2
l. = 43 =12
= 3
2 2 2
m. 3 2a 2a = 92a =18a
n. 3- 4
3 + 4 = 3 + 12 - 12 - 4 = -1
p sisi siku2 I = 6 3 cm ; p sisi siku2 II = 6 3 cm
Maka 1
Luas = a.t
2
1
1
= 6+ 3 6- 3 = 6- 6 3 + 6 3 -3
2 2
1 3
= 3 = BILANGAN,
cm2 PENGUKURAN DAN APROKSIMASI 83
2 2
MATEMATIKA MATEMATIKA
13. Operasi aljabar
a. 5
5 5 = 5 25 = 5 5 = 5 5
b. 3
3 + 15 = 9 + 45 = 3 + 95 = 3 +3 5
c. 2
6 - 10 = 12 - 20 = 43 - 45 = 2 3 - 2 5
12 - 2 5 = 12 - 2 5 12 - 2 5
CaraII = 12 - 2 12 2 5 + -2 5
2 2 2
d.
= 144 - 24 5 - 24 5 + 20 = 144 - 48 5 + 20
= 144 - 48 5 + 20 = 164 - 48 5
= 164 - 48 5
e. 6 - 3 5 6 +3 5 = 36 + 18 5 - 18 5 - 45 = -9
a. 10 10 5 50 252 1
= = = = 5 2 = 2
5 5 5 25 5 5
3 3 3 3 3 3 3
b. = = = = 3
3 3 3 9 3
c. 9 9 5 9 5 3
= = = 5
3 5 3 5 5 15 5
1 1 3 22 3 4 1 3
d. = = = 4
3
2 3 2 3 22 2 2
1 1 4 23 4 8 1 4
e. = = = 8
4
2 4 2 4 23 2 2
2 3+ 2 2 3+ 2 6 2 18 + 12
= =
f. 6 6 6 36
2 92 + 43 6 2 + 2 3 1
= = = 2+ 3
6 6 2
2+ 3 2+ 3 2+ 3
=
2- 3 2- 3 2+ 3
4+2 3 +2 3 +3
=
4+ 2 3 - 2 3 -3
7+4 3
= =7+4 3
1
BILANGAN, PENGUKURAN DAN APROKSIMASI 84
MATEMATIKA MATEMATIKA
7 7 5 +1 35 + 7
=
g. 5 -1 5 -1 5 +1 5 + 5 - 5 -1
35 + 7
=
4
2 3 2 3 5+ 7
=
h. 5- 7 5- 7 5+ 7
10 3 + 2 21
=
25 + 5 7 - 5 7 - 7
10 3 + 2 21 5 1
= = 3+ 21
18 9 9
i. 3 3 2 5 -3 2
=
2 5 +3 2 2 5 +3 2 2 5 -3 2
6 5 -9 2
=
20 - 6 10 + 6 10 - 18
6 5 -9 2 9
= =3 5 - 2
2 2
6 3 6 3 6 3
k.
6 3 6 3 6 3
6 18 18 3
6 18 18 3
9 2 18 2
3 9 2
3 3
6
3 2 32 2
3
3 6 2 5 3 6 2 5 6 5
6 5 6 5 6 5
l.
18 3 30 2 30 10
6 30 30 5
8 30
8 30
1
3 32 2 3 3 2 2 2 3 4 2
j. 2 34 2 2 3 4 2 2 3 4 2
18 12 6 4 6 16
12 8 6 8 6 32
28 6
BILANGAN, 1 2 DAN APROKSIMASI
PENGUKURAN 85
MATEMATIKA
6 MATEMATIKA
20 10 5
4. Logaritma
a) Pengertian dan Sifat-sifat Logaritma
Pembelajaran konsep logaritma dapat dimulai dengan pertanyaan dalam
bilangan berpangkat sebagai berikut: Berapa 23? Setelah dijawab bahwa 23=8.
maka pertanyaan diubah menjadi 2 dipangkatkan berapa supaya menjadi 8?
Disinilah letak konsep logaritma yaitu mencari pangkat jika bilangan pokok dan
hasil perpangkatannya diketahui.
Pernyataan 2 dipangkatkan berapa menjadi 8 ditulis 2log 8 =.
2 x 8 2 log8 x
Jadi secara umum:
a
logb c ac b , dimana a, b, c Real dan a> 0, a 1, b> 0
Keterangan:
a disebut bilangan pokok logaritma (jika bilangan pokok 10 tidak ditulis)
b disebut bilangan yang dicari logaritmanya
c adalah hasil penarikan logaritma.
b) Sifat-sifat Logaritma
Berikut ini 10 sifat logaritma yang sering digunakan untuk menyelesaikan
berbagai permasalahan yang berkaitan dengan logaritma disertai dengan
buktinya, yaitu:
1) alog xy = alog x + alog y
Bukti: Misalkan x = ap , y = aq , xy = ar
Maka ap. aq = ar ap+q = ar p + q = r ....1)
ap
Maka q
= arapq = arp - q = r ..1)
a
Padahal dari definisi x = app = alog x 2)
y = aqq = alog y.3)
x r x
= a r = alog .4)
y y
x
Substitusi 2), 3), 4) kedalam 1) didapat alog x alog y = alog
y
3) alog xn = n. alog x
Bukti: alog xn = alog x.x.x.x
n faktor
= log x + log x + alog x + .+ alog x (menurut sifat 1)
a a
n suku
a
= n. log x (menurut definisi perkalian)
Jadi alog xn = n. aLog x
m
m a
4) alog x n = . log x
n
m 1
a n am n
Bukti: log x = log ( x ) (menurut definisi pangkat)
1
1 a
= m. . log x (menurut sifat 3)
n
am n a
7) log x n = . log x
m
am log x n
n
Bukti: log x = (Sifat nomor 5)
log a m
n. log x
= (Sifat nomor 3)
m. log a
n log x
= . (Sifat perkalian pecahan)
m log a
n a
= . log x (Sifat nomor 5)
m
a
log x
8) a =x
am n a
Ingatlah : Apakah sifat logx n
m
. logx
lebih umum dari
m
m a
a
log n . logx
n
4 x12
Jawab : log 4 log 12 - log6 log 2log8 3
2 2 2 2
6
2. Jika log 2 0,3010 ; log 3 0,4771, hitunglah log 15
25 1 4
a. log 125 + 5log + log2 =
5
b. 3log 81 9log 3 2log 2 =
Pembahasan:
1 4
a. 25log 125 + 5log + log2 = 52
log 53 + 5 log 5 1 + 22
log 2
5
3 1
= + (-1) + = 0
2 2
1
32
b. 3log 81 9log 3 2log 2 = 3log34 + log 3 + 2 log 2 2
1 1
=4+ + =5
2 2
5. Tentukan x pada persamaan logaritma berikut:
2
a. log (3x 1) = 3
b. log(log x) = 1
Pembahasan:
a. 2
log (3x 1) = 3 2log (3x 1) = 2log 23 2log (3x 1) = 2log 8
(3x 1) = 8 3x = 9 x = 3
b.log(log x) = 1 log(log x) = log 10 log x = 10 x = 1010
1
6. Sederhanakan log 3 + log
3
Jawab :
1 1
log 3 + log = log (3 ) = log 1 = 0
3 3
Bilangan 4866 berada diantara 1000 dan 10000 yaitu : 103 4866 104
Semua nilai log dari bilangan-bilangan seperti 0,04866; 4,866; 48,66; 486,6;
48660 mempunyai mantise yang sama yaitu 6872 (mantise dengan 4 desimal)
yang berbeda hanya karakteristiknya, yaitu:
log 0,04866 , karakteristiknya 2 , sehingga log 0,04866 = 0,6872 - 2
log 4,866 , karakteristiknya 0 , sehingga log 4,866 = 0,6872
log 48,66 , karakteristiknya 1 , sehingga log 4,866 = 1,6872
dan seterusnya
Sekarang bagaimana bila bilangan yang dicari mantise logaritmanya tidak ada
didalamdaftar ?
Misalnya log 52546 yang matisenya m.
Dari daftar nampak bahwa log 52540 mantisenya adalah 0,7205 danlog 52550
mantisenya adalah 0,7206sehingga terdapat hubungan:
6 x
52546 m
10 1
(selisih dua angka terakhir kedua mantise)
52550 0,7206
Jawab:
d) Persamaan Logaritma
Untuk menyelesaikan persamaan logaritma perlu diperhatikan syarat-syarat
dari bentuk a logb c yaitu: a sebagai bilangan pokok harus dipenuhi, a > 0 dan
Jawab:
Syarat yang harus dipenuhi adalah :
i) x - 2 0 x 2
ii) x - 1 0 x 1
Dari syarat i) dan ii) maka syaratnya cukup x > 2
Maka : log (x 2) log (x - 1) log 6
log (x 2) (x - 1) log 6
(x 2) (x - 1) 6
x 2 3x 2 6
x 2 3x 4 0
(x 4) (x 1) 0
x 4 atau x 1
Karena syarat yang harus dipenuhi x> 2 maka himpunan penyelesainnya = {4}
Cobalah Anda selesaikan soal-soal persamaan logaritma pada lembar kerjanya.
a logf(x) =b logf(x)
a log1=b log1
0=0
e. 2 5 2
4 x
f. 16 5 5 16 x
4 5
g.
x 3 x 3 3 x4
11 4
h. 2 x 2 x 2x
11 3 3
2 2 2
2 8 x3
7 3
3 4
74
3
35
4
64 6 3
4 4
a. b. 3
c.
5
3. Mencari nilai P
a. P 3a 2 b 4 ; a 25 ; b 81
1 1
a2
d. P 1 3 ; a 4 ; b 16
3 25 81 a 2b4
1 1
2 4
42 42
3. 25 . 81 3.5.3 45 4 1 3
12
4 216 4 4. 4 163
b. P 2a b2 ; a 256 ; b 4 16 16 16
4 1
2 256 4
12 2
2. 4096 2.8 16
2. 256.16 2.16.16 512
4
a3
e. P ; a 81 ; b 125
3
16 b2
c. P 3 ; a 16 ; b 6
a 4 b2 4
813 4
531441
16 16 3
1252
3
15625
16 6
3 2
4 4
163 .36 27
16 16 16 1 25
4
4096.36 8.36 288 18
b. a c b log c
b a 1 100
h. 100 2 10 log10
1
2
c. 3 81 4 log81
4 3
1 1
d. 2 128 7 log128
7 2 i. 22 2 2 log
4 4
e. 20 1 0
0 20
log1
c.
10
log100 2 102 100 9 9
g. log m n 6 m
6 n
d.
5
log1 0 50 1
h.
p
log q r p r q
6. Menentukan nilai x
a. 4
log x 3 43 x
x 64
b. 5
log x 1 51 x x 5
log x 12 4 2 x x 2
1
4
c.
d. x
log32 5 x5 32 x 2
log 9 12 x 2 9 x 81
1
x
e.
f. 2
log 26 x 2x 26 x 6
1 1
g. 3
log x 3x 3x 32 x 2
9 9
h. 2
log 8 x 2 x 8 2x 23 x 3
1
1
i. 3
log 3 x 3 3 3 3 x
x x 2
2
7. Menghitung nilai logaritma
a. 4
log 64 4 log 43 3.4 log 4 3
b. 3
log81 3 log 34 4.3 log 3 4
c. 2
log 321 2 log 25 5.2 log 2 5
log 51 1 log 5
1
1
d. 5
log log 5
1
5
52
1 1
2
log 5 2 log 5
2
Jawab:
4
log(x 2 + 2x -14) =7 log(x 2 + 2x -14)
(x 2 + 2x -14) =1 ( x 2 + 2x -14 -1) = 0
( x 2 + 2x -15) = 0 (x - 3)(x + 5) = 0
( x - 3) = 0 atau (x + 5) = 0
x = 3 atau x = -5
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {3,-5}
10. Tentukan nilai x yang memenuhi : 6 log6x2 -6 log2x =13 log6x2 -13 log2x
6
log6x 2 -6 log2x =13 log6x 2 -13 log2x
6x 2 13 6x 2 6
6 log log log3x 13 log3x =1
2x 2x
1
3x = 1 x =
3
1
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah { }
3
2. Aktifitas
Aktivitas pembelajaran yang dilakukan untuk mempelajari modul ini adalah sebagai
berikut:
.Catatan :
Distributif
(x) terhadap (+)
Invers (+)
Invers (x) X
Lembar Kerja 2 :
(Petunjuk lakukan
Lembar Kerja 4.2 :dengan cara
Bilangan penelaahan
prima dan diskusi)
dan komposit
Masih ingat dengan cerita Tetua yang membantu menyelesaikan pembagian harta
peninggalan untuk tiga orang anaknya? Coba telaah kembali dan Kerjakan lembar
kerjanya. Dapatkah Anda membuat hal yang serupa dengan permasalahan tersebut?
1. Menemukan bilangan Phi (), Buatlah tabel dengan tiga kolom. Kolom
pertama isi dengan keliling lingkaran, kolom kedua dengan diameter
(Anda bisa juga mengukur jari-jari lingkarannya) dan kolom ketiga berisi
perbandingan antara keliling dan diameter. Apa yang kamu temukan?
Tentukan Nilai P :
1 1 1
-
1. P = 3a 2 b 4 ;a = 25 ; b = 81 2. P = 2a 2 b2 ;a = 256 ; b = 4
16 a2
3. P = 3
;a =16 ; b = 6 4. P = 1 3
;a = 4 ; b =16
2 2 4
a b 4 a b
4
a3
5. P = ;a = 81; b =125
3
b2
3. 3x-2 = 3 3x+3
4. 4x+3 = 4 2x+2
x-1 x-1
1 1
5. =
2 32
6. 16x+3 = 4 64x+4
(Petunjuk pelajarilah contoh-contohnya)
1. 2 28 3 63 5 112 ...
2. 8 50 18 3 32 ...
1. 4 logx = 3
2. 4 logx = 21
3. 3 log 3 = x
1
4. 3 log = x
9
2
5. log 8 = x
1. 4 log64 =...
2. 3 log81=...
10
3. log10.000 =...
4. 5 log5 5 =...
5. 2 log4 2 =...
8
1. Jika log5 = p , tentukan nilai logaritma berikut !
1. 4 log 51 d.
a.
64
b.
2. log125 =...
c.
3. 2 log 5 =...
512
4. log3 5 =...
(Petunjuk lakukan dengan cara penelaahan dan diskusi)
4
Jika
log3 = p, 9 log8 = q , maka
a. 4 log18 =
b. 2 log 3 + 3
log64 =
(Petunjuk lakukan dengan cara penelaahan dan diskusi)
1. 4 logx = 3
2. 4 logx = 21
3. 3 log 3 = x
1
4. 3 log = x
9
2
5. log 8 = x
(Petunjuk lakukan dengan cara diskusi)
1. 4 log64 =...
2. 3 log81=...
10
3. log10.000 =...
4. 5 log5 5 =...
5. 2 log4 2 =...
e. 1. 4 log 51 h.
64
f. 2. log125 =...
g. 3. 2 log 5 =...
512
4. log3 5 =...
(Petunjuk lakukan dengan cara penelaahan dan diskusi)
4
Jika log3 = p, 9 log8 = q , maka
a. 4 log18 =
b. 2 log 3 + 3
log64 =
(Petunjuk lakukan dengan cara penelaahan dan diskusi)
b. 3 log 3a - 7 = 3 log a +1
2. 2. Hitunglah :
a. 9 log64 25 log27 16 log25
b. 3 log16 4 log9 + 4 log3 =
3. Tentukan nilai x yang memenuhi 2 log2 x + 5.2 log x + 6 = 0
1. Perhatikan !
Perbandingan dikatakan berbalik nilai i jika salah satu ukuran bertambah dengan m kali
maka ukuran yang lain juga bertambah 1/m kali.
x1 y 2
Perbandingan berbalik nilai jika:
x 2 y1
2. a . b = ab ; a b .c d = ac bd ; n
a n b n ab
p
q
3. aq = ap
a a
4. =
b b
Logaritma:
a
logb c ac b , dimana a, b, c Real dan a> 0, a 1, b> 0
Sifat-sifat logaritma:
1. alog xy = alog x + alog y
x a
2. alog = log x alog y
y
3. alog xn = n. alog x
m
a n
m a
4. log x = . log x
n
log x
5. alog x =
log a
6. alog x. xlog y = alog y
7. am
log x n = n .alog x
m
a
log x
8. a =x
p
a
log x
9. log x = p
log a
8. Seorang ayah akan membagikan sejumlah uang kepada tiga orang anaknya. Anak
1 1
pertama memperoleh 4 bagian, anak kedua 5 bagian. Berapa bagian yang diperoleh
anak ketiga?
25 1 4
a. log 125 + 5log + log2 =
5
b. 3log 81 9log 3 2log 2 =
p 2 3 2q 2
17. Sederhanakan ( 3 ) . ( 3 )
q p
18. Sederhanakan: ( 2 x 4 x ) 3 .
3 6
x 2
19. Sederhanakan :
Tampak bahwa harga satu koloni bakteri akan meningkat sesuai dengan fungsi
eksponen J = 800(1,2)t
Berdasarkan fungsi tersebut tentukan jumlah bakteri:
a. 5 jam dari sekarang
b. 5 jam yang lalu
22. Misalkan sebuah isotop radioaktif meluruh dengan kecepatan 15% per hari. Jika
sekarang ada 40 kg, tentukan
a. Banyaknya radiaktif setelah 6 hari
b. Waktu yang diperlukan agar jumlah radioaktif tinggal 20 kg
Jawaban :
a. t 2th
p
Besar bunga xM x t
100
10
x 2.000.000 x 2
100
400.000
b. n 3 bulan
p n
Besar bunga xM x
100 12
10 3
x 2.000.000 x
100 12
50.000
c. N 15 hari
p w
Besar bunga xM x
100 360
10 15
x 2.000.000 x
100 360
8.333
Misalkan x = 0,356356356 ..
1000x =356,356356356..
x = 0,356356356
999x = 356
x = 356
999
356
Karena sesuai dengan definisi bilangan rasional maka 0,356356356..adalah
999
bilangan rasional
3. Pada peta Jawa Timur tertera tertera skala 1: 6.000.000. Jarak kota
Banyuwangi dan Surabaya pada peta adalah 5 cm. Berapakah jarak
sesungguhnya antara kedua kota itu?
Penyelesaian
Jarak dalam peta 5 cm
Skala 1 : 6.000.000
Jarak sesungguhnya 5 x 6.000.000 = 30.000.000
4. Tinggi pintu dan jendela rumah pada suatu maket berturut-turut 8 cm dan 4
cm. Tinggi jendela sebenarnya 1 m. Berapakah tinggi pintu sebenarnya?
Penyelesaian
Misal tinggi pintu x m, maka didapat model matematika :
8 4
x 1
4x 8 x 2
5. Ali membeli 2 mangkuk bakso, ia harus membayar Rp 6.000,00. Jika Aan
mentraktir teman-temannya habis 8 mangkuk, berapa ia harus bayar?
Penyelesaian
Masalah di atas merupakan masalah senilai.
Misal uang yang harus dibayar x rupiah.
11
anak ketiga? (Jawab : Bagian yang diperoleh anak ketiga = 20 )
9. Lisa membeli 2 buah apel dan Tini membeli 8 buah apel, harga seluruhnyaRp 12.000,00.
Berapakah banyaknya uang yang harus dikeluarkan masing-masingoleh Lisa dan Tini?
(Jawab :Banyaknya uang yang harus dikeluarkan oleh Lisa = Rp 6.000,00 dan Tini = Rp
9.600,00)
10. Seorang pemborong dapat menyelesaikan pembangunan jembatan selama64 hari
dengan pekerja 48 orang. Berapa pekerjakah yang diperlukan bilapembangunan
jembatan ingin dipercepat selesai menjadi 24 hari?(Jawab : Hasi kali antara lama
pekerjaan dan banyak pekerja = 3072 Misal banyaknya pekerja p orang, didapat model
matematika 24p = 3072, maka p = 128. Jadi banyaknya pekerja 128 orang
11. Tentukan nilai dari:
1
3 2 1 3
a. log 27 b. log c. log 3 3
8
Pembahasan:
1
3 32 3 3
a. log 27 = log 33 = 1
log 3 = 6
2
1 1
1 1 3
b.
2
log = 22
log 3 = 22
log 2 3 = 1
.2log2 = -6
8 2 2
1 1
31 31 31 31 1
c. 3 log 3 3 = log 3 3 = log 3 log 3 = log 3 3 log 3 2
1
1 3 1 1
= log3 + 2 3log3 = -1 +(- ) = -1
1 1 4 4
12. Hitunglah:
25 1 4
c. log 125 + 5log + log2 =
5
d. 3log 81 9log 3 2log 2 =
14. Untuk mengecat dinding seluas 3 meter persegi seorang tukang cat memerlukan waktu 5
menit. Berapakah waktu yang diperlukan untuk mengecat dinding seluas 100 meter
persegi?
Pembahasan:
Luas waktu
3 m2 5 menit
100 m2 x menit
Perbandingan senilai
3 5 500
3x 500 x x 166 32 menit
100 x 3
Jadi waktu yang diperlukan tukang cat itu untuk mengecat dinding seluas 100 m 2 adalah
2
166 menit
3
5 orang x Jam
Perbandingan berbalik nilai
3 x 60
5x 60 x x 12 Jam
5 20 5
Jadi waktu yang diperlukan oleh 5 orang pekerja tersebut adalah 12 jam kerja efektif.
16. Suatu pekerjaan jika diselesaikan 4 orang selesai 20 hari. Setelah dikerjakan 4 hari
ternyata pekerjaan tersebut harus terhenti selama 8 hari. Berapa pekerja tambahan
yang diperlukan agar pekerjaan selesai tepat pada waktunya?
Pembahasan:
Pekerja waktu
4 orang 20 Hari
4 orang 16Hari
x orang 8 Hari
Setelah dikerjakan 4 hari, pekerjaan tersebut terhenti selama 8 hari, jadi masih ada sisa
pekerjaan untuk 20-4=16 hari yang seharusnya dapat diselesaikan oleh 4 orang, tetapi
berenti 8 hari, maka siswa yang tersisa adalah 20 4 8 = 8 hari.
4 8 64
8 x 4.16 8 x 64 x x 8
x 16 8
Jadi agar selesai tepat pada waktunya, pekerjaan tersebut harus ditangani oleh 8 orang.
Karena sudah ada 4 orang, pekerja yang harus ditambah sebanyak 4 orang.
p 2 3 2q 2
17. Sederhanakan ( ) . ( 3)
q 3 p
Pembahasan:
2x 3 4x 6 3
18. Sederhanakan: ( ) .
x 2
Pembahasan:
2x 3 4x 6 2x 3 4x 6
2
2
2 2x 3 x 2 4x 6 x 2 2x 5 4x 8
x x x
19. Sederhanakan :
49
a. 300 b. c. 15 x 8
100
Pembahasan:
a. 300 100 x 3 10 3
49 49 7
b.
100 100 10
1 1 5 5 5 1
a. = . = = = 5
5 5 5 25 5 5
3 3 2 3 3(2 3 ) 63 3
b. = . = = = 63 3
2 3 2 3 2 3 (2 3 )(2 3 ) 43
2 2 2 2 5
c. = .
2 2 5 2 2 5 2 2 5
2(2 2 5 ) 4 2 2 5
= =
(2 2 ) ( 5 )
2 2
85
x1,2koloni x1,2
Tampak bahwa harga satu x1,2 meningkat
bakteri akan x1,2 sesuai dengan fungsi
eksponen J = 800(1,2)t
Berdasarkan fungsi tersebut tentukan jumlah bakteri:
c. 5 jam dari sekarang
d. 5 jam yang lalu
Pembahasan:
a. J(5) = 800(1,2)5 1990,66Jadi jumlah bakteri 5 jam yang akan datang sekitar 1991
b. J(-5) = 800(1,2)-5 771,35Jadi jumlah bakteri 5 jam yang lalu sekitar 771
22. Misalkan sebuah isotop radioaktif meluruh dengan kecepatan 15% per hari. Jika
sekarang ada 40 kg, tentukan
a. Banyaknya radiaktif setelah 6 hari
b. Waktu yang diperrlukan agar jumlah radioaktif tinggal 20 kg
Pembahasan:
Karena radioaktif itu meluruh maka jumlahnya akan berkurang dari jumlah semula.
Setiap hari berkurang sebanyak 15% atau 0,15 kali jumlah sebelumnya. Maka yang
tersisa adalah (1 0,15) = 0,85 kali jumlah pada hari sebelumnya.
Perhatikan tabel berikut ini:
Waktu (hari) 0 1 2 4 t
Jumlah 40 . .. .. 40(0,85)t
Tampak bahwa harga satu bungkus Indomie akan meningkat sesuai dengan fungsi
eksponen J = 40(0,85)t
a. Jika t = 6 hari maka J = 40(0,85)6 15,1 .Jadi banyaknya radioaktif setelah 6 hari
adalah 15,1 kg
20
b. Jika J = 20 maka 20 = 40(0,85)t = (0,85)t 0,5 = (0,85)t
40
Dengan mengubah kedalam bentuk logaritma:
log 0,5
0,5 = (0,85)t t = 0,85log 0,5 t = 4,265
log 0,85
Jadi waktu yang diperlukan supaya tinggal 20 kg radioaktif kira-kira 4,265 hari.
A. Tujuan
Tujuan dari kegiatan pembelajaran 3 ini adalah melalui diskusi dan penugasan peserta
diklat dapat menerapkan konsep pengukurandalam menyelesaikan masalah kejuruan
C. Uraian Materi
Pengukuran
1. Pengertian Membilang dan Mengukur
Kita mengenal istilah membilang (menghitung) dan mengukur, kedua istilah tersebut
memiliki arti yang berlainan.Membilang (menghitung) merupakan sesuatu yang
eksak (pasti), contohnya: banyaknya siswa di suatu kelas, banyaknya buku dalam
tas.Sedangkan mengukur merupakan pendekatan, seperti mengukur panjang, luas,
masa, waktu, dan sebagainya.
Dalam pengukuran tingkat ketelitian sangatlah diperlukan, semakin teliti
pengukuran kita maka semakin akurat perolehan dari pengukuran tersebut.
Pembuatan nilai terhadap hasil pengukuran dan tidak berlaku untuk hal yang
sifatnya eksak disebut Aproksimasi.
a. Mistar (Penggaris)
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur
ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian
pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan
b. Jangka Sorong
Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa digunakan
untuk mengukur diameter suatu benda. Penemu jangka sorong adalah seorang
ahli teknik berkebangsaan Prancis, Pierre Vernier. Jangka sorong terdiri dari dua
bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat
pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang
geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala
utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki
panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan satu
skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada
jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Gambar (a) menunjukkan bagian-bagian dari jangka sorong dan gambar (b)
menunjukkan skala jangka sorong.
Panjang benda diukur dengan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar (b). Pada
gambar di atas skala utama (sku) 62 skala dan skala nonius (skn) 4 skala.
Sehingga dapat diketahui panjang benda yang diukur dengan cara berikut:
Panjang benda = sku . 1 mm + skn . 0,1 mm
= 62 . 1 mm + 4 . 0,1 mm
= 62 mm + 0,4 mm
= 62,4 mm
c. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis,
seperti tebal kertas dan diameter rambut. Mikrometer sekrup terdiri atas dua
bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala
panjang pada poros tetap merupakan skala utama sedangkan pada poros ulir
merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala
dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian
Pada mikrometer sekrup di atas, ditunjukkan bahwa sku = 9 skala dan skn = 43
skala maka panjang benda yang diukur dapat ditentukan dengan cara sebagai
berikut:
Panjang benda = (sku . 0,5 + skn . 0,01) mm
= (9 . 0,5 + 43 . 0,01) m
=(4,5 + 0,43) mm
= 4,93 mm
2. Pembulatan
Pengertian pembulatan adalah cara menentukan hasil pengukuran dari sesuatu yang
diukur. Kita kenal ada tiga cara pembulatan hasil pengukuran:
a. Pembulatan ke satuan terdekat.
b. Pembulatan ke angka desimal.
c. Pembulatan ke banyaknya angka signifikan (penting)
Dalam proses pengukuran sedikitnya ada tiga faktor yang terlibat yaitu alat ukur,
benda ukur dan orang yang melakukan pengukuran. Hasil pengukuran tidak mungkin
mencapai kebenaran yang absolut karena keterbatasan dari faktor-faktor tersebut.
Ingatlah: Kegiatan mengukur tidak akan luput dari kesalahan, apakah dalam
kegiatan membilang bisa terjadi kesalahan? Mengapa kegiatan mengukur dengan
teliti sangat penting dalam pekerjaan yang memerlukan ketelitian.
xi
x
N
Keterangan:
x = nilai rata-rata
xi = jumlah keseluruhan hasil pengukuran
N = jumlah pengukuran
x 1 x 2 x 3 ... x n x i
x0
N N
1 N x 2 ( x i )2
x
N N-1
Keterangan:
x : ketidakpastian pengukuran
5. Kesalahan
Perbedaan atau selisih antara pengukuran sebenarnya dengan hasil pengukuran
disebut kesalahan. Orang selalu berusaha untuk memperkecil kesalahan hasil
pengukuran dengan menggunakan alat ukur yang lebih teliti, namun tidak mungkin
SM
SR
HP
Contoh:
Tentukan salah relatif dari hasil pengukuran panjang 5 cm!
Jawab:
HP = 5 cm
ST = 1 cm
1 1
SM = x ST = x 1 = 0,5 cm.
2 2
SM 0,5
SR = = 0,1 cm
HP 5
PK SR x 100%
Contoh:
Tentukan persentase kesalahan dari hasil pengukuran 2,5 m!
Jawab:
HP = 2,5 m
ST = 0,1 m
1
SM = x ST = x 0,1 = 0,05 cm.
2
SM 0,05
SR = = 0,02 cm
HP 2,5
PK =0,02 x 100% = 2%
e. Toleransi (T)
Aktivitas pembelajaran yang dilakukan untuk mempelajari modul ini adalah sebagai
berikut:
Carilah beberapa contoh alat ukur dan buatlah penjelasan sederhana cara
menggunakannya!
Buatlah panduan cara menggunakan alat ukur yang berkaitan dengan alat
ukur yang digunakan di SMK. Lakukanlah peragaan cara menggunakannya
Tes Formatif 2
1. Jumlah maksimum dari pengukuran 5 liter dan 7 liter adalah liter
2. Jumlah minimum dari pengukuran 2,3 kg dan 2,5 kg adalah kg
3. Selisih maksimum dari pengukuran 9 m dan 7m adalah
4. Selisih minimum dari peukuran 12,5 cm dan 17,2 cm adalah cm.
5. Keliling maksimum dari sebuah segitiga dengan ukuran sisi-sisinya 6 cm, 8 cm, dan 10
cm adalah
A. Tujuan
Tujuan dari kegiatan pembelajaran 5 ini adalah melalui diskusi dan penugasan peserta
diklat dapat menerapkan konsep aproksimasi kesalahandalam menyelesaikan masalah
kejuruan.
C. Aproksimasi Kesalahan
1. Pengertian Aproksimasi dan Menaksir
Sebelum mempelajari tentang Aproksimasi, alangkah baiknya Anda mengingat
kembali dengan kata Menaksir. Apa yang Anda ingat dengan kata menaksir.
Menaksir itu adalah mengira-ngira. Oleh karena itu jika hasil penaksiran berbeda
sedikit dengan kenyataan sebenarnya (dengan batas tertentu. Kemudian disebut
toleransi) sudah dianggap baik/benar.
Aproksimasi adalah pendekatan hasil pengukuran, misalnya panjang, masa, luas dan
waktu dari suatu benda yang diukur karena hasil dari suatu pengukuran tidak
memberikan ketelitian yang mutlak (absolut). Yang termasuk dalam aproksimasi
2. Pembulatan
Secara umum, langkah-langkah untuk melakukan pembulatan terhadap suatu
bilangan desimal sampai tempat desimal adalah sebagai berikut:
- Perhatikan bilangan desimal yang akan dibulatkan.
- Jika bilangan tersebut akan dibulatkan sampai tempat desimal, maka cek
angka yang berada tepat pada posisi ke-(+1) di sebelah kanan tanda koma.
- Apabila nilainya kurang dari 5 maka bulatkan ke bawah.
- Apabila nilainya lebih dari atau sama dengan 5 maka bulatkan ke atas.
Contoh:
1) Bulatkan 4,136 sampai:
a. 1 tempat desimal.
b. 2 tempat desimal.
Penyelesaian:
a. 4,136 akan dibulatkan sampai 1 tempat desimal sehingga kita cek angka
yang berada pada posisi kedua di sebelah kanan tanda koma, yaitu 3. Karena
nilainya kurang dari 5 (3<5) maka lakukan pembulatan ke bawah menjadi 4,1.
Kita menuliskan 4,136=4,1 (sampai 1 tempat desimal).
b. 4,136 akan dibulatkan sampai 2 tempat desimal sehingga kita cek angka
yang berada pada posisi ketiga di sebelah kanan tanda koma, yaitu 6. Karena
nilainya lebih dari 5 (6>5) maka lakukan pembulatan ke atas menjadi 4,14. Kita
menuliskan 4,136=4,14 (sampai 2 tempat desimal).
2) Bulatkan 7,6378 sampai:
a. Bilangan bulat terdekat.
b. 1 tempat desimal.
c. 2 tempat desimal.
Penyelesaian:
a. Karena 7,6378 lebih dekat ke 8 daripada ke 7 maka 7,6378 dibulatkan ke atas
menjadi 8. Kita menuliskan 7,63788.
b. 7,6378 akan dibulatkan sampai 1 tempat desimal, sehingga kita cek angka
yang berada pada posisi kedua di sebelah kanan tanda koma, yaitu 3. Karena
nilainya kurang dari 5 (3<5), maka lakukan pembulatan ke bawah menjadi 7,6.
Kita menuliskan 7,6378=7,6 (sampai 1 tempat desimal).
4. Estimasi (Penaksiran)
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan estimasi (penaksiran) apabila
untuk memperoleh jawaban akhir yang pasti diperkirakan tidak memungkinkan
ataupun tidak diperlukan. Estimasi sering menggunakan pembulatan, baik
pembulatan ke bawah, pembulatan ke atas, ataupun pembulatan sampai tempat
desimal.
Contoh:
1. Taksirlah hasil perhitungan berikut:
5. Kesalahan
Seseorang sedang melakukan pengukuran terhadap panjang suatu ruas jalan tol dan
panjang kertas A4. Hasil pengukurannya untuk jalan tol didapat 9.950 m dan hasil
pengukuran untuk panjang kertas adalah 29 cm. Padahal panjang sebenarnya untuk
jalan tol adalah 10.000 m dan panjang sebenarnya untuk kertas A4 adalah 29,7 cm.
Disini terjadi kesalahan pengukuran untuk jalan tol sebesar 50 m atau 5.000 cm. Dan
kesalahan pengukuran untuk panjang kertas A4 adalah 0,7 cm. Pengukuran yang
manakah yang lebih teliti?
Definisi 1:
Kesalahan (error) didefinisikan sebagai selisih antara nilai sebenarnya dan nilai hasil
pengukuran, atauKesalahan = nilai sebenarnya nilai pengukuran
Secara simbolik dinyatakan dengan: e t x t x a
Kesalahan pada pengukuran jalan tol (5.000 cm) jauh lebih besar jika dibandingkan
dengan kesalahan pada pengukuran panjang kertas A4 (0,7 cm). Namun demikian
kesalahan pengukuran pada jalan tol tersebut lebih bisa diterima, karena kalau
dibandingkan dengan nilai sebenarnya kesalahan tersebut hanya sebesar 10.000 m
dibagi 50 m atau sebesar 0,005. Sedangkan kesalahan pengukuran panjang kertas A4
dibandingkan dengan nilai sebenarnya adalah 29,7 cm dibagi 0,7 cm adalah 0,02357.
Oleh karena itu, dibuat suatu definisi tentang kesalahan relatif dan prosentase
kesalahan relatif seperti berikut ini.
Definisi 2:
Kesalahan relatif (relatif error) didefinisikan sebagai kesalahan dibagi dengan nilai
sebenarnya, atausecara simbolik dinyatakan dengan er.
Dengan ermerupakan kesalahan relatif, etadalah nilai kesalahan dan xtadalah nilai
sebenarnya.
Definisi 3:
Prosentase kesalahan relatif didefinisikan sebagai kesalahan relatif dikalikan 100%,
ataudengan peryang merupakan prosentase kesalahan relatif, etadalah nilai
kesalahan dan xtadalah nilai sebenarnya.
Contoh 2:
Pada kasus pengukuran jalan tol dan panjang kertas A4 di atas, kesalahan dapat
ditabelkan seperti berikut ini.
Jadi kesalahan relatif pada pengukuran panjang jalan tol lebih kecil dari kesalahan
relatif pada pengukuran panjang kertas A4.
Pada pembahasan kesalahan di atas, nilai sebenarnya telah diketahui. Namun
demikian pada sebagian besar permasalahan pengukuran nilai sebenarnya ini belum
diketahui. Jika nilai sebenarnya tidak atau belum diketahui, maka rumusan
persamaan sampai dengan persamaan tidak dapat digunakan. Untuk itu diperlukan
adanya suatu rumusan lain yang dapat dipakai untuk memperkirakan seberapa besar
kesalahan dari suatu pengukuran.
Misal seseorang melakukan pengukuran terhadap lebar dari meja, lebar meja yang
sebenarnya tidak diketahui. Pada saat melakukan pengukuran terbaca 75 cm. Ini
bukan berarti lebar meja yang sebenarnya adalah 75 cm. Hanya pada alat ukur
terbaca lebih dekat ke 75 cm daripada ke 74 cm atau ke 76 cm. Bisa dikatakan
bahwa lebar meja tersebut diantara 74.5 cm dan 76.5 cm. Artinya kesalahan
pengukuran yang masih dapat diterima adalah 0,5 cm. Secara tidak formal, nilai 76,5
cm dikatakan sebagai batas atas pengukuran (nilai ukuran terbesar), nilai 74,5 cm
merupakan batas bawah pengukuran (nilai ukuran terkecil), dan nilai 0,5 cm sebagai
kesalahan mutlak pengukuran.Rentang batas atas dan batas bawah ini dinamakan
sebagai satuan pengukuran terkecil.
Selanjutnya akan dibahas beberapa definisi kesalahan yang terkait dengan
pengukuran terhadap objek yang nilai sebenarnya tidak diketahui.
Definisi 5:
Salah mutlak dalam suatu pengukuran adalah setengah kali satuan pengukuran
terkecil, atau secara simbolik dinyatakan denganSM yangmerupakan salah mutlak, u
adalah satuan ukuran terkecil. Dengan definisi pada persamaan, salah mutlak selalu
bernilai positif. Untuk memperjelas pengertian dan pemahaman terhadap definisi di
atas, lihat contoh berikut ini.
Contoh 7:
Seseorang melakukan pengukuran lebar sungai. Hasil pengukuran tercatat 3,5 m.
Tentukan salah mutlak dari pengukuran tersebut.
Penyelesaian:
Satuan pengukuran terkecil dari hasil pengukuran tersebut adalah u=0,1 m.
Definisi 6:
Salah relatif didefinisikan sebagai salah mutlak dibagi dengan nilai pengukuran,
atausecara simbolik dinyatakan denganSR yangmerupakan salah relatif, SM adalah
salah mutlak nilai dan xaadalah nilai pengukuran.
Definisi 7:
Prosentase salah relatif didefinisikan sebagai salah relatif dikalikan 100%, atau
Dengan permerupakan prosentase salah relatif, etadalah salah mutlak nilai dan
xtadalah nilai sebenarnya.
Definisi 9:
Ukuran terkecil dari suatu pengukuran adalah nilai hasil pengukuran dikurangi
dengan salah mutlak dari pengukuran. Atau dengan xaadalah nilai hasil pengukuran
dan SM adalah salah mutlak dari pengukuran.
Contoh 12:
Panjang dari lapangan sepak bola adalah 100 m. Tentukan ukuran terbesar dan
ukuran terkecil dari pengukuran tersebut.
Penyelesaian:
- Satuan pengukuran terkecil dari pengukuran adalah u = 1 m.
- Salah mutlak dari pengukuran isi air adalah .....
- Ukuran terbesar pengukuran adalah .....
- Ukuran terkecil pengukuran adalah ....
Contoh 13:
Misal nilai hasil pengukuran isi air dalam botol adalah 1,5 liter. Tentukan ukuran
terbesar dan ukuran terkecil dari pengukuran tersebut.
Penyelesaian:
- Satuan pengukuran terkecil dari pengukuran adalah u = 0,1 liter.
1
- Salah mutlak dari pengukuran isi air adalah x satuan ukuran terkecil
2
1
SM = 2 x 0,1 liter = 0,05 liter
Contoh 14:
Misal nilai hasil pengukuran isi air dalam botol adalah 1,5 liter. Tentukan toleransi
kesalahan pengukuran tersebut.
Penyelesaian:
Dari contoh 13 didapat:
- Salah mutlak dari pengukuran isi air adalah SM = 0,05 liter
- Ukuran terbesar pengukuran adalah Ukuran terbesar = 1,55 liter
- Ukuran terkecil pengukuran adalah Ukuran terkecil = 1,45 liter
Dengan menggunakan persamaan, didapat nilai toleransi kesalahan:
Atau dengan menggunakan persamaan, didapat nilai toleransi kesalahan:
Toleransi kesalahan = Ukuran terbesar Ukuran terkecil
= ............. - ....................
= .....liter
Atau dengan menggunakan persamaan, didapat nilai toleransi kesalahan
Toleransi Keslahan = 2 SM = 2 (0,05 liter)= 0,1 liter.
Teorema 2:
Jika xamenyatakan nilai hasil pengukuran, maka ukuran terbesar dari pengukuran
tersebut sama dengan nilai hasil pengukuran ditambah setengah kali toleransi
kesalahan.
Bukti:
Berdasarkan persamaan dan didapat :
Ukuran terkecil = xa- (Toleransi Kesalahan)
Contoh 16:
Ukuran standar baut diameter 10 mm mempunyai tolerasi kesalahan 0,2 mm.
Ukuran standar diameter baut tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk (10 + 0,1)
10 mm + 0,2 mm = 10,2 mm
- Ukuran terkecil diameter baut yang diperbolehkan adalah ....
10 mm 0,2 mm = 9,8 mm
Latihan Soal
1. Suatu produk kertas ukuran F4, tertulis berat dari kertas adalah 80 gsm. Setelah
dilakukan penimbangan didapat hasil 79,75 gsm. Tentukan kesalahan, kesalahan relatif,
dan prosentase kesalahan relatif dari berat kertas tersebut.
2. Diketahui bahwa lebar dari kertas A4 adalah 21 cm dan panjangnya adalah 29,7 cm.
Atau diketahui ukuran kertas A4 adalah 21 x 29,7 cm. Andi mengambil selembar kertas
A4 dari sebuah produk dan melakukan pengukuran lebar kertas tersebut adalah 20,8 cm
dan pengukuran panjangnya didapat 29,5 cm. Tentukan kesalahan, kesalahan relatif,
dan prosentase kesalahan relatif dari
a. Ukuran lebar dari kertas A4 yang diukur oleh Andi tersebut.
b. Ukuran panjang dari kertas A4 yang diukur oleh Andi tersebut.
c. Ukuran luas dari kertas A4 yang diukur oleh Andi tersebut.
3. Seperti pada contoh nomor 2, cobalah Anda lakukan pengukuran sendiri dan
kemudian tentukan kesalahan, kesahan relatif, dan prosentase kesalahan relatif dari
hasil pengukuran Anda.
4.Sebuah produk rokok menginginkan produknya mempunyai kandungan 14 MG Tar
dan 1,0 MG Nicotine. Nilai kandungan ini dituliskan pada bungkus rokok. Bagian uji
kualitas dari perusahan tersebut mengambil sebuah sampelproduk dan melakukan
pengujian kandungan Tar dan Nicotine. Hasil pengujian didapat 14,5 MG Tar dan 1,45
2. Aktifitas
Aktivitas pembelajaran yang dilakukan untuk mempelajari modul ini adalah sebagai
berikut:
a. Membedakan Konsep penaksiran dan pendekatan
b. Menerapkan 3 cara pembulatan yaitu : pembulatan ke satuan terdekat,
pembulatan ke angka desimal dan pembulatan ke banyaknya angka signifikan
(penting)
c. Memahami kesalahan dalam pengukuran yaitu : kesalahan karena alat ukur,
kesalahan karena benda ukur, kasalahan karena pengukur, kesalahan karena
faktor lingkungan, dan konsep ketidakpastian dalam pengukuran.
d. Menerapkan konsep kesalahan pengukuran dalam operasi hasil pengukuran
yaitu : Penjumlahan, Pengurangan dan Perkalian
Carilah beberapa contoh alat ukur dan buatlah penjelasan sederhana cara
menggunakannya!
Carilah beberapa contoh alat ukur dan buatlah penjelasan sederhana cara
menggunakannya!
Buatlah panduan cara menggunakan alat ukur yang berkaitan dengan alat
ukur yang digunakan di SMK. Lakukanlah peragaan cara menggunakannya
2. Budi membeli sepeda dan kemudian menjual kembali dengan harga Rp. 800.000,00-.
Jika ternyata ia untung 25 %, maka harga pembelian sepeda tersebut adalah ....
A. Rp. 580.000
B. Rp. 600.000
C. Rp. 640.000
D. Rp. 650.000
E. Rp. 700.000
3. Tono membeli komputer dengan harga Rp. 3.250.000,00- dan menjualnya kembali
dengan harga Rp. 3.412.500,00-, maka persentase keuntungan yang ia peroleh adalah
...
A. 5 %
B. 5,5 %
C. 6 %
D. 6,5 %
E. 7 %
4. Pedagang onderdil motor membeli gear set dengan harga Rp. 125.000,00- dan
menjualnya kembali dengan harga Rp. 121.875,00-, maka persentase kerugian yang ia
peroleh adalah ...
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta diklat berhak untuk mengikuti tes untuk
menguji kompetensi yang telah dipelajari. Apabila peserta diklat dinyatakan memenuhi
syarat kelulusan dari hasil evaluasi dalam modul ini maka peserta berhak untuk
melanjutkan ke topik/modul berikutnya.
Mintalah pada widyaiswara untuk uji kompetensi dengan sistem penilaian yang
dilakukan langsung oleh pihak institusi atau asosiasi yang berkompeten apabila peserta
telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul maka hasil yang berupa nilai dari
widyaiswara atau berupa portofolio dapat dijadikan bahan verifikasi oleh pihak institusi
atau asosiasi profesi. Selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu standar
pemenuhan kompetensi dan bila memenuhi syarat peserta berhak mendapatkan
sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh institusi atau asosiasi profesi.
(5a 3 b 2 ) 4
2. Bentuk sederhana dari adalah
(5a 4 b 5 ) 2
A. 56a4b18
B. 56a4b2
C. 52a4b2
D. 56ab1
E. 56a9b1 Jawab : a
C. 2 5
D. 4 5
E. 8 5 Jawab : e
5 2 3
4. Bentuk sederhana dari =
5 3 3
20 5 15
A.
20
20 5 15
B.
22
33 2
5. Bentuk sederhana dari =
3 6 2
1
A. (13 3 6 )
23
1
B. (13 3 6 )
23
1
C. (11 6 )
23
1
D. (11 3 6 )
23
1
E. (13 3 6 )
23
Jawab : e
4(2 3 )(2 3 )
6. Bentuk sederhana dari =
(3 5 )
A. (3 5)
1
B. (3 5)
4
1
C. (3 5)
4
D. (3 5)
E. (3 + 5)
Jawab : d
A. 24 + 12 6
B. 24 + 12 6
C. 24 12 6
D. 24 6
E. 24 12 6
Jawab : b
B. b. 4 3
C. c. 5 3
D. d. 6 3
E. e. 12 3
Jawab : b
A. 2 2 + 14 3
B. 2 2 4 3
C. 2 2+4 3
D. 2 2+4 3
E. 2 24 3
Jawab : b
10. Bentuk sederhana dari 3 2 4 3 2 3 =
A. 6 6
B. 6 6
D. 24 6
E. 18 + 6
Jawab : a
24
11. Bentuk sederhana dari adalah
3 7
A. 18 24 7
B. 18 6 7
C. 12 + 4 7
D. 18 + 6 7
E. 36 + 12 7
Jawab : e
3
12. Diketahui a = 9; b = 16; dan c = 36. Nilai dari a 31 b 21 c =
A. 1
B. 3
C. 9
D. 12
E. 18
Jawab : c
3
log 6
log18 log 2
13. Nilai dari =
3 2 3 2
1
A.
8
1
B.
2
C. 1
D. 2
27
log9 2 log3 3
log4
14. Nilai dari =
3
log2 log18
3
14
A.
3
14
B.
6
10
C.
6
14
D.
6
14
E.
3
Jawab : b
1 q 1 1
17. Nilai dari r log log p log =
p5 r3 q
A. 15
B. 5
C. 3
D. 1
15
E. 5
Jawab : a
3
18. Diketahui 2log5 = x dan 2log3 = y. Nilai 2 log 300 4 =
A. 2
3
x 34 y 32
B. 3
2
x 32 y 2
C. 2x + y + 2
D. 2x 3
4
y 32
E. 2x 3
2
y2
Jawab : a
2 3
19. Bentuk sederhana dari 16 x y adalah
2 x 4 y 7
A. . 2x 6 y 10
12 3
D. 2 x y7
1 73
E. 2 x 2 y
7 x 3 y 4 z 6
20. Bentuk sederhana dari =
84x 7 y 1 z 4
x10 z 10
A.
12y 3
z2
B.
12x 4 y 3
x10 y 5
C.
12z 2
y3z 2
D.
12x 4
x10
E.
12 y 3 z 2
24a 7 b 2 c
21. Bentuk sederhana dari =
6a 2 b 3 c 6
4c 5
A.
a 3b 5
4b
B.
a 5c 5
4b
3
C.. a c
4bc 7
D.
a5
4c 7
E.
a 3b
D. 3
(ab) 2
E. 9
(ab) 2
3 2 4
23. Bentuk sederhana dari (5a b ) adalah
(5a 4 b 5 ) 2
A. 56a4b18
B. 56a4b2
C. 52a4b2
D. 56ab1
E. 56a9b1
2 2 2
24. Bentuk sederhana dari 36x y 5b(ab) adalah
15ab 24x 3 y 2
A. 5a
2x
ab 2
B.
2x
C. ay
2x
ab
D.
2y
E. 3b
2x
2
( 2a) 3 (2a) 3
25. Bentuk sederhana dari 1
=
(16a 4 ) 2
A. -22a
a10b
A.
c
b
B.
a 2c
2a 8 b
C.
c
D. 2bc
E. 2a10bc
23 2 12
a 23 12 a
28. Bentuk 1
a b : 1 senilai dengan
b3 b3
A. ab
3
a4 3 a a
29. Bentuk sederhana dari adalah
3
a a
1
A.
6
a5
6
B. a5
C. a5 a
1
D.
6
a
E. 6 a
a 1 b 1
30. Bentuk dapat dinyatakan dengan bentuk
ab
A. a b
ab
ab
B.
a 2b 2
1
C.
2 2
a b
1
D.
ab
E. a + b
1 2
31. Bentuk 3x y jika ditulis dalam bentuk pangkat positif menjadi
x 2 2 y 1
A. x(3 y x)
y( y 2 x 2 )
y( x 2 x 2 )
C. x(3 y x)
2
y( y 2 x 2 )
D. x(3 y x)
2
y( y 2 x 2 )
E. x(3 y x)
2
y( x 2 x 2 )
A. 1
( a b) 2
B. (a + b)2
C. ab
( a b) 2
D. ab
ab
E. ab
x 1 y 1
33. Dalam bentuk pangkat positif dan bentuk akar 1 1
=
x2 y2
x y
A.
xy
y x
B.
xy
x y
C.
xy
D. xy x y
E. xy x y
B. xy x y
C. xy
x y
x y
D.
xy
E. x y
1
35. Dalam bentuk pangkat positif x y
1 1
=
x 1 y 1
yx
A.
yx
x y
B.
x y
yx
C.
yx
x y
D.
x y
1 1
E.
x y
5 7 6
1 1 p 1
36. Bentuk sederhana dari =
1 p 1 p 1 p
A. p
B. 1 p2
C. p2 1
D. p2 + 2p + 1
E. p2 - 2p + 1
3 1 1 13 1 12 1 p
37. Diketahui p = ( x 2 x 2 )( x 3 x ) dan q = ( x 2 x )( x x 3 ) maka =
q
D. x3 x
E. x3 x 2
1 1
38. Bentuk sederhana dari a b ab adalah
a 1 b 1
A. a + b
B. a - b
C. a + b
1
D.
ab
1
E.
ab
1 1 1 1
39. Bentuk sederhana dari ab a b ab a b adalah
b 1 a 1 a 1 b 1
A. a b
2 2
a2 b2
B. a2+ b2
C. a2 b2
1
D.
a b2
2
1
E.
a b2
2
1
x 1 y 1 2
40. Bentuk senilai dengan ....
xy
A. x y
B. x y
C. xy x y
E. xy
x y
1
(3 4 )
41. Bentuk sederhana dari adalah
2 3
A. pq
B. (pq) 2
q
C.
p
p
D.
q
1
E.
pq
1
A.
2
B. 1
C. 2
D. 4
E. 5
44. Bentuk sederhana dari (2 . )3 . (3 . 4 )1 adalah .
a5
A.
b
E. ab 3
1 2
45. Nilai 3 . 3 jika a = 8 dan b = 64 adalah .
A. (- 16 )
B. (- 8 )
C. 4
D. 6
E. 8
46. Bentuk sederhana dari 43 + 312 27 adalah .
A. 63
B. 73
C. 83
D. 93
E. 103
9
47. Dengan merasionalkan bentuk akar, nilai menjadi .
5 2
A. 5 2
B. 2 5 2 2
C. 3 5 3 2
D. 3 5 3 2
E. 5 2
A. 1
A. 2(a + b)
B. 2ab
C. a2 + b
D. a + 2b
E. 2a + b
1
2a 5 b 5
50. Bentuk sederhana dari adalah
32a 9 b 1
A. (2ab)4
B. (2ab)2
C. 2ab
D. (2ab)1
E. (2ab)4
3
2 x 5 y 4
51. Bentuk sederhana dari adalah
5 x 8 y 6
8x 3 125x 9
A. D.
125y 8y6
8x 9 625x 9
B. E.
125y 6 125y 6
16 y 6
C.
625x 9
(m 2 ) 2 n 5
52. Bentuk sederhana dari adalah
m5 n 4
B. m E. m2n
n
C. n
m
A. 2 1 D. 26a12
B. 2 E. 26a12
C. 2a12
B. 1 E. 6
6
C. 5
A. 2
a
B. 2 ab
a(1 b)
C. a
2
D. b 1
2ab 1
E. a(1 b)
2 ab
A. 15
B. 5
C. 3
D. 1
15
E. 5
3
.
7x 2 6
y5
57.Nilai dari untuk x = 4 dan y = 27 adalah .
54 .
1
x 6 y 3 x 2
A. 1 2 2 .9 2
B. 1 2 2 .9 3
C. 1 2 2 .18 3
D. 1 2 2 .27 2
E. 1 2 2 .27 3
A. 22 24 3
B. 34 22 3
C. 22 + 34 6
D. 34 + 22 6
E. 146 + 22 6
A. 66 46 3
B. 66 22 3
D. 66 + 46 3
E. 114 + 22 3
5
60. Hasil dari 2 3 adalah
A. 53 3 D. 95 3
B. 3 E. 5 3
12
C. 56 3
5 1 2 log 8 3log 9
log 25
62. Nilai dari adalah
A. 2D. 8
B. 4 E. 11
C. 7
A. 24
B. 12
C. 8
D. 4
log 8 3 log 9 3
64. Nilai dari log 6 =
A. 1
B. 2
C. 3
D. 6
E. 36
A. 2 2 3
B. 2 2 +5
C. 8 2 3
D. 8 2 +3
E. 8 2 +5
71. Jika log 3 = a dan 3log 5 = b, maka 15log 20 = .
2
A. 2
a
B. 2 ab
a(1 b)
C. a
2
D. b 1
2ab 1
E. a(1 b)
2 ab
A. 15
B. 5
D. 1
15
E. 5
3
.
7x 2 6
y5
73. Nilai dari untuk x = 4 dan y = 27 adalah .
54 .
1
x 6 y 3 x 2
A. 1 2
2 .9 2
B. 1 2 2 .9 3
C. 1 2 2 .18 3
D. 1 2 2 .27 2
E. 1 2 2 .27 3
74. Akar akar persamaan 32x+1 28.3x + 9 = 0 adalah x1 dan x2. Jika x1 > x2, maka nilai 3x1
x2 =
A. 5
B. 1
C. 4
D. 5
E. 7
75. Akar akar persamaan 2.34x 20.32x + 18 = 0 adalah x1 dan x2. Nilaix1 + x2 = .
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3
E. 4
76. Nilai x yang memenuhi persamaan 2log.2log (2x+1 + 3) = 1 + 2log x adalah .
2
A. log 3
3
B. log 2
C. 1 atau 3
D. 8 atau
A. 5 <x 8
2
B. 2 x 10
C. 0 < x 10
D. 2<x<0
E. 5 x<0
2
1 64 3 x
80. Nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 3 adalah .
8 2 x 218x 36
A. x < 14
B. x < 15
C. x < 16
D. x < 17
E. x < 18
81. Himpunanpenyelesaianpersamaanxlog( 10x3 9x ) = xlog x5adalah .
A. {3}
B. { 1,3 }
B. x x 1 atau x 2
C. x 2 x 4
D. x x 10
E. {}
86. Nilai x yang memenuhipertidaksamaan9log ( x2 + 2x ) < adalah .
20+515
A.
22
23515
B.
22
20515
C.
22
20+515
D.
22
10 10
A.
12 3
2
B.
12 4 3
10 5
C.
12 2
3 2
D.
12 4
10
E.
12 3 2
1
93. Nilai 8 3
sama dengan....
A. 2
1
B.
2
1
C.
2
D. 1
E. 2
8
6
94. Hasil dari 7 adalah.
A. 7 7
B. 7 2 7
C. 73 7
1
A.
2
B. 1
C. 2
1
D.
x xq
p
1
E.
x xq
p
x y 3a 1
96. Bentuk sederhana dari adalah.
x y 2 a 5
A. x y a4
B. x y a4
C. x y 5a6
D. 1
E. 0
3
a 2b b4
97. Bentuk sederhana dari 2 3 adalah....
c ac
a 4b
A.
c3
a 5b 7
B.
c9
ab 7
C.
c5
5 7 9
D. a b c
E. a 4b 6 c8
x x
98. Jika 3 3 6 , maka 9 9
x x
2
100. Nilai dari 6
adalah....
3
1
A.
2
1
B.
4
C. 1
D. 2
E. 4
27
101. Hasil sederhana dari 3 2
8
A.
1 2
2
a 1
2
a
B.
1 4
a 1
a2
C.
1 4
2
a a2 1
a
D.
1
2
a 14
a
E.
1 4
a 1
a2
103. Jika p 1 3 , maka p 2 adalah....
2
A. P
B. 2p
C. 1 p
D. 1 + p
E. 2(1 + p)
A. f x f y f xy
B. f x f y f x y
105. Hasil dari z 5 u 5 3
A. z u
15 15
B. z u
8 8
C. z 8u 8
15 15
D. z u
1
E. 15 15
z u
6 3
x2 y6
106. Bentuk sederhana dari 3 : 4 adalah.
y x
A. 1
B. x 2
y 3
12
C. x 24
D. y 18
E. y 36
0,0036
107. Nilai dari adalah....
0,9
A. 0,004
B. 0,04
C. 0,02
D. 0,4
E. 0,2
A. 9
B. 11
C. 15
D. 18
E. 19
5 2n 0,2
n
A. 4
B. 5
C. 6
D. 7
E. 8
2 x 1
111. Himpunan penyelesaian dari 5 6 5 x 1 0 adalah.
A. {-1, 0}
B. {1/5, -1}
C. {0, 1}
D. {1/5}
E. {-2/10, -1}
3 x 1
112. Himpunan penyelesaian persamaan 9 2 3 27 0 adalah....
3x
2
A.
3
A. 8 4 5
B. 4 5 4
1 4
C. 5
8
1 1
D.
4 5 4
1 1
E.
8 58
3 5 5 5
114. Hasil dari adalah....
25
A. 3
B. 5
C. 10
D. 15
E. 25
10 5
115. Nilai dari adalah....
5
A. 1 2
B. 1 2
D. 2
E. 0
5
116. Bentuk rasional dari adalah.
3 2 3
5 2
A.
2
1
B. 2 3
2
1
C. 2 3
2
1
D. 2 3
3
1
E. 2 3
3
117. Hasil operasi dari 18 50 72 adalah.
A. 2 2
B. 3 2
C. 2 3
D. 3 3
E. 1
A. 5 2
B. 2 5
C. 8
D. 13
E. 21
2 3
119. Diketahui a b 6 ; jika a dan b bilangan bulat, maka a b =....
2 3
A. 5
mn
p
D. a
m
pn
E. a
121. Jika m 18 80 , maka nilai m 7 2 m 7 2 adalah.
A. 98
B. 24 10
C. 12 10
D. 1
E. 0
1
122. Bentuk sederhana dari 2 8 18 32 200 adalah....
4
A. 14 2
B. 17 2
C. 18 2
D. 20 2
E. 21 2
A. 49
3 24 2 18
124. Bentuk sederhana dari adalah....
2
A. 6 2 6 6
B. 6
C. 6 2 6 6
D. 6 6 3
E. 24 12 3
125. Sebuah segitiga siku-siku mempunyai panjang alas 5 2 cm dan tinggi 5 2 cm.
A. 5 3 6 cm
B. 5 10 6 cm
C. 10 5 6 cm
D. 10 3 6 cm
E. 25 3 6 cm
126. Diketahui jari-jari sebuah bola adalah 2 2 6 cm. Maka luas permukaan bola
adalah....cm2.
A. 22 3
B. 88 3
C. 14 8 3
D. 28 16 3
E. 56 32 3
f x 3
127. Jikaf(x) = 2x, maka
f x 1
x 3
D. f
x 1
E. f(2x + 2)
2
3 1
128. Jika x 2 3 , maka x = .
3 9
A. 2/3
B. 9/2
C. -10/3
D. 10/3
E. -9/2
19 3 1
A.
3
D. 6 2 27
E. 4 108
A. 27p
B. 81p/q
C. 81p
D. 9q
E. 81q
Abdul kodir dkk, 1976, Matematika untuk SMA, Jakarta, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
E.T. Ruseffendi, 1989, Dasar dasar Matematika Modern danKomputer untuk Guru,
Bandung, Tarsito
Gerard Polla dkk, 1982, Matematika untuk SMTK, Jakarta, Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan.
Handayani, Sri., Damari, Ari. 2009. Fisika untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 1 untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
PAUL CALTER, 1979, Theory and Problems of Technical Mathematics,
Schaums outline, Mc-GRAW.HILL BOOK COMPANY
ST. NEGORO B. HARAHAP, 1985, Ensiklopedia Matematika, Jakarta, Ghalia Indonesia.
1. Bilangan real : Bilangan nyata. Bilangan nyata yang dimaksud disinii adalah semua
bilangan yang secara tertulisdapat dipelajari dan diajarkan secara aksiomatik.Bilangan
real terdiri dari dua jenis bilangan yaitubilangan rasional dan irasional.
2. Bilangan Asli (A)/ Natural Numbers :Bilangan Asli adalah bilangan bulat positif, bilangan
asli adalah suatu bilangan yang mula-mula dipakai untuk membilang.
3. Bilangan Genap (G) : Bilangan Genap adalah bilangan-bilangan kelipatan 2, yang
dirumuskan dengan 2n, n A G = {2,4,6,8,...}
4. Bilangan Ganjil (Gj) : Bilangan Ganjil adalah bilangan yang bukan kelipatan 2, juga
disebut bilangan gasal, yang dirumuskan dengan 2n -1, n AGj = {1,3,5,7,...}
5. Bilangan Prima (P): Bilangan prima adalah bilangan yang memiliki tepat dua faktor
bilangan asli, aitu bilangan itu sendiri dan 1. P = {2,3,5,7,...}
Bilangan Komposit (Km): Bilangan Komposit adalah suatu bilangan yang dapat dibagi
olehbilanganyang lain. Bilangan komposit merupakan lawan dari bilangan prima, jadi
bilangan komposit adalah bilangan yang memiliki lebih dari dua faktor bilangan asli. Km
= {4,6,8,9,...}
6. Bilangan Cacah (C)/Whole NumbersBilangan Cacah adalah bilangan nol dan bilangan
bulat positif. Bilangan cacah merupakan bilangan bulat positif yang dimulai dari nol. C =
{0,1,2,3,4,...}
7. Bilangan Bulat (B)/ IntegersBilangan Bulat adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam
notasi desimal dengan tidak terdapat bilangan dibelakang koma selain nol.
8. Bilangan Pecahan (Pc):Bilangan Pecahan adalah suatu bilangan yang dapat dinyatakan
a
dalam bentuk , a sebagai pembilang dan b sebagai penyebut,dengan a dan b B serta
b
b 0.
9. Bilangan Rasional (Q):Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam
bentuk a/b dimana a dan b merupakan bilangan real yang saling prima dan b tidak
nol.dalam bentuk a/b, a dan b B serta b 0.