Você está na página 1de 10

Analisis Masalah

3. Nn.Zs menyangkal perasaaan sedih, tidak berguna dan putus asa namun sesekali
mengalami sulit tidur, sulit konsentrasi, tegang, dan mudah marah.

a. Bagaimana makna klinis dari pernyataan tersebut?


I. Kriteria diagnosis depresi menurut PPDGJ III adalah
A. Gejala utama B. Gejala tambahan

1. Suasana perasaan yang tertekan 1. Konsentrasi dan perhatian berkurang.


sepanjang hari.
2. Kehilangan minat dan gairah pada 2. Harga diri dan rasa percaya diri
hampir segala aktifitas, yang dirasakan berkurang.
sepanjang hari.
3. Mudah lelah dan menurunkan aktifitas. 3. Gagasan tentang perasaan bersalah dan
tidak berguna
4. Pandangan masa depan suram yang
suram dan pesimistik.
5. Insomnia dan hipersomnia
6. Nafsu makan berkurang
7. Gagasan dan perbuatan membahayakan
diri atau pikiran untuk bunuh diri

Note : Diagnosis depresi ringan sampai berat, minimum meliputi dua gejala dari
kelompok A dan dua gejala dari kelompok B. Gejala depresi ini minimal telah
berlangsung dua minggu.

II. Gangguan Kepribadian Histrionik

Gejala Klinis Berdasarkan AAP


1. Perilaku mencari perhatian yang tinggi
2. Memiliki disfungsi psikoseksual: wanita mungkin anorgasmik dan laki-laki mungkin
impoten
3. Pertahanan utama pasien dengan gangguan kepribadian histrionik adalah represi atau
disosiasi
Represi ditunjukkan dalam bentuk mengubur perasaan-perasaan cemas, mengancam,
kehendak yang tidak sesuai harapan, serta keinginan yang mengganggu ke alam bawah sadar.
Disosiasi diartikan sebagai memisahkan memori atau emosi yang dirasa tidak menyenangkan
dari kesadaran utama, seperti amnesia
A. Kriteria Diagnostik Histrionik PPDGJ III
1. Ekspresi emosi yang dibuat-buat (self dramatization) seperti bersandiwara
(theariticality) yang dibesar-besarkan (exaggerated)
2. Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi oleh orang lain atau oleh keadaan
3. Keadaan afektif yang dangkal dan labil
4. Terus-menerus mencari kegairahan (excitement). Penghargaan (appreation)
dari orang lain, dan aktivitas dimana pasien menjadi pusat perhatian
5. Kegairahan yang tidak pantas dalam penampilan atau perilaku
6. Terlalu peduli dengan daya tarik fisik

Untuk diagnosa dibutuhkan paling sedikit 3 dari diatas

b. Bagaimana peranan dan mekanisme sirkuit paperz terkait kasus?


Hipokampus fornix corpus mamillare
Corpus mamillare traktus mamillothalamicus nucleus thalamicus anterior
Nucleus thalamicus anterior genu dari capsula interna gyrus cinguli
Gyrus cinguli cingulum gyrus parahippocampalis
Gyrus hippocampalis korteks entorhinalis jalur perforantes hipokampus

No Bagian Otak Fungsi


1 Nucleus Anterior Talamus Proses memori terutama Recognition Memori
2 Corpus mammilare Relay station untuk penyaluran informasi dari
fornix-talamus.
3 Fornix Sebagai jalur penyaluran informasi dari
hippocampus atau are limbic yang lain menuju
corpus mammilare
4 Hippocampus Untuk belajar, penyerapan hal baru, berperan dalam
memori, recalling memory.
5 Gyrus cinguli Berperan dalam modifikasi kelakuan dan emosi

5. Nn. Zs mengakui bahwa dirinya merupakan tipe orang yang cenderung menghindari
konflik dengan orang lain namun sangat mudah terpengaruhi dengan perkataan orang
lain

a. Apa tipe kepribadian Nn.Zs?

Gangguan Kepribadian Histrionik

A. Gejala Kepribadian Histrionik


1. Ekspresi emosi yang dibuat-buat (self dramatization) seperti bersandiwara
(theariticality) yang dibesar-besarkan (exaggerated)
2. Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi oleh orang lain atau oleh keadaan
3. Keadaan afektif yang dangkal dan labil
4. Terus-menerus mencari kegairahan (excitement). Penghargaan (appreation)
dari orang lain, dan aktivitas dimana pasien menjadi pusat perhatian
5. Penampilan atau perilaku merangsang (seductive) yang tidak memadai
6. Terlalu peduli dengan daya tarik fisik

Untuk diagnosa dibutuhkan paling sedikit 3 dari diatas

b. Apa hubungan kepribadian Nn.Zs terhadap kasus?

A. Gejala Kepribadian Histrionik


1. Ekspresi emosi yang dibuat-buat (self dramatization) seperti bersandiwara
(theariticality) yang dibesar-besarkan (exaggerated)
Hubungan : Keluhan-keluhan yang dirasakan tidak terbukti dengan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium
2. Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi oleh orang lain atau oleh keadaan
Hubungan : sesuai dengan pengakuan Nn Zs. bahwa bahwa dirinya merupakan
tipe orang yang cenderung menghindari konflik dengan orang lain namun
sangat mudah terpengaruhi dengan perkataan orang lain

3. Keadaan afektif yang dangkal dan labil

4. Terus-menerus mencari kegairahan (excitement). Penghargaan (appreation)


dari orang lain, dan aktivitas dimana pasien menjadi pusat perhatian
Hubungan : Beberapa bulan terakhir Nn.Zs beberapa kali beberapa kali ke
dokter penyakit dalam dan kandungan
5. Penampilan atau perilaku merangsang (seductive) yang tidak memadai
6. Terlalu peduli dengan daya tarik fisik

Template :

1. Diagnosis multiaksial
Aksis 1 Gangguan Somatisasi
DD : Gangguan Hipokondriasis
Gangguan Konversi
Aksis 2 Gangguan Kepribadian Histrionik
Aksis 3 Tidak Ada
Aksis 4 Gagal Menikah
Aksis 5 GAF Scale 70-61

Kriteria diagnostik untuk Gangguan Somatisasi Berdasarkan PPDGJ III


1. Ada banyak dan berbagai gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan adanya
kelainan fisik yang sudah berlangsung sekitar 2 tahun.

2. Selalu tidak mau menerima nasehat atau penjelasan dari beberapa dokter
bahwa tidak ada kelainan fisik yang dapat menjelaskan keluhan-
keluhannya.

3. Terdapat disabilitas dalam fungsinya di masyarakat dan keluarga, yang


berkaitan dengan sifat keluhan-keluhannya dan dampak dari perilakunya

Kriteria diagnosis gangguan somatisasi menurut DSM-IV-TR

1. Riwayat banyak keluhan fisik, yang dimulai sebelum usia 30 tahun yang
terjadi selama periode lebih dari beberapa tahun
2. Tiap kriteria berikut harus memenuhi, dengan gejala individual yang
terjadi kapan pun selama perjalanan dari gangguan : 4 gejala nyeri, 2
gejala gastrointestinal, 1 gejala seksual, dan 1 gejala pseudoneurologik
3. Tak dapat dijelaskan melalui pemeriksaan fisik dan laboratorik

4. Gejala-gejalanya tidak dibuat secara sengaja atau berpura-pura

Kriteria diagnostik untuk Gangguan Konversi Berdasarkan PPDGJ III

1. Satu atau lebih gejala atau defisit yang mengenai fungsi motorik
volunter atau sensorik yang mengarahkan pada kondisi neurologis atau
kondisi medis lain.
2. Faktor psikologis dipertimbangkan berhubungan dengan gejala atau
defisit karena awal atau eksaserbasi gejala atau defisit adalah didahului
oleh konflik atau stresor lain.
3. Satu atau lebih gejala atau defisit yang mengenai fungsi motorik
volunter atau sensorik yang mengarahkan pada kondisi neurologis atau
kondisi medis lain
4. Faktor psikologis dipertimbangkan berhubungan dengan gejala atau
defisit karena awal atau eksaserbasi gejala atau defisit adalah didahului
oleh konflik atau stresor lain.
5. Faktor psikologis dipertimbangkan berhubungan dengan gejala atau
defisit karena awal atau eksaserbasi gejala atau defisit adalah didahului
oleh konflik atau stresor lain.
6. Gejala atau defisit tidak ditimbulkkan secara sengaja atau dibuat-buat
(seperti pada gangguan buatan atau berpura-pura).
7. Gejala atau defisit tidak dapat, setelah penelitian yang diperlukan,
dijelaskan sepenuhnya oleh kondisi medis umum, atau oleh efek
langsung suatu zat, atau sebagai perilaku atau pengalaman yang
diterima secara kultural.
8. Gejala atau defisit menyebabkan penderitaan yang bermakna secara
klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting
lain atau memerlukan pemeriksaan medis.
9. Gejala atau defisit tidak terbatas pada nyeri atau disfungsi seksual,
tidak terjadi semata-mata selama perjalanan gangguan somatisasi, dan
tidak dapat diterangkan dengan lebih baik oleh gangguan mental lain

Kriteria diagnostik untuk Gangguan Hipokondriasis Berdasarkan PPDGJ III

1. Keyakinan yang menetap adanya sekurang-kurangnya satu penyakit fisik


yang serius yang melandasi keluhan-keluhannya, meskipun pemeriksaan
yang berulang-ulang tidak menunjang adanya alasan fisik yang memadai,
ataupun adanya preokupasi yang menetap kemungkinan deformitas atau
perubahan bentuk penampilan fisiknya (tidak sampai waham).
2. Tidak mau menerima nasehat atau dukungan penjelasan dari beberapa
dokter bahwa tidak ditemukan penyakit atau abnormalitas fisik yang
melandasi keluhan-keluhannya.

3. Lama gangguan sekurangnya 6 bulan.

GAF SCALE
100 - 91 Tidak ada gejala
90 - 81 Ada sedikit gejala, mis : sedikit cemas
menjelang ujian.
80 - 71 Bila ada simptom merupakan reaksi yang
biasa timbul karena stresor psikososial.
70 - 61 Beberapa simptom ringan, misal : sedih dan
insomnia ringan.
60 - 51 Beberapa simptom pada taraf sedang, efek
datar dan bicara ngelantur, kadang-kadang
serangan panik.
50 - 41 Simptom yang serius, misal keinginan
untuk bunuh diri, perilaku obsesif cukup
kuat.
40 - 31 Beberapa gangguan dalam reality testing
atau komunikasi, misal : bicara tidak logis,
tidak bisa dimengerti
30 - 21 Perilaku dipengaruhi oleh halusinasi/ delusi.
20 - 11 Mengancam dan menyakiti orang lain,
(mis : usaha bunuh diri
10 - 1 Secara persisten membahayakan dirinya dan
orang lain (misal tindakan kekerasan
berulang-ulang), tidak bisa menjaga
personal hygiene dan usaha bunuh diri
disertai keinginan untuk mati.

B. ETIOLOGI
Penyebab gangguan somatisasi tidak diketahui secara pasti tetapi diduga terdapat faktor-
faktor yang berperan terhadap timbulnya gangguan somatisasi yakni:

1. Faktor Psikologis
A. Gejala Kepribadian Histrionik
1. Ekspresi emosi yang dibuat-buat (self dramatization) seperti bersandiwara
(theariticality) yang dibesar-besarkan (exaggerated)
Hubungan : Keluhan-keluhan yang dirasakan tidak terbukti dengan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium
2. Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi oleh orang lain atau oleh keadaan
Hubungan : sesuai dengan pengakuan Nn Zs. bahwa bahwa dirinya merupakan
tipe orang yang cenderung menghindari konflik dengan orang lain namun
sangat mudah terpengaruhi dengan perkataan orang lain

3. Keadaan afektif yang dangkal dan labil

4. Terus-menerus mencari kegairahan (excitement). Penghargaan (appreation)


dari orang lain, dan aktivitas dimana pasien menjadi pusat perhatian
Hubungan : Beberapa bulan terakhir Nn.Zs beberapa kali beberapa kali ke
dokter penyakit dalam dan kandungan
5. Penampilan atau perilaku merangsang (seductive) yang tidak memadai
6. Terlalu peduli dengan daya tarik fisik

2. Faktor Biologis

A. Genetika
Orang dengan minor alel copy rs9567746 dari gen HTR2A memiliki persentase
20% terhadap peningkatan terjadinya gangguan somatis.
Orang dengan minor alel copy rs2274639 dari gen HTR2A memiliki penurunan
yang cukup signifikan terhadap terjadinya gangguan somatis.
Gangguan cendrung menurun pada keluarga dan terjadi pada 10-20% wanita
turunan pertama sedangkan saudara laki-lakinya cenderung menjadi
penyalahgunaan zat dan gangguan kepribadian antisosial. Pada kembar monozigot
transmisi terjadi 29% sedangkan dizigot 10%
1. Konsultasi psikiatrik
Kita harus merujuk pasien pada suatu pelayanan hubungan konsultasi atau kepada
seorang dokter ahli jiwa.konsultasi.
2. Edukasi pasien
Keluhan somatik adalah keluhan yang dikenal di dalam dunia medis. Untuk itudokter
yang menangani pasien seperti ini perlu mempunyaipengetahuan yang cukup tentang
konsep biopsikososial,patofisiologi gangguan kejiwaan, neuropsikiatri, ilmu perilaku,
yang mendukung penjelasan tentang faktor stress biopsikososial dan hubungannya
dengan terjadinya keluhan somatik pasien.

1. Kaplan HI, Sadock BJ. Buku ajar psikistri klinis. Edisi ke-2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2010.h. 268-70.
2. Utama H. Buku ajar psikiatri. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2010. h. 265-
68.
3. Hadisukanto G. Ganngguan somatoform. Dalam: Elvira SD, Hadisukanto G, penyunting. Buku ajar
psikiatri. Jakarta: Badan penerbit FKUI; 2010. h.265-79.
4. Zubaidah S. Gangguan somatoform. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara;
2009.h.10.
5. Maslim, R. Diagnosis gangguan jiwa rujukan ringkas PPDGJ-III. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran
Jiwa FK Unika Atma Jaya; 2003.h.84.
6. Andri. Konsep biopsikososial pada keluhan psikosomatik. J Indon Med Assoc September 2011;
61(9):377-79.
7. Ismail RI, Siste K. Gangguan depresi.Dalam: Elvira SD, Hadisukanto G, penyunting. Buku ajar
psikiatri. Jakarta: Badan penerbit FKUI; 2010. h.265-79.209-19.
8. Kaplan MD, Harlod I, Benjamin J, Sadock. Ilmu kedokteran jiwa darurat. Jakarta: Penerbit Widya
Medika; 1998.h. 227-31.
9. Redayani P. Gangguan cemas. Dalam: Elvira SD, Hadisukanto G, penyunting. Buku ajar psikiatri.
Jakarta: Badan penerbit FKUI; 2010. h.231-33.
Elvira S, Kusumadewi I. Gangguan panik. Dalam: Elvira SD, Hadisukanto G, penyunting. Buku ajar
psikiatri. Jakarta: Badan penerbit FKUI; 2010. h.235-39

Você também pode gostar

  • Skill Lab Manajemen Laktasi
    Skill Lab Manajemen Laktasi
    Documento15 páginas
    Skill Lab Manajemen Laktasi
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Anemia Besi
    Anemia Besi
    Documento17 páginas
    Anemia Besi
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Case Autisme Bil
    Case Autisme Bil
    Documento37 páginas
    Case Autisme Bil
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Soal DR Sani
    Soal DR Sani
    Documento15 páginas
    Soal DR Sani
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Check List Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik 2017
    Check List Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik 2017
    Documento6 páginas
    Check List Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik 2017
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Soal MCQ Final
    Soal MCQ Final
    Documento15 páginas
    Soal MCQ Final
    AL
    Ainda não há avaliações
  • Skenario C Blok 29
    Skenario C Blok 29
    Documento6 páginas
    Skenario C Blok 29
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Panduan Lcn2019 Ehi
    Panduan Lcn2019 Ehi
    Documento16 páginas
    Panduan Lcn2019 Ehi
    munawarah
    Ainda não há avaliações
  • ISTC Edisi 3
    ISTC Edisi 3
    Documento8 páginas
    ISTC Edisi 3
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Skenario C Blok 29
    Skenario C Blok 29
    Documento20 páginas
    Skenario C Blok 29
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • It 27 Mutu Okay
    It 27 Mutu Okay
    Documento20 páginas
    It 27 Mutu Okay
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Demam Tifoid
    Demam Tifoid
    Documento115 páginas
    Demam Tifoid
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Biodata Salsya Medin Putri 04011281520125
    Biodata Salsya Medin Putri 04011281520125
    Documento1 página
    Biodata Salsya Medin Putri 04011281520125
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Skenario C Blok 29
    Skenario C Blok 29
    Documento6 páginas
    Skenario C Blok 29
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Antimalaria Dr. Teo
    Antimalaria Dr. Teo
    Documento78 páginas
    Antimalaria Dr. Teo
    Mar'atun Sholihah Asysyifa
    Ainda não há avaliações
  • Skenario 29A
    Skenario 29A
    Documento5 páginas
    Skenario 29A
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Form Pendaftaran MKB 2018
    Form Pendaftaran MKB 2018
    Documento5 páginas
    Form Pendaftaran MKB 2018
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Skenario C Blok 28
    Skenario C Blok 28
    Documento12 páginas
    Skenario C Blok 28
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Tutorial 28e
    Laporan Tutorial 28e
    Documento10 páginas
    Laporan Tutorial 28e
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Tutorial 28e
    Laporan Tutorial 28e
    Documento68 páginas
    Laporan Tutorial 28e
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • LEPTOSPIROSIS
    LEPTOSPIROSIS
    Documento19 páginas
    LEPTOSPIROSIS
    fitrasari
    Ainda não há avaliações
  • Skenario A Blok 28
    Skenario A Blok 28
    Documento6 páginas
    Skenario A Blok 28
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Intoksikasi
    Intoksikasi
    Documento82 páginas
    Intoksikasi
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Skenario F Blok 28 Tahun 2018
    Skenario F Blok 28 Tahun 2018
    Documento5 páginas
    Skenario F Blok 28 Tahun 2018
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • 2018 Blok 27 Difteri
    2018 Blok 27 Difteri
    Documento46 páginas
    2018 Blok 27 Difteri
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Shiy
    Shiy
    Documento50 páginas
    Shiy
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Filariasis2
    Filariasis2
    Documento28 páginas
    Filariasis2
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Sepsis KP
    Sepsis KP
    Documento54 páginas
    Sepsis KP
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Filariasis2
    Filariasis2
    Documento28 páginas
    Filariasis2
    Billy Darisma
    Ainda não há avaliações
  • Filariasis2
    Filariasis2
    Documento69 páginas
    Filariasis2
    Archita Wicesa
    Ainda não há avaliações