Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Telekomunikasi Indonesia
2. Ratio Solvabilitas
adalah rasio untuk mengukur perbandingan dana yang di sediakan oleh pemiliknya dengan
dana yang di pinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini di maksudkan untuk
mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang.
Ratio Solvabilitas, terdiri dari :
a. Total Debt to Equity Ratio(Rasio Hutang terhadap Equitas)
b. Total Debt to Asset Ratio(Ratio Hutang terhadap Harta
c. Ratio Hutang Modal (Debt to Equity Ratio atau Ratio Leverage)
3. Ratio Aktivitas
adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan semau sumber
daya yang ada padanya. Ratio aktivitas ini melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan
dan investasi pada berbagai jenis aktiva.
Ratio Aktivitas, terdiri dari :
a. Total Asset turn over
b. Working Capital
c. Rasio Perputaran Aktiva Tetap
d. Rasio Perputaran Persediaan.
4. Ratio Probabilitas
adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau
keuntungan, probabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan
aktiva atau modal yang mengasilkan laba tersebut.
Ratio Probabilitas, terdiri dari :
a. Gross Profit Marginal (Margin Laba Kotor).
b. Net Profit Marginal (Margin Laba Bersih).
c. Operating Profit Marginal.
d. Return Of Asset
e. Return Of Equity
f. Rasio Perputaran Piutang
g. Earning Per Share(EPS)
h. Asset Turn Over atau Fixed Asset Turn Over
Perhitungan:
1. Rasio Likuiditas
a. Current Rasio = (Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar)
b. Acid Test Ratio atau quick ratio =( (aktiva lancar persediaan) / hutang lancar)) * 100%
2. Rasio Solvabilitas
a. Total Debt to Equity Ratio ( Rasio Hutang terhadap Equitas )
Rumus : ( Total hutang / equitas pemegang saham) * 100%
- Tahun 2013 = (50. 527. 000. 000 / 60. 542.000.000 ) * 100% = 0,83 =83%
analisis : Perusahaan yang dibiayai oleh hutang 83% untuk tahun 2013
menunjukkan kreditor menyediakan Rp. 83
- Tahun 2011 = ( 42. 073. 000. 000 / 103. 054.000.000 ) * 100% = 0,41 = 40%
analisis : Pendanaan perusahaan dibiaya oleh hutang utuk tahun 2012 artinya
bahwa setiap Rp. 100, pendanaan perusahaan Rp. 41 dibiaya dengan
hutang dan Rp. 59 disediakan oleh pemegang saham.
d. Return Of Asset
Rumus : ( Laba Bersih Setelah Pajak / Total Aktiva ) * 100%
e. Return Of Equity
Rumus : ( Laba Bersih Setelah Pajak / equitas pemegang saham ) * 100%
4. Rasio Aktivitas
GRAFIK :
Rasio Likuiditas
Faktor faktor yang eksternal yang mempengaruhi naik turunnya Current Ratio ,yaitu :
1. kas pada tahun 2013 dan 2012 nilai nya masih tetap tidak mengalami penurunan, dikarnakan
perusahaann tidak mendapatkan pemasukan dari pihak ekstern, sedangkan
pada tahun 2011 kas perusahaan mengalami penurunan, dikarnakan perusahaan membayar
biaya pada pihak ekstern.
2. Pada setiap tahun perusahaan membayar hutang pada pihak ekstern, contohnya: utang
usaha(kepada pihak berelasi dan pihak ketiga), utang lain-lain, utang pajak, utang deviden,
dan biaya yang masih harus dibayar. Pada tiap tahun nilai hutang terus bertambah.
Faktor faktor yang eksternal yang mempengaruhi naik turunnya Acid Test Ratio ,yaitu :
1. kas perusahaan pada tiap tahun mengalami penurunan, dikarnakan perusahaan harus
membayar sebagian hutangnya kepada pihak eksternal.
2. Pesediaan di perusahan tiap tahunnya masih tersisa, sehingga mengurangi kas perusahaan.
Faktor faktor yang eksternal yang mempengaruhi naik turunnya Cash Ratio ,yaitu :
1. Tingkat equivalen cash ratio mengalami kenaikan, karena pihak pihak eksternal menanamkan
modal nya ke perusahaan.
2. Tiap tahunnya tingkat hutang pada perusahaan terus bertambah, sehingga cash rasio
mengalami penurunan pada tiap tahun.
Faktor faktor yang eksternal yang mempengaruhi naik turunnyaWorking Capital to Asset
Ratio ,yaitu :
1. Total asset lancar pada perusahaan tiap tahunnya mengalami peningkatan dikarnakan jumlah
persediaaan yang ada di perusahaan tiap tahun nya berkurang, sehingga asset lancar nilai
terus bertambah.
2. kewajiban perusahaan dalam membayar hutang tiap tahunnya berkurang, dikarnakan kas
perusahaan masih mencukupi untuk membayar hutang tersebut.
GRAFIK :
Rasio Solvabilitas
Faktor faktor yang eksternal yang mempengaruhi naik turunnya Total Debt to Asset ,yaitu :
Disebabkan karena perusahaan membiayai aktivanya dalam bentuk utang luar negeri
sehingga ketika rupiah terdepresiasi, nilai utang menjadi lebih besar sebagai akibat besarnya
selisih kurs.
Faktor faktor yang eksternal yang mempengaruhi naik turunnya Total Debt to Equity,yaitu
:
1. Total hutang lebih kecil dibandingkan equitas pemegang saham, sehingga perusahaan masih
sanggup membayar hutang.
2. besar equitas pemegang saham, ini berarti piak eksternal masih mempercayai bahwa
perusahaan ini masih dapat di percaya.
Faktor faktor yang eksternal yang mempengaruhi naik turunnya Times Interest Earned,yaitu
:
1. Beban bunga tiap tahun nya mengalami penurunan karena telah dibayar oleh perusahaan.
2. Laba bersih berkurang akibat pembayaran bunga dan paajak tiap tahunnya.
GRAFIK :
RASIO PROBABILITAS
Faktor faktor yang eksternal yang mempengaruhi naik turunnya Net Profit Marginal ,yaitu
1. biaya bunga meningkat secara signifikan karena besarnya selisih kurs sehingga
mengakibatkan total biaya yang terlalu tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Akibatnya laba
bersih yang diperoleh dari tingkat penjualan tertentu secara signifikan juga menurun.
Faktor faktor yang eksternal yang mempengaruhi naik turunnya Gross Profit Marginal
,yaitu:
1. Penjualan atau pendapatan tiap tahunnya mengalami peningkatan dikarenakan perusahaan
kas nya selalu bertambah.
2. Laba kotor lebih kecil dari penjualan sehingga gross profit marginal mengalami penurunan
tiap tahun.
Faktor faktor yang eksternal yang mempengaruhi naik turunnya ROA ,yaitu:
1. laba bersih menurun secara signifikan karena melemahnya daya beli masyarakat dan
meningkatnya biaya bunga sehingga return on assets menurun secara signifikan.
2. Laba bersih lebih kecil dari penjualan, sehingga hasil dari ROA tiap tahunnya mengalami
penurunan.
Faktor faktor yang eksternal yang mempengaruhi naik turunnya ROE,yaitu:
1. laba bersih menurun secara signifikan karena melemahnya daya beli masyarakat dan
meningkatnya biaya bunga sehingga return on assets menurun secara signifikan.
2. Laba bersih lebih kecil dari equitas pemegang sham sehingga hasil ROE tiap tahunnya
mengalami penurunan.
Faktor faktor yang eksternal yang mempengaruhi naik turunnya Fixed Asset Turn Over
yaitu:
1. Penjualan mengalami kenaikkan tiap tahunnya, dikarenakan adanya pemasukkan yang
diterima oleh perusahaan dari pemegang saham.
2. Aktiva tetap lebih besar dari aktiva lancar, dikarenakan aktiva tetap nilainya sering berubah
akibat adanya penjualan, sehingga nilainya terus meningkat.
3. Penjualan lebih kecil dari aktiva tetap, hal ini dapat mengurangi fixed asset turn over tiap
tahunnya.
GRAFIK :
RASIO AKTIVITAS
Faktor faktor yang eksternal yang mempengaruhi naik turunnya Rasio Perputaran
Persediaan ,yaitu:
1. Persediaan tiap tahunnya mengalami penurunan dikarena telah habis di jual.
2. HPP perusahaan mengalami peningkatan tiap tahun.
Faktor faktor yang eksternal yang mempengaruhi naik turunnya Rasio Perputaran Aktiva
Tetap ,yaitu:
1. Jumlah dari rasio aktiva tetap tiap tahun nya mengalami perubahan, dikarenakan aktiva tetap
lebih besar dibandingkan dengan penjualan.
2. Pendapatan atau penjualan di dapat dari pemegang saham.
Neraca
Laporan Laba-Rugi
Laporan Arus KasLaporan Perubahan Equitas
Untuk mendalami hal ini kita dapat mengamati laporan keuangan pada
perusahaan-perusahaan yang sudah go public atau perusahaan terbuka.
Biasanya nama perusahaannya diberi embel-embel Tbk. Dimana
perusahaan ini sudah menjual sahamnya kepada masyarakat umum
sehingga diwajibkan bagi perusahaan ini untuk menerbitkan laporan
tahunan yang didalamnya juga terdapat laporan keuangan tahunan.
Tujuan dari artikel ini adalah melakukan analisis ratio pada perusahaan
XL Axiata. Analisis ratio dapat digunakan untuk membandingkan kinerja
perusahaan XL Axiata dibandingkan dengan perusahaan sejenis misalkan
Telkomsel, Indosat dengan membandingkan ratio XL Axiata dengan rata-
rata industri. Tetapi analisis ratio bukanlah tanpa celah hal ini
dikarenakan tidak semua perusahaan telekomunikasi seluler sudah go
public dan juga perbedaan sumber pemasukan bagi perusahaan-
perusahaan seluler tersebut (contoh : Indosat juga merambah industri
satelit dan IT tetapi tidak dengan perusahaan lainnya). Pada analisis ini
saya baru membandingkan antara ratio di tahun 2009 dengan ratio di
tahun 2010.
Berikut neraca pada XL Axiata 2009, 2010 (Dalam jutaan rupiah kecuali
nilai nominal per saham)
Berikut laporan laba rugi 2009, 2010 (Dalam Jutaan rupiah)
Analisa Likuiditas
Profitability
Market Value