Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-
Nyalah sehingga laporan kelompok kami terselesaikan.
Laporan ini merupakan hasil kerjasama anggota kelompok 12, dan selama dalam waktu
kurang lebih 1 minggu penulis membuat ASKEB dalam bentuk laporan walaupun disertai
beberapa kendala-kendala yang dihadapi, akan tetapi berkat bimbingan dan kerjasama dari
berbagai pihak maka kendala tersebut dapat diatasi oleh penulis ( kelompok 12 ).
Dengan hati yang lapang penulis menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya
dan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:
Bid.Mariani S, S.ST yang telah membimbing kami sehingga tugas ini dapat terselesaikan.
Penulis telah berusaha menyelesaikan laporan dengan sebaik mungkin, namun tidak ada
manusia yang tidak luput dari kesalahan, oleh karena itu saran dan kritik yang relevan dengan
laporan ini, penulis mengharapkan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi para pemabaca,
khususnya bagi rekan-rekan mahasiswi Akbid Minasa Upa Makassar.
Makassar,APRIL 2010
Penyusun
KELOMPOK 12
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar isi ii
Bab I Pendahuluan. 1
Bab II Tinjauan Pustaka
A. Pengertian Kehamilan
B. Diagnosis kehamilan
C. Penentuan usia kehamilan
D. Fisiologi dan patologi kehamilan
E. Pengertian Post matur
F. Etiologi
G. Permasalahan kehamilan post matur
H. Tanda bayi post matur
I. Diagnosa
J. Pengaruh terhadap ibu dan janin
K. Penatalaksanaan Post matur0
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Asuhan Prenatal (Prenatal care) meliputi pengawasan janin dalam rahim yang dapat
ditentukan dengan pemeriksaan khusus, mengurangi kejadian abortus, prematuritas dan
gangguan neonatus, serta evaluasi kala I dan II sehingga tercapai well born baby dan well health
mother. Dalam praktik kedua istilah itu dipakai tanpa berbeda. Dalam arti lebih luas, pengawasan
antenatal berarti mempersiapkan pasangan baru menjadi orang tua yang efektif, meningkatkan
pengertian bahwa keluarga adalah bagian dari masyarakat, mencari factor social yang dapat
mempengaruhi kesehatan ibu hamil dan meningkatkan pengertian tentang keluarga berencana
untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Selain makna tersebut pengawasan antenatal juga
secara spesifik bertujuan menghindarkan ibu dari komplikasi-komplikasi yang dapat terjadi
selama kehamilan yang mana salah satunya adalah POST MATUR yang akan dibahas pada
pembahasan selanjutnya
Kehamilan umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari dari haid pertama haid terakhir.
Kehamilan aterm ialah usia kehamilan antara 38-42 minggu dan ini merupakan periode dimana
terjadi persalinan normal. Kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih dari 42 minggu lengkap
disebut sebagai postmatur atau kehamilan lewat waktu.
BAB ll
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN KEHAMILAN
Kehamilan (Pregnancy), Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara
waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Kehamilan dibagi
menjadi tiga tahap atau trimester:
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya bayi. Lamanya 280 hari
(40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir yang melibatkan
perubahan fisik dan emosional dari ibu serta perubahan social di dalam keluarga. (buku
Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal, Sarwono).
B. DIAGNOSIS KEHAMILAN
Tanda/ Gejala
Banyak tanda dan gejala kehamilan tidak spesifik, namun kemunculannya pada wanita usia
reproduksi tanpa bukti adanya penyakit mengindikasikan perlunya tes kehamilan, khususnya
bila muncul beberapa tanda/ gejala.
Tanda-tanda Kehamilan Berdasarkan Riwayat atau Pemeriksaan
Untuk menentukan usia kehamilan secara akurat, taksiran usia kehamilan harus selaras
dengan dua dari tiga metode berikut:
1. Tanggal pasti Pasti HPHT wanita mengetahuai tanggal pertama menstruasi normal
terakhirnya dan siklus menstruasinya teratur-berdasarkan rumus naegele;
a. Tanggal HPHT ditambah tujuh
b. Bulan pada HPMT dikurang tiga
c. Pastikan untuk menggunakan jumlah hari yang sebenarnya pada bulan tersebut jika
berganti kebulan berikutnya.
Tinggi Fundus
E. POST MATUR
Kehamilan postmatur menurut Prof. Dr. dr. Sarwono Prawirohardjo adalah kehamilan
yang melewati 294 hari atau lebih dari 42 minggu lengkap di hitung dari HPHT. Sedangkan
menurut Ida Bagus Gde Manuaba kehamilan lewat waktu adalah kehamilan yang melebihi
waktu 42 minggu belum terjadi persalinan.
Postmatur/ kehamilan lewat bulan adalah 294 hari setelah hari pertama haid terakhir, atau
280 hari setelah ovulasi. Istilah lewat bulan (postdate) digunakan karena tidak menyatakan
secara langsung pehaman mengenai lama kehamilan dan maturitas janin. (Varney Helen,
2007).
Postmatur adalah kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih dari 42 minggu lengkap
(Ilmu Kebidanan, hal 317).
F. ETIOLOGI
1. Hormonal, yaitu kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup
bulan sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang.
2. Herediter, karena postmaturitas sering dijumpai pada suatu keluarga tertentu.
3. Kadar kortisol pada darah bayi yang rendah sehingga disimpulkan kerentanan akan stress
merupakan faktor tidak timbulnya His.
4. Kurangnya air ketuban.
5. Insufisiensi plasenta
Permasalahan kehamilan lewat waktu adalah plasenta tidak sanggup memberikan nutrisi
dan pertukaran CO2/O2 sehingga mempunyai risiko asfiksia sampai kematian dalam rahim.
Makin menurunnya sirkulasi darah menuju sirkulasi plasenta dapat mengakibatkan :
1. Pertumbuhan janin makin lambat.
2. Terjadi perubahan metabolisme janin.
3. Air ketuban berkurang dan makin kental.
4. Sebagian janin bertambah berat, serhingga memerlukan tindakan persalinan.
5. Berkurangnya nutrisi dan O2 ke janin yang menimbulkan asfiksia dan setiap saat dapat
meninggal di dalam rahim.
6. Saat persalinan janin lebih mudah mengalami asfiksia.
(Menurut Manuaba dalam Buku Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB Untuk
Pendidikan Bidan, 1998).
a. Stadium I
Kulit menunjukkan kehilangan verniks kaseosa dan maserasi berupa kulit kering,
rapuh dan mudah mengelupas.
b. Stadium II
Gejala di atas disertai pewarnaan mekonium (kehijauan) pada kulit
c. Stadium III
Terdapat pewarnaan kekuningan pada kuku, kulit dan tali pusat
b) Tanda bayi Postmatur (Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998)
a. Biasanya lebih berat dari bayi matur ( > 4000 gram)
b. Tulang dan sutura kepala lebih keras dari bayi matur.
c. Rambut lanugo hilang atau sangat kurang.
d. Verniks kaseosa di bidan kurang.
e. Kuku-kuku panjang.
f. Rambut kepala agak tebal.
g. Kulit agak pucat dengan deskuamasi epitel.
I. DIAGNOSA
Postmatur ialah kondisi bayi yang lahir akibat kehamilan lewat waktu dengan kelainan
fisik akibat kekurangan makanan dan oksigen. Bila kasus telah mengalami insufisiensi yang
berat maka akan lahir bayi dangan kelainan .
Diagnosis kehamilan lewat waktu biasanya dari perhitungan rumus Naegle setelah
mempertimbangkan siklus haid dan keadaan klinis. Bila terdapat keraguan, maka pengukuran
tinggi fundus uteri dengan sentimeter akan memberikan informasi mengenai usia gestasi
yang lebih tepat. Keadaan klinis yang mungkin ditemukan ialah:
1) Air ketuban yang berkurang.
2) Gerakan janin yang berkurang.
Bila telah dilakukan pemeriksaan ultrasonografi teratur terutama sejak trimester pertama
maka hampir dapat dipastikan usia kehamilan. Sebaliknya pemeriksaan yang sesaat setelah
trimester III sukar untuk memastikan usia kehamilan.
Terhadap Ibu
Persalinan postmatur dapat menyebabkan distosia karena :
1. Aksi uterus tidak terkoordinir.
2. Janin besar.
3. Moulding kepala kurang.
Maka akan sering dijumpai: partus lama, kesalahan letak, inersia uteri, distosia bahu dan
perdarahan postpartum. Hal ini akan menaikkan angka morbiditas dan mortalitas.
Terhadap janin
Jumlah kematian janin/bayi pada kehamilan 43 minggu 3 kali lebih besar dari
kehamilan 40 minggu, karena postmaturitas akan menambah bahaya pada janin.
Pengaruh post maturitas pada janin bervariasi : berat badan janin dapat bertambah besar,
tetap, dan ada yang berkurang, sesudah kehamilan 42 minggu. Ada pula yang bisa terjadi
kematian janin dalam kandungan. Bayi besar dapat menyebabkan Disproporsi
sefalopelvik. Oligohidramnion dapat menyebabkan kompresi tali pusat, gawat janin
sampai bayi meninggal. Keluarnya mekoneum yang dapat menyebabkan aspirasi
mekonium.
1. Setelah usia kehamilan > 40-42 minggu yang penting adalah monitoring janin sebaik-
baiknya.
2. Apabila tidak ada tanda-tanda insufisiense plasenta, persalinan spontan dapat ditunggu
dengan pengawasan ketat.
3. Lakukan pemeriksaan dalam untuk menilai kematangan serviks, kalau sudah matang boleh
dilakukan induksi persalinan dengan atau tanpa amniotomi.
4. Bila :
a. Anamnesa.
b. Kehamilan belum lahir setelah melewati waktu 42 minggu.
c. Gerak janinnya makin berkurang dan kadang-kadang berhenti sama sekali.
Pencegahan
BAB lll
PENUTUP
Kesimpulan
Kehamilan post matur menurut Prof. Dr. dr. Sarwono Prawirohardjo adalah kehamilan
yang melewati 294 hari atau lebih dari 42 minggu lengkap di hitung dari HPHT. Sedangkan
menurut Ida Bagus Gde Manuaba kehamilan lewat waktu adalah kehamilan yang melebihi
waktu 42 minggu belum terjadi persalinan.
ETIOLOGI
DIAGNOSA
Postmatur ialah kondisi bayi yang lahir akibat kehamilan lewat waktu dengan kelainan fisik
akibat kekurangan makanan dan oksigen. Bila kasus telah mengalami insufisiensi yang berat
maka akan lahir bayi dangan kelainan .
Diagnosis kehamilan lewat waktu biasanya dari perhitungan rumus Naegle setelah
mempertimbangkan siklus haid dan keadaan klinis .Bila terdapat keraguan, maka pengukuran
tinggi fundus uteri dengan sentimeter akan memberikan informasi mengenai usia gestasi yang
lebih tepat. Keadaan klinis yang mungkin ditemukan ialah:
1) Air ketuban yang berkurang;
2) Gerakan janin yang berkurang
Terhadap Ibu
Persalinan postmatur dapat menyebabkan distosia karena :
4. Aksi uterus tidak terkoordinir
5. Janin besar
6. Moulding kepala kurang
Maka akan sering dijumpai: Partus lama, kesalahan letak, inersia uteri, distosia bahu dan
Perdarahan postpartum. Hal ini akan menaikkan angka
morbiditas dan mortalitas.
Terhadap janin
Jumlah kematian janin/bayi pada kehamilan 43 minggu 3 kali lebih besar dari kehamilan
40 minggu, karena postmaturitas akan menambah bahaya pada janin.
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan kehamiLan yang teratur, minimal 4
kali sehari :
No.register : 050410
Tanggal kunjungan : 05 april 2010,pukul 09.00 Wita
Tanggal pengkajian : 05 april 2010,pukul 09.15 Wita
Nama pengkaji : kelompok 12
6. Riwayat Ginekologi
Tidak pernah menderita penyakit gangguan pada organ atau system reproduksinya
b. Pemeriksaan fisik
1. keadaan umum ibu agak cemas dengan kehamilannya, kesadaran komposmentis
2. Rambut : Lurus, tidak ada ketombe, dan tidak mudah rontok, keadaan
bersih dan warna hitam
3. Muka : Agak gelisah, tidak ada oedema dan cloasma gravidarum
4. Mata : Bentuk simetris, tidak ada pembengkakan pada kelopak mata,
kojungtiva merah muda, sklera tidak ikterus, fungsi penglihatan
baik
5. Hidung : Bentuk simetris, keadaan bersih dan tidak ada polip, fungsi
penciuman baik
6. Telinga : Bentuk simetris, keadaan bersih, fungsi pendengaran baik
7. Mulut : Bentuk simetris,tidak ada lubang pada gigi,tidak ada karies
8. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thiroid, kelenjar limfe, dan
tidak ada pembengkakan vena jugularis.
9. Payudara : simetris, puting susu terbentuk, hiperpigmentasi aerola
mamma, glandula mantgomeri nampak jelas, tidak ada nyeri
tekan pada saat dilakukan palpasi dan kolestrum belum keluar
apabila areola mammae dipencet.
10. Abdomen : Terjadi pembesaran perut arah memanjang, terdapat linea nigra,
striae lividae, dan striae gravidarum, tidak ada luka bekas operasi
Leopold I : - TFU 1 jrbpx (43 cm) Lp 102 cm, teraba bokong difundus.
- TBJ = 43x102= 4386 gr
Leopold II : - Teraba punggung disebelah kanan
- Auskultasi djj 110 x / i.
Leopold III : Bagian terendah kepala
Leopold IV : BDP (divergen)
Diagnosa :
GI PO AO, Gestasi 43 minggu 3 hari(Postmatur), Pu-ka, Persentase kepala, Divergen, Intra
Uteri, Tunggal, Hidup, Keadaan Ibu dan Janin kurang baik.
1. GIP0A0
DS : - Kehamilan pertama dan tidak pernah keguguran
- Ibu merasakan gerakan janinnya pada bulan oktober 2009 sampai sekarang namun
akhir-akhir ini jarang ibu rasakan.
DO : 1. Terdapat linea nigra, striae livide, dan striae gravidarum
2. Terjadi pembesaran perut arah memenjang.
3. Teraba bagian-bagian janin.
4. Terdengar Djj.
5. Terjadi hiperpigmentasi areola mammae.
6. Mammae menjadi tegang dan membesar dan glandula mantgomery nampak jelas.
3. PUKA
Data penunjang
DO : Ibu merasakan pergerakann janinnya terutama pada perut sebelah kiri
DS : 1. Pada palpasi Leopold II teraba punggung janin disebelah kanan perut ibu.
2. DJJ terdengar pada daerah kuadan kanan bawah perut ibu.
4. Presentase kepala
Ds : -
Do : 1. Palpasi Leopold I teraba bokong difundus.
2. Palpasi Leopold III bagian terendah kepala.
5. Divergen
Ds : Ibu mengeluh sering kencing.
Do : 1. Pada palpasi Leopold III kepala tidak melenting.
2. Pada palpasi Leopold IV Divergen.
6. Intra Uteri
7. Tunggal
Ds : Ibu merasakan gerakan janinnya disalah satu bagian perut terutama perut sebelah kiri
Do : 1. Pembesaran perut sesuai umur kehamilan.
2. Pada palpasi Leopold I teraba satu bokong di fundus.
3. Pada palpasi Leopold II teraba satu punggung dan teraba bagian-bagian kecil
disalah satu sisi perut yaitu perut sebelah kiri.
4. Pada palpasi Leopold III teraba satu kepala.
5. Djj terdengar pada salah satu sisi abdomen yaitu pada kuadran kanan bawah perut.
8. Janin Hidup
Ds : Ibu merasakan pergerakan janinnya sejak usia kehamilan 4 bulan namun akhir
akhir ini ibu jarang merasakan gerakan janinnya.
Do : DJJ terdengar disisi perut sebelah kanan, frekuensi 110 x / menit.
2. Salah satu untuk menilai tingkat kesejahteraan janin adalah gerakan. Gerakan yang aktif (
minimal 10 kali dalam 24 jam) menandakan janin dalam keaadan baik (Asuhan kebidanan)
3. Djj normal 120-160 x permenit namun apabila dibawah batas normal disebut dengan
bradikardia dan jika melebihi batas normal disebut takhikardia.
11. Serotinus
DS : HPHT 05 juni 2009.
DO : Dari HPHT tanggal 05 juni 2009 sampai tanggal penkajian 05 april 2010 didapatkan
gestasi 43 minggu 3 hari.
Tujuan:
Masalah ibu dapat teratasi dengan baik.
Mendeteksi segala kemungkinan yang akan terjadi pada ibu dan janinnya.
Mempersiapkan kelahiran dan persalinan.
Keadaan ibu dan bayi baik
Kriteria:
Intervensi:
Rasional: Agar spora-spora tidak tumbuh disekitar kelamin karena sering lembab.
5) Libatkan suami dan keluarga dalam kehamilan ibu saat ini
a. Libatkan keluarga untuk selalu memberikan dukungan pada ibu.
b. Beritahu keluarga untuk dapat meyakinkan ibu agar selalu tenang menghadapi
kehamilannya dan persalinan nantinya.
c. Beritahu keluarga tentang segala kemungkinan yang akan terjadi dan
mempersiapkan semua yang dibutuhkan, baik itu biaya, transportasi maupun
pendonor.
Rasional : - Dukungan penuh dari keluarga sangat dibutuhkan ibu saat ini untuk
mengilangkan cemasan yang sedang dirasakan.
- Kondisi emosional ibu sangat berpengaruh terhadap kehamilan
dan persalinan sehingga dibutuhkan kondisi yang tenang agar
kehamilan dan persalinan berlangsung dangan baik.
6) Anjurkan ibu untuk segera memeriksakan kehamilannya ke Rumah sakit/ ke fasilitas
pelayanan yang lebih lengkap untuk melakukan pemeriksaan USG dan pemeriksaan lebih
lanjut.
Rasional : Dengan pameriksaan USG maka dapat diketahui usia kehamilan dangan
tepat dan dapat mengetahui kondisi janin sehingga dapat diambil
tindakan segera.
LANGKAH VI : IMPLEMENTASI
3) Anjurkan ibu untuk menghitung gerakan janinnya selama 24 jam ( tidak boleh kurang
dari 10 kali).
4) Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene terutama daerah genitalia.
5) Melibatkan suami dan keluarga untuk selalu memberikan dukungan pada ibu. Karena
ibu membutuhkan pengertian emosional, konseling, serta perhatian lebih. Dukungan
dari suami dan keluarga sangat berpengaruh dalam proses pengembalikan kestabilan
emosional ibu atas kecemasan dan kekhawatiran terhadap kehamiannya.
6) Menganjurkan ibu untuk segara memeriksakan kehamilannya ke Rumah sakit/ ke
fasilitas pelayanan yang lebih lengkap untuk pemeriksaan USG dan pemeriksaan
lebih lanjut.
S (Subjektif)
Pemeriksaan fisik
1. keadaan umum ibu agak cemas dengan kehamilannya, kesadaran komposmentis
2.Rambut : lurus, tidak ada ketombe, dan tidak mudah rontok, keadaan bersih
dan warna hitam
3. Muka : agak gelisah, tidak ada oedema dan cloasma gravidarum
4.Mata : bentuk simetris, tidak ada pembengkakan pada kelopak mata,
kojungtiva merah muda, sklera tidak ikterus, fungsi penglihatan
baik
5. Hidung : bentuk simetris, keadaan bersih dan tidak ada polip, fungsi
penciuman baik
6. Telinga : bentuk simetris, keadaan bersih, fungsi pendengaran baik
7. Mulut : bentuk simetris,tidak ada lubang pada gigi,tidak ada karies
8.Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thiroid, kelenjar limfe, dan tidak
ada pembengkakan vena jugularis
9. Payudara : simetris, puting susu terbentuk,hiperpigmentasi aerola mamma,
glandula mantgomeri nampak jelas, tidak ada nyeri tekan pada
saat dilakukan palpasi dan kolestrum belum keluar apabila areola
mammae di pencet
10.Abdomen : terjadi pembesaran perut arah memanjang, terdapat linea nigra,
striae lividae, dan striae gravidarum, tidak ada luka bekas operasi
A (Assesment) :
Diagnosa :
GI PO AO, Gestasi 43 minggu 3 hari(Postmatur), Pu-ka, Persentase kepala, Divergen, Intra
Uteri, Tunggal, Hidup, Keadaan Ibu dan Janin kurang baik.
P (Planning)
DAFTAR PUSTAKA
ANDIKA FITRI DL
MARIANI
MUSDALIFA AZIS