Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
|
Tegangan (stress) pada benda, misalnya kawat besi, didefinisikan sebagai gaya
persatuan luas penampang benda tersebut. Tegangan diberi simbol (dibaca sigma).
Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
=
Keteranagn :
: tegangan (/2 )
F : Gaya ( N)
=
Keterangan :
: Regangan
Makin besar tegangan pada sebuah benda, makin besar juga regangannya.
Artinya, 'X juga makin besar. Berdasarkan berbagai percobaan di laboratorium,
diperoleh hubungan antara tegangan dan regangan untuk baja dan aluminium seperti
tampak pada Gambar 2.
|
Selama gaya F yang bekerja pada benda elastis tidak melampaui batas
elastisitasnya, maka perbandingan antara tegangan (V ) dengan regangan (H ) adalah
konstan. Bilangan (konstanta) tersebut dinamakan modulus elastic atau modulus Young
(E). Jadi, modulus elastis atau modulus Young merupakan perbandingan antara
tegangan dengan regangan yang dialami oleh suatu benda. Secara matematis ditulis
seperti berikut.
= = =
Keterangan :
Nilai modulus Young untuk beberapa jenis bahan ditunjukkan pada Tabel 1
berikut.
C. HUKUM HOOKE
Setelah siswa mempelajari tentang eleastisitas bahan dan perubahan bentuk bahan. Siswa
akan mempelajari tentang hokum Hooke . Suatu benda yang dikenai gaya akan
mengalami perubahan bentuk (volume dan ukuran). Misalnya suatu pegas akan
bertambah panjang dari ukuran semula, apabila dikenai gaya sampai batas tertentu.
Perhatikan Gambar 3 berikut!
|
Pemberian gaya sebesar F akan mengakibatkan pegas bertambah panjang sebesar X .
Besar gaya F berbanding lurus dengan X . Secara matematis dirumuskan dengan
persamaan berikut :
=
Keterangan:
F : gaya yang dikerjakan pada pegas (N)
X : penambahan panjang pegas (m)
k : konstanta pegas (N/m)
Persamaan di atas dapat dinyatakan dengan kata-kata sebagai berikut. Jika gaya
tarik tidak melampaui batas elastisitas pegas, maka pertambahan panjang pegas
berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya. Pernyataan tersebut dikemukakan
pertama kali oleh Robert Hooke, seorang arsitek yang ditugaskan untuk membangun
kembali gedung gedung di London yang mengalami kebakaran pada tahun 1666. Oleh
karena itu, pernyataan di atas dikenal sebagai hukum Hooke. Hubungan antara Hukum
Hooke dengan moduls Young adalah sebagai berikut.
=
= =
|
Gambar 2. Grafik pertambahan panjang kawat
terhadap berat beban.
Untuk lebih memahami tentang Hukum Hooke siswa dapat melakukan percobaan
sederhana terkait Hukum Hooke tersebut. Tujuan siswa melakukan percobaan ini adalah
siswa dapat menyelidiki hubungan antara gaya dengan pertambahan panjang pegas.
1. Energy Potensial Elastisitas
Di SMP siswa telah mempelajari tentang energi potensial. Dan juga Di SMP
siswa telah mempelajari bahwa usaha dapat dihitung sebagai luas daerah di bawah
grafik gaya F dan perpindahan s. Menggunakan cara yang sama, usaha yang
dilakukan untuk menarik pegas juga dapat dihitung sebagai luas daerah di bawah
grafik gaya F dan pertambahan panjang pegas X . Perhatikan Gambar 5 berikut!
Gambar 3.5 Grafik antara gaya yang bekerja sebesar F dan pertambahan
panjang pegas X .
|
Anda dapat menghitung luas daerah yang diarsir (luas segitiga) pada Gambar 3.5
sebagai berikut.
=
Karena F = k X , maka :
=
=
Seluruh usaha (W) yang dilakukan oleh gaya F tersimpan menjadi energi
potensial elastis pegas karena tidak terjadi perubahan energi kinetic pegas. Oleh
karena itu, sebuah pegas yang memiliki konstanta pegas k dan terentang sejauh 'X
dari keadaan setimbangnya, memiliki energy potensial elastis sebesar Ep :
Keterangan:
k : konstanta pegas karet ketapel (N/m)
X : pertambahan panjang karet (m)
m : massa benda (kg)
v : kecepatan benda (m/s)
2. Susunan Pegas
Dua buah pegas atau lebih dapat disusun seri, paralel, atau gabungan seri dan
paralel. Susunan pegas dapat diganti dengan sebuah pegas pengganti. Berikut
hal-hal yang berkaitan dengan pegas pengganti dari susunan pegas seri dan paralel.
a. Susunan seri
Materi susunan pegas ini merupakan materi baru bagi siswa SMA kelas XI.
Berikut gambar susunan pegas secara seri
|
Jika dua buah pegas disusun secara seri seperti terlihat pada Gambar diatas,
maka panjang pegas menjadi 2X. Oleh karena itu, persamaan pegasnya (ks)
menjadi seperti berikut.
b. Susunan parallel
Bila pegas disusun paralel, maka panjang pegas (X) tetap. Sedangkan luas
penampang pegas berubah dari A menjadi 2A, bila pegas yang disusun sebanyak dua
buah. Jadi, untuk dua buah pegas yang disusun secara paralel, tetapan pegasnya (kp)
menjadi seperti berikut.