Você está na página 1de 8

ANALISIS SWOT PT HM SAMPOERNA TBK

1. Strength
Kualitas Bahan Baku
Kualitas bahan baku rokok sampoerna sudah terpercaya, kualitas bahan baku menjadi
andalan sampoerna untuk bersaing dengan empat perusahaan rokok besar Indonesia
lainnya (Gudang garam, Djarum, Bentoel Prima dan Wismilak).
Menguasai pangsa pasar
Produk-produk rokok sampoerna secara keseluruhan menguasai pangsa pasar rokok
Indonesia dengan pangsa pasar 24,2 %, posisi runner-up Gudang Garam 23,6 dan pada
peringkat ketiga Djarum 20,4 %.
Kredibilitas Perusahaan
Perusahaan yang telah berdiri hampir mencapai seratus tahun pastinya memiliki
kredibilitas perusahaan yang baik. Kredibilitas Sampoerna tidak dibangun dalam
semalam, tetapi melalui jalan yang panjang dan berbagai prestasi yang telah ditorehkan.
Kredibilitas perusahaan inilah yang menjadi dasar terbentuknya trust kepercayaan dari
para stakeholder yang terbukti menjadi poin krusial dalam pengembangan suatu bisnis.
Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan dalam tubuh sampoerna sudah menjadi spirit dcorps sampoerna.
Dalam kegiatan sehari-hari budaya perusahaan tersebut menjiwai seluruh aktifitas
karyawan sehingga kinerja karyawan menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan adanya
budaya perusahaan yang baik maka perusahaan akan mampu bertahan dan berkembang
lebih baik lagi.
Nilai capital yang besar
Setelah Philip Morris menjadi pemilik dominan saham perusahaan. Sampoerna memiliki
capital yang cukup besar dan jaminan tersedianya modal dibawah naungan perusahaan
rokok raksasa dunia. Dengan tersedianya dana yang besar, memudahkan perusahaan
untuk menjalankan strategi pemasaran dan kegiatan operasional perusahaan.

2. Weakness
Harga yang cukup mahal
Harga yang cukup mahal Harga yang cukup mahal menjadi kelemahan sampoerna yang
sangat terlihat dimata competitor. Harga cukup mahal ini bersala dari biaya promosi
yang besar dan bahan baku yang mahal.
Kurang diminatinya produk rokok SKM mild di Internasional
Para perokok luar negeri sudah terbiasa dengan rokok putih dan sudah candu dengan
rasa yang diberikan oleh rokok putih, kehadiran rokok kretek mild tidak bias menggeser
kedudukan rokok putih sebagai rokok no. 1 di luar negeri untuk saat ini.
Kalahnya pangsa pasar SKM filtered dari para pesaing
Walaupun Dji Sam Soe Filtered memilki kualitas tembakau dan cengkeh yang tidak kalah
dari para pesaing, tetapi perbedaan harga membuat Dji Sam Soe filter tidak bias
menggeser kedudukan Gudang Garam Internasional dari peringkat pertama dan
minimnya distribusi dan promosi membuat sangat memperkokoh posisi Gudang Garam
Internasional sebagai Champion.
Modal yang cukup besar untuk mengadakan event berkala
seperti A mild live wanted, Java Jazz, COPA Dji Sam Soe, Liga voli Proliga, IBL, Jak Jazz
dan Soundrenaline. Pengalokasian yang dipakai sampoerna banyak dipakai untuk
membuat suatu event, terlebih lagi event yang dibuat adalah event berkala (Java Jazz,
Jak jazz, IBL, Proliga, COPA, Soundrenaline dan Amild live wanted) dengan jangka waktu
setahun sekali event tersebut dilaksanakan, sudah terhitung ada tujuh event besar yang
harus didanai setiap tahunnya. Dengan adanya event berkala tersebut sampoerna harus
menyediakan dana yang cukup besar
Lambatnya pertumbuhan rokok Avolution
Rokok Avolution yang seharus menjadi harapan agar dapat bersaing dengan rokok putih,
tetapi yang terjadi pertumbuhan rokok tersebut sangat lambat, permintaan turun dan
profit menurun, akhirnya malah memberikan kerugian dan memberikan dampak yang
negative. Rokok Avolution yang seharusnya harapan dilihat dari launchingnya yang
sangat luar biasa utnuk industry rokok Indonesia, tetapi yang terjadi produk ini tidak
memberikan laba yang sesuai harapan seiring berjalannya waktu.

3. Opportunity
Masuknya Philip Morris sebagai mitra bisnis
Masuknya Philip Morris yang notabenenya termasuk perusahaan rokok besar dunia,
memudahkan sampoerna untuk mengekspansi bisnisnya ke International melalui
bantuan perusahaan Philip Morris
Trend pasar positif untuk rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN) di Indonesia
Perlu diketahui lagi bahwa rokok akan menyebabkan kecanduan dan kecanduan tersebut
tidak hanya karena rokoknya tetapi juga karena rasa yang diberikan oleh rokok tersebut,
kecanduan tersebut membuat seseorang tidak bias pindah ke produk lain. Dilihat dari
pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perokok telah menjadi menyumbang laba
tetap untuk perusahan rokok. Meningkatnya jumlah anak muda yang merokok dan
banyak strategi yang diluncurkan produsen LTLN untuk menarik para anak muda dengan
event music menyebabkan banyaknya anak muda yang menggemari rokok LTLN,
memberikan angin perubahan untuk industry rokok dimasa mendatang karena anak
muda yang merokok LTLN saat ini tidak bias pindah ke merk lain dikarenakan dia sudah
candu dari rasa yang diberikan rokok tersebut. Tingginya kesadaran kesehatan
masyarakat dan gaya hidup yang menganggap rokok LTLN lebih keren memungkinkan
perubahan trend pada industry rokok.
Banyaknya spot yang terdapat pada event untuk mempromosikan produk baru
Banyaknya event yang diadakan sampoerna menjadi kesempatan bagi sampoerna untuk
mempromosikan produk baru tanpa dipungut biaya advertising. Dengan banyaknya
event, akan meningkatkan brand awareness yang dimiliki produk tersbut sehingga
memudahkan produk itu dikenal dan diingat customer.
Kemungkinan produk baru
Besarnya modal yang dimiliki sampoerna dan kerjasamanya dengan Philip Morris,
memungkinkan Sampoerna untuk mengembangkan produk baru apabila ada pasar yang
cocok.
Beralihnya customer rokok competitor ke rokok LTLN Sampoerna.
Tingginya kesadaran akan kesehatan masyarakat memungkinkan pindahnya customer
rokok GG dan Djarum ke rokok LTLN Sampoerna atau A mild. Besarnya kemungkinan
pindah sangat tinggi karena tingginya kesadaran akan kesehatan dan rasa dari rokok
sampoerna memiliki kemiripan dengan rokok SKM GG Internasional dan Djarum Super.

4. Threats
Regulasi dan perda mengenai anti-rokok
Perda ini memungkinkan penurunan jumlah perokok dan permintaan atas rokok yang
terjadi disuatu daerah yang memiliki perda anti-rokok.
Kompetitor dari rokok jenis Mild
Dilihat dari trend positif rokok mild, banyak dari produsen rokok mulai merambah
pangsa pasar rokok mild. Untuk saat ini produsen rokok besar sudah memproduksi
rokok mild, Gudang Garam ada Surya Signature, dari pihak Djarum lahir LA Light, yang
cukup mengancam Sampoerna saat ini, dari kubu Bentoel Prima ada Starmild yang
berada di posisi ketiga pangsa pasar rokok mild, bahkan produsen rokok kecil seperti
Nojorono Tobacco Indonesia ikut meramaikan industry rokok Indonesia dengan
mengusung produk Class Mild yang menduduki peringkat runner-up. Bertambahnya
competitor menambah ketatnya persaingan rokok di Indonesia, akhirnya ada yang
tersingkir dari persaingan tersebut.
Bertambahnya competitor rokok jenis mild
Pangsa pasar rokok mild yang menjanjikan di masa depan memungkinkan munculnya
pendatang baru dalam persaingan industry rokok mild.
Tingginya pajak rokok
Tingginya pajak rokok membuat rendahnya daya beli masyarakat terhadap rokok
sehingga terjadi penurunan permintaan rokok.
Berkurangnya event yang disponsori perusahaan rokok
Berkurangnya event yang disponsori rokok merupakan impact dari mindset masyarakat
yang mendukung anti-rokok dan ingin mengurangi promosi rokok yang terdapat pada
event khususnya event anak muda. Dengan berkurangnya event yang disponsori
perusahaan rokok membuat perusahaan rokok sulit untuk mempromosikan produknya
dan seiring berjalannya waktu tingkat awareness akan berkurang.

HASIL ANALISIS
Dari analisis SWOT yang PT HM Sampoerna Tbk. sebutkan diatas, dapat di perinci
menjadi beberapa inti yakni sebagai berikut:
Strength
1. Kualitas Bahan Baku
2. Menguasai pangsa pasar
3. Kredibilitas perusahaan
4. Budaya Perusahaan
5. Nilai capital yang besar

Weakness
1. Harga yang cukup mahal
2. Kurang diminatinya produk rokok kretek mild di Internasional
3. Kalahnya pangsa pasar SKM filtered dari para pesaing
4. Modalyang cukup besar untuk mengadakan event berkala.
5. Lambatnya pertumbuhan rokok Avolution
Opportunity
1. Masuknya Philip Morris sebagai mitra bisnis
2. Trend pasar positif untuk rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN) diIndonesia
3. Banyaknya spot yang terdapat pada event untuk mempromosikan produk baru
4. Kemungkinan lahirnya produk baru
5. Beralihnya customer competitor ke rokok (LTLN) Sampoerna
Threath
1. Regulasi dan perda mengenai anti-rokok
2. Kompetitor dari rokok jenis Mild
3. Bertambahnya competitor rokok jenis mild
4. Tingginya pajak rokok
5. Berkurangnya event yang disponsori oleh industry rokok
Strategi yang dapat digunakan
SO Strategy
(S1,O4) Inovasi terbaru produk untuk target mancanegara
(S4,O1) Berusaha untuk mencari investor,dibawah naungan Philip morris memudahkan
sampoerna untuk mencari modal.
(S5,03) Promosi besar-besaran untuk menigkatkan brand awareness dan ekspansi
bisnis.
(S3,05) melakukan strategi merebut customer
(S2,O2)Tetap mempertahankan pangsa pasar mild yang sedang trend saat ini
OW Strategy
(W5,O1) Atur strategi untuk mempromosikan Avolution di luar negeri melalui bantuan
perusahaan Philip Morris
(W3,O2) Lebih memfokuskan strategi untuk mempertahankan mild sebagai tren saat ini
(W2,O4) Buat Inovasi terbaru untuk membuat rokok putih.
(W1,O5) Tekankan Finest Quality kepada customer dan buat persepsei finest Quality
tersebut melalui media promosi.
(W4,O3) Pada event yang berskala besar adakan promosi besar-besaran untuk
meningkatkan awareness customer.
SO Strategy
(S5,T1) Ikut dalam kampanye anti-rokok untuk meningkatkan awareness
(S2,T3) Kendalikan pangsa pasar dengan menurunkan harga mild.
(S3,T5) Berusaha untuk mendapatkan sponsor melalui syarat tertentu
(S5,T4) adakan riset untuk mencari bahan baku yang lebih murah.
(S1,T2) Pertahankan customer dan bangun persepsi di customer bahwa sampoerna The
Finest Quality
OW Strategy
(W2,T4) Kurangi penawaran mild untuk luar negeri karena bea cukai yg mahal,
tingkatkan penawaran dalam negeri.
(W3,T2) Melakukan penetrasi pasar untuk produk SKM filter
(W1,T1) Membuat Strategi CSR untuk menghadapi perda rokok.
(T4, W5) Buat citra Avolution lebih exclusive lalu ekspor keluar negeri.
(W4,T5) Manfaatkan event berkala sampoerna untuk promosi produk.
Strategi Yang digunakan Oleh PT. Sampoerna

1. Market Driven Strategy

PT Sampoerna untuk mengawali menjadikan Market Sebagai Orientasi Untuk Membuat


Strategy harus diyakini bahwa customer merupakan raja sudah sepatutnya raja harus
dipenuhi kebutuhannya dan keinginannya. Perlu adanya upaya yang menjaga hubungan
dengan para customer untuk mempertahankan loyalitasnya, untuk dapat
mempertahankan loyalitas customer harus ada observasi pada pasar, mengetahui apa
yang diinginkan pasar, membuat sebuah inovasi produk baru yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan pasar.
Market Driven Strategy secara garis besar adalah strategi yang diaplikasikan dengan
cara memahami pasar, customers dan pesaing. Memahami pasar dapat diartikan bahwa
produk yang kita berikan harus sesuai apa yang diinginkan pasar tersebut melalui.
Memahami customer dapat diartikan selain membuat produk yang diinginkan pasar,
sebagai businessman kita juga harus dapat memberikan nilai tambah (value) kepada
customer,value yang diberikan harus lebih dari pengorbanan yang telah dilakukan.
Setelah kita memahami pasar, memahami customer kita juga harus memahami pesaing,
kita harus memahami kondisi pesaing, value apa yang diberikan pesaing kepada
customer, teknologi apa yang pesaing pakai dll.
PT Sampoerna sudah berbasis Berorientasikan Market Driven Strategy sejak kemunculan
produk A mild. Produk A mild merupakan salah satu implementasi dari market driven
strategy dikarenakan produk A mild memiliki keunikan tersendiri dengan kandungan
nikotin dan tar yang rendah. Produk A mild memilki keunikan tersendiri dilihat dari tema
komunikasi pertamanya Taste of the Future yang ingin mencirikan produk A mild
memiliki perbedaan yang bukan rasa tetapi juga sebuah gaya hidup masa depan.

2. Blue Ocean Strategy.

Blue Ocean Strategy yang digunakan PT. HM Sampoerna dalam bisnisnya dapat dilihat
dengan diluncurkannya produk A Mild. Peluncuran ini cukup mengagetkan banyak pihak,
terutama industri rokok saat itu. Hal ini disebabkan karena produk A-Mild merupakan
produk yang unik, yang tidak tergolong dalam kategori manapun, dari tiga kategori
besar rokok yang ada saat itu, yaitu sigaret keretek tangan (SKT), sigaret keretek mesin
(SKM) reguler, dan sigaret putih mesin (SPM). Melalui A-Mild PT Sampoerna Tbk
mengambil langkah berani untuk membuat sebuah kategori baru, yakni SKM mild. Sejak
awal A-Mild memang sudah dirancang untuk menjadi produk yang tidak ada duanya di
pasar domestik saat itu. A-Mild merupakan rokok rendah nikotin (Low Tar Low Nicotine)
pertama di Indonesia dengan komposisi tar/nikotin 14 mg/1.0 mg. Tidak hanya pada
komposisi, Sampoerna juga melakukan perubahan pada kemasan A-Mild dengan
mengurangi isi 20 batang menjadi 16 batang. Untuk inovasi produk A Mild dibutuhkan
waktu 2 tahun untuk mempersiapkannya. Hal ini dikarenakan pada saat itu tidak ada
benchmark produk yang dapat dijadikan acuan, termasuk di pasar internasional. Yang
ada hanya berbagai survey dan riset yang melibatkan konsumen, termasuk di antaranya
uji buta yang tidak hanya dilakukan sekali, tapi beberapa kali di beberapa kota.
Tahun 1994 A-Mild mengganti motto kampanye Taste of the future dan menggantinya
dengan How low can you go. Dengan motto ini Sampoerna seolah-olah menantang
konsumen untuk berpikir ulang mengenai jenis rokok yang mereka konsumsi. Cara ini
terbukti efektif karena penjualan A-Mild naik tiga kali lipat, dari sebelumnya hanya 18
juta batang per bulan menjadi 54 juta batang per bulan. Dan seiring dengan berjalannya
waktu, penjualan A-Mild pun terus naik. Tahun 1996, A-Mild sudah menembus penjualan
sebanyak 9,8 miliar batang, atau 4,59% total penjualan rokok nasional. Di tahun 2005,
rokok SKM mild sudah mengambil porsi 16,97% total rokok nasional. Hingga kini A-Mild
telah menjadi salah satu produk unggulan dari Sampoerna dengan penguasaan pasar
sekitar 50%.

3. Memberi Customer Value Pada Produknya

Pada perusahaan sampoerna, Customer value diimplementasikan dengan cara limited


edition pada beberapa produk sampoerna, yaitu A-mild. Sampoerna memproduksi
limited edition pada produk A-mild kemasan 12 batang, Dengan adanya A mild limited
edition, Sampoerna memberikan nilai tambah dengan memberikan tampilan yang
berbeda dari bungkus rokok biasa dan tercantum joke pada bungkus rokok limited
edition tersebut seperti Kalo cinta itu buta, buat apa ada bikini, joke tersebut sangat
memberikan nilai tambah kepada para customer muda. Edisi terbatas (limited edition)
dimaksudkan untuk menarik konsumen muda dan juga limit ededition A-mild
diperuntukkan untuk meningkatkan penjualan A-mild kemasan 12 batang yang cukup
rendah dibandingkan A mild kemasan 16 batang.

4. Diversifikasi Produk

Diversifikasi adalah strategi penempatan dana investasi kita ke instrumen yang berbeda-
beda.Alasan mengapa PT. HM SAMPOERNA Tbk. melakukan diversifikasi. Diversifikasi
produk adalah upaya yang dilakukan perusahaan untuk memasarkan beberapa produk
yang sejenis dengan produk yang sudah dipasarkan sebelumnya. Perusahaan melakukan
diversifikasi produk ditujukan:
untuk membuat produk tahan lebih lama,
mengarah kepada produk siap konsumsi / digunakan,
memenuhi selera, kebutuhan dan harapan konsumen,
memperluas pasar, mempermudah transportasi, menyerap tenaga kerja, member nilai
tambah, pendapatan dan lain sebagainya.
Jadi intinya PT. HM SAMPOERNA Tbk. melakukan diversifikasi produk untuk menaikan
penetrasi pasar atau membedakan produk satu dengan lainnya. Beberapa produk PT. HM
SAMPOERNA Tbk. antara lain :
I. PT Sampoerna rokok
a. Dji Sam Soe
b. A Mild
c. U Mild
d. Sampoerna Hijau
e. Avolution
f. Kraton Dalem
g. Panamas
h. Komet
i. Sampoerna Pas
j. A Flava

PT Sampoerna Printpack percetakan kemasan


Perusahaan Percetakan dan Kemasan yang tergabung dalam Kelompok
Perusahaan Sampoerna (KPS), lokasi di Jakarta. Alamat Jl. Raya Bekasi km 24 Cakung ,
Jakarta Timur
Selain itu PT. HM Sampoerna merupakan salah satu perusahaan yang termasuk dalam
kategori single business. Sehingga Dalam single business terdapat tiga level strategi,
yaitu:

1. Functional area Strategies


Inovasi yang dilakukan Sampoerna tak hanya terbatas inovasi dalam produk. Yang
penting dan dampaknya justru sangat luas adalah inovasi dalam teknologi, proses,
sistem, strategi, dan bahkan model bisnis.
Inovasi Aga Sampoerna membangun manajemen yang mendorong pendelegasian
karyawan di tahun 1960-an
Inovasi Liem seeng Tee dalam membangun keagenan dalam pendistribusian Dji Sam
Soe ditahun 1920-an
Inovasi Putera Sampoerna mengembangkan sistem distribusi langsung, membangun
corporate brand HM Sampoerna, dan pembenahan proses di fasilitas produksi
Sukorejo. Dan yang tak boleh dilupakan tentu saja adalah inovasi raksasa berupa
perubahan model bisnis Sampoerna dari manufacturing-driven company menjadi
market-driven company, pada awal tahun 1990-an yang pengaruhnya sangat luas ke
seluruh aspek operasional perusahaan.

2. Business Strategy
Untuk memperkuat posisi pasarnya, PT.HM Sampoerna menghadirkan beberapa macam
inovasi, antara lain :
Meluncurkan rokok A Flava Click Mint yaitu produk rokok mild pertama di Indonesia
dengan inovasi click mint, yang menawarkan 2 pengalaman rokok berbeda kepada
perokok dewasa, yaitu rokok dengan rasa mild & mint.
Meluncurkan rokok A Mild, A-Mild merupakan rokok rendah nikotin (Low Tar Low
Nicotine/LTLN) pertama di Indonesia dengan komposisi tar/nikotin 14 mg/1.0 mg.
3. Operating Strategies
Perusahaan-perusahaan yang paling dikagumi dunia dalam perencanaan dan
pengendalian operasinya banyak menerapkan Six Sigma, salah satunya adalah PT HM
Sampoerna Tbk.Six Sigma merupakan tujuan yang hampir sempurna dalam memenuhi
persyaratan pelanggan. Six Sigma merujuk kepada target kinerja operasi yang diukur
secara statistik dengan hanya 3,4 kesalahan untuk setiap juta aktivitas. Six Sigma juga
merupakan usaha perubahan budaya supaya posisi perusahaan ada pada kepuasan
pelanggan, profitabilitas dan daya saing yang lebih besar. Six Sigma merupakan sistem
yang komprehensif dan fleksibel untuk mencapai, mempertahankan dan memaksimalkan
sukses bisnis, yang secara unik dikendalikan oleh pemahaman yang kuat terhadap
kebutuhan pelanggan, pemakaian disiplin terhadap data, fakta dan analisis statistik serta
perhatian cermat untuk mengelola, memperbaiki dan menanamkan kembali proses
bisnis.

Dari analisis SWOT PT HM Sampoerna Tbk, dapat di perinci menjadi beberapa inti yaitu sebagai
berikut :

Strength (Kekuatan)
1. Kualitas Bahan Baku
Kualitas bahan baku rokok sampoerna sudah terpercaya, kualitas bahan baku menjadi andalan
sampoerna untuk bersaing dengan empat perusahaan rokok besar Indonesia lainnya (Gudang
garam, Djarum, Bentoel Prima dan Wismilak).
2. Menguasai pangsa pasar
Produk-produk rokok sampoerna secara keseluruhan menguasai pangsa pasar rokok Indonesia
dengan pangsa pasar 24,2 %, posisi runner-up Gudang Garam 23,6 dan pada peringkat ketiga
Djarum 20,4 %.
3. Kredibilitas perusahaan
Perusahaan yang telah berdiri hampir mencapai seratus tahun pastinya memiliki kredibilitas
perusahaan yang baik. Kredibilitas Sampoerna tidak dibangun dalam semalam, tetapi melalui jalan
yang panjang dan berbagai prestasi yang telah ditorehkan.
4. Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan dalam tubuh sampoerna sudah menjadi spirit dcorps sampoerna. Dalam
kegiatan sehari-hari budaya perusahaan tersebut menjiwai seluruh aktifitas karyawan sehingga
kinerja karyawan menjadi lebih efektif dan efisien.
5. Nilai capital yang besar
Setelah Philip Morris menjadi pemilik dominan saham perusahaan. Sampoerna memiliki capital yang
cukup besar dan jaminan tersedianya modal dibawah naungan perusahaan rokok raksasa dunia.
Weaknes (Kelemahan)
1. Harga yang cukup mahal
Harga yang cukup mahal Harga yang cukup mahal menjadi kelemahan sampoerna yang sangat
terlihat dimata competitor. Harga cukup mahal ini berskala dari biaya promosi yang besar dan bahan
baku yang mahal.
2. Kurang diminatinya produk rokok kretek mild di Internasional
Para perokok luar negeri sudah terbiasa dengan rokok putih dan sudah candu dengan rasa yang
diberikan oleh rokok putih.
3. Kalahnya pangsa pasar SKM filtered dari para pesaing
Walaupun Dji Sam Soe Filtered memilki kualitas tembakau dan cengkeh yang tidak kalah dari para
pesaing, tetapi perbedaan harga membuat Dji Sam Soe filter tidak bias menggeser kedudukan
Gudang Garam Internasional dari peringkat pertama dan minimnya distribusi dan promosi membuat
sangat memperkokoh posisi Gudang Garam Internasional sebagai Champion.
4. Modalyang cukup besar untuk mengadakan event berkala.
seperti A mild live wanted, Java Jazz, COPA Dji Sam Soe, Liga voli Proliga, IBL, Jak Jazz dan
Soundrenaline. Pengalokasian yang dipakai sampoerna banyak dipakai untuk membuat suatu event,
terlebih lagi event yang dibuat adalah event berkala (Java Jazz, Jak jazz, IBL, Proliga, COPA,
Soundrenaline dan Amild live wanted) dengan jangka waktu setahun sekali event tersebut
dilaksanakan, sudah terhitung ada tujuh event besar yang harus didanai setiap tahunnya. Dengan
adanya event berkala tersebut sampoerna harus menyediakan dana yang cukup besar
5. Lambatnya pertumbuhan rokok Avolution
Rokok Avolution yang seharus menjadi harapan agar dapat bersaing dengan rokok putih, tetapi yang
terjadi pertumbuhan rokok tersebut sangat lambat, permintaan turun dan profit menurun, akhirnya
malah memberikan kerugian dan memberikan dampak yang negative. Rokok Avolution yang
seharusnya harapan dilihat dari launchingnya yang sangat luar biasa utnuk industry rokok Indonesia,
tetapi yang terjadi produk ini tidak memberikan laba yang sesuai harapan seiring berjalannya waktu.
Opportunities (Peluang)
1. Masuknya Philip Morris sebagai mitra bisnis
Masuknya Philip Morris yang notabenenya termasuk perusahaan rokok besar dunia, memudahkan
sampoerna untuk mengekspansi bisnisnya ke International melalui bantuan perusahaan Philip Morris.
2. Trend pasar positif untuk rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN) diIndonesia
Perlu diketahui lagi bahwa rokok akan menyebabkan kecanduan dan kecanduan tersebut tidak hanya
karena rokoknya tetapi juga karena rasa yang diberikan oleh rokok tersebut, kecanduan tersebut
membuat seseorang tidak bias pindah ke produk lain. Dilihat dari pengertian diatas, dapat
disimpulkan bahwa perokok telah menjadi menyumbang laba tetap untuk perusahan rokok.
Meningkatnya jumlah anak muda yang merokok dan banyak strategi yang diluncurkan produsen
LTLN untuk menarik para anak muda dengan event music menyebabkan banyaknya anak muda yang
menggemari rokok LTLN, memberikan angin perubahan untuk industry rokok dimasa mendatang
karena anak muda yang merokok LTLN saat ini tidak bias pindah ke merk lain dikarenakan dia sudah
candu dari rasa yang diberikan rokok tersebut. Tingginya kesadaran kesehatan masyarakat dan gaya
hidup yang menganggap rokok LTLN lebih keren memungkinkan perubahan trend pada industri
rokok.
3. Banyaknya spot yang terdapat pada event untuk mempromosikan produk baru
Banyaknya event yang diadakan sampoerna menjadi kesempatan bagi sampoerna untuk
mempromosikan produk baru tanpa dipungut biaya advertising. Dengan banyaknya event, akan
meningkatkan brand awareness yang dimiliki produk tersbut sehingga memudahkan produk itu
dikenal dan diingat customer.
4. Kemungkinan lahirnya produk baru
Besarnya modal yang dimiliki sampoerna dan kerjasamanya dengan Philip Morris, memungkinkan
Sampoerna untuk mengembangkan produk baru apabila ada pasar yang cocok.
Threats (Ancaman)
1. Regulasi dan perda mengenai anti-rokok
Perda ini memungkinkan penurunan jumlah perokok dan permintaan atas rokok yang terjadi disuatu
daerah yang memiliki perda anti-rokok.
2. Kompetitor dari rokok jenis Mild
Dilihat dari trend positif rokok mild, banyak dari produsen rokok mulai merambah pangsa pasar rokok
mild. Untuk saat ini produsen rokok besar sudah memproduksi rokok mild, Gudang Garam ada Surya
Signature, dari pihak Djarum lahir LA Light, yang cukup mengancam Sampoerna saat ini, dari kubu
Bentoel Prima ada Starmild yang berada di posisi ketiga pangsa pasar rokok mild, bahkan produsen
rokok kecil seperti Nojorono Tobacco Indonesia ikut meramaikan industry rokok Indonesia dengan
mengusung produk Class Mild yang menduduki peringkat runner-up.
3. Bertambahnya competitor rokok jenis mild
Pangsa pasar rokok mild yang menjanjikan di masa depan memungkinkan munculnya pendatang
baru dalam persaingan industry rokok mild.
4. Tingginya pajak rokok
Tingginya pajak rokok membuat rendahnya daya beli masyarakat terhadap rokok sehingga terjadi
penurunan permintaan rokok.
5. Berkurangnya event yang disponsori oleh industry rokok
Berkurangnya event yang disponsori rokok merupakan impact dari mindset masyarakat yang
mendukung anti-rokok dan ingin mengurangi promosi rokok yang terdapat pada event khususnya
event anak muda.

Você também pode gostar