Você está na página 1de 5

ANALISIS PUISI DOA

KARYA CHAIRIL ANWAR

Kelompok 6 :
M. RIZKY ZANUAR
ADE JUNAEDI
ARIP GUMILANG
MARA
TITIN
Kelas VIII A

PEMERINTAH KOTA BANJAR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 3 BANJAR
Jl. Dewi Sartika No. 21 Telp. (0265) 742023 Banjar 46311
Email : smp3_banjar@yahoo.com
ANALISIS PUISI DOAKARYA CHAIRIL ANWAR

Doa
Tuhanku

Dalam termenung

Aku masih menyebut nama-Mu

Biar susah sungguh

Mengingat Kau penuh seluruh

Caya-Mu panas suci

Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

Aku hilang bentuk

Remuk

Tuhanku

Aku mengembara di negeri asing

Tuhanku

Di Pintu-Mu aku mengetuk

Aku tidak bisa berpaling


Analisis Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik

A. Unsur Intrinsik

1. Tema

Puisi diatas mengusung tentang ketuhanan. dapat dibuktikan melaluibebrapa

penggalan bait diantaranya. Pertama, penggunaan kata sangat jelas dan tegas

yang mengungapkan dan tertuju kepada Tuhan. Kata doa merupakan sebuah

tanda ketika hambanya berkomunikasi dengan Tuhannya, penggunaan kata

lainnya seperti, Tuhanku, nama-Mu, mengingat Kau, caya-Mu, di pintu-Mu.

Kedua.

dari bukti-bukti diatas sudah dapat menjelaskan mengenai Hubungan

manusia(penyair/pembaca) dengan Tuhannya.

2. Nada dan Suasana

Nada berarti sikap penyair dengan pembaca puii.

suasana berarti menitik beratkan kepada pembaca setelah membaca puisi Doa.

HUbungan antara manusia dengan Tuhan dari puisi ini seolah mengajak kita

sebagai pembaca agar lebih dekat dengan Tuhannya karena semuanya akan

kembali kepada-Nya. coba renungkan tentang arti hidup itu sendiri dengan

diwakili dari puisi tersebut yaitu pengembaraan di negeri asing.


3. Perasaan

Dalam puisi Doa gambaran perasaan penyair adalah perasaan terharu dan

rindu. Perasaan tersebut tergambar melalui kata diantaranya kata : termenung,

Aku hilang bentuk, menyebut nama-Mu,remuk, Aku tak bisa berpaling.

4. Amanat

dari amanat ini dapat disesuaikan dengan tema yang diangkat dari puisi Doa

bahwa kehidupan ini adalah sebuah perjuangan, berusahalah dan selalu berdoa

kepada-Nya dapat diibaratkan kiata hidup dinegeri asing dengan maksud,

tanpa kita berusaha sendiri, dan tanpa diiringi doa, semuanya akan sia-sia dan

pa yang kita cita-citakan tidak akan bisa terwujud, hal ini dapat

dijelaskanmelalui bait terakhir sebagai berikut:

Tuhanku,

Di Puntu-Mu Aku mengetuk

Aklu tidak bisa berpaling

B. Unsur Ekstrinsik

Dalam puisi Doa dapat terlihat sekali mengandung nilai spiritual yang tinggi.

Puisi ini ditujukan kepada pemeluk teguh yang tidak lain adalah orang yang

berkeyakinan akan kebesaran Tuhannya. Seorang hamba yang selalu mengingat

Tuhannya, selalu berharap akan rahmat dari Tuhannya dan mengungkapkan

pertemuan ke jalan Tuhan. Puisi ini menggambarkan perasaan seorang hamba

yang penuh penyerahan kepada Tuhannya. Dalam pernyataannya yang tersuram


sekalipun seperti kalimat terakhir tetap mencerminkan rasa hampa namun juga

rasa syukur yang takdiakui.

Dalam pengolahan kata bersifat ambiguis, karena pemakaian bahasanya

multimakna (bermakna ganda) Seperti dalam kalimat mengembara di negeri

asing yang menggambarkan suasana sunyi, kabur, tidak jelas, bingung, dsb.

Você também pode gostar