Você está na página 1de 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Anak usia dini merupakan individu yang berada pada rentang usia 0-8 tahun.
Usia ini merupakan pondasi untuk usia-usia selanjutnya. Selain itu pada usia ini
dikenal dengan golden age yaitu sebuah kondisi pada saat anak mengalami
perkembangan fisik dan psikis yang sangat pesat. Adapun dalam hal ini
perkembangan yang sangat pesat tersebut, sangat dipengaruhi oleh kesehatan dari
fisik dan psikis anak. Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang anak tidak merasa
sakit dan memang secara klinis tidak merasa sakit, semua organ tubuh dalam keadaan
normal dan berfungsi dengan normal. Begitupun dengan kesehatan psikis terwujud
apabila seseorang anak merasa mentalnya dalam keadaan stabil sehingga mampu
berfikir sehat dan mampu mengekspresikan emosi secara baik. Ketika kesehatan fisik
anak terganggu, maka dalam melakukan tindakan-tindakan lainnya pun akan
terganggu bahkan dalam ksehatan psikisnya pun akan mengalami gangguan,
begitupun sebaliknya. Jelas ini akan mempengaruhi pada proses pertumbuhan serta
perkembangannya.
Pada kenyataannya, dalam kehidupan tidak sedikit anak usia dini yang
mengalami masalah dalam kesehatannya, artinya suatu keadaan terganggunya fisik
dan psikis anak. Gangguan fisik yang biasa muncul pada anak usia dini contohnya
diare, demam, malnutrisi, kejang, cacingan, flu, dan lain sebagainya. Sedangkan
gangguan psikis yang biasanya muncul pada anak usia dini adalah stress, tantrum,
depresi. Berdasarkan uraian di atas, agar kesehatan fisik dan psikis anak tetap sehat,
maka perlunya upaya untuk memelihara kesehatan anak usia dini.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apakah yang dimaksud dengan anak ?
1.2.2. Apakah yang dimaksud dengan tumbuh kembang?
1.2.3. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak?
1.2.4. Apa sajakah jenis-jenis penyakit pada anak?
1.2.5. Bagaimana Konsep Asuhan Keperawatan pada Anak Sakit?

1
1.3. Tujuan Tulisan
1.3.1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian anak
1.3.2. Untuk mengetahui dan memhami apa itu tumbuh kembang.
1.3.3. Untuk mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang anak
1.3.4. Untuk mengetahui jenis-jenis penyakit pada anak
1.3.5. Untuk mengetahui dan memahami Asuhan Keperawatan pada Anak
Sakit.

1.4. Manfaat Tulisan


1.4.1. Secara Teoretis

Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan


manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada mahasiswa
keperawatan untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai
Asuhan Keperawatan pada Anak Sakit.

1.4.2. Secara Praktis

Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat dijadikan


sebagai suatu pembelajaran bagi mahasiswa keperawatan yang
nantinya ilmu tersebut dapat dipahami dan diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari, khususnya untuk memberikan asuhan
keperawatan di rumah sakit.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Anak


Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak
merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi
(0-1 tahun) usia bermain/oddler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5), usia
sekolah (5-11 tahun) hingga remaja (11-18 tahun). Rentang ini berada
antara anak satu dengan yang lain mengingat latar belakang anak berbeda.
Pada anak terdapat rentang perubahan pertumbuhan dan perkembangan
yaitu rentang cepat dan lambat. Dalam proses perkembangan anak
memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, pola koping dan perilaku sosial.
Ciri fisik adalah semua anak tidak mungkin pertumbuhan fisik yang sama
akan tetapi mempunyai perbedaan dan pertumbuhannya. Demikian juga
halnya perkembangan kognitif juga mengalami perkembangan yang tidak
sama. Adakalanya anak dengan perkembangan kognitif yang cepat dan
juga adakalanya perkembangan kognitif yang lambat. Hal tersebut juga
dapat dipengaruhi oleh latar belakang anak. Perkembangan konsep diri ini
sudah ada sejak bayi, akan tetapi belum terbentuk secara sempurna dan
akan mengalami perkembangan seiring dengan pertambahan usia pada
anak. Demikian juga pola koping yang dimiliki anak hamper sama dengan
konsep diri yang dimiliki anak. Bahwa pola koping pada anak juga sudah
terbentuk mulai bayi, hal ini dapat kita lihat pada saat bayi anak
menangis.Salah satu pola koping yang dimiliki anak adalah menangis
seperti bagaimana anak lapar, tidak sesuai dengan keinginannya, dan lain
sebagainya. Kemudian perilaku sosial pada anak juga mengalami
perkembangan yang terbentuk mulai bayi. Pada masa bayi perilaku social
pada anak sudah dapat dilihat seperti bagaimana anak mau diajak orang
lain, dengan orang banyak dengan menunjukkan keceriaan. Hal tersebut
sudah mulai menunjukkan terbentuknya perilaku social yang seiring
dengan perkembangan usia. Perubahan perilaku social juga dapat berubah

3
sesuai dengan lingkungan yang ada, seperti bagaimana anak sudah mau
bermain dengan kelompoknya yaitu anak-anak (Azis, 2005).
Anak adalah individu yang rentan karena perkembangan kompleks yang
terjadi di setiap tahap masa kanak- kanak dan masa remaja. Lebih jauh,
anak juga secara fisiologis lebih rentan dibandingkan orang dewasa, dan
memiliki pengalaman yang terbatas, yang memengaruhi pemahaman dan
persepsi mereka mengenai dunia. Awitan penyakit bagi mereka seringkali
mendadak, dan penurunan dapat berlangsung dengan cepat. Faktor
kontribusinya adalah sistem pernapasan dan kardiovaskular yang belum
matang, yang memiliki cadangan lebih sedikit dibandingkan orang
dewasa, serta memiliki tingkat metabolisme yang lebih cepat, yang
memerlukan curah jantung lebih tinggi, pertukaran gas yang lebih besar
dan asupan cairan serta asupan kalori yang lebih tinggi per kilogram berat
badan dibandingkan orang dewasa. Kerentanan terhadap
ketidakseimbangan cairan pada anak adalah akibat jumlah dan distribusi
cairan tubuh. Tubuh anak terdiri dari 70-75% cairan, dibandingkan dengan
57-60% cairan pada orang dewasa. Pada anak-anak, sebagian besar cairan
ini berada di kompartemen cairan ekstrasel dan oleh karena itu cairan ini
lebih dapat diakses. Oleh karena itu kehilangan cairan yang relatif sedang
dapat mengurangi volume darah, menyebabkan syok, asidosis dan
kematian (Slepin, 2006).

2.2 Pengertian Tumbuh Kembang


Pertumbuhan merupakan peningkatan jumlah dan ukuran
sedangkan perkembangan menitikberatkan pada perubahan yang terjadi
secara bertahap dan tingkat yang paling rendah dan kompleks melalui
proses maturasi dan pembelajaran (Whalex dan Wone.2000)
Tumbuh kembang adalah suatu kesatuan proses dimana seseorang
anak tidak hanya tumbuh menjadi besar tapi berkembang menjadi lebih
terampil yang mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling
berkaitan dan sulit dipisahkan.

4
1. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam
jumlah, besar, ukuran/dimensi, tingkat sel organ maupun individu
yang bisa diukur berat, panjang, umur tulangdan keseimbangan
elektrolit.
2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil antara lain proses
pematangan termasuk perkembangan emosi, intelektual, dan
tingkah laku sebagai hasil dengan lingkungan. Untuk terciptanya
tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologis,
psikososial, dan perilaku yang merupakan proses yang unik dan
hasil akhir berbeda-beda yang memberi cirri tersendiri pada setiap
anak.
Dalam Tumbang anak perlu dilakukan berbagai macam imunisasi, dimana
imunisasi merupakanusaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk
mencegah terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud vaksin
adalah bahan yang di pakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang
dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan seperti vaksin BCG, DPT,
Campak, dan melalui mulut seperti vaksin Polio. Tujuan diberikan imunisasi
adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat
menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi
kecacatan akibat penyakit tertentu.
Diantara sekian banyaknya imunisasi yang diperlukan anak, satu
diantaranya adalah imunisasi BCG.
a). Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin)
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
TBC yang berat sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang
ringan dapat terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG,
pencegahan imunisasi BCG untuk TBC yang berat seperti TBC pada
selaput otak, TBC milier (pada seluruh lapangan paru), atau TBC tulang.
Imunisasi BCG ini merupakan vaksin yang mengandung kuman TBC yang

5
telah dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi BCG adalah 1 kali dan
waktu pemberian imunisasi BCG pada umur 0 11 bulan, akan tetapi pada
umumnya diberikan pada bayi umur 2 3 bulan, kemudian cara pemberian
imunisasi BCG melalui intradermal. Efek samping pada BCG dapat terjadi
ulkus pada daerah suntikan dan dapat terjadi limfadenitis regional dan
reaksi panas.

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbang Anak


1. Faktor keturunan (Herediter)
Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses
tumbang anak melalui instruksi genetic dapat ditentukan kualitas dan
kuantitas pertumbuhan, gangguan pertumbuhan selain disebabkan
oleh kelainan kromosom (contoh; syndrome down, syndrome turner)
juga diakibatkan oleh factor lingkungan yang kurang memadai.
Seks : kecukupan dan perkembangan pada anak laki-laki berbeda
dengan perempuan
Ras : ras/suku bangsa dapat mempengaruhi tumbang anak,
beberapa suku bangsa memiliki karakteristik.
2. Faktor Lingkungan
a). Lingkungan Internal
1. Intelegensi
Pada umunya intelegensi tinggi, perkembangan lebih
baik dibandingkan jika intelegensi rendah.
2. Hormon
Ada 3 jenis hormone yang mempengaruhi anak yaitu
somatotropik untuk pertumbuhan tinggi badan terutama
pada masa kanak-kanak, hormone tiroid menstimulasi
pertumbuhan sel interstitial testis, memproduksi
testosterone dan ovarium memproduksi estrogen yang
mempengaruhi perkembangan dan reproduksi.
3. Emosi

6
Hubungan yang hangat dengan orangtua, saudara teman
sebaya serta guru berpengaruh terhadap perkembangan
emosi, sosial, intelektual anak, cara anak berinteraksi
dengan keluarga akan mempengaruhi interaksi anak
diluar rumah.
b). Lingkungan Eksternal
1. Kebudayaan
Budaya keluarga /masyarakat mempengaruhi bagaiman
anak mempersepsikan dan memahami kesehatan
berprilaku hidup sehat.
2. Status sosial ekonomi keluarga
Anak yang berada dan dibesarkan dalam lingkungan
keluarga yang sosial ekonomi yang rendah serta banyak
punya keterbataan untuk memenuhi kebutuhan
primernya.
3. Nutrisi
Untuk tumbang anak secara optimal memerlukan nutrisi
adekuat yang didapat dari makanan bergizi
4. Iklim/cuaca
Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan
anak
5. Olahraga/latihan fisik
Olahraga berdampak pada pertumbuhan dan
perkembangan psikososial anak.
6. Posisi anak dalam keluarga
Posisi anak sebagai anak tunggal, sulung, anak tengah,
anak bungsu akan mempengaruhi pola anak setelah
diasuh dan dididik dalam keluarga
2.4 Jenis-Jenis Penyakit Pada Anak
1. Kolera merupakan penyakit infeksi usus yang bersifat akut atau dapat
memburuk dengan cepat. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Vibrio
cholerae yang berkembang biak dan menyebar melalui kotoran manusia.

7
Kolera menyebabkan muntah parah, diare, dan jika yang bersangkutan
tidak mendapatkan pengganti cairan tubuh, kolera dapat menyebabkan
dehidrasi dan kematian. Untuk mengatasinya, bisa dengan terapi rehidrasi
oral, di mana pasien diberi larutan air yang terbuat dari kombinasi garam
meja, soda bikarbonat, dan gula. Untuk pencegahan, selain menjaga
kebersihan, vaksinasi juga perlu diberikan.
2. Disentri merupakan salah satu jenis diare akut, umumnya banyak dialami
pada anak usia balita. Penyebab disentri yakni infeksi kuman Shigella
(Disentri basiler) dan parasit Entamoeba histolitiyca (disentri amoeba).
Gejala disentri pada anak biasanya didahului demam (pada disentri
basiler), ada gejala sakit perut ketika BAB dan setelahnya rasa sakit
tersebut hilang. Kondisi feses berlendir dan berdarah.
3. Diare pada anak adalah keadaan buang-buang air yang merupakan gejala
dari penyakit tertentu atau gangguan lain yang terjadi pada anak. Kasus ini
banyak terjadi di beberapa negara berkembang dengan standar hidup yang
rendah. Dehidrasi akibat diare merupakan salah satu penyebab kematian
pada anak-anak.

Penyebab anak sering sakit dapat disebabkan beberapa faktor, diantaranya adalah :
1. Gangguan Imunologis
Meskipun kategori sakit ringan akan tetapi apabila rentan waktu sering
sakit pada anak dapat membuat orang tua cemas dan khawatir. Penyebab
anak seringkali sakit diantaranya adalah gangguan imunologis ketika lahir.
Anak yang mengalami daya tahan tubuh yang rendah sehingga sering
mengalami infeksi.
2. Infeksi kronis
Sedangkan pada anak yang lahir normal tanpa adanya faktor bawaan
sering sakit dapat terjadi dikarenakan infeksi kronis. Salah satunya dapat
disebabkan karena melakukan kontak dengan penderita TBC sehingga
anak tertular.
3. Faktor Cuaca

8
Selanjutnya dapat pula disebabkan karena faktor cuaca. Pergantian cuaca
dapat menyebabkan anak dengan riwayat keluarga dengan alergi sering
mengalami pilek dan mengalami infeksi.
4. Gangguan gizi
Penyebab anak sering sakit dapat pula disebabkan karena gangguan gizi
yang mengakibatkan daya tahan tubuh menjadi terganggu. Pemenuhan
makanan yang tidak tepat pada anak merupakan salah satu penyebab
gangguan gizi. Bahkan anak yang sedang sakit seringkali nafsu makan
menurun sehingga menjadi susah makan sedangkan makanan adalah
sumber nutrisi untuk memenuhi kebutuhan perkembangan dan
pertumbuhan anak.
5. Riwayat Penyakit tertentu
Anak yang sering sakit dapat pula dihubungkan dengan riwayat penyakit
misalnya anak pernah mengalami penyakit tipus yang harus diberikan
perhatian berlebih agar tidak mengalami kondisi yang serupa dalam rentan
waktu yang singkat.

2.5 Konsep Asuhan Keperawatan Pada Anak Sakit


2.5.1 Pengkajian
1) Identitas klien :
Nama : An Y
Umur : 1 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Pendidikan : Belum Sekolah
Alamat : Muara Enim
Tanggal Masuk : 02-10-2016
No. Register : 28.38.81
Diagnosa Medis : Gastroenteritis
Tanggal Pengkajian : 02-10-2016

9
2) Penanggung Jawab
Nama : Tn I
Umur : 28 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : S2
Pekerjaan : Dosen
Hubungan Dengan Pelatihan : Ayah

3) Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Saat pengkajian dilakukan pada tanggal 2-10-2016 ibu klien
mengatakan klien diare 6 kali sehari dan sudah berlangsung
selama 3 hari.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu klien mengatakan sebelum dibawa kerumah sakit 3 hari
mencret dandalam satu hari An. Y mencret lebih dari 6 kali cair
dan muntah. Sudah diperiksakan ke dokter spesialis anak tidak
ada perubahan lalu keluarga membawa anak kerumah sakit
tanggal 02-10-2016, diperisa oleh dokter dan disarankan untuk
rawat inap
3. Riwayat Perawatan dan Kesehatan Dahulu
Ibu klien mengatakan An. Y sebelumnya belum pernah
menderita diare ataupun gastroenteritis dan baru kali ini An. Y
dirawat dirumah sakit.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Saat pengkajian diperoleh data bahwa anggota kleuarga klien
tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit Gastroentritis atau
infeksi penyakit usus atau penyakit yang lain.

5. Riwayat imunisasi
Keluarga mengatakan anak sudah mendapat imunisasi BCG,
DPT, Polio, Hepatitis. Sebenarnya pada bulan ini An. Y

10
mendapat imunisasi Campak, karena kondisinya yang sakit
maka imunisasinya ditunda sampai An. Y sembuh.
6. Riwayat kehamilan dan persalinan
a. Pre natal : saat hamil ibu sering memeriksakan
kehamilannya pada bidan mendapat imunisasi TT 1x,
vitamin dan penambahan darah.
b. Riwayat persalinan : An. Y lahir dengan BB 2900 gram,
panjang badan 48 cm lahir dengan normal dirumah
bersalin denganumur kehamilan 9 bulan.
c. Post natal : tidak ada kelainan pada An. Ysetelah
kelahiran, anggota tubuh lengkap, anus ada, genitalia
ada.
7. Riwayat tumbuh kembang
Pertumbuhan: barat badan saat ini : 8.6 kg Gigi sudah
tumbuh, Perkembangan : Umur 3 bulan anak sudah bisa
mengangkat kepala memasukkan tangan kemulut. Umur 6
bulan anak sudah bisa duduk dengan kepala tegak, anak 8
bulan mulai merangkak. Umur 12 bulan klien sudah bisa
berdiri dan berjalan sendiri.
Hospitalisasi: Anak takut apabila berpisah dengan orang
tuanya.
4) Kesehatan Fungsional
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Kelurga klien mengatakan bahwa kesehatan sangatlah penting
khususnya An. Y karena masih balita, upaya keluarga untuk
mempertahankan kesehatannya yaitu dengan memberikan
makanan yang bergizi serta nutrisi tambahan bagi An.Y serta
selalu menjaga lingkungan tempat tinggalnya dan peralatan
bermain anaknya.
2. Pola Nurisi dan Metebolik
Sebelum sakit An.Y makan sesuai porsi yang diberikan ibunya
3x/hari dan terkadang lebih, jenisnya nasi yang dihaluskan,

11
kuah sayuran, lauk dan susu. Selama sakit An. Y mengalami
penurunan BB yang sebelunya 10 kg menjadi 8,6 kg nafsu
makan An. Y juga menurun, pada saat makan disuapi ibunya
An. Y selalu muntah.
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit An. Y BAB secara normal dan tidak ada
gangguan dalam satu hari 1kali dengan konsistensi kuning
kecoklatan lembek, selama sakit An. Y BAB lebih dari 10 kali
dalam sehari dengan konsistensi cair. Untuk BAK an. Y tidak
mengalami masalah, dalam satu hari 2 kali bak.

4. Pola Aktivitas dan Latihan


Sebelum sakit klien melakukan aktivitasnya tanpa ada masalah
yaitu bermain-main dengan teman-temannya dan selama sakit
klien banyak tiduran didampingi oleh ibunya, ketika jenuh An.
Y minta untuk digendong untuk jalan-jalan keluar bangsal.

5. Pola Istirahat dan Tidur


Sebelum sakit An. Y tidur selalu nyenyak tidak ada gangguan,
selama sakit klien mengalami gangguan dalam tidurnya karena
rewel selalu menangis dan dalam satu hari mencret lebih dari
10 kali.

6. Pola Persepsi dan Kognitif


Klien tidak ada keluhan yang berkenaan dengan kemampuan
sensasi yaitu penglihatan, pendengaran, penghidu, pengecap
maupun sensasi perubahan. Klien juga tidak menggunakan alat
bantu pendengaran maupun alat bantu penglihatan.

7. Pola Hubungan dengan Orang Lain


Keluarga mengatakan An. Y tidak ada masalah dalam
berhubungan dengan teman sebayanya, pada saat pengkajian
An. Y tidak merasa takut dengan petugas perawat klien selalu
tenang dan tidak menangis.

12
8. Pola Reproduksi dan Seksual
An. Y berjenis kelamin perempuan dengan umur 1 tahun, tidak
ada gangguan diorgan reproduksinya.

9. Persepsi dan Konsep Diri


An. Y tidak mengalami ketakutan pada perawat ataupun
petugas kesehatan lainnya, Setiap dilakukan tindakan
keperawatan pada An. Y selalu tenang.

10. Pola Mekanisme Koping


An. Y ketika merasa takut hanya memandangi petugas perawat
yang merawatnya sambil memegangi tangan ibunya.

11. Pola Nilai Kepercayaan / keyakinannya


Keluarga An. Y beragama islam dan Alhamdullilah dalam
keluarga klien tidak ada keyakinan / kebudayaan yang
bertentangan dengan kesehatan maupun dalam pengobatan
yang dijalani.

5) Pengkajian Fisik
1. Penampilan/ keadaan umum : Klien terlihat lemah
2. Tingkat kesadaran :composmentis
3. Tanda-tanda Vital
Suhu : 37,5 C
Respirasi rate : 36x/menit

Nadi : 118x/menit

4. Pengukuran Autopometri
Berat Badan : 8,6 kg

Tinggi Badan : 78 cm

Lingkar Lengan Atas :14 cm

5. Kepala : Bentuk mesochepal, tidak


ada benjolan
Rambut : Hitam, bersih

13
Mata : Cekung, konjungtiva
anemis, ada sedikit sekret

Hidung : Tidak ada sekret, memakai


selang oksigen, Telinga : Kemampuan mendengar
normal, simetristubuh, tidak ada nyeri, tidak ada sekret

Mulut : Selaput mukosa kering,


kebersihan gigi bersih

Leher : tidak ada pembesaran


kelenjar tyroid

Dada dan Thoraks : pergerakan dada dan thorak


sama

Abdomen :Kembung, tidak ada


luka,bentuk simetris

Genital : tidak menggunakan kateter

Anal : tidak ada kemerahan


maupun lecet.

Ekstremitas : Kuku bersih, turgor jelek,


capilary refill time > 3 detik, untuk mobilitas dan keamanan
(koordinasi otot, pergerakan tubuh) di semul ekstremitas
baik, terpasang infus RL di ekstremitas atas dekstra

II. Analisa Data

NO DATA MASALAH ETIOLOGI

14
1 Data Subyektif : Kekurangan volume Kehilangan cairan
cairan aktif
Ibu klien mengatakan
An. Y mencret 3 hari
dan dalam satu hari
mencret lebih dari 6
kali cair.

Data Obyektif :

Turgor jelek

Mukosa bibir kering

CRT > 3 detik

Suhu : 37,5 oC

Nadi: 118 x/menit

2 Data Subjektif : Diare Peningakatan

peristaltik usus

Ibu klien mengatakan


An. Y mencret 3 hari
dan dalam satu hari
mencret lebih dari 6
kali cair.

Data Obyektif :

Abdomen kembung

15
Peristaltik usus ( 30
kali/menit

3 Data Subyektif : Ketidakseimbangan Penurunan intake


nutrisi kurang dari makanan.
Ibu klien mengatakan,
kebutuhan tubuh
An. Y sesaatsetelah
disuapi makan
olehnyalangsung
muntah

Data Obyektif :

BB sebelum sakit : 10
kg

BB selama sakit : 8,6


kg

LILA : 14 cm

Mual-muntah

Konjungtiva anemis

16
III. Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
aktif ditandai dengan membran mukosa kering
2. Diare berhubungan dengan inflamasi gastrointestinal ditandai dengan
defekasi feses cair >3 dalam 24 jam
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kurang asupan makanan ditandai dengan diare

IV. Intervensi Keperawatan

Hari/ No Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional


Diagnosa
Tanggal/
Jam
Senin, 2 1 Setelah dilakukan asuhan NIC
Oktober keperawatan selama 3 X 24
- Manajemen Cairan
2016 jam diharapkan memenuhi
indikator dengan kriteria a. Timbang berat a. Memantau berat
08.00
hasil: badan setiap hari badan normal dari
dan monitor status
a. Tekanan darah dan klien
pasien.
denyut nadi dalam b. Memantau status
batas normal b. Monitor status
hidrasi (kelembaban hidrasi
b. Tidak ada tanda-
membran mukosa, c. Memantau keadaan
tanda dehidrasi,
denyut nadi
elastisitas turgor umum klien
adekuat, tekanan
kulit baik dan
darah ortostatik) d. Memantau
membran mukosa
jika diperlukan. kecukupan nutrisi
lembab.
c. Monitor tanda-tanda dan cairan tubuh
c. Berat badan stabil.
vital pasien.
e. Membantu
d. Monitor status memenuhi
nutrisi.
kebutuhan cairan
e. Tingkatkan asupan
oral dan elektrolit klien
f. Untuk membantu
f. Dukung pasien dan
keluarga untuk memenuhi
membantu dalam kebutuhan nutrisi

17
pemberian makan pasien
dengan baik.

NIC
08.00 2 Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3 X 24 - Manajemen Diare
jam diharapkan memenuhi
a. Instruksikan a. Memantau keadaan
indikator dengan kriteria
klien/keluarga untuk feses klien
hasil:
mencatat, warna,
a. Frekuensi BAB, jumlah, frekuensi dan b. Membantu input
jumlah feses, konsistensi dari feses nutrisi klien
konsistensi feses
b. Berikan makanan c. Mengetahui
dalam batas normal
dalam porsi kecil dan perkembangan klien
b. Tidak mengalami lebih sering serta tentang diarenya.
diare tingkatkan porsi
secara bertahap d. Mengkaji beratnya
diare
c. Monitor tanda dan
gejala dari diare e. Menghilangkan
risiko terjadinya
d. Ukur diare atau
kesalahan makanan
output pencernaan
e. Monitor persiapan
makanan yang aman.

07.00 3 NIC
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 3 X 24 - Manajemen Nutrisi
jam diharapkan memenuhi a. Meningkatkan nafsu
a. Anjurkan keluarga
indikator dengan kriteria makan klien
untuk membawa
hasil: b. Mencegah jumlah
makanan favorit
a. Adanya peningkatan pasien sementara kalori dan nutrisi yang
berat badan (pasien) berada di berlebih atau kurang
rumah sakit atau
b. Nafsu makan dalam c. Lingkungan kondusif
fasilitas perawatan
keadaan normal dapat meningkatkan
b. Monitor kalori dan
asupan makanan rasa nyaman klien
untuk makan
c. Ciptakan lingkungan
yang optimal pada d. Mencegah BB lebih
saat mengonsumsi atau kurang

18
makan
d. Monitor
kecenderungan
terjadinya penurunan
dan kenaikan berat
badan

V. Implementasi Keperawatan

No Dx Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Formatif Paraf

VI.EVALUASI

No Hari/

Dx Tanggal/ Evaluasi Paraf

Waktu

1 Senin, 05 S : keluarga klien mengatakan anak sudah mau minum habis 2


Oktober 2016 gelasblimbing

20.00 O : turgor kulit normal S : 36,5 0C, N : 104x/menit, RR :

19
26x/menit.mukosa bibir lembab, tampak anak mau minum

A : tujuan tercapai

P : pertahankan kondisi pasien

2 Rabu,05 S : keluarga klien mengatakan anaknya bab sejak tadi malam


Oktober 2016 sampaipagi ini 2x dan sudah berampas

16.00 O : feses sudah mulai berampas, Terdengar suara bising usus


10x/menit, S=36,5,00, C; N=90x/menit; RR=32x/menit

BB pasien 9kg

A : tujuan tercapai

P : pertahankan kondisi pasien

3 Rabu, 05 S :keluarga mengatakan anak sudah mau makan


Oktober 2016
O : porsi makan habis 1 porsi, BB pasien meningkat menjadi 9
05.00 kg, mukosa bibir lembab

A : tujuan tercapai

P : pertahankan kondisi pasien

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Anak adalah aset bangsa dan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa
yang akan menentukan masa depan bangsa dan negara kita. Tumbuh kembang
adalah suatu kesatuan proses dimana seseorang anak tidak hanya tumbuh menjadi
besar tapi berkembang menjadi lebih terampil yang mencakup dua peristiwa yang
sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan.Dalam Tumbang anak
perlu dilakukan berbagai macam imunisasi, dimana imunisasi merupakan usaha
memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam
tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit
tertentu.Tujuan diberikan imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal
terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas
serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu. Adapun pengaruh
factor lingkungan dan factor keturunan mempengaruhi tumbuh kembang anak.
periode perkembangan anak dimulai pada periode prenatal,periode bayi,periode
kanak-kanak awal,periode kanak-kanak pertengahan,periode kanak-kanak akhir.
Periode penting dalam tumbang anak adalah masa balita. Perkembangan
kemampuan berbahasa, kreativitas, dan keadaan social emosional dan intelegensi
berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya.
Dalam melakukan asuhan keperawatan pada anak sakit,perawat
menggunakan tahap-tahap seperti tahap pengkajian keperawatan meliputi identitas
anak dan orang tua, genogram, alasan masuk rumah sakit,pemeriksaan
fisik,riwayat keluarga,riwayat bio psikososial dan spiritual,pengkajian
nutrisi,pengkajian pertumbuhan dan perkembangan anak,tahap diagnosa
keperawatan ,tahap intervensi keperawatan,tahap implementasi dan tahap
evaluasi.

21
3.2 Saran
Melalui makalah ini kami ingin menyampaikan saran kepada pembaca
khususnya kepada mahasiswa agar dapat memahami materi mengenai asuhan
keperawatan pada anak sakit.

22
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. Jakarta:
EGC
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta. Buku Kedokteran EGC.
Herdman, T. Heather. 2015. Nanda International Inc. Diagnosis Keperawatan:
Definisi & Klasifikasi 2015-2017, Edisi 10. Jakarta: EGC
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan
Kebidanan. Jakarta;Salemba Mesika. Hal : 8-23
Nurarif, H.A. dan Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic Noc. Jogjakarta: Mediaction
Publishing
Nursalam dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi & Anak (Untuk Perawat Bidan).
Jakarta: Salemba Medika
Supartini, Yupi. 2007. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC
Suriadi, Yuliani. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta: CV Sagung
Seto
Wong and Whaley. ( 1995 ). Clinical Manual of Pediatric Nursing. Philadelphia

23
24

Você também pode gostar