Você está na página 1de 8

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

AKUNTANSI BARANG

OLEH:
ULFAH TIKA SAPUTRI
417576

PROGRAM STUDI MAGISTER SAINS AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2017
AKUNTANSI BARANG

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 dalam pasal 1dan pasal 2 menyatakan bahwa Barng Milik
Negara atau Daerah adalah beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau Daerah yang berasal
dari perolehan lainnya yang sah. Pengelolaan barang baik barang Negara atau daerah diserahkan kepada
pejabat yang berwenang atau yang memiliki kuasa penggunaan barang, yaitu kepala satuan kerja atau
pejabat yang telah ditunjuk oleh pengguna barang untuk menggunakan barang yang berada dalam
penguasaannya dengan sebaik-baiknya.

Sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah adalah sistem akuntansi untuk mencatat,
menggolongkan, menganalisis, mengikhtisarkan dan melaporkan transaksi-transaksi keuangan yang
dilakukan oleh pemerintah daerah dalam rangka pelksanaan APBD. Salah satu prosedur akuntansi
keuangan daerah pada SKPD dan SKPKD adalah prosedur akuntansi aset. Prosdur akuntansi aset/
barang milik daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan keungan daerah yang
pada akhirnya akan menghasilkan laporan keuangan daerah.

SISTEM PENGELOLAAN BARANG DAERAH

Sistem pengelolaan barang milik daerah berdasarkan Pemendagri Nomor 17 Tahun 2007 antaralain
sebagai berikut:
SISTEM PENGELOLAAN BARANG DAERAH DAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH

Sistem pengelolaan barang daerah tidak terlepas dari pengelolaan keuangan daerah yang nantinya akan
berhubungan dengan laporan keuangan pemerintah daerah. Pengelolaan barang daerah telah diatur
dalam Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 dan Pemendagri No. 13 Tahun 2006 yang mengatur
Pejabat Pengelola Barang Daerah dan Prosedur Akuntansi Aset Pada SKPD dan SKPKD. Peraturan
Pemerintah No. 6 Tahun 2006 Pasal 72 menyatakan bahwa Laporan Barang Milik Negara/ Daerah
(LBMN/ LBMD) digunakan sebagai bahan untuk menyusun neraca pemerintah pusat/ daerah.

PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

Secara umum pelaksanaan pengelolaanbarang daerah menggunakan dasar hukum Peraturan Pemerintah
No. 6 TahuN 2006 dan Pemendagri 17 Tahun 2007, terutama yang terkait dengan sistem dan prosedur
yang harus dilakukan oleh pejabat pengelola barang daerah, penyimpanan dan pengursan barang. Proses
praktik pengelolaan barang daerah:Perencanaan dan Penganggaran terdiri atas; (1) penganggaran dan
perencanaan, (2) penerimaan, penyimpanan dan penyaluran (3) penatausahaan (4) pelaporan

ANALISIS PERMASALAHAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

1. Proses dari perencanaan sampai pelaporan barang daerah telah dilakukan namun masih belum
tertib pada pengelolaan tingkat SKPD terkait dengan tugas menyimpan/ mengurus barang.
2. Pengakuan atas nilai barang/ aset daearah belum seluruhnya sesuai dengan standar akuntansi
pemerintah. Hal tersebut karena masih kurangnya pengetahuan mengenai akuntansi yang sesuai
dengan SAP.
3. belum adanya Sistem Informasi Mananjemen Barang Daerah (SIMBADA) akan memengaruhi
kualitas pengelolaan barang milik daerah.
4. kurangnya dukungan dari seluruh struktur di SKPD maupun SKPKD dalam gal ketertiban
pengelolaan dan pengadaan barang milik daerah.

PENATAUSAHAAN KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN (KPD): Langkah Maju dalam


Pengelolaan Bareng Milik Negara/ Daerah

Hal yang sangat penting dalam praktik akuntansi dan pelaporan keuangan di pemerintah berhubungan
dengan perlakuan akuntansi atas aset tetap PSAP No. 07 menyatakan sebagai berikut:

Aset adalah sumbu dengan ekonomi yang dikuasai atau dimiliki pemerintah sebagai akibat dari
pristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi/ social masa depan diharapkan dapat
diperoleh baik oleh pemerintah ataupun masyarakat serta dapat diukur dengan satuan uang.
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai manfaat lebih daeri 12 bulan untuk digunakan
dalam kegiatan pemerintah atas dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Klasifikasi aset tetap adalah tanah, peralatan, dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan
jaringan, aset tetap lainnya dana konstruksi yang sedang dikerjakan.

PENATAUSAHAAN KONDTRUKSI DALAM PENGERJAAN

Menurut klasifikasinya, konstruksi dalam penegrjaan (KPD) merupakan aset tetap ynag sedang dalam
proses pembangunan yang belum selesai seluruhnya. PSAP No. 8 menyebutkan bahwa KDP adalah
aset- aset yang dalam proses pembangunan termasuk didalamnya tanah, peralatan dan mesin, gedung,
bangunan dan sebagainya yang mana set- aset tersebut belum selesai pengerjaannya.

Sebelum didtetapkannya PP No. 24 Tahun 2005 dan PP No. 6 Tahun 2006 KDP tidak dicatat sebagai
investasi barang milik Negara/ daerah. Sebelumnya, dikatakan aset jika aset tersebut sudah siap untuk
digunakan atau dioperasikan.

Tujuan penyusunan Pedoman Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan adalah memberi


petunjuk kepada organisasi yang terkait dalam pelaksanaan pencatatan dan pelaporan KDP
agar organisasi tersebut memiliki persepsi yang sama sehingga tercapai keseragaman dalam
akuntansi KDP.
Sedangkan tujuan akuntansi KDP adalah: menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu
tentang KDP mengamankan transaksi KDP melalui pencatatan, pemrosesan dan pelaporan
transaksi keuangan yang konsisten; mendukung penyelenggaraan SAPP yang menghasilkan
informasi KDP sebagai dasar pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan; Terciptanya
singkronisasi antara arus uang dan arus barang (Belanja modal dan aset).
Pengelolaan Barang Milik Negara/ Daerah meliputi:
a. Penataan kebutuhan dan penganggaran
b. Pengadaan
c. Penggunaan
d. Pemanfaatan
e. Pengamanan dan pemeliharaan
f. Penilaian
g. Penghapusan
h. Pemindahtanganan
i. Penatausahaan
j. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian
PENATAUSAHAAN KDP PEMERINTAH PUSAT

Dokumen yang digunakan dalam pelksanaan KDP adalah sebagai berikut:

1. Surat Perintah membayar (SPM), Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), dukumen pendukung
seperti kwitansi, faktur, berita acara serah terima, kontrak, berita acara penyelesaian pekerjaan
dan dokumen yang lain yang dipersamakan
2. Lembar analisis SPM (LA- SPM/SP2D)
3. Kartu Konstruksi Pengerjaan
4. Laporan Konstruksi Dalam Pengerjaan

PENATAUSAHAAN KDP PEMERINTAH DAERAH

Menurut Permendagri No. 17 Tahun 2007, penatausahaan KDP Pemerintah Daerah dilakukan dengan
tiga kegiatan yaitupembukuan, inventaris, dan pelaporan penatausahaan KDP untuk barang milik
daerah dilaksanakan dengan melakukan pendaftaran dan pencatatan pada kartu inventaris barang (KIB).
PEMBAHASAN ARTIKEL

Judul Artikel : Pengaruh Pengelolaan Barang Milik Daerah Terhadap Kualitas

Laporan Keuangan Pemerintah Kota Padang

Authors : Anshari, Efrizal Sofyan

Tahun : 2016

Tujuan Penelitian :

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengelolaan aset Pemerintah Kota
Padang, dampaknya terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Kota Padang

Data Penelitian:

Dalam penelitian ini sampel di dalam mengambil Populasi sampel dengan menggunakan teknik
Simpel Random Sampling, yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak berdasarkan
kelompok (Badan, Dinas, Kantor, Kecamatan, dan Sekretariat Daerah). Jumlah sampel
sebanyak 41 SKPD.

Hasil Temuan:

Inventarisasi Barang Milik Daerah (BMD) memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan pada Pemerintah Kota Padang. Artinya semakin baik
inventarisasi Barang Milik Daerah (BMD) maka akan meningkatkan kualitas laporan
keuangan pada Pemerintah Kota Padang.
Penilaian Barang Milik Daerah (BMD) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan pada Pemerintah Kota Padang. Artinnya semakin bagus
penilaian Barang Milik Daerah maka kualitas laporan keuangan pada Pemerintah Kota
Padang juga akan semakin baik.
Pengendalian dan pengawasan Barang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan pada Pemerintah Kota Padang. Artinya semakin baik
inventarisasi Barang Milik Daerah (BMD) maka akan meningkatkan kualitas laporan
keuangan pada Pemerintah Kota Padang
Daftar Pustaka

Anshari, dan Soyofyan Efrizal. 2016. Pengaruh Pengelolaan Barang Milik Daerah Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Padang. E-Journal UNP. Universitas
Negeri Padang

Halim, Abdul dan Restianto. 2010. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Edisi Pertama. Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN. Yogyakarta

Você também pode gostar