Você está na página 1de 6

A.

ALAT PENCERNAAN MAKANAN

Dalam beberapa hal terdapat adaptasi alat-alat pencernaan makanan terhadap


makanan dan kebiasaan makannya. Organ pencernaan ini dilengkapi dan dibantu oleh hati
dan pancreas. Mulut dan Rongga Mulut Organ ini merupakan bagian depan dari saluran
pencernaan, berfungsi untuk mengambil makanan yang biasanya ditelan bulat-bulat tanpa
ada perubahan. Lendir yang dihasilkan oleh selsel kelenjar dari epithel rongga mulut akan
bercampur dengan makanan, memperlancar proses penelanan makanan yang dibantu oleh
kontraksi otot dinding mulut.

1. Saluran Pencernaan Ikan


Saluran pencernaan ikan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus.
Pada rongga mulut terdapat lidah dan gigi. Lidah pada ikan kurang berguna untuk
pencernaan, tetapi hanya untuk membantu ikan untuk bernapas. Gigi runcing berbentuk kerucut
dapat tumbuh pada rahang atas, bawah maupun langit-langit. Rahang berfungsi untuk mengunyah
makanan. Rongga mulut ikan bervariasi pada berbagai jenis ikan, bergantung pada jenis makanan
yang menjadi santapannya. Pada rongga mulut banyak terdapat kelenjar lendir, tetapi tidak
mengandung kelenjar ludah. Setelah makanan dikunyah dan dilumasi lendir di dalam rongga mulut,
kemudian makanan akan masuk ke faring ikan yang dilengkapi dengan insang pada sisi kanan dan
kirinya. Setelah melewati faring, makanan akan diteruskan ke esofagus (kerongkongan) ikan hingga
mencapai lambung.Pada pangkal lambung yang berbatasan dengan usus terdapat katup yang
memisahkannya dengan usus. Uniknya pada ikan memiliki tidak sekum pilori (usus buntu) yang
melekat pada usus dan berfungsi untuk menghasilkan sekret dan absorpsi. Makanan setelah dari
lambung akan masuk ke dalam usus dan terjadi penyerapan sari-sari makanan. Setelah semua sari
makanan telah diserap, sisa makanan kemudian akan dibuang melalui anus.

Beberapa jenis ikan mempunyai panjang usus yang berbeda-beda dan melekuk-lekuk untuk
memperbesar luas permukaan agar penyerapan sari makanan lebih efisien dan tidak banyak
terbuang.

2. Kelenjar Pencernaan Ikan

Kelenjar pencernaan pada ikan berupa hati yang bersatu dengan pankreas yang disebut
hepatopankreas dan empedu yang terdiri atas kantong empedu dan saluran empedu yang bermuara
pada usus.Pada beberapa ikan kelenjar hati dan pankreas ada yang bersatu, atau pankreasnya
melewati kelenjar hati tetapi tidak bersatu, dan ada juga kelenjar pankreas yang terpisah kecil-kecil
di sepanjang usus ikan.Umumnya empedu berfungsi untuk memecah lemak yang berstruktur
kompleks menjadi lemak yang lebih sederhana agar mudah diserap oleh usus.

Contoh :
Ikan gurami
Saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan
Saluran
Mulut, rongga mulut, faring, esophagus, lambung, phylorus, usus, rectum dan anus.
Mulut

Pada mulut terdapat lidah. Lidah ikan merupakan suatu peninggian dari dasar mulut yang
diselaputi oleh selaput lendir, disokong oleh rangka Hiobrankhial yang tidak dapat bergerak tanpa
adanya kelenjar. Pada umumnya mulut ikan terletak di ujung depan kepala, yang dinamakan tipe
terminal. Pada ikan yang lain, mulut terletak pada bagian atas (tipe superior), di bagian bawah
kepala (tipe inferior), dan ada pula dekat ujung bagian kepala (tipe subterminal). Selain letak yang
berbedabeda, bentuk mulutpun bermacam-macam. Bentuk dan letak mulut ini sangat erat kaitannya
dengan macam makanan yang menjadi kesukaan ikan. Mulut tipe superior mendapatkan makanan
dari permukaan atau menunggu pada dasar perairan untuk menangkap mangsa yang lewat di
atasnya.

Tipe-tipe mulut Ikan:

A. Terminal; B. Sub-terminal; C. Superior


Ukuran mulut ikan dapat memberilkan petunjuk terhadap kebiasaan makan, terutama bila
dikaitkan dengan ukuran dan tempat gigi berada. Ikan-ikan cucut dilengkapi dengan mulut
yang lebar dan gigi tajam, yang menandakan mereka termasuk golongan predator terhadap
mangsa yang berukuran agak besar yang mungkin bisa ditelan seutuhnya. Beberapa ikan cucut
mempunyai pengaturan geligi yang menjadikan mereka dapat menggigit gumpalan besar
binatang yang terlalu besar untuk ditelan begitu saja. Demikian pula dengan ikan baraccuda (
Sphyraena ) dan piranha ( Serrasalmus ). Ikan yang menelan sepotong kecil makanan biasanya
mempunyai bibir yang relative kecil tanpa modifikasi. Pada ikan yang mendapatkan makanan
dengan cara mengisap, mereka mempunyai mulut tipe inferior dan bibir yang berdaging tebal.
Bibir pengisap ikan perenang bebas berfungsi sebagai organ pencekram batu atau benda-benda
lain pada sungai berarus deras misalnya, Glyptosternus, Gyrinocheilus dan beberapa anggota
family Loricariidae Pada ikan lamprey yang parasitic, mulut pengisap tak berahang bertindak
sebagai sebagai alat pencengkram agar menempel pada inangnya dan mengambil makanan dari
inangnya. Mulut seringkali dilengkapi dengan sungut yang bentuk dan jumlahnya sangat
bervariasi. Sungut ini berfungsi sebagai alat peraba ketika ikan tersebut mencari makan.
Sungut dilengkapi dengan saraf, untuk menemukan makanan di antara material yang ada.

Geligi Adaptasi terhadap makanan juga terjadi pada gigi. Pada cyclostomata dan
ostracodermata tidak mempunyai gigi sebenarnya, sebab hewan ini mempunyai gigi tanduk yang
dihasilkan oleh epidermis. Gigi sebenarnya homolog dengan sisik placoid, yang mungkin timbul dari
sisik yang menutupi bibir seperti pada ikan hiu muda (Squaliformes) dimana sisik placoid menjadi
gigi pada rahang. Osteichtheys mempunyai tiga jenis gigi berdasarkan tempat tumbuhnya: rahang,
rongga mulut dan pharyngeal. Di daerah rahang gigi tumbuh pada premaxilla, maxilla dan dentary.
Pada langit-langit rongga mulut, gigi terdapat pada vover, palatine, pterygoid dan parasphenoid.
Gigi juga terdapat pada tulang glossohyal (tulang lidah) dan basibranchial di antara insang. Gigi
pharyngeal terdapat pada berbagai elemen lengkung insang pada banyak species ikan. Gigi
pharyngeal family Cyprinidae dan Catostomidae merupakan modifikasi elemen bawah lengkung
insang yang terakhir. Berdasarkan bentuknya, gigi rahang dapat dibedakan menjadi beberapa
bentuk yaitu: Cardiform, villiform, canine, incisor, comb-like teeth, dan molariform. Gigi cardiform
berbentuk pendek, tajam dan runcing. Bentuk ini didapatkan pada family Ichtaluridae dan
Serranidae. Gigi villiform mirip dengan gigi cardiform, hanya lebih panjang dan memberikan
gambaran seperti rumbai-rumbai, misalnya pada Belone dan Pterois. Gigi canine menyerupai gigi
anjing, seringkali berbentuk taring; bentuknya panjang dan mengerucut, lurus atau melengkung
dipergunakan untuk mencengkram. Gigi incisor mempunyai pinggiran yang tajam yang disesuaikan
untuk memotong. Bentuk gigi yang mempunyai permukaan rata digunakan untuk menumbuk dan
menggerus, termasuk gigi molariform. Bentuk gigi ini misalnya dipunyai oleh Raja Holocephali dan
Scianidae
Pharynx Organ ini biasa disebut pangkal tenggerokan, merupakan lanjutan rongga mulut.
Insang terletak tepat di belakang rongga mulut, di dalam pharynx. Umumnya terdapat empat
pasang pada ikan bertulang sejati, sedangkan pada ikan Chodrichthyes mempunyai 5-7 pasang
lengkung insang. Di samping melindungi filament insang yang lembut dari kikisan material makanan
yang dimakan keluar melalui insang. Ikan-ikan yang memakan mangsa besar, mempunyai tapis
insang yang berukuran besar dan jumlahnya sedikit. Pada ikan-ikan pemakan plankton, tapis
insangnya ramping, memanjang dan jumlahnya banyak. Jari-jari tapis insang yang pendek dan besar
didapatkan pada ikan omnivora. Tampak adanya kaitan yang erat antara jenis makanan dengan
bentuk dan jumlah jari-jari tipis insang. Esophagus Esophagus ikan biasa disebut kerongkongan,
pendek dan mempunyai kemampuan untuk menggelembung. Organ ini merupakan lanjutan
pharinx, bentuknya seperti kerucut dan terdapat di belakang daerah insang.

Kemampuan menggelembung organ ini tampak jelas pada ikan predator yang mampu
menelan makanan yang relative besar ukurannya. Sedangkan ikanikan pemakan jasad kecil
mempunyai kemampuan untuk menggelembung yang kurang dibanding dengan ikan predator.
Karena adanya kempauan menggelembung inilah, maka jarang terjadi seekor ikan sampai mati bila
makan suatu makanan yang melalui mulutnya tetapi tidak dapat ditelan. Pinggiran esophagus terdiri
dari epithelium yang berlapis-lapis dan columnar, dengan sejumlah sel atau kelenjar lendir. Dinding
esophageal delengkapi secara khusus dengan lapisan otot (muscular sac) yang berhubungan dengan
esophagus.

Pada beberapa genera (Pampus dan Nomeus) terdapat gigi di tepi kantung esophageal, yang
menempel pada dinding kantung. Kantung esophageal berfungsi sebagai penghasil lendir, gudang
makanan dan penggilingan makanan. Pada ikan belut, M o n o p t e r u s alb u s , esophageal
dimodifikasi menjadi alat pernapasan tambahan. Lambung Lambung (ventriculus) atau perut besar
adalah lanjutan dari esophagus, di belakangnya dibatasi oleh otot sfinkter yang disebut pylorus,
untuk kemudian menjadi bagian depan dari usus bagian tengah. Lambung menunjukkan beberapa
adaptasi: diantaranya adalah adaptasi dalam bentuknya. Pada ikan pemakan ikan, lambung semata-
mata berbentuk memanjang seperti pada ikan gar ( Lepisosteus ), bowfi ( Amia ), pike ( Esox ),
barracuda ( Sphyraena ) dan striped bass (Horone saxatilis). Pada ikan omnivora seringkali lambung
terbentuk seperti kantung. Pada ikan belanak (Mugil), lambung bermodifikasi menjadi alat
penggiling.
Lambung tersebut berukuran kecil, tetapi dindingnya tebal dan berotot. Pada
Saccopharyngidae dan Eupharyngidae, lambung mempunyai kemampuan menggelembung yang
besar sehingga memungkinkan ikan-ikan ini memakan mangsa yang relative besar. Sebagain besar
ikan mempunyai lambung. Lambung tidak terdapat pada lamprey, hagfish, chimaera dan beberapa
ikan bertulang sejati ( Cyprinidae, Scomberesocoidae , dan Scaridae ). Pada ikan-ikan tersebut
kelenjar lambung tidak ada, dan makanan dari esophagus langsung keusus. Adanya lambung dapat
dicirikan oleh rendahnya pH dan adanya pepsine di antara getah pencernaan. Pada beberapa ikan
seringkali bagian depan ususnya membesar menyerupai lambung sehingga bagian ini dinamakan
lambung palsu, misalnya pada ikan mas ( Cyprinus carpio ). Pada beberapa spesies tertentu, pada
akhir ventrikulus terdapat tonjolan-tonjolan sebagai kantong buntu disebut appendices pyloricae,
yang berguna untuk memperluas permukaan dinding ventriculus agar pencernaan dan penyerapan
makanan dapat lebih sempurna. Usus Usus tengah dan usus akhir biasa disebut Intestinum, suatu
bagian dari saluran pencernaan mulai dari pylorus sampai di kloaka atau anus. Usus mempunyai
banyak variasi pula, umumnya berbentuk seperti pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya,
berakhir dan bermuara keluar, sebagai lubang anus.

Usus diikat (difixer) oleh suatu alat penggantung, mesentrum yang merupakan derivat dari
pembungkus rongga perut (peritonium). Pada ikan carnivor ususnya pendek, mungkin karena
makanan berdaging dapat dicerna dengan lebih muda dari pada tanaman. Sebaliknya usus ikan
herbivore panjang dan teratur di dalam satu lipatan atau kumparan. Pada beberapa jenis ikan,
seperti Lamprey, elasmobranchii dan beberapa Osteichtyes yang ususnya pendek untuk memperluas
permukaan absorpsi di dalam ususnya terdapat serangkaian klep spiral yang disebut tyflosol. Pada
usus sebagian besar ikan bertulang sejati, bagian depan usus yang langsung berbatasan dengan
pylorus disebut duodenum yang memiliki satu atau lebih kantung buntu yang dinamakan pyloric
caeca. Struktur ini tidak terdapat pada family Ictaluridae dan Cyprinodontidae . Perca flavescense
mempunyai tiga buah, sedangkan pada family salmonidae biasa mencapai jumlah 200 atau lebih.
Fungsi alat pyloric caeca mungkin berkaitan dengan pencernaan dan penyerapan.

KELENJAR PENCERNAAN

Kelenjar pencernaan atau glandula digestoria berfungsi dalam proses pencernaan terdiri
atas hati, pankreas dan kantong empedu. Hati Hati atau hepar besar, berwarna merah kecoklatan.
Letaknya di bagian depan rongga badan dan meluas mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas.
Pembentukan hati asalnya sepasang. Hal ini dapat dilihat pada Myxine dewasa, dimana hati kiri dan
kanan tidak bersatu dan masing-masing mempunyai saluran empedu yang menuju ke dalam kantung
empedu dan dari sini empedu dialirkan ke melalui ductus kholedokhus ke dalam usus bagian tengah.

Hati termasuk kelenjar yang besar pada ikan, bahkan pada ikan cucut dan ikan pari biasa
mencapai 20 % bobot tubuhnya. Hati biasanya terletak di muka lambung atau sebagian mengelilingi
lambung. Biasanya hati berjumlah dua buah, tetapi mungkin hanya satu seperti pada ikan salmon,
atau tiga seperti pada mackerel. Pada hati terdapat kantung empedu yang mengeluarkan cairan
empedu. Cairan empedu ini masuk ke dalam saluran pencernaan makanan pada daerah pylorus
melalui ductus choledochus. Disamping berperan dalam pencernaan, hati juga berfungsi sebagai
gudang penyimpanan lemak dan glikogen. Fungsi selanjutnya adalah dalam perusakan sel darah
merah dan kimiawi darah seperti pembentukan urea dan senyawa yang berhubungan dengan
ekskresi nitrogen dan menetralkan racun serta menghasilkan panas. Ikan-ikan mempunyai variasi
dalam jumlah lemak yang di simpan dalam hati. Pada Pleuronectiformes dan gadidae , lemak
terutama disimpan di dalam hati, sedangkan pada Scombridae dan Clupeidae , lemak lebih banyak
disimpan di dalam otot. Selain lemak, hati ikan juga menyimpan vitamin A dan D. Pankreas
Pankreas terdiri dari dua bagian, yaitu bagian eksokrin yang menghasilkan getah pankreas, penting
bagi pencernaan makanan, dan bagian endokrin yang menghasilkan hormon ensulin, mengendalikan
kadar gula di dalam darah.

Pankreas mensekresikan beberapa enzym yang berfungsi dalam proses pencernaan


makanan. Pada ikan yang bertulang sejati biasanya menyebar di sekeliling hati ; bahkan pada ikan
yang berjari-jari sirip keras pankreas dan hati menyatu menjadi hepatopankreas. Pada ikan cucut
dan pari pankreas merupakan dua buah organ yang kompak. Kantong Empedu Kantung empedu
atau vesica velea bila penuh bentuknya membulat dengan warna kehijauhijauan, letaknya pada hati
bagian depan salurannya disebut ductus cysticus bermuara pada usus dekat venticulus. Fungsi dari
kantong empedu ini untuk menampung/menyimpan empdu (bilus) dan mencurahkannya ke dalam
usus, bila diperlukan. Bilus ini berfungsi mencerahkan lemak.

Você também pode gostar