Você está na página 1de 4

ANALISA TENTANG FILM SANG PEMIMPI

Produser Sang Pemimpi : Mira Lesmana

Sutradara : Riri Riza dan timnya yang melakukan penyelesaian sebuah mixing di studio di
Bangkok, Thailand.

Pembuatan film ini menghabiskan dana sekitar Rp 12 miliar, lebih besar dari Laskar
Pelangi yang menghabiskan dana sekitar Rp 8-9 miliar.

Tahun Pembuatan Film : November 2009

Pemain

Vikri Setiawan sebagai Ikal remaja.


Lukman Sardi sebagai Ikal dewasa (juga dalam Laskar Pelangi).
Zulfanny memerankan Ikal kecil (juga dalam Laskar Pelangi)
Rendy Ahmad sebagai Arai remaja. Arai merupakan sepupu jauh Ikal yang ditinggal mati kedua
orang tuanya dan kemudian diangkat sebagai anak oleh orang tua Ikal. Bagi Ikal, Arai adalah
pahlawannya.
Nazriel Ilham (Ariel "Peterpan") sebagai Arai dewasa. Mira Lesmana menyatakan bahwa Ariel
Peterpan sebagai Arai dipilih melalui prosescasting, bukan karena kepopulerannya.
Sandy Pranatha sebagai Arai kecil.
Azwir Fitrianto sebagai Jimbron remaja.
Mathias Muchus sebagai Seman Said Harun, Ayah Ikal (juga dalam Laskar Pelangi).
Rieke Diah Pitaloka sebagai Ibu Ikal (juga dalam Laskar Pelangi).
Nugie sebagai Pak Balia, seorang guru muda pengajar sastra yang inspiratif dan bersemangat,
yang menginspirasi Ikal dan Arai untuk bermimpi kuliah di Perancis. Nugie mengatakan bahwa
demi tampil maksimal dalam film ini, ia belajar jadi orang culun, memakai kemeja lusuh, dan
celana di atas perut. Ia juga harus mempelajari dialek Belitong dengan mendengarkan rekaman
percakapan orang-orang Belitong. Film ini dianggapnya sebagai sebuah batu loncatan.
Landung Simatupang sebagai Pak Mustar, kepala sekolah yang keras dan galak.
Maudy Ayunda sebagai Zakiah Nurmala, gadis Melayu nan cantik yang menjadi obsesi cinta Arai.
Yayu Unru sebagai Bang Rokib, pelaut Melayu yang berpengalaman.
Jay Widjajanto sebagai Bang Zaitun, pemusik Melayu lokal yang lihai soal asmara.

UNSUR INSTRINSIK

1. TEMA

Tema yang bersifat dal novel sang pemimpi ini menceritakan tentang persahabatan dan
perjuangan dalam mengurangi kehidupan serta kepercayaan terhadap kekuatan sebuah mimpi
atau sebuah harapan. Hal ini dapat dibuktikan dari si penulis yang berusaha menggambarkan
besarnya kekuatan mimpi sehingga dapa membawa seseorang untuk menuju kerasnya kehidupan
dansebuah batas mimpi.

2. LATAR

Dalam novel ini tempanya di Pulau Magai Baliting, los pasar dan Dermaga Pelabuhan, di
gedung bioskop, di sekolah SMA Negeri Bukan Main, Terminal Bogor, dan Pulau Kalimantan.
waktu yang digunakan adalah pagi, siang, sore dan malam. Untuk latarnya sendiri agak
bernuansa melayu dan gejolak remaja yang di iringi oleh sebuah impian-impian belaka.

3. PENOKOHAN DAN PERWARTAKAN:

Ikal: baik hati, optimis, pantang menyerah, dan suka sekali dengan Bang Rhoma Irama

Arai: Pintar, penuh inspirasi atau ide-ide baru, gigih, rajin dan pantang menyerah

Jimbron: polos, gagap bicara, baik, dan sangat suka sekali dengan kuda

Pak Balia: baik, bijaksana dan pintar

Pak Mustar: galak, pemarah dan berjiwa keras

Ibu Ikal: baik dan penuh kasih sayang terhadap orang

Ayah Ikal: pendiam, sabar, penuh kasih sayang dan bijaksana

pemain pendukung lainnya adalah: Mahader, A Kiun, pak Cik Basman, Taikong, Hnim, Capo,
bang Zaitun, Pendeta Geovanny, Mak Cik dan laksmi

4. ALUR

Dalam novel in menggunakan laur gabungan , dinama alur ini maju dan mundur. Untuk alur
maju ini menceritakan dari kecil sampai dewasa . Sedangkan alur mundur ini menceritakan
peristiwa kecil saat sekarang atau saat dewasa

5. GAYA PENULISAN

Gaya penceritaan novel ini sangat lah sempurna. Diman kecerdasan kata-kata dan
kelembutan bahasa puitis dan tanpa adanya unsur yang membosankan. setipa perkatannya
mengandung kekayaan bahasa sekaligus maknayang baik dibalik setia kata-kayanya. Selain itu,
novel ini ditulis dengan gaya metafora, penyampaian cerita yang cerdas dan menyentuh, penuh
inspirasi dan imajinasi. komikal dan banyak mengandung banyak kecerdasan yang kuat
sehingga bagi para penontontanpa disadari masuk dalam kisah dan karakter-karakter yang ada
dalam novel sang pemimpi ini.

6. AMANAT

Amanat yang disampaikan dalam sang pemimpi ini adalah jangan berhenti untuk bermimpi.
Karena pada prinsipnya manusia tidak akan pernah bisa lepas dari sebuah mimpi dan keinginan
besar dalam hidupnya. Dalam sang pemimpi ini memberikakn titik terang kepada manusia yang
mempunyai sebuah mimpi besar namun terganjal oleh sebuah keterbatasan.

7. SUDUT PANDANG

Dalam sudut pandang ini menggunakan orang pertama (akuan). Dimana memposisikan
dirinya sebagai tokoh ikal dalam cerita ini.

UNSUR EKSTRINSIK

1. NILAI MORAL

Nilai moral pada novel ini sangat kental sekali. Sifat-sifat yang ada menggambarkan rasa
humanis yang terang dalam diri seorang remaja tanggung dalam menyikapi kerasnya kehidupan
sehari-hari. Dalam hal ini, Tokoh Utama digambarkan sebagai sosok remaja yang mempunyai
skiap yang baik dan rasa setia kawan yang tinggi

2. NILAI SOSIAL

Dilihat dari sosialnya, Nonel ini sangat kaya dnegan nilai social. Dalam hal ini rasa setia kawan
yang begitu tinggi antara tokoh Ikal, Arai, dan Jimbron. Masing-masing saling mendukung dan
membantu antara satu dengan yang lainnya untuk mewujudkan sebuah impian-impian mereka
sekalipun mencapai batasa kemustahilan. Dengan didasari dengan gotongroyong yang tinggi
orang Belitong, dalam keadaan kekurangan pun mereka dapat saling membantu satu dengan
yang lainnya.

3. NILAI ADAT ISTIADAT

Nilai adat disini juga begitu kental sekali. Adat kebiasaan pada sekolah tradisinal yang masih
mengharuskan siswanya untuk mencuim tangan gurunya. Sedangakn mata pencaharian warga
yang sangat keras dan kasar yaitu sebagai kuli tambang timah. Sehingga menambah cir khasa
dari buadaya Indonesia sendiri

4. NILAI AGAMA

Nilai agama pada novel ini pada bagian ketiga tokoh Jibran, Ikal dan Arai belajar dalam sebuah
pondok pesantren. Dimana pondok pesanteren tersebut banyak aturan-aturan islam yang harus
mereka patuhi.

Sang Pemimpi adalah sebuah film Indonesia tahun 2009 yang diadaptasi
dari tetralogi novel Laskar Pelangi kedua, Sang Pemimpi, karya Andrea Hirata. Film
ini disutradarai oleh Riri Riza dengan produser Mira Lesmana. Pengambilan gambar rencananya
dimulai di Belitung (Belitong, dalam bahasa setempat) pada 1 Juli 2009 dan dijadwalkan selesai
pada 21 Agustus 2009, dan akan dilakukan di beberapa lokasi di Manggar, Tanjung
Pandan, Jakarta, dan Bogor. Film ini rencananya akan tayang di bioskop di Indonesia mulai 17
Desember 2009.

Sang Pemimpi akan menjadi film pembuka dalam Jakarta International Film
Festival (JiFFest) 2009 pada 4 Desember 2009, dan menjadi film Indonesia pertama yang
menjadi pembuka sejak JiFFest pertama pada tahun 1999. Sang Pemimpi adalah film Indonesia
terlaris kedua di tahun 2009 dengan jumlah penonton 1,9 Juta orang.

Sang Pemimpi merupakan kelanjutan dari Laskar Pelangi. Film ini menceritakan mengenai
Ikal dan saudara sepupunya, Arai, serta sahabatnya, Jimbron, pada usia remaja, dan
mengisahkan mengenai anak remaja yang mencari identitas diri dan seksualitas pada usia 17
tahun. Ikal masih merindukan cinta pertamanya yang telah pergi dari Belitung, menyisakan
hanya kenangan dan sebuah kotak kaleng yang bergambarkan menara Eiffel. Arai,
seorang playboy bergaya Melayu, jatuh cinta kepada teman sekelasnya Zakiah Nurmala yang
tampaknya bertepuk sebelah tangan. Sementar itu, Jimbron berangan-angan untuk
menyelamatkan Laksmi, seorang gadis muda yang bekerja di sebuah pabrik cincau. Bersama-
sama, ketiganya berusaha untuk mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi.

Dalam sang pemimpi, andrea bercerita di jambi tentang kehidupan ketika masa-masa sma. tiga
tokoh utamanya adalah ikal, arai dan jimbron. ikal- alter egonya andrea hirata, sedangkan arai
adalah saudara jauh yang yatim piatu yang disebut simpai keramat karena anggota keluarga
terakhir yang masih hidup dan akhirnya menjadi saudara angkat dan jimbron adalah seorang
yatim piatu yang terobsesi dengan kuda dan gagap bila sedang antusias terhadap sesuatu atau
ketika gugup.

SINOPSI
Ketiganya dalam kisah persahabatan yang terjalin dari kecil sampai mereka bersekolah di
SMA Negeri Manggar, SMA pertama yang berdiri di Belitung bagian timur. Bersekolah di pagi
hari dan bekerja sebagai kuli di pelabuhan ikan pada dini hari, dari ketagihan mereka menonton
film panas di bioskop dan akhirnya ketahuan guru mengaji mereka , kisah cinta Arai dan
Jimbron, perpisahan Jimbron dengan ikal dan Arai yang akan meneruskan kuliah di Jakarta yang
akhirnya membuat mereka berdua terpisah tetapi tetap akan bertemu di Perancis. Hidup mandiri
terpisah dari orang tua dengan latar belakang kondisi ekonomi yang sangat terbatas namun
punya cita-cita besar , sebuah cita-cita yang bila dilihat dari latar belakang kehidupan mereka,
hanyalah sebuah mimpi.

Você também pode gostar