Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN TA
1. Fotokopi Izin Usaha Industri Obat Tradisional (IOT) atau Izin Usaha Industri Kecil Obat
Tradisional (IKOT).
2. Bila yang didaftarkan obat tradisional lisensi, lampirkan :
a. Fotokopi Izin Usaha Industri Obat Tradisional.
b. Fotokopi surat keterangan lisensi.
c. Fotokopi surat keterangan obat tradisional tersebut telah diizinkan diproduksi dan diedarkan
di negara asalnya.
3. a. Apoteker penanggung jawab teknis
Fotokopi ijazah, SIK / SP yang telah divisum atau surat penugasan dari Kanwil DEPKES
setempat di industri tersebut serta surat keterangan dari Apoteker yang bersangkutan yang
menyatakan bahwa yang bersangkutan adalah penanggung jawab pada IOT atau IKOT
tersebut yang diketahui oleh Kanwil setempat; atau
b. Tenaga ahli
Surat rekomendasi dari Kanwil setempat sebagai tenaga ahli pada IKOT tersebut.
4. Contoh obat tradisional.
5. Contoh simplisia / bahan baku.
6. Contoh atau rancangan penandaan yang akan dicantumkan pada pembungkus, wadah, atau
etiket dan brosur masing-masing rangkap 5 (lima).
LAMPIRAN TB
1. KOMPOSISI
a. Komposisi
- Kaempferia Rhizoma (Rimpang Kencur) : 40 %
- Amilum Oryza (Pati Beras) : 30 %
- Cymbopogon Citratus (Serai) : 30 %
2. CARA PEMBUATAN
a. Jumlah yang direncanakan satu kali pembuatan
Jumlah yang direncanakan untuk satu kali pembuatan adalah 50 bungkus @ 50 gram.
Jumlah semua 50 x 50 gram = 2.500 gram dilebihkan 10 % menjadi 2750 gram 2.75 kg
b. Jumlah masing masing bahan yang digunakan untuk satu kali pembuatan.
- Kaempferia Rhizoma (Rimpang Kencur) : 1100 gram~1,1 kg
- Amilum Oryza (Pati Beras) : 825 gram
- Cymbopogon Citratus (Serai) : 825 gram
c. Semua tahap pekerjaan yang dilakukan
Timbang
Giling kasar sesuai Campur Kemas
Giling halus Kemas Primer
komposisi 1 dengan mixer Sekunder
batch 20 menit
Keterangan:
- Persyaratan penerimaan simplisia secara organoleptis desesuikan dengan buku MMI,
bila tidak terdapat, maka digunakan persyaratan dari buku lain atau digunakan
persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
- Semua bahan simplisia yang akan digunakan disortasi terlebih dahulu, dipilih yang
bermutu baik dan dihilangkan pengotornya serta dipotong sesuai ukuran yang
dikehendaki.
- Pencucian dilakukan terhadap semua simplisia bahan jamu dan dibilas sebanyak tiga
kali dengan air bersih semua dilakukan dalam bak cuci.
- Setelah ditiriskan, kemudian dikeringkan dengan sinar matahari tidak langsung dimana
simplisia diletakkan pada nampan pengering dan ditutupi kain hitam. Pengeringan
dilakukan hingga diperoleh kadar air <10 % biasanya untuk musim kemarau antara 4 -5
hari dengan lama penjemuran antara 7-8 jam/hari.
- Pengeringan dengan oven dilakukan untuk lebih memantapkan pengeringan dengan
o
sinar matahari, dimana simplisia dioven sangrai pada suhu 60-70 C selama 30-45
menit.
- Simplisia selanjutnya memasuki proses giling kasar dimana simplisia kering digiling
dengan mesin penggiling dan hasilnya belum begitu halus ini dilakukan untuk
mempermudah proses penggilingan selanjutnya.
- Setelah giling kasar selanjutnya simplisia memasuki giling halus dimana hasil yang
diperoleh adalah lolos ayakan mesh 100.
- Serbuk simplisia kemudian ditimbang sesuai komposisi kemudian dicampur dengan
mixer selama 15 menit.
- Serbuk yang sudah homogen selanjutnya ditimbang, dikemas primer dan sekunder
dengan kertas, secara manual.
d. Alat atau mesin yang digunakan.
- Pisau perajang - Oven Sangrai
- Nampan Pengering - Mixer
- Mesin giling Kasar - Timbangan
- Mesin giling Halus - Ayakan
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN TC
Keterangan : 1.Periderm, 2.Parenkim, 3.Pembuluh kayu dengan penebalan spiral, 4.Parenkim dan sel minyak,
5.Periderm dengan Parenkim, 6.Butir Pati.
Identifikasi :
- 2 mg serbuk rimpang + 5 tetes H2SO4 P warna coklat tua
- 2 mg serbuk rimpang + 5 tetes KOH P warna kuning coklat
- 2 mg serbuk rimpang + 5 tetes NaOH P 5% warna kuning jingga
- 2 mg serbuk rimpang + 5 tetes NH3 Pwarna kecoklatan
Pustaka : Materia Medika Indonesia, Jilid I, 1977, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Hal : 53-57.
b. Beras, Pati Beras, Amylum Oryzae, Oryza Sativa, Familia Poaceae.
Pemerian, kelarutan,bahan organik asing,wadah penyimpanan : memenuhi syarat seperti
yang tertera pada Pati Singkong.
Mikroskopik : butir versegi banyak ukuran 2m sampai 5m, tunggal atau majemuk bentuk
bulat telur ukuran 10m sampai 20 m. Hilus ditengah, tidak terlihat jelas,tidak ada lamela
konsentris. Amati di bawah cahaya terpolarisasi, tampak bentuk silang berwarna hitam,
memotong pada hilus.
Makroskopik: Berupa serbuk berwarna putih dan sangat halus.
Pustaka :
Identifikasi :
A. Pada 2 mg serbuk daun, tambahkan 5 tetes larutan Besi (III) klorida P 5% b/v., terjadi
warna biru.
B. Pada 2 mg serbuk daun, tambahkan 5 tetes larutan kalium hidroksida P 5 % b/v., terjadi
warna kuning.
C. Pada 2 mg serbuk daun, tambahkan 5 tetes amoniak (25%) P., terjadi warna kuning.
Kadar abu. Tidak lebih dari 5%
Kadar abu yang tidak larut dalam asam. Tidak lebih dari 0,5%.
Kadar sari yang larut dalam air. Tidak kurang dari 4,5%.
Kadar sari yang larut dalam alkohol. Tidak kurang dari 3%.
Bahan organik asing. Tidak lebih dari 2%.
Penyimpanan dalam wadah tertutup baik.
Isi. Minyak atsiri dengan komponen geraniol, sitronelal.
Penggunaan. Peluruh angin (karminatif), pereda kejang (anti spasmodik ), penurun panas
(anti piretik), penambah nafsu makan (stomakik).
Pustaka : Materia Medika Indonesia, Jilid V , 1989, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Hal : 177-180.
LAMPIRAN TD
1. KHASIAT / KEGUNAAN
a. Khasiat / kegunaan masing-masing bahan baku
1) Kaempferia Rhizoma; Rimpang Kencur; Kaempferia galanga; Fam. Zingeberaceae.
Kandungan : Minyak atsiri
Khasiat : Obat gosok bengkak dan encok otot.
Pustaka : Materia Medika Indonesia, Jilid I, 1977, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Hal : 53-57.
Sudarsono dkk, Tumbuhan Obat II (Hasil Penelitian-sifat, dan
Penggunaan), 2002, Pusat studi Obat Tradisional-UGM, Hal : 108-110.
2) Amylum Oryzae; pati beras; oryza sativa; fam. poaceae
Kandungan : Amilosa, amilopektin, air, abu.
Khasiat : bahan tambahan.
Pustaka : farmakope Indonesia edisi III halaman
3) Cymbopogon folium; serai; cymbopogon nardus; fam. Poaceae
Kandungan : Minyak atsiri dengan komponen geraniol, sitronelal.
Khasiat : Peluruh angin (karminatif), pereda kejang (anti spasmodik), penurun
panas (anti piretik), penambah nafsu makan (stomakik).
Pustaka : Materia Medika Indonesia, Jilid V , 1989, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Hal : 177-180.