Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
MIKROBIOLOGI
( ANATOMI MIKROBA )
OLEH:
KADEK MERTAYASA
A1C214072
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 2
C. Tujuan.................................................................................................... 2
D. Manfaat.................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Anatomi Bakteri.................................................................................... 4
B. Reproduksi Bakteri............................................................................... 10
C. Anatomi Pada Jamur............................................................................. 11
D. Reproduksi Pada Jamur......................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran
sangat kecil (Kusnadi, dkk, 2003). Setiap sel tunggal mikroorganisme
memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain
dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi
dengan sendirinya. Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang
tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan
menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi
dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula.
Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk
menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim
yang tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk persediaan.
Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah
ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat
(Darkuni, 2001). Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka setiap
mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan
maupun yang menguntungkan.
Dunia mikroorganisme terdiri dari berbagai kelompok jasad renik
(makhluk halus). Kebanyakan bersel satu atau uniseluler. Ciri utama yang
membedakan kelompok organism tertentu dari mikroba yang lain adalah
organisasi bahan selulernya. Dunia mikroba terdiri dari Monera (Virus dan
sianobakteri), Protista, dan Fungi. Mikroorganisme tersebut diantaranya
adalah bakteri, jamur, dan virus. Secara umum, bakteri, jamur, dan virus
mempunyai morfologi dan struktur anatomi yang berbeda. Di dalam
kehidupannya beberapa mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan virus
selalu dipengaruhi oleh lingkungannya dan untuk mempertahankan hidupnya
mikroorganisme melakukan adaptasi dengan lingkungannya.
Adaptasi ini dapat terjadi secara cepat serta bersifat sementara waktu
dan dapat pula perubahan itu bersifat permanen sehingga mempengaruhi
bentuk morfologi serta struktur anatomi dari bakteri, jamur, dan virus. Untuk
mengidentifikasikan suatu mikroorganime dapat dilakukan dengan
mengetahui morfologi dan struktur anatominya. Oleh karena itu kita perlu
mengetahui bentuk morfologi dan struktur anatomi dari bakteri, jamur, dan
virus.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan
beberapa rumusan mengenai fotosintesis sebagai berikut :
1. Apa yang di maksud dengan bakteri ?
2. Bagaimana ciri-ciri yang dimiliki oleh bakteri dan jamur ?
3. Bagaimana struktur Anatomi bakteri dan jamur ?
4. Bagaimana proses reproduksi yang terjadi pada jamur ?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Memahami apa yang di maksud dengan bakteri.
2. Memahami ciri-ciri yang dimiliki oleh bakteri dan jamur.
3. Memahami struktur anatomi bakteri dan jamur.
4. Memahami proses reproduksi yang terjadi pada jamur.
D. Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah agar :
Bakteri tersusun atas dinding sel dan isi sel. Disebelah luar dinding sel
terdapat selubung atau kapsul. Di dalam sel bakteri tidak terdapat membrane
dalam (endomembran) dan organel bermembran seperti kloroplas dan
mitkondria. Struktur tubuh bakteri dari lapisan luar hingga bagian dalam sel
yaitu flagela, dinding sel, membrane sel, mesosom, lembaran fotosintetik,
sitoplasma, DNA, plasmid, ribosom, dan endospora.
6. Flagela
Flagela terdapat salah satu ujung, pada kedua ujung atau pada
perukaan sel. Fungsinya untuk bergerak. Berdasar letak dan jumlahnya, tipe
flagella dapat dibedakan menjadi montrik, amfitrik, lofotrik, dan peritrik.
Flagela terbuat dari protein yang disebut flagelin. Flagella berbetuk seperti
pembuka sumbat botol. Fungsinya adalah untuk bergerak. Flagella berputar
seperti baling-baling untuk menggerakkan bakteri. Flagela melekat pada
membrane sel.
7. Dinding sel
Dinding sel tersusun atas peptidoglikan yakni polisakarida yang
berikatan dengan protein. Dengan adanya dinding sel ini, tubuh bakteri
memiliki bentuk yang tetap. Fungsi dinding sel adalah untuk melindungi sel.
Berdasarkan struktur protein dan polisakarida yang terkandung di
dalam dinding sel ini, bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri gram positif
dan gram negatif. Jika bakteri diwarnai dengan tinta Cina kemudian timbul
warna pada dinding selnya, maka bakteri itu tergolong bakteri gram positif.
Sebaliknya, jika diberi warna dengan tinta Cina namun tidak menunjukkan
perubahan warna pada dinding selnya, maka bakteri itu digolongkan ke
dalam bakteri gram negatif. Bakteri gram positif mempunyai peptidoglikan
di luar membran plasma. Pada bakteri gram negatif, peptidoglikan terletak
di antara membran plasma dan membran luar dan jumlahnya lebih sedikit.
Umumnya bakteri gram negatif lebih patogen.
Bakteri gram-positif dinding selnya terdiri atas 60-100 persen
peptodoglikan dan semua bakteri gram-positif memiliki polimer iurus asam
N-asetil muramat dan N-asetil glukosamin dinding sel beberapa bakteri
gram positif mengandung substansi asam teikoat yang dikaitkan pada asam
muramat dari lapisan peptidoglikan. Asam teikoat ini berwujud dalam dua
bentuk utama yaitu asam teikoat ribitoi dan asam teiokat gliserol fungsi dari
asam teiokat adalah mengatur pembelahan sel normal. Apabila diberi
pewarna gram menghasilkan warna ungu.
Bakteri gram-negatif dinding sel gram negatif mengandung 10-20 %
peptidoglikan, diluar lapisan peptidoglikan ada struktur membran yang
tersusun dari protein fostolipida dan lipopolisakarida. Apabila diberi
pewarna gram menghasilkan warna merah.
12. DNA
Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, disingkat DNA)
atau asam inti, merupakan materi genetic bakteri yang terdapat di dalam
sitoplasma. Bentuk DNA bakteri seperti kalung yang tidak berujung
pangkal. Bentuk demikian dikenal sebagai DNA sirkuler. DNA tersusun atas
dua utas polinukleotida berpilin. DNA merupakan zat pengontrol sintesis
protein bakteri, dan merupakanzat pembawa sifat atau gen. DNA ini dikenal
pula sebagai kromosom bakteri. DNA bakteri tidak tersebar di dalam
sitoplasma, melainkan terdapat pada daerah tertentu yang disebut daerah
inti. Materi genetik inilah yang dikenal sebagai inti bakteri.
Gambar 2.6. DNA Sel Bakteri
Sumber : www.google.com
13. Plasmid
Selain memiliki DNA kromosom, bakteri juga memiliki DNA
nonkromosom. DNA nokromosom bentuknya juga sirkuler dan terletak di
luar DNA kromosom. DNA nonkromosom sirkuler ini dikenal sebagai
plasmid. Ukuran plasmid sekitar 1/1000 kali DNA kromosom. Plasmid
mengandung gen-gen tertentu misalnya gen kebal antibiotik, gen patogen.
Seperti halnya DNA yang lain, plasmid mampu melakukan replikasi dan
membentuk kopi dirinya dalam jumlah banyak. Dalam sel bakteri dapat
terbentuk 10-20 plasmid.
10. Endospora
Bakteri ada yang dapat membentuk endospora, pembentukan
endospora merupakan cara bakteri mengatasi kondisi lingkungan yang tidak
menguntungkan. Endospora tahan terhadap panas sehingga tidak mati oleh
proses memasak biasa. Spora mati di atas suhu 120 C. jika kondisi telah
membaik, endospora dapat tumbuh menjadi bakteri seperti sedia kala.
B. Reproduksi bakteri
Bakteri bereproduksi secara vegetatif dengan membelah diri secara
biner. Pada lingkungan yang baik bakteri dapat membelah diri tiap 20 menit.
Pembuahan seksual tidak dijumpaipada bakteri, tetapi terjadi pemindahan
materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain tanpa menghasilkan zigot.
Peristiwa ini disebut proses paraseksual. Ada tiga proses paraseksual yang telah
diketahui, yaitu transformasi, konjugasi, dan transduksi.
Gambar 2.9. Proses Paraseksual Sel Bakteri
Sumber : www.google.com
A. Kesimpulan
Berdasarkan Uraian diatas, maka dapat di simpulkan bahwa :
1. Bakteri merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang tidak bisa dilihat
oleh mata telanjang. Secara morfologi bakteri memiliki bentuk bermacam-
macam yaitu, bulat, batang, dan spiral, sedangkan secara anatomi tubuh
bakteri tersusun atas flagela, dinding sel, membran sel, mesosom,
lembaran fotosintetik, sitoplasma, DNA, plasmid, ribosom, dan endospora.
2. Jamur tidak dapat hidup secara autotrof, melainkan harus hidup secara
heterotrof. Jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan organik
yang ada dilingkungannya. Umumnya jamur hidup secara saprofit. Akan
tetapi ada pula jamur yang hidup secara parasit.
3. Jamur tidak memiliki klorofil, sel pada jamur ada yang uniseluler,ada pula
yang mutiseluler. Dinding sel pada jamur terdiri dari kitin. Jamur
multiseluler terbentuk dari rangkaian sel membentuk benang seperti kapas,
yang disebu benang hifa. Hifa ada yang berfungsi sebagai pembentuk alat
reproduksi. Misalnya, hifa yang tumbuh menjulang ke atas menjadi
sporangiofor yang artinya pembawa sporangium. Sporangium artinya
kotak spora. Didalam sporangium terisi spora. Ada pula hifa yang tumbuh
menjadi konidiofor yang artinya pembawa konidia, yang dapat
menghasilkan konidium. Kumpulan hifa membentuk jaringan benang yang
dikenal sebagai miselium.
B. Saran
Saran yang dapat saya sampaikan, sebaiknya dalam penulisan
makalah berikutnya tidak hanya menggunakan referensi dari satu sumber
perlu tambahan sumber lain yang lebih up date pengetahuanya mengenai
anatomi mikroorganisme.
DAFTAR PUSTAKA