Você está na página 1de 3

Ada dua jenis asimetri informasi:

1. Adverse Selection

Adverse selection adalah jenis asimetri informasi dalam mana satu pihak atau lebih yang
melangsungkan atau akan melangsungkan suatu transaksi usaha, atau transaksi usaha
potensial memiliki informasi lebih atas pihak-pihak lain. Adverse selection terjadi karena
beberapa orang seperti manajer perusahaan dan para pihak dalam (insiders) lainnya lebih
mengetahui kondisi kini dan prospek ke depan suatu perusahaan daripada para investor
luar.

Para manajer serta orang-orang dalam lainnya biasanya mengetahui lebih banyak tentang
keadaan dan prospek perusahaan dibandingkan investor pihak luar. Dan fakta yang
mungkin dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh pemegang saham tersebut
tidak disampaikan informasinya kepada pemegang saham.

2. Moral Hazard
Moral hazard adalah jenis asimetri informasi dalam mana satu pihak yang melangsungkan
atau akan melangsungkan suatu transaksi usaha atau transaksi usaha potensial dapat
mengamati tindakan-tindakan mereka dalam penyelesaian transaksi-transaksi mereka
sedangkan pihak-pihak lainnya tidak. Moral hazard dapat terjadi karena adanya pemisahan
pemilikan dengan pengendalian yang merupakan karakteristik kebanyakan perusahaan
besar.
Kegiatan yang dilakukan oleh manajer tidak seluruhnya diketahui oleh pemegang saham
maupun pemberi pinjaman. Sehingga manajer dapat melakukan tindakan di luar
pengetahuan pemegang saham yang melanggar kontrak dan sebenarnya secara etika atau
norma mungkin tidak layak dilakukan.

Salah satu alasan mengapa informasi asimetri berperan penting dalamteori akuntansi bahwa
pasar sekuritas adalah subjek pada permasalahan informasi asimetri. Dalam kondisi yang ideal,
nilai pasar perusahaan sepenuhnya mencerminkan semua informasi.yaitu, harga sama dengan
nilai fundamental.Ketika kondisi tidak ideal, nilai pasar sepenuhnya mencerminkan semua
informasi publik, jika pasar keamanan efisien.

Contoh asimetri info (moral hazard)

Akerlof (1970) tentang pasar mobil bekas. Pasar mobil bekas tidak berjalan baik karena lemon
yang diakui sebagai mobil bagus. Kasus ekstrem, asimetri info bisa menghancurkan pasar.
Contoh membeli asuransi kemungkinan gagal pura-pura sakit menyelesaikan pendidikan agar
bisa mengklaim polis asuransi dan tidak jadi menamatkan pendidikan.

Contoh asimetri info (adverse selesction)

Jika semua orang yang sakit berbondong-bondong mendaftar ke univ dengan harapan akan bisa
disebut dengan mengklaim haknya nanti adverse selection/pilihan yang berlawan atau
merugikan. Menjadi pilihan yang berlawanan atau merugikan karena orang yang kondisi
kesehatannya berlawanan dengan kepentingan perusahaan memilih untuk membeli asuransi
kesehatan. Efeknya, perusahaan asuransi bisa tidak mau tidak memberikan jaminan pada pasar
asuransi.

Asimetri info adalah salah satu sumber ketidaksempurnaan pasar. Sumber lain adalah pasar
yang kendati ada namun tidak berjalan dengan baik. Jika harga tidak dengan sempurna
mencerminkan harga, orang tidak bisa membeli kualitas yang ia komoditas inginkan, sehingga
ia menanggung risiko melebihi apa yang ia mau. Akuntansi keuangan punya peran untuk
meningkatkan kesempurnaan pasar. Pasar modal tidak bisa lepas dari masalah asimetri info
karena adanya info orang dalam dan perdagangan orang dalam. Contoh lain dari adverse
selection.

Perilaku oportunistik dan kontrak efisiensi

Dari perspektif kontrak efisien dalam asimetri informasi, tingkat asimetri informasi bisa
dianggap baik karena mampu meningkatkan efisiensi kontrak, alih-alih dilakukan sebagai
bentuk perilaku oportunistik managemen. Kontrak yang efisien, memberikan keleluasaan
kemampuan bagi manager untuk mengelola laba dalam kontrak yang rigid dan incomplete.
Dalam kondisi ini, interpretasi terhadap perilaku asimetri informasi yang dilakukan manager
dalam hal skema bonus, perjanjian hutang dan biaya politik harus dilakukan secara hati-hati,
karena perilaku tersebut bisa mengambil bentuk sebagai perilaku yang efisien atau oportunis.

Perspektif perilaku oportunistik atas asimetri informasi, memiliki sudut pandang bahwa
manager menggunakan asimetri informasi antara pihak eksternal dan internal perusahaan untuk
memaksimisasi utilitas mereka terkait dengan kontrak kompensasi, kontrak hutang dan
regulasi. Investor kemudian dikelabuhi dengan laporan informasi yang tidak reliabel. Manfaat
dari asimetri informasi ditengarai diperoleh jika manajer melakukan manajemen laba demi
kepentingan entitas, khususnya pemegang saham. Fenomena ini banyak ditemui dalam hal
political cost dan debt covenant. Penggunaan asimetri informasi yang mengedepankan
kepentingan perusahaan ini masuk dalam perspektif efisien. Dua sisi asimetri informasi, yakni
perspektif efisien dan perspektif oportunistik terjadi dalam banyak perusahaan. Usaha untuk
menekan perilaku asimetri informasi tentunya kemudian sedikit banyak harus memperhatikan
dampak yang muncul atas perilaku tersebut, apakah dilakukan dalam kepentingan pribadi
manajer atau untuk kepentingan entitas.

Você também pode gostar