Você está na página 1de 14

ANALISIS PELANGGARAN HAM DALAM FILM FURY (2014) MENURUT

INTERNATIONAL COVENANT ON CIVIL AND POLITICAL RIGHTS


(ICCPR)

Dosen: Dr. Iin Karita Sakharina, SH., MH

OLEH

NUR ARYAS TUTI A

B111 14 356

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2017

1
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI .................................. 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 3

B. Rumusan Masalah....................................................................................... 4

C. Tujuan Penulisan......................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Sinopsis Film Fury............................................................................. 5

B. Analisis Pelanggaran HAM dalam Film Fury ................... 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang

dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan

yang terkait dengan interaksi antara individu atau dengan instansi. Hak juga

merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang

sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih

dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada era sebelum

reformasi.1

Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak-hak yang dimiliki manusia sejak

ia lahir yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapapun. Hak

Asasi merupakan sebuah bentuk anugrah yang diturunkan oleh Tuhan sebagai suatu

karunia yang paling mendasar dalam hidup manusia yang paling berharga. Hak Asasi

dilandasi dengan sebuah kebebasan setiap individu dalam menentukan jalan

hidupnya, tentunya hak asasi juga tidak lepas dari kontrol bentuk norma-norma yang

ada. hak-hak ini berisi tentang kesamaan atau keselarasan tanpa membeda-bedakan

1
Diakses dari http://cari-carimakalah.blogspot.co.id/2016/02/makalah-tentang-hak-asasi-manusia-
ham.html pada tanggal 20 Mei 2017 pukul 15:00 WITA.

3
suku, golongan, keturunanan, jabatan, agama dan lain sebagainya antara setiap

manusia yang hakikatnya adalah sama-sama makhluk ciptaan Tuhan.2

Isu HAM merupakan suatu hal yang menarik untuk dikaji. Oleh karena itu,

belakangan ini banyak karya (baik tulisan maupun video) yang dibuat dengan

dilatarbelakangi oleh tema HAM itu sendiri. Kian banyaknya pelanggaran HAM yang

dilakukan oleh masyarakat ataupun pemerintah menyebabkan isu HAM merupakan

suatu hal yang lumrah untuk diangkat menjadi sebuah karya baru yang orisinil.

Salah satu karya yang dibuat dengan tema HAM ialah film FURY yang

rilis pada tahun 2014. Di dalam film ini, banyak diperlihatkan adegan-adegan yang

jika diamati dengan benar merupakan suatu pelanggaran HAM.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana analisis pelanggaran HAM yang ada di dalam film ini menurut

ICCPR.

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui jenis-jenis pelanggaran HAM yang diangkat dalam

film ini berdasarkan ICCPR.

2
Diakses dari http://wwwmakalahkimiadasar.blogspot.co.id/2015/10/makalah-ham.html pada
tanggal 20 Mei 2017 pada pukul 20:00 WITA

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. SINOPSIS FILM FURY 2014

Sutradara : David Ayer

Pemain : Brad Pitt, Shia LaBeouf, Logan Lerman, Michael

Pea, Jon Bernthal, Jason Isaacs, Scott Eastwood

Musik : Steven Price

Tanggal rilis : 17 Oktober 2014

Durasi : 134 menit

5
Ketika perang Dunia ke-2 hampir berakhir, Jerman sudah dalam posisi

hampir kalah. Untuk lebih memastikan kemenangannya, pada bulan April

1945 pasukan Amerika memasuki wilayah Jerman. Pada invasi Amerika ke

Jerman itu, sebuah regu tentara kavaleri (pasukan tank/kendaraan lapis baja)

yang dipimpin oleh Sersan Don Collier (dijuluki Wardaddy) ditugaskan untuk

membantu pasukan Amerika lain yang terjebak pada satu wilayah Jerman.

Regu Sersan Don Collier mengendarai sebuah tank Amerika berjenis

M4A3E8 Sherman yang diberi nama FURY (amarah). Empat anak buah

Sersan Don Collier adalah Kopral Teknisi Boyd Swan (dijuluki Bible karena

religius dan hapal banyak ayat-ayat Alkitab, bertugas sebagai penembak

meriam), Prajurit Grady Travis (dijuluki Coon bertugas sebagai pengisi peluru

meriam), Kopral Trini Garcia (dijuluki Gordo, bertugas sebagai pengemudi

tank) dan satu anggota baru sehingga belum memiliki julukan dengan tugas

sebagai pembantu pengemudi bernama Prajurit Norman Ellison.

Fury bersama 4 tank Sherman lain ditugaskan membebaskan satu

pasukan Amerika yang terjebak oleh pasukan kavaleri dan pasukan artileri

(pasukan meriam) Jerman. Misi itu bisa dibilang mustahil karena untuk

melawan sedemikian banyak pasukan kavaleri dan artileri Jerman, idealnya

dibutuhkan 10 tank Sherman tapi sayang sekali, tank-tank Sherman lain sudah

hancur karena perang-perang sebelumnya. Pada film ini memang diakui

bahwa tank-tank Amerika kalah canggih dibanding tank-tank Jerman terutama

yang paling ditakuti adalah tank Jerman berjenis Tiger.

6
Masalah lain pada regu Sersan Don Collier adalah pada salah satu

prajurit barunya yaitu Norman Ellison yang menggantikan pembantu

pengemudi sebelumnya yang gugur di medan perang. Sebelumnya Norman

bukan tentara kavaleri tapi juru ketik dan belum pernah bertempur sama sekali

sehingga menggunakan senjata pun tidak bisa. Lebih parah lagi, Norman lebih

religius daripada Boyd Bible Swan bahkan terlalu religius sehingga biarpun

sudah bisa mengopeasikan senjata tapi tidak tega menembak musuh.

Kelemahan Norman itu berakibat fatal. Ketika dalam perjalanan,

peleton mereka diserang oleh pasukan Nazi anak-anak atau yang biasa disebut

Hitlerjugend. Memang diambang kekalahan perang, Hitler sepertinya sudah

hilang akal sehingga memerintahkan wanita dan anak-anak ikut berperang dan

bagi yang menolak akan dihukum gantung. Norman sudah melihat

Hitlerjugend itu tapi tidak tega menembak anak-anak itu. Akibatnya fatal,

salah satu Hitlerjugend berhasil meledakkan salah satu tank dan menewaskan

salah satu awaknya yang merupakan komandan peleton. Dengan tewasnya

komandan peleton itu, Sersan Don Collier mengambil alih jabatannya.

Peleton Sersan Don Collier akhirnya harus menghadapi tugas

utamanya yaitu menghancurkan pasukan kavaleri dan artileri yang membuat

pasukan Amerika terjebak. Hal itu tentu saja tidak mudah karena harus

menghadapi tank Jerman yang paling ditakuti yaitu Tank Tiger.

Peleton Sersan Don Collier berhasil menang lagi walaupun

ke;menangan itu harus dibayar mahal karena hampir semua tank Sherman ..

7
mhancur dan tinggal 1 tank bertahan yaitu tank yang ditumpangi regu Sersan

Don Collier. Walaupun peletonnya tinggal 1 tank, Sersan Don Collier dan

keempat anak buahnya meneruskan perjalanan untuk bertempur lagi tapi

perjalanan itu harus terhenti karena terkena ranjau. Keadaan semakin gawat

karena sebelum tank selesai diperbaiki, datang 1 batalyon tentara Jerman yang

berjumlah sekitar 300 tentara.

Sebenarnya Sersan Don Collier dan anak buahnya bisa melarikan diri

tapi mereka berlima bertekad melawan 300 tentara Jerman itu. Sersan Don

Collier yakin walaupun hanya berlima tapi bisa menang karena 300 tentara

Jerman itu adalah pasukan infantri (pasukan berjalan kaki yang dilengkapi

persenjataan ringan, dilatih dan disiapkan untuk melaksanakan pertempuran

jarak dekat) yang tidak dilengkapi senjata anti tank dan juga tidak dikawal

oleh tank. Terjadilah pertempuran seru antara 5 tentara kavaleri Amerika

melawan 300 tentara infantri Jerman.

Pada awalnya Sersan Don Collier bersama anak buahnya bisa

membunuh banyak tentara Jerman karena mereka terlindung di dalam tank

tapi masalah mulai datang ketika amunisi habis. Akhirnya satu-persatu tentara

kavaleri Amerika itu tewas, Sersan Don Collier akhirnya juga terbunuh, hanya

Norman yang bisa bertahan hidup.

8
B. ANALISIS PELANGGARAN HAM DALAM FILM FURY

Berdasarkan Kovenan Internasional Hak-hak Sosial dan Politik

(ICCPR) maka dalam film ini ada beberapa pasal yang tidak bersesuaian

dengan kenyataan yang diangkat dalam film ini, antara lain:

a) Pasal 6 angka (1) : Setiap manusia berhak atas hak untuk hidup yang

melekat pada dirinya. Hak ini wajib dilindungi oleh hukum. Tidak

seorangpun dapat dirampas hak hidupnya secara sewenang-wenang.

Dalam film ini, terlihat dengan jelas bahwa dalam beberapa scene,

pihak tentara Amerika tidak memberikan kesmpeatan untuk hidup bagi

warga Jerman padahal beberapa dari warga Jerman tersebut

merupakan warga sipil dan tidak ikut serta di dalam peperangan.

b) Pasal 8 :

(1) Tidak seorang pun dapat diperbudak; perbudakan dan perdagangan

budak dalam segala bentuknya harus dilarang;

(2) Tidak seorang pun dapat diperhambakan.

(3) a) Tidak seorang pun dapat diwajibkan untuk melakukan kerja paksa

atau kerja wajib;

b) Ayat 3 (a) tidak boleh menghalangi pelaksanaan kerja paksa sebagai

akibat hukuman yang dijatuhkan suatu pengadilan yang berwenang,

di negara- negara dimana hukuman dengan kerja paksa dapat

dijatuhkan sebagai hukuman terhadap kejahatan;

9
c) Bagi keperluan ayat ini, pengertian kerja paksa atau kerja wajib

tidak boleh mencakup :

(i) Setiap pekerjaan atau jasa tidak disebutkan dalam sub ayat b,

yang biasanya diwajibkan pada orang yang ditahan atas perintah

yang sah dari pengadilan, atau pada orang yang tengah menjalani

pembebasan bersyarat dari penahanan tersebut ;

(ii) Setiap tugas yang dituntut untuk dilakukan dalam keadaan

darurat atau bencana yang mengancam kehidupan atau

kesejahteraan masyarakat;

(iii) Setiap tugas yang dituntut untuk dilakukan dalam keadaan

darurat atau bencana yang mengancam kehidupan atau

kesejahteraan masyarakat;

(iv) Setiap pekerjaan atau jasa merupakan bagian dari kewajiban-

kewajiban umum warga negara.

Dalam film ini, terlihat ada suatu adegan dimana seorang tentara

Amerika memerintahkan wanita dari Jerman untuk menjadi budaknya

dalam hal pemenuhan nafsu seks. Hal ini jelas melanggar pasal 8

ICCPR.

c) Pasal 9 angka (1) : Setiap orang berhak atas kebebasan dan keamanan

pribadi. Tidak seorang pun dapat ditangkap atau ditahan secara sewenang-

wenang. Tidak seorangpun dirampas kebebasannya kecuali berdasarkan

10
alasan-alasan yang sah, sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh

hukum.

Film ini mengangkat suasana perang tahun 1945 sehingga beberapa

adegan dalam film ini menampilkan bahwa tidak adanya kebebasan dan

keamanan yang diterima oleh warga negara (baik itu Jerman atau

Amerika) untuk menentukan sendiri kehidupannya.

d) Pasal 20 angka (2) : Segala tindakan yang menganjurkan kebencian atas

dasar kebangsaan, ras atau agama yang merupakan hasutan untuk

melakukan diskriminasi, permusuhan atau kekerasan harus dilarang oleh

hukum.

Pada menit awal film ini, terlihat adegan dimana sersan Don Collier

dan anggota regunya mengucapkan umpatan ataupun makian terhadap

Jerman/ Nazi yang bertujuan untuk mempropaganda sehingga anggota

regu baru Fury (Norman) menjadi tidak memiliki iba terhadap Jerman

dan hanya melakukan tugasnya yakni untuk membunuh setiap warga

Jerman yang mereka temui.

e) Pasal 24 angka (1) : Setiap anak berhak untuk mendapat hak atas

langkah-langkah perlindungan karena statusnya sebagai anak di bawah

umur, terhadap keluarga, masyarakat dan Negara tanpa diskriminasi

berdasarkan ras, warna, jenis kelamin, bahasa, agama, asal-usul

kebangsaan atau sosial, kekayaan atau kelahiran .

11
Di awal film ini dijelaskan bahwa karena keterpurukan yang dialami

oleh Jerman, maka Hitler secara membabi-buta memanfaatkan segala

hal yang ia punya dan bahkan memerintahkan anak-anak serta

perempuan untuk turut serta berperang melawan Amerika. Hal ini

melanggar pasal 24 angka 1 ICCPR karena sudah sangat jelas tertera

pada kovenan ini bahwa setiap anak berhak atas perlindungan dari

negara.

12
BAB III

KESIMPULAN

Film Fury merupakan salah satu film yang mengangkat Hak Asasi Manusia

sebagai tema. Dalam film ini terdapat beberapa pelanggaran-pelanggaran HAM yang

dijelaskan melalui adegan-adegan yang ditampilkan. Pelanggaran tersebut antara lain

berkaitan tentang hak untuk hidup, perbudakan, kebebasan dan keamanan, ujaran

kebencian dan perlindungan terhadap anak oleh negara.

Melalui film ini, kita dapat mengetahui jenis-jenis pelanggaran HAM yang

diatur di dalam kovenan hak-hak sosial dan politik. Film ini juga memberikan

pengetahuan mengenai sejarah perang dunia kedua antara Amerika dan Jerman.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. ICCPR

2. Konvensi Jenewa 1949

3. http://cari-carimakalah.blogspot.co.id/2016/02/makalah-tentang-hak-asasi-

manusia-ham.html

4. http://ulasanfilm21.blogspot.co.id/2014/11/sinopsis-film-fury-2014.html

5. http://wwwmakalahkimiadasar.blogspot.co.id/2015/10/makalah-ham.html

6. https://drive.google.com/file/d/0B_ekamY8L73gLTg3aDRQZ3pVWmM/edit

14

Você também pode gostar