Você está na página 1de 5

C.

Analisis Swot
Deskripsi
Untuk dapat melakukan persaingan di pasar dunia sebuah perusahaan multinasional
seperti Nestle harus melakukan analisa produknya sendiri dengan melakukan penelitian dan
survey dengan akurat, analisa-analisa tersebut meliputi SWOT (strength, weaknes, opportunities,
threats).
1. Strenght
Sangat penting untuk setiap objek pasar perusahaan adalah berkemampuan bekerjasama
dalam bisnis. Dengan menggunakan analisis SWOT yang sederhana meningkatkan perusahaan
dan setiap direksi yang ingin dipimpin. Kemampuan perusahaan untuk memposisikan produknya
tergantung pada kemampuan dan kepuasan konsumen dalam kebutuhannya. Ini adalah nilai yang
terkandung dalam pemasaran, termasuk penjualan dan pembagian pasar, analisis dari kompetisi,
penjualan dan keuntungan untuk masa depan dan analisis perubahan perilaku konsumen.
Nestle secara kooperatif adalah produsen brand makanan terbesar dan terbaik. Dengan
kualitas tinggi selama bertahun-tahun Nestle tetap mempertahankan kualitas produknya
menghadapi kompetitor lain tapi tetap menjaga keseimbangan dalam berbisnis.
Nama yang global bisa menjadi penghargaan produksi dan pembelian skala ekonomi serta
meningkatnya dunia travel, secara instan dapat disadari pentingnya produk. Dengan portofolio
produk termasuk didalamnya 8 dari 30 penjualan brand konvektori, seperti Quality Street, Aero,
Smarties, Polo, dan Rowntrees fruit Pastilles, Milky Bar dan After Eight, dan sangatlah penting
bahwa objek pemasaran pada setiap produk harus kompatibel pada seluruh objek perusahaan.
Seperti kelompok atau individual, setiap produk punya karakter, kekuatan, kelemahan dan
konsekuensi, objek pemasaran dari setiap produk harus dispesialisasikan.
Keunggulan dari Nestle selama 50 tahun menjadi brand makanan terbaik dan menjadi
brand minded bagi konsumen. Ketika konsumen menikmati produk Nestle maka strapline Have
a break have Nestlet akan menjadi jaringan semantiknya. Bentuk dan rasanya juga mengikuti di
daerah mana dia diproduksi, kemudian telah berhasil selama 50 tahun masuk dalam jajaran
makanan kecil favorit di dunia. Bermacam-macam variasi diluncurkan yang membuat Nestle
mencapai sukses.
2. Weakness
Produk Nestle hampir tidak ditemui kekurangannya karena selalu memperhatikan
perubahan permintaan pasar dan selera konsumen. Mengikuti kebutuhan konsumen merupakan
hal terpenting untuk kesuksesan perusahaan. Namun jika dikaji lebih dalam lagi kekurangan
Nestle dalam segi promosi yang pada tahun 1999 yang membuat penjualan anjlok. Dari data
yang didapat dari lapangan diketahui bahwa pada masa itu remaja kurang menyukai Nestle dan
lebih menyukai brand lain yang menurut mereka lebih cocok akan jiwa mereka.
Untuk mengatasi hal ini Nestle membuat keputusan memluncurkan produk baru yang
lebih berjiwa muda. Dan setelah tahun 1999 produk ini dilucurkan perubahan penjualan
mengalami peningkatanan yang sangat signifikan membuatnya kembali masuk dalam jajaran
produk chocolate crispy terbaik. Berdasarkan pengalaman itu Nestle mempromosikan produknya
melaui dua media seperti yang sudah dibahas diatas. Bagaimanapun Nestle menjadi dibawah
peningkatan tekanan dengan munculnya produk baru pesaing yang akan bertarung dalam
pembagian pasar.
3. Opportunities
Perubahan pada selera konsumen memberikan peluang yang baik bagi Nestle untuk
membuat varian baru bagi konsumennya, untuk melihat peluang bisnis yang ada dibutuhkan
kepekaan membaca perubahan lingkungan eksternal. Survey lapangan menjadi cara yang paling
baik untuk mengetahui perubahan yang terjadi, konsumen selalu ingin diperhatikan dan sifatnya
variabel atau tidak tetap. Peluang ada sekarang ini menuntut Nestle untuk terus memperbaharui
produknya tapi tetap berpegangan pada prinsipnya dengan mempertahankan keadaan atau
karakter produk asli yang selalu menjadi ciri khas dari produk Nestle dengan produk lainnya.
Selain itu nama besar Nestle juga sudah menjadi salah satu peluang yang baik untuk
produk Nestle karena faktor brand minded konsumen itu tadi yang menyebabkan konsumen akan
tetap membeli Nestle dimana dan kapan pun juga. Selalu memperhatikan objek pasar dimana
bisanya produk ini dipasarkan karena mengharapkan keuntungan jangka panjang otomatis objek
pasar tetap ada dan harus berkembang. Dengan brand yang paten dengan strapline Have a break
have a Nestle mencoba menjangkau semua kalangan menutup segala kemungkinan pesaing
untuk kelengahan dari segala aspek.
4. Threats
Pada kasus Nestle mengalami pendomplengan nama oleh Danone menyamai brand ini
dengan nama Cit Cat, ini menjadi kelengahan Nestle dan ancaman reputasi Nestle. Kondisi ini
jelas sangat mengganggu karena brand ini yang memakai duluan adalah Nestle ini tantangan
yang cukup berat sehingga dilakukan usaha pengajuan banding ke Dirjen HAKI khususnya ke
direktorat mereknya. Dalam pengajuan gugatan Cit Cat dikenai gugatan itikad buruk memakai
brand yang sama dengan milik Nestle . Ancaman-ancaman seperti ini yang bisa mempengaruhi
usaha berusaha menyamakan brand membuat konsumen terpengaruhi dan menjadikan
kompetitor yang tidak sehat.
Oleh sebab itu dalam menghadapi tantangan tersebut perlu dilakukan orientasi ulang
kenapa produk Nestle bisa mempunyai kompetitor yang namanya hampir sama. Dari tinjauan
tesebut dapat diketahui bahwa begitu suksesnya Nestle sehingga kompetitor berusaha
menyamainya. Manajemen yang baik juga mendukung kekuatan dari brand itu, perencanaan
usaha yang baik akan membuat Nestle mencapai sukses dan keuntungan maksimum.
Penemuan baru akan mengembangkan suatu produk jadikan kompetitor sebagai bahan evaluasi
untuk meningkatkan kualitas suatu produk. Agar produk lain jauh tertinggal digunakanlah
Marketing Plan yang terarah dan terfokus sehingga jatuhnya produk itu tepat, intinya kondisi
yang ada disekitar usaha menjadi bahan cermatan dan dipahami mencoba mengatasi tantangan
itu juga bisa dihindari.
Pembahasan
Nestle menggunakan analisis SWOT dalam produk-produknya agar dapat terus
meningkatkan serta melakukan perbaikan-perbaikan kearah yang lebih positif terhadap kualitas
produk dan pelayanan Nestle kepada masyarakat seluruh dunia. Dengan mengetahui kekuatan,
kelemahan, kesempatan serta tantangan yang akan di hadapi Nestle maka ini akan menjadi
strategi yang akan di bangun nantinya oleh Nestle serta dengan mengetahui SWOT tersebut
perusahaan dapat menciptakan ide-ide positif sehingga Nestle dapat terus eksis serta dapat
bersaing dengan kompetitor-kompetitor lainnya di pasar internasional, selain itu PT.Nestle dapat
terus mewujudkan mimpi-mimpinya kedepan.
D. Rekomendasi Strategi
Nestle adalah perusahaan multinasional yang sangat besar serta perusahaan yang dapat
merajai pasar makanan di pasar dunia dan berdasarkan hasil penelitian dari data-data yang di
dapat, yang mungkin dapat di jadikan masukan dan perbaikan di masa yang akan datang adalah
sebagai berikut :
1. Sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan lagi ketelitian dalam pelaksanaan manajemen operasi
pada perusahaan, terutama dalam memperhatikan pengalaman serta produk yang di hasilkan oleh
perusahaan.
2. Sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan kinerja karyawannya supaya dapat mengoptimalkan
potensi dari sumber daya manusia yang ada di perusahaan serta menanamkan kesadaran akan
tanggung jawab terhadap tugas yang di berikan perusahaan.
3. Sebaiknya perusahaan lebih menekankan lagi peraturan-peraturan yang ada di dalam setiap
cabang-cabang perusahaan di setiap Negara sehingga dapat menjadi dasar yang kuat untuk dapat
lebih mengembangkan dan menjaga eksistensi perusahaan di pasar dunia.

KESIMPULAN
Dari data-data yang di peroleh dapat diambil kesimpulan mengenai studi kasus pada
perusahaan Nestle ini, kesimpulannya adalah sebagai berikut:
1. Nestle meluncurkan produk andalannya berupa sereal sarapan untuk anak, makanan bayi yaitu
nasi beras merah dan susu nestle beras merah, serta makanan bayi dengan banyak pilihan rasa,
Susu Bear Brand yang terbuat dari susu sapi segar yang disterilkan dan dikemas dalam bentuk
kaleng dengan berta bersih 195 gr, susu untuk anak-anak yang beraneka rasa. Nestle juga
memproduksi coklat yang enak-enak, dan tanpa bahan pengawet serta tanpa pemanis buatan.
2. Nestle penjualannya dalam sembilan bulan pertama tahun 2009 merosot 2,3 persen menjadi 79,5
miliar franc (52,6 miliar euro, 78,9 miliar dolar AS), akibat franc Swiss yang menguat. Dampak
mata uang mengambil 5,2 persen dari penjualan untuk sembilan bulan pertama tahun ini,
pertumbuhan organik termasuk dampak dari akuisisi dan fluktuasi mata uang -- berdiri di 3,6
persen untuk periode tersebut walau pun begitu Nestle sempat mencatat laba setahun penuh 18
miliar franc pada tahun 2008.
3. Nestle meluncurkan proyek GLOBE (Global Business Excellence) yang merupakan proyek
terbesar Nestle selama 135 tahun berdirinya perusahaan ini. Tujuan dari proyek GLOBE adalah
meningkatkan kinerja dan efisiensi bisnis Nestle di seluruh dunia.
4. Untuk mengkoordinasikan seluruh unit bisnis Nestle di seluruh dunia maka Nestle memakai
sistem teknologi informasi yang bisa mengkoordinasikan seluruh aktivitas bisnis agar diperoleh
competitive advantage. Semua ini bertujuan mendukung lima kegiatan bisnisnya yaitu
purchasing, marketing, business intelligence, teknologi, dan manajemen sumberdaya manusia.
Corporate interenet ini dikenal dengan Nestle Intranet Kit Assistant (NIKITA

Você também pode gostar