Você está na página 1de 2

Nama : Estu Triandi

Kelas :F

No Urut : 21

NPM : 0115101379

JENIS JENIS BUKTI AUDIT

1. Pengujian fisik (physical examination)


Inspeksi atau perhitungan yang dilakukan oleh auditor atas aktiva yang berwujud
(tangible asset)
Pengujian fisik, yang secara langsung berarti verifikasi atas aktiva yang benar-
benar ada (tujuan keberadaan), dianggap sebagai salah satu jenis bukti audit yang
paling terpercaya dan berguna
Bukan merupakan bukti yang cukup untuk memverifikasi bahwa aktiva yang ada
memang dimiliki oleh klien (tujuan hak dan kewajiban)
Auditor tidak memiliki kualifikasi untuk menimbang berbagai faktor kualitatif,
seperti keusangan atau keaslian aktiva (tujuan nilai terealisasi)
Penilaian yang tepat bagi berbagai tujuan dalam penyajian laporan keuangan
umumnya tidak dapat ditentukan oleh pengujian fisik (tujuan akurasi)
2. Konfirmasi (confirmation)
Penerimaan tanggapan tertulis maupun lisan dari pihak ketiga yang independen
yang memverifikasi keakuratan informasi sebagaimana yang diminta oleh auditor
Permintaan ditujukan bagi klien, klien meminta pihak ketiga yang independen
memberikan tanggapannya secara langsung kepada auditor
SAS 67 (AU 330) :
Konfirmasi Positif Meminta penerima untuk merespon dalam semua keadaan :
Meminta penerimanya untuk memberikan informasi (formulir
kosong/blank form)
Informasi dan permintaan responden untuk menunjukkan apakah ia setuju
dengan informasi itu (sering digunakan, namun kurang diandalkan)
Konfirmasi Negatif penerima diminta untuk merespon hanya saat informasi
tidak benar (kurang kompeten daripada konfirmasi positif)
3. Dokumentasi (documentation)
Pengujian auditor atas berbagai dokumen dan catatan klien untuk mendukung
informasi yang tersaji atau seharusnya tersaji dalam laporan keuangan
Dokumen internal disiapkan dan digunakan dalam organisasi klien, tidak
pernah disampaikan kepada pihak diluar organisasi (dalam pengendalian
intern bukan merupakan bukti yang layak)
Dokumen eksternal dokumen yang pernah berada dalam genggaman
seseorang diluar organisasi yang mewakili pihak klien dalam melakukan
transaksi, tetapi dokumen tersebut saat ini berada di tangan klien, dokumen ini
berasal dari luar organisasi klien dan berakhir di tangan klien (memiliki
tingkat keterpercayaan/kompetensi yang lebih tinggi dibanding dokumen
internal)
Digunakan sebagai alat pendukung pencatatan transaksi/nilai transaksi
Vouching (penelusuran)
Dalam bentuk formulir elektronik Electronic Data Interchange (EDI)
4. Prosedur analitis (analytical procedures)
Menggunakan berbagai perbandingan dan hubungan untuk menilai apakah
saldi akun atau data lainnya nampak wajar
Dibutuhkan selama fase perencanaan dan penyelesaian atas semua audit
Tujuan :
Memahami industri dan bisnis klien
Menilai kemampuan keberlanjutan bisnis entitas
Menunjukkan munculnya kemungkinan kesalahan penyajian dalam laporan
keuangan
Mengurangi ujian audit rinci
5. Wawancara kepada klien (inquiries of the client)
Upaya untuk memperoleh informasi baik secara lisan maupun tertulis dari klien
sebagai tanggapannya atas berbagai pertanyaan yang diajukan oleh auditor
6. Hitung uji (reperformance)
Melibatkan pengujian kembali berbagai perhitungan dan transfer informasi yang
dibuat oleh klien pada suatu periode yang berada dalam periode audit pada sejumlah
sampel yang diambil auditor
7. . Observasi (observation)
Penggunaan panca indera untuk menilai aktivitas tertentu
Bukti audit ini jarang dipenuhi, karena terdapat suatu resiko bahwa para
karyawan klien yang terlibat dalam aktivitas itu telah menyadari kehadiran
sang auditor

Você também pode gostar