Você está na página 1de 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup, khususnya manusia dalam hal ini terdiri dan
tersusun atas cairan dan elektrolit yang merupakan kebutuhan fisiologis
manusia yang harus terpenuhi sebelum kebutuhan lainnya terpenuhi.
Cairan dan elektrolit tersebut termasuk didalam air, darah, kalium, natrium
dan masih banyak lagi. Namun, pada kesempatan kali ini penulis akan
membahas lebih rinci berkaitan dengan penyalurdan pengangkut salah satu
cairan yang ada didalam tubuh manusia yaitu pembuluh darah.

Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi dan berfungsi


mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Jenis-jenis yang paling penting, arteri
dan vena, juga disebut demikian karena mereka membawa darah keluar
atau masuk ke jantung. Kerja pembuluh darah membantu jantung untuk
mengedarkan sel darah merah atau eritrosit ke seluruh tubuh dan
mengedarkan sari makanan, oksigen dan membawa keluar karbon
dioksida. Hal yang lebih rinci akan penulis bahas pada bab pembahasan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini, ialah
sebagai berikut :
1. Bagaimana anatomi fisiologi pembuluh darah pada manusia ?
2. Bagaimana sistem peredaran pada manusia ?
3. Bagaimana sistem limfatik pada manusia ?
4. Gangguan apa saja yang mungkin terjadi pada sistem peredaran darah
dan sistem limfatik?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini, ialah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui anatomi fisiologi pembuluh darah pada manusia
2. Untuk mengetahui sistem peredaran darah pada manusia
3. Untuk mengetahui sistem limfatik pada manusia

1
4. Untuk mengetahui gangguan apa saja yang mungkin terjadi pada
sistem peredaran darah dan sistem limfatik pada manusa
D. Metode penulisan
Metode yang di gunakan dalam penyusunan makalah ini merupakan
metode tinjauan kepustakaan yang bertujuan untuk mempelajari buku dan
media informasi Internet yang relevan dengan masalah yang di teliti
karena penyusun tidak melakukan tinjaun secara langsung terhadap objek
pengamatan. Penulisan ini dilakukan untuk mengetahui anatomi pembuluh
darah pada manusia, fisiologi pembuluh darah pada manusia, serta
fisiologi tekanan darah sistem limfatik pada manusia.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anatomi Fisiologi Pembuluh Darah pada Manusia
Perlu ditekankan kembali, bahwa anatomi adalah ilmu yang
mempelajari tentang struktur tubuh manusia,berasal dari bahasa yunani
anayang berarti habis atau keatas dan tomos yang berarti
memotong atau mengiris. Sehingga dapat disimpulkan bahwa anatomi
adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh(manusia) dengan cara
nenguraikan tubuh(manusia)menjadi bagian yang lebih kecil kebagian
yang paling kecil,dengan cara memotong atau megiris tubuh (manusia)
kemudian diangkat,dipelajari,dan diperiksa menggunakan mikroskop.
Sedangkan fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi dari tubuh
manusia dalam keadaan normal, keterangan fungsi dari tubuh manusia
dijabarkan dalam fungsi setiap organ dari fungsi masing masing sistem
dalam tubuh manusia dalam keadaan normal. Sehingga anatomi
fisiologi berarti dua hal yang berkaitan erat satu dengan yang lainnya
baik secara teoritis maupun secara praktikal, sehingga muncul suatu
konsep: semua fungsi yang spesifik dibentuk dari struktur yang
spesifik.
Anatomi fisiologi pembuluh darah pada manusia yang akan
dibahas kali ini, dimulai dari pengertian pembuluh darah, struktur
pembuluh darah, dan macam-macam pembuluh darah, sebagai
berikut :
1. Pengertian Pembuluh Darah
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah.
Pembuluh darah biasa di sebut oleh orang awam dengan sebutan
urat. Pembuluh darah merupakan jaringan elastis membawa darah
dari jantung ke seluruh tubuh, kemudian mengembalikannya lagi
kedalam jantung. Pembuluh darah termasuk kedalam sistem
pembuluh darah, yang mana pada mamalia, sistem ini terdiri
jantung, arteri besar, arteriol (arteri kecil), kapiler (pembuluh darah
kecil di ujung jaringan dan sel), venula (vena kecil) dan vena.

3
Fungsi utama sistem ini adalah menyalurkan darah yang
mengandung oksigen ke sel dan jaringan dan mengembalika darah
vena ke paru-paru untuk pertukaran gas oksigen (O2) dengan
karbon dioksida (CO2).
2. Struktur Pembuluh Darah
Pembuluh darah terbagi dua, yaitu arteri dan vena.

Gambar 1 : Pembuluh arteri dan vena pada manusia


a. Arteri
Arteri membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh.
Pembuluh darah arteri terdiri atas lapisan-lapisan sebagai
berikut:
1) Tunika intima adalah lapisan terdalam dari pembuluh darah
yang terdiri atas selapis sel endotel yang membatasi
permukaan dalam pembuluh. Di bawah lapisan endotel
adalah lapisan subendotel, terdiri atas jaringan penyambung
jarang halus yang kadang-kadang mengandung sel otot
polos yang berperan untuk kontraksi pembuluh darah.
2) Tunika media ini adalah lapisan tengah yang terdiri dari
serat otot polos yang tersusun melingkar. Pada arteri yang
lebih besar, tunika media dipisahkan dari tunika intima oleh

4
suatu lamina elastik interna. Membran ini terdiri atas serat
elastik, biasanya berlubang-lubang sehingga zat-zat dapat
masuk melalui lubang-lubang yang terdapat dalam
membran dan memberikan supply O2 dan makanan lainnya
kepada sel-sel yang terletak jauh di dalam dinding
pembuluh. Pada pembuluh besar, sering ditemukan lamina
elastika eksterna yang lebih tipis yang memisahkan tunika
media dari tunika adventitia yang terletak di luar.
3) Tunika adventitia atau lapisan terluar terdiri atas dengan
jaringan ikat kolagen dan elastik, terutama kolagen tipe I.
Pada pembuluh yang lebih besar, terdapat vasa vasorum
bercabang-cabang luas dalam adventitia.
4) Anastomosis Arteriovenosa adalah hubungan langsung
antara sirkulasi arteri dan vena. Anastomosis arteriovenosa
ini tersebar di seluruh tubuh dan umumnya terdapat pada
pembuluh-pembuluh kecil berfungsi mengatur sirkulasi
pada daerah tertentu, terutama pada jari, kuku, dan telinga.
Sistem ini mempunyai peranan pengaturan sirkulasi pada
berbagai organ dan berperanan pada beberapa fenomena
fisiologi seperti menstruasi, perlindungan terhadap suhu
yang rendah, dan ereksi. Anastomosis arteriovenosa banyak
dipersarafi oleh sistem saraf simpatis dan parasimpatis
(sistem saraf otonom). Selain mengatur aliran darah pada
berbagai organ, anastomosis ini mempunyai fungsi
termoregulator atau pengatur suhu yang khususnya terbukti
pada kulit anggota gerak (ekstremitas).
b. Vena
Vena berfungsi membawa darah dari perifer (ujung)
kembali ke jantung dan paru-paru. Vena terdiri dari beberapa
lapisan, yaitu :
1) Tunica intima: terdiri dari lapisan endothelium yang
mengandung sel pipih selapis, dan lapisan subendothelium

5
yang berisi jaringan ikat tipis langsung berhubungan
dengan tunica adventitia.
2) Tunica media: lapisan ini tipis, otot polosnya bercampur
dengan jaringan ikat.

3) Tunica adventitia: adalah lapisan paling tebal pada vena,


lapisan ini juga lapisan yang paling berkembang. Jaringan
ikat longgar dengan serabut kolagen yang membentuk
berkas-berkas longitudinal, sel fibroblas tampak
diantaranya. Sel-sel otot polos juga sering tampak pula.
4) Vasa vasorum adalah pembuluh darah kecil yang
memberikan pasokan metabolit-metabolit untuk sel-sel di
tunika adventitia dan tunika media pembuluh-pembuluh
darah besar, apakah itu vena besar maupun arteri besar,
karena lapisan-lapisannya terlalu tebal untuk diberi
makanan oleh difusi langsung dari aliran darah.

Gambar 2 : Lapisan pada pembuluh darah arteri dan vena


3. Macam-macam Pembuluh Darah
a. Jenis-jenis Arteri

6
1) Arteri elastik : adalah pembuluh terbesar di tubuh, contoh
arteri ini adalah aorta (pembuluh darah terbesar yang
menyambut darah setelah baru dikeluarkan dari ventrikel
kiri jantung), trunkus pulmonalis (pembuluh darah yang
menyambut darah yang keluar dari pompaan ventrikel
kanan jantung), dan juga cabang-cabang utamanya. Dinding
pembuluh darah jenis ini terutama terdiri dari jaringan ikat
elastik, memperlihatkan daya tahan dan kelenturan ketika
darah mengalir. Dinding pembuluh ini sangat melebar
selama sistol (kontraksi jantung atau pompa jantung).
Sewaktu diastol (relaksasi jantung), dinding kembali
mengerut (recoil) dan mendorong darah maju.
Contoh gambar arteri elastik :

Gambar 3 : Aorta
2) Arteri muskular: dinding mengandung banyak otot polos,
juga mengontrol aliran darah melalui vasokontriksi
(menguncup) dan vasodilatasi (mengembang), mekanisme
ini diatur oleh sistem saraf otonom.
3) Arteriol: arteri kecil dengan satu sampai lima lapisan otot
polos, arteriol terminal akan mengalirkan darah ke
pembuluh darah paling kecil, yaitu kapiler.
a) Jenis-jenis Kapiler

7
1) Vas capillare continuum: adalah jenis yang paling
banyak, endotel membentuk lapisan utuh.
2) Vas capillare fenestratum: mengandung fenestra
ataupun pori-pori pada endotelnya. Terdapat di
kelenjar endokrin, usus halus, dan glomerulus ginjal
3) Vas capillare sinusoideum: memperlihatkan
diameter lebar dengan celah di antara sel-sel
endotel. Membrana basalisnya tidak terbentuk
sempurna. Kapiler ini terdapat di hati, limpa, dan
sumsum tulang.

Gambar 3 : Jenis-jenis kapiler


b. Jenis-jenis Vena
1) Vena cava: vena ini adalah pembuluh darah yang
menyambut darah dari seluruh tubuh yang mengandung
CO2 ketika hendak masuk kedalam jantung, vena ini
merupakan vena terbesar, vena cava ada dua yaitu vena
cava superior yang letaknya diatas jantung, dan vena cava
superior yang terletak dibawah vena cava inferior.
2) Vena pulmonalis: vena ini membawa darah dari paru atau
sirkulasi pulmoner ke dalam jantung, vena ini mengandung
darah yang berisi O2. Vena pulmonalis juga terbagi dua
yaitu vena pulmonalis dextra yang membawa darah dari
paru-paru kanan, dan vena pulmonalis sinistra yang
membawa darah dari paru-paru kiri.

8
3) Vena cutanea: adalah vena yang tampak di bawah kulit,
yang biasa ditusuk saat seseorang di infus.
4) Deep vein: adalah vena yang terletak lebih dalam dan
berdekatan dengan arteri, vena ini tidak tampak dari luar
kulit.
5) Venula: ini adalah vena dengan ukuran terkecil, dan
berhubungan langsung dengan kapiler.
c. Perbedaan Pembuluh Darah Arteri dengan Pembuluh Darah
Vena

Tabel Perbedaan Pembuluh Darah Arteri dengan Vena


Pembeda Arteri Vena

Letak Agak kedalam Agak keluar

Fungsinya Mengangkut O2 Mengangkut CO2

Dinding
Elastis dan Kuat Tipis dan tidak elastis
Pembuluh

Miskin CO2, kecuali Kaya CO2, kecuali


Kandungan CO2 pada arteri pulmonalis pada vena pulmonalis
yang kaya CO2 yang miskin CO2

Kaya O2, kecualai pada Miskin O2, kecuali


Kandungan O2 arteri pulmonalis yang pada vena pulmonalis
miskin O2 yang kaya O2

Arah Aliran
Keluar Jantung Menuju jantung
Darah

Denyutan Terasa Tidak Terasa

Sepanjang pembuluh
Katup Pangkal
darah

9
Aliran Darah Deras lambat

Jika Terluka Memancar menetes

Diameter
Lebih kecil dari vena Lebih besar dari arteri
Pembuluh

Warna Merah terang Merah gelap

Kecepatan
Lambat dari vena Cepat dari arteri
Pembekuan

Tekanan Lebih besar dari vena Lebih kecil dari arteri

4. Fungsi Pembuluh Darah


Pembuluh darah berfungsi membawa darah yang dipompa
dari ventrikel kiri jantung ke seluruh tubuh, darah tersebut
mengandung oksigen yang diikat oleh hemoglobin atau Hb
didalam darah. Didalam darah juga terdapat protein dan glukosa
yang mana komponen tersebut dibutuhkan oleh jaringan dan sel
nantinya. Setelah sampai ke seluruh tubuh atau organ targetnya
melalui anastomosis arteriovenosa dan juga kapiler. Oksigen dan
metabolit tersebut di pasok ke organ target hingga tercapailah
tujuan dengan oksigen dan metabolit seperti glukosa tersebut, sel-
sel di seluruh tubuh dapat mengalami metabolisme aerob
(menggunakan O2) untuk menjalankan fungsinya. Kemudian
oksigen tersebut ditukar dengan karbon dioksidan, kemudian
kembalilah darah itu darah ke jantung melalui vena kecil kemudian
vena besar, setelah sampai dijantung, darah tersebut dipompa oleh
ventrikel kanan jantung ke dalam paru, atau sistem ini disebut juga
dengan sirkulasi pulmoner. Sampai diparu, darah yang membawa
CO2 tersebut ditukar kembali dengan O2 yang baru kita hirup,
melalui mekanisme difusi. Pembuluh darah juga berfungsi untuk
membawa sel darah putih ketika terjadi infeksi untuk mekanisme

10
penyembuhan, sel darah putih tersebut yang merupakan imun
tubuh seseorang akan melawan kuman ataupun benda asing yang
masuk kedalam tubuh, sehingga ketika imunitas seseorang
melemah ataupun kuman yang masuk kedalam tubuh terlalu kuat,
disitulah seseorang terkena penyakit.
B. Sistem Peredaran Darah Manusia
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai
pusat peredaran darah pada manusia, bekerja sama pembuluh-
pembuluh darah yang sudah dijelaskan sebelumnya dan darah itu
sendiri. Berikut sistem peredaran darah pada manusia :
1. Peredaran Darah Panjang/Besar/Sistemik
Peredaran darah panjang adalah peredaran darah yang mengalirkan
darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu
diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan
karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya
karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan
(atrium) jantung.

Gambar 4 : Peredaran Darah Panjang/Besar

11
2. Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal
Peredaran darah pendek atau kecil adalah peredaran darah yang
mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke
jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan
ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah
tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang
selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena
pulmonalis.

Gambar 5 : Peredaran Darah Pendek/Kecil


C. Sistem Limfatik pada Manusia
1. Pengertian Sistem Limfatik pada Manusia
Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang
berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh.
Limfa (bukan limpa) berasal dari plasma darah yang keluar dari
sistem kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya. Cairan ini
kemudian dikumpulkan oleh sistem limfa melalui proses difusi ke
dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi.

12
Sistem limfatik terdiri dari dua bagian penting, yaitu pembuluh
llimfa serta berbagai macam jaringan dan organ limfoid di seluruh
tubuh. Pembuluh limfa berfungsi untuk mengangkut cairan
kembali ke peredaran darah. Organ limfoid berfungsi sebagai
tempat hidup sel fagositik dan limfosit yang berperan penting
untuk melawan penyakit.
Limfa berasal dari plasma darah yang merembes keluar dari
pembuluh kapiler di sistem peredaran darah. Cairan yang keluar
tersebut menjadi cairan intersisial yang mengisi ruang antara sel-
sel di jaringan. Setelah beredar ke seluruh tubuh, cairan tersebut
dikumpulkan dan dikembalikan ke sistem peredaran darah melalui
sistem limfa.
2. Fungsi Sistem Limfatik
a. Mengangkut limfosit.
b. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke sirkulasi
darah.
c. Membawa lemak emulsi dari jaringan sekitar usus halus ke
darah .
d. Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk
menghindarkan penyebaran. Apabila ada infeksi, kelenjar limfe
menghasilkan zat imun (antibodi) untuk melindungi tubuh
terhadap mikroorganisme.
3. Anatomi Sistem Limfatik
a. Pembuluh Limfatik
Struktur pembuluh limfe serupa dengan vena kecil, tetapi
memiliki lebih banyak katup sehingga pembuluh limfe
tampaknya seperti rangkaian petasan atau tasbih. Pembuluh
limfe yang terkecil atau kapiler limfe lebih besar dari kapiler
darah dan terdiri hanya atas selapis endotelium. Pembuluh
limfe bermula sebagai jalinan halus kapiler yang sangat kecil
atau sebagai rongga-rongga limfe di dalam jaringan berbagai

13
organ. Pembuluh limfe khusus di vili usus halus yang berfungsi
sebagai absorpsi lemak (kilomikron), disebut lacteal villi.
Pembuluh limfa berfungsi untuk mengangkut cairan untuk
kembali ke peredaran darah. Limfa sebenarnya merupakan
cairan plasma darah yang merembes keluar dari pembuluh
kapiler di sistem peredaran darah dan kemudian menjadi cairan
intersisial ruang antarsel pada jaringan. Pembuluh limfa
dibedakan menjadi:
1) Pembuluh limfa kanan (duktus limfatikus dekster) :
Pembuluh limfa kanan terbentuk dari cairan limfa yang
berasal dari daerah kepala dan leher bagian kanan, dada
kanan, lengan kanan, jantung dan paru-paru yang
terkumpul dalam pembuluh limfa. Pembuluh limfa kanan
bermuara di pembuluh balik (vena) di bawah selangka
kanan.
2) Pembuluh limfa kiri (duktus limfatikus toraksikus) :
Pembuluh limfa kiri disebut juga pembuluh dada.
Pembuluh limfa kiri terbentuk dari cairan limfa yang
berasal dari kepala dan leher bagian kiri dan dada kiri,
lengan kiri, dan tubuh bagian bawah. Pembuluh limfa ini
bermuara di vena bagian bawah selangka kiri.
Peredaran limfa merupakan peredaran yang terbuka.
Peredaran ini dimulai dari jaringan tubuh dalam bentuk cairan
jaringan. Cairan jaringan ini selanjutnya akan masuk ke dalam
kapiler limfa. Kemudian kapiler limfa akan bergabung dengan
kapiler limfa yang membentuk pembuluh limfa yang lebih
besar dan akhirnya bergabung menjadi pembuluh limfa besar
yaitu pembuluh limfa kanan dan kiri. Kurang lebih 100 mil
cairan limfa akan dialirkan oleh pembuluh limfa menuju vena
dan dikembalikan ke dalam darah.
b. Jaringan atau Organ Limfatik
1) Organ Limfatik Primer

14
a) Sumsum Tulang Merah : merupakan jaringan penghasil
limfosit. Sel-sel limfosit yang dihasilkan tersebut akan
mengalami perkembangan. Limfosit yang berkembang
di dalam sumsum tulang akan menjadi limfosit B.
Sedangkan limfosit yang berkembang di dalam kelenjar
timus akan menjadi limfosit T. Limfosit-limfosit ini
berperan penting untuk melawan penyakit.
b) Kelenjar Timus : memiliki fungsi spesifik, yaitu tempat
perkembangan limfosit yang dihasilkan dari sumsum
merah untuk menjadi limfosit T. Timus tidak berperan
dalam memerangi antigen secara langsung seperti pada
organorgan limfoid yang lain. Untuk memberikan
kekebalan pada limfosit T ini, maka timus
mensekresikan hormon tipopoietin.
2) Organ Limfatik Sekunder
a) Nodus Limfe : berbentuk kecil lonjong atau seperti
kacang dan terdapat di sepanjang pembuluh limfe.
Nodus limfa terbagi menjadi ruangan yang lebih kecil
yang disebut nodulus. Nodulus terbagi menjadi ruangan
yang lebih kecil lagi yang disebut sinus. Di dalam sinus
terdapat limfosit dan makrofag. Fungsi nodus limfa
adalah untuk menyaring mikroorganisme yang ada di
dalam limfa. Kelompok-kelompok utama terdapat di
dalam leher, axial, thorax, abdomen, dan lipatan paha.
b) Limpa : Limpa merupakan organ limfoid yang paling
besar. Kelenjar yang dihasilkan dari limpa berwarna
ungu tua. Limpa terletak di belakang lambung. Fungsi
limpa antara lain: membunuh kuman penyakit;
membentuk sel darah putih (leukosit) dan antibodi;
menghancurkan sel darah merah yang sudah tua.
c) Nodulus Limfatikus : merupakan sekumpulan jaringan
limfatik yang tersebar di sepanjang jaringan ikat yang

15
terdapat pada membran mukus yang membatasi dinding
saluran pencernaan, saluran reproduksi, saluran urin,
dan saluran respirasi. Beberapa bentuk nodulus
limfatikus yaitu tonsil dan folikel limfatik. Tonsil
terdapat di tenggorokan. Folikel limfatik terdapat di
permukaan dinding usus halus. Letak nodulus
limfatikus sangat strategis untuk berperan dalam respon
imun melawan zat asing yang masuk dalam tubuh
melalui pencernaan atau pernafasan.

Gambar 4 : Anatomi Sistem Limfatik


4. Fisiologi Sistem Limfatik
Sirkulasi limfa merupakan proses yang rumit dan sulit
dipahami. Satu fungsi utama sistem limfa adalah untuk
berpartisipasi dalam pertukaran kontinyu cairan interstial
merupakan filtrat plasma yang menyilang dinding kapiler dan
kecepatan pembentukannya tergantung pada perbedaan tekanan di
antara membran ini. Pappenhimer dan soto-rivera mendukung

16
konsep bahwa pori-pori kapiler adalah kecil dan hanya permeabel
sebagian bagi molekul besar seperti protein plasma. Molekul besar
ini yang tertangkap di dalam kapiler menimbulkan efek osmotik
yang cenderung menjaga volume cairan di dalam ruang kapiler.
Sehingga pertukaran cairan antara kapiler dan ruang interstiasial
tergantung pada empat faktor, diantaranya : tekanan hidrostatik di
dalam kapiler dan di dalam ruang interstiasial serta tekanan
osmotik di dalam dua ruangan ini. Tekanan onkotik plasma normal
sekitar 25 mmHg, sementara tekanan onkotik cairan interstisial
hanya kira-kira 1 mmHg. Tekanan hidrostatik pada ujung arteiola
kapiler diperkirakan 37 mmHg. Dan pada ujung vena 17 mmHg.
Tekanan Hidrostatik cairan interstisial bervariasi dalam jaringan
yang berbeda sebesar 2mmHg dalam jaringan subkutis dan +6
mmHg di dalam ginjal. Ada aliran bersih cairan keluar dari kapiler
ke dalam ruang interstisial pada ujung arteriola yang bertekanan
tinggi dari suatu kapile, dan aliran bersih ke dalam pada ujung
venula ( gambar 1 ). Normalnya aliran keluar bersih melebihi
aliran masuk bersih dan cairan tambahan ini kembali ke sirkulasi
melalui pembuluh limfe. Aliran limfe noramal 2 samapi 4 liter
perhari. Kecepatan aliran sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor
lokal dan sistemik, yang mencakup konsentrasi protein dalam
plasma dan cairan interstisial, hubungan tekanan arteri dan vena
lokal, serta ukuran pori dan keutuhan kapiler.
Tenaga pendorong limfe juga merupakan proses yang
rumit. Saat istirahat, kontraksi intrinsik yang berirama dari dinding
duktus pengumpul dianggap mendorong limfe ke arah duktus
torasikus dalam bentuk peristeltik. Kontraksi otot rangka aktif ,
menekan saluran limfe dan karena adanya katup yang kompeten
dalam saluran limfe, maka limfe di dorong ke arah kepala.
Peningkatan tekan intra-abdomen akibat batuk atau mengejan, juga
menekan pembulu limfe, mempercepat aliran limfe ke atas.
Perubahan fasik dalam tekanan intratoraks yang berhubungan

17
dengan pernafasan, membentuk mekanisme pompa lain untuk
mendoong limfe melalui mediastitinum. Aliran darah yang
cepat dalam vena subklavia bisa menimbulkan efek siphon pada
duktus torasikus.
D. Gangguan atau Kelainan yang mungkin terjadi pada Sistem Peredaran
Darah dan Sistem Limfatik Manusia
1. Gangguan atau Kelainan pada Sistem Peredaran Darah
a. Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena
endapan lemak berbentuk plak (kerak) yaitu jaringan ikat
berserat dan sel-sel otot polos yang di infiltrasi oleh lipid
(lemak).
b. Anemia yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau
berkurangnya jumlah eritrosit dalam darah.
c. Varises yaitu pelebaran pembuluh darah di betis.
d. Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar
dubur.
e. Ambolus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda
yang bergerak.
f. Trombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda
yang tidak bergerak.
g. Hemofili yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar
membeku (diturunkan secara hereditas).
h. Leukemia (kanker darah ) yaitu peningkatan jumlah eritrosit
secara tidak terkendali.
i. Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat
aglutinasi dari antibodi yang berasal dari ibu.
j. Thalasemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen
pembentuk hemoglobin yang bersifat menurun.
k. Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi akibat arteriosklerosis

18
2. Gangguan atau Kelainan pada Sistem Limfatik
a. Radang amandel (tonsillitis) : adalah infeksi pada amandel
yang kadang-kadang mengakibatkan sakit tenggorokan dan
demam. Secara klinis peradangan ini ada yang akut (baru),
ditandai dengan nyeri menelan (odinofagi), dan tidak jarang
disertai demam. Sedangkan yang sudah menahun biasanya
tidak nyeri menelan, tapi jika ukurannya cukup besar
(hipertrofi) akan menyebabkan kesulitan menelan (disfagia).
Para bakteri penyebab umum paling adalah Group A-hemolitik
streptokokus ( GABHS ), yang menyebabkan radang
tenggorokan.
b. Bovine Leukosis : adalah suatu penyakit yang ditandai dengan
meningkatnya sel-sel leukosit dalam darah terutama sel
leukosit berinti 1 (leukosit). Hal ini terjadi karena adanya
rangsangan oleh agen penyakit ini pada jaringan sehingga sel-
sel jaringan tersebut mengalami hipertropi (pembengkakan).
Penyebab bovine leukosis enzootik (BLE) adalah jenis virus
onkogenik yang mempunyai inti RNA (disingkat onkorna).
Partikel-partikel yang dimilikinya bertipe C. Partikel inilah
yang menyebabkan leukimia.
c. Obstruksi limfatik : adalah penyumbatan kelenjar getah bening,
pembuluh yang mengalirkan cairan dari jaringan ke seluruh
tubuh. Obstruksi limfatik juga disebut lymphedema, yang
berarti pembengkakan pada bagian kelenjar getah. Ada banyak
penyebab obstruksi limfatik, termasuk: infeksi kulit seperti
selulitis (lebih umum pada pasien obesitas), infeksi parasit
seperti filariasis, cedera, tumor, bedah, terapi radiasi.
d. Filariasis limfatik (FL) : merupakan salah satu penyakit yang
paling melemahkan dan merusak penampilan seseorang.
Infeksinya disebabkan oleh tiga cacing helmintik Wucheraria
bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori, dan ditularkan oleh
nyamuk yang termasuk dalam 4 kelompok vector Culex,

19
Anopheles, Aedine dan Mansonia. Cacing cacing tersebut
menghuni saluran limfatik (getah bening) dan menyebabkan
terjadinya penyumbatan rongga limfatik, yang pada fase
selanjutnya menyebabkan pembengkakan (lymphoedema) dan
elephantiasis.

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pembuluh Darah
Berdasarkan makalah diatas, dapat disimpulkan bahwa pembuluh
darah adalah bagian dari sistem peredaran darah. Pembuluh darah
merupakan jaringan elastis membawa darah dari jantung ke seluruh
tubuh, kemudian mengembalikannya lagi kedalam jantung.
Pembuluh darah termasuk kedalam sistem pembuluh darah, yang
mana pada mamalia, sistem ini terdiri jantung, arteri besar, arteriol
(arteri kecil), kapiler (pembuluh darah kecil di ujung jaringan dan sel),
venula (vena kecil) dan vena.
Pembuluh darah berfungsi membawa darah yang dipompa dari
ventrikel kiri jantung ke seluruh tubuh, darah tersebut mengandung
oksigen yang diikat oleh hemoglobin atau Hb didalam darah.
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai
pusat peredaran darah pada manusia, bekerja sama pembuluh-
pembuluh darah yang sudah dijelaskan sebelumnya dan darah itu
sendiri. Terbagi atas, peredaran darah kecil dan peredaran darah
manusia
2. Sistem Limfatik pada Manusia
Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang
berfungsi mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. Limfa
(bukan limpa) berasal dari plasma darah yang keluar dari sistem
kardiovaskular ke dalam jaringan sekitarnya. Cairan ini kemudian
dikumpulkan oleh sistem limfa melalui proses difusi ke dalam kelenjar
limfa dan dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi.

21
DAFTAR PUSTAKA
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Pembuluh_darah. Diakses pada 17
September 2016.
2. http://www.softilmu.com/2015/10/Pengertian-Fungsi-Struktur-Macam-
Macam-Jenis-Pembuluh-Darah-Adalah.html. Diakses pada 17 September
2016.
3. http://dokumen.tips/documents/makalah-biologi-pembuluh-darah.html.
Diakses pada 17 September 2016.
4. https://www.scribd.com/doc/137050148/Anatomi-Fisiologi-Pembuluh-
Darah. Diakses pada 17 September 2016.

22

Você também pode gostar