Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
TAFSIR ALMANAR
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas akhir Semester II
Mata kuliah Studi Al-Quran
Di Susun Oleh :
SUSAN SAADAH
NIM : 20121010070
Hal
Daftar Isi .. i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. 2
BAB II PEMBAHASAN
H. Pendapat Ulama . 19
A. Kesimpulan . 22
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
telah memberikan dampak yang sangat besaar dalam perkembangan tafsir Al-
hidup masyarakat, dalam tafsirnya. Sikap ijtihad dan kembali pada sumber
tafsir ini secara berkala pada awal abad ke-20 tersebar luas ke seluruh penjuru
dunia Islam dam memiliki peranan yang tidak kecil dalam pencerahan
2
pemikiran serta penyuluhan agama.Tokoh utama dalam penafsiran ini serta yang
sehingga dapat di mengerti oleh orang awam tetapi tidak dapat diabaikan oleh
Azhr.
B. RUMUSAN MASALAH
3
BAB II
PEMBAHASAN
sebut berasal dari keluarga Usman, dari Bani Adi salah satu suku Arab
bimbingan seorang guru yang hafal kitab suci. pada tahun 1279 H/1863 M
setelah satu setengah tahun belajar, Muhammad Abduh belum mengerti apa-
gramatika bahasa Arab) atau fiqh yang tidak dimengerti artinya. Mereka
seakan tidak peduli apakah murid-murid mengerti atau tidak tentang istilah-
4
Mahallat Nashr dengan niat tidak akan kembali belajar, tidak mau membaca
buku-buku lagi.
dengan modal niat mau menggarap ladang pertanian seperi ayahnya. Tetapi
salah satu dari mereka adalah Syekh Darwisy khadr seorang alim yang
dan hafal beberapa kitab penting, seperti kitab al Muwattha dan kitab-kitab
geografi, ilmu alam, atau fisafat adalah haram. Memakai sepatu adalah
bidah.
mempelajari imu filsafat, logika, ilmu ukur, soal-soal dunia dan politik dari
seorang intelektual yang bernama Syekh Hasan Tawl. Tetapi pelajaran yang
5
diberikan Hasan Tawl tampaknya kurang memuaskan dirinya. Pelajaran yang
ulama dan sebagian mahasiswa al-Azhar. karena mempelajari ilmu kalam dan
menggoncangkan iman.
dan kejahatan, dan mendorongnya dalam kebajikan. Ini adalah mudah bagi
setiap orang.
baik dalam aqidah dan hukum, kejalan yang mendorong rohani, kemudian
6
Dengan demikian, maksud sebenarnya di balik semua bidang-bidang itu
kondisi sosial, politik, dan budaya yang sangat memprihatinkan, tidak hanya
Arab. Dan juga banyak faham-faham yang membuat kaum muslimin jauh dari
faham-faham Islam. Banyak hal-hal yang sangat merugikan rakyat pada saat
Meskipun himbauan ini mendapat sambutan hangat dari umat Islam dan
tinggal diam melihat geliat umat Islam untuk kembali kepada ajaran
agamanya.
cita untuk menumbangkan sistem politik otoriter yang menindas rakyat. Oleh
7
karena itu, tidaklah mengherankan apabila ia mengutuk pemerintahan dinasti
yaitu al-Quran.
16)
disebutkannya itu terdapat sekian banyak hal yang menjadi tujuan utama
8
Pengamat lain menilai bahwa apa yang diungkapkan oleh
berusaha untuk mengambil alih secara utuh apa yang datang dari dunia Barat.
Karena disamping hal ini hanya akan berarti mengubah taqld yang lama
kepada taqld yang baru, juga karena hal tersebut tidak dapat dipertemukan
akhirnya akan menjadi pendukung terkuat ajaran Islam sesaat setelah dia
1972 : 331)
9
petunjuk untuk seluruh manusia, disetiap waktu dan tempat, serta
ini (pada masa diterbitkannya) yang telah berpaling dari petunjuk itu. tafsir
ini disusun dengan redaksi yang mudah sambil berusaha menghindari istilah-
istilah ilmu dan teknis sehingga dapat dimengerti oleh orang awam, tetapi
pengajaran di al-Azhar.
Karenanya tafsir al-Manar yang terdiri dari 12 jilid itu lebih wajar
banyak yang ditulisnya (baik dari segi jumlah ayat maupun dari segi jumlah
menguraikan pendapatnya.1[21]
dari segi hidayah ini ditegaskan kembali oleh Rasyid Ridha, dalam
2006), hal.85
10
menurunkan bagi kita kitab suci-Nya sebagai hidayah (petunjuk) dan cahaya
Yang artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan,
bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Quran sebagai petunjuk
bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
(antara yang hak dan yang bathil). karena itu, Barangsiapa di antara kamu
hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa
pada bulan itu, dan Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang
ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan
hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya
kamu bersyukur. (Q.S. Al-Baqarah : 185)
11
merupakan satu kumpulan antara shahih matsur dan sharih maqul. al-
yaitu:
asbabul nuzul, juga aspek-aspek tafsir lainnya. Oleh karena itu penafsiran
mendalam.
12
3. Metode Ijmali, yaitu metode menafsirkan kandungan ayat-ayat al-Quran
penjelasannya.
sebelumnya.
muqaran karena beliau membandingkan ayat dengan ayat, surat dengan surat,
13
Dalam menafsirkan al-Quran, Muhammad Abduh menjadikan
tafsir sebagai dasar (asas) bagi pembaruan masyarakat dan media untuk
metode (manhaj) tersendiri, berbeda dari metode tafsir yang ditempuh oleh
para ahli tafsir kalangan salaf al shalih (kaum salaf yang shaleh). Rifat (2002
: 109)
dari sisi latar belakang kultural dan intelektual yang berbeda dari masing-
tidak secara serius lagi berhukum dengan hukum-hukum al-Quran. Dan tafsir
bagi Muhammad Abduh menurut Abd al Salam merupakan alat untuk upaya
persen atau sepenuhnya, melainkan terbatas pada hal-hal tertentu saja, artinya
kalaupun ia tidak mentakwilkan nash-nash agama, maka hal itu terbatas pada
metode kaum salaf pada satu atau dua masalah, seseorang belum dapat
14
dikatakan sebagai pengikut salaf.terhadap nash-nash agama yang
yang bercorak al Adaby al Ijtimiy, atau tafsir yang berorientasi pada satra,
menarik hati
15
Dalam menonjolkan ketelitian redaksi ayat-ayat al-Quran,
tujuan fasilah seperti yang terjadi dalam sajak dan syair. Adanya fasilah
bukanlah kitab syair. Ia adalah kitab yang bersumber dari Tuhan yang maha
kuasa atas segala sesuatu, Dialah yang meletakkan segala sesuatu pada tempat
yang serasi. Maka tidak ada kata dalam kitab suci al-Quran yang diletakkan
tafsir dengan redaksi yang indah dan menarik menurut Muhammad Abduh
tiada lain untuk menarik jiwa manusia dan menuntun untuk giat beramal serta
dan rahmat dapat tercapai dengan baik. Sedangkan upaya Muhammad Abduh
mudah, mengingat adanya keterkaitan antara apa yang dikandung oleh ayat-
dihadapi mereka. Dengan kata lain, masyarakat akan lebih bisa memahami
16
menafsirkan pesan-pesan itu mufassir menghubungkannya dengan kejadian-
Quran dengan pendekatan serupa pada zaman sekarang disebut dengan tafsir
kontekstual.
metode tafsir Analisis (tahlli) lainnya. Hal yang perlu dikemukakan disini
bagi syariah
17
Dari kesembilan dasar pokok tersebut, dasar-dasar pokok yang
Quran secara rasional adalah dasar penggunaan metode ilmiah dan dasar
dan takwil.
Muhammad Abduh tidak mudah dicapai tanpa pendekatan yang tepat dan
1. Pengetahuan Kebahasaan
Keilmuan bahasa terdiri dari dua kajian, yaitu kajian semantik dan
kata-kata yang berlaku dikalangan Arab. Dalam hal ini perlu dilakukan
kajian secara intensif dan tidak cukup hanya percaya kepada kata orang.
18
Kajian ini diperlukan mengingat banyak kata-kata al-Quran yang pada
dalam memaknai ayat adalah dengan menafsirkan ayat itu sesuai dengan
arti kata pada masa pe-wahyuannya, atau lebih baik lagi dengan
menafsirkan ayat atas dasar penggunaan kata-kata itu sendiri dalam al-
makna yang hakiki mungkin tidak tercapai namun melaluikajian ini fungsi
2. Keilmuan Sosio-Historis
H. PENDAPAT ULAMA
19
melahirkan aliran atau corak baru dalam sejarah penafsiran al-Quran. aliran
Disamping itu dia menyebutkan kebaikan lain yang dimiliki aliran ini,
manusia
20
4. Menawarkan solusibagi problem-problem yang dihadapi kaummuslim
21
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Rasyid Ridha, munculnya tafsir ini dilatar belakangi oleh keadaan sosial
pada waktu itu sangat kaku dan beku model penafsiran. Sehigga para penafsir
manusia, agama dengan agama lain dan masalah lainnya. Namun penulis
melihat bahwa dalam tafsir al-Manar ini sangat dikedepankan akal dan sangat
kurang sekali dalam memahami pemahaman syariat Islam secara utuh tetapi
selalu melihat pertentangan syariah dengan kondisi dari segi negatif bukan
22
menetapkan prinsip baru. Para penafsir ini walau menekankan perlunya
23
DAFTAR PUSTAKA
Faizah Ali Syibromalisi, MA dan Jauhar Azizy, Membahas Kitab Tafsir Klasik-
Modern. Jakarta: LITBANG UIN. 2011
24