Você está na página 1de 12

Air

Air merupakan sumber kehidupan. Sebagian besar tubuh makhluk hidup terdiri atas air,
bahkan 73% dari bagian tubuh kita adalah air. Air merupakan salah satu sumber daya alam
yang sangat besar manfaatnya bagi manusia. Selain minum, air juga diperlukan untuk
menjaga kebersihan pakaian, badan, dan lingkungan. Tumbuh-tumbuhan dan hewan temak
juga memerlukan air, begitu pula pemrosesan barang-barang produksi maupun industri. Oleh
karena air merupakan sumber kehidupan maka tentunya kita harus menggunakan air yang
bersih dan sehat supaya kita tidak terserang penyakit karena mengkonsumsi air yang tidak
sehat.

Perlu diketahui, meski sumber daya air bumi berlimpah tapi tidak semuanya dapat
dimanfaatkan secara langsung. Hal ini karena 97,3% sumber daya air bumi merupakan air
laut dengan kadar garam cukup tinggi dan sisanya sebanyak 2,7% sisanya barulah air tawar.
Adapun dari total air tawar tersebut 2,1% merupakan es. Sementara air yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan harian tidak lain adalah air tanah yang jumlahnya
terbilang amat kecil hanya 0,6% saja dari jumlah total sumber daya air dunia. Oleh karena itu
persediaan air bersih yang terbatas dapat menimbulkan masalah yang cukup serius.

Memang benar air mengalami siklus hidrologi yang mana melalui tiga tahapan. Diantaranya
presipitasi atau turunnya hujan, evaporasi atau penguapan, dan run off atau limpasan. Dari
sejumlah ahli diketahui, jumlah air dalam tahap presipitasi dan evaporasi adalah sama.
Dengan demikian bisa diambil hipotesis jumlah air tetap atau konstan. Tidak ada
pertambahan ataupun pengurangan, seperti halnya sifat mutlak energi yang tidak bisa
berkurang atau bertambah dan hanya mengalami perubahan wujud. Begitu pula dengan air
yang jumlahnya tetap konstan. Hanya saja di satu wilayah air bisa didapati sangat berlimpah,
sementara di wilayah lain kekurangan air.

Air Bersih Mulai Sulit Ditemui

Tak dapat terbantahkan lagi bahwa saat ini air bersih sangat sulit untuk kita dapatkan. Hal ini
tentunya sangat menyulitkan masyarakat yang sehari-harinya sangat membutuhkan air bersih
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari agar bisa hidup sehat.
Memang untuk saat ini masih ada beberapa wilayah yang bisa dikatakan masih mempunyai
banyak cadangan air bersih, tetapi kita tidak mengetahui bagaimana kondisi masyarakat
lainnya yang tinggal didaerah yang sulit untuk menemukan air bersih. Dengan demikian
dapat kita tarik kesimpulan bahwa dengan semakin sulitnya menemukan air bersih otomatis
masyarakat tidak ada pilihan lain kecuali mengkonsumsi dan menggunakan air kotor sebagai
pengganti air bersih.

Seperti kondisi yang sedang terjadi diberbagai wilayah di Indonesia, khususnya di pulau
jawa. Data dari data Bappenas tahun 2006, pulau jawa berada dalam kondisi kritis air.
Kesadaran masyarakat dalam menghemat air dan menjaga kebersihan lingkungan hidup
masih sangat rendah, hal ini mengakibatkan ketersediaan air bersih terus berkurang. Kondisi
itu menjadi salah satu kendala bagi masyarakat di setiap daerah di Indonesia dalam
memenuhi kebutuhan air bersih.

Dari 92 daerah terluar yang berada di negara Indonesia, 64 diantaranya merupakan daerah
yang kekurangan air bersih. Hal ini disebabkan karena keringnya air tanah yang biasanya
digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Krisis air tersebut menyebabkan terganggunya stabilitas ketersediaan air bagi masyarakat.
Banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses air sehingga harus berjalan berkilo-
kilo untuk mendapatkan air. Air yang didapat pun tak jarang memiliki kualitas dibawah
standar. Penyediaan air minum di Indonesia masih menjadi sesuatu yang kompleks.

Situasi seperti ini sangat disayangkan terjadi di Indonesia. Pasalnya negara Indonesia adalah
termasuk 10 besar negara yang memiliki persediaan air air yang melimpah, mengingat
sebagian besar wilayah Indonesia terdiri dari air.

Saat ini tidak kurang dari 60% masyarakat Indonesia tidak bisa mendapatkan air bersih.
Padahal air bersih sendiri memiliki kegunaan yang sangat penting untuk kehidupan kita
sehari-hari. Berarti 60% masyarakat Indonesia tidak menggunakan air bersih untuk
dikonsumsi dan ini sangat beresiko menyebabkan berbagai penyakit dan mengancam
kesehatan.
Penyebab Sulitnya Menemukan Air Bersih

Kelangkaan air bersih sangat meresahkan kehidupan manusia, karena manusia tak akan
mampu bertahan hidup bila tidak ada air bersih. Kelangkaan air bersih yang menimpa
masyarakat pastinya disebabkan oleh beberapa faktor. Banyak faktor yang menyebabkan
terjadinya bencana kelangkaan sumber daya air bersih, selain perubahan iklim yang cukup
ekstrem. Penyebab utamanya adalah eksploitasi besar-besaran air tanah yang tidak hanya
mengakibatkan terjadinya kelangkaan air, tetapi juga mengakibatkan penurunan permukaan
tanah (land subsidence) terhadap permukaan air laut. Berikut adalah beberapa faktor
penyebabnya:

Perilaku Manusia

Faktor utama yang menyebabkan krisis air bersih adalah perilaku manusia itu sendiri. Banyak
sekali kegiatan-kegiatan manusia yang membuat berkurangnya stok air bersih. Seperti contoh
kegiatan manusia yang menyebabkan kelangkaan air bersih yaitu terlalu banyaknya
pembangunan gedung-gedung besar yang memakan lahan, pembuangan sampah
sembarangan, penyedotan air yang berlebihan dan masih banyak lagi yang lainnya.

Kegiatan yang sering dilakukan manusia yang menyebabkan kelangkaan air bersih dan masih
terjadi sampai saat ini adalah pembuangan sampah sembarangan. Membuang sampah
sembarangan dan bukan pada tempatnya dapat menyebabkan sumber air bersih
terkontaminasi. Biasanya orang-orang sering membuang sampah disungai-sungai sehingga
membuat aliran air terhambat dan membuat air tercemar sehingga bahaya bagi kesehatan jika
digunakan.

Perubahan Iklim yang Ekstrem

Perubahan iklim yang ekstrem tentunya bisa membuat langkanya air bersih. Saat musim
hujan tiba maka membuat sungai-sungai yang telah tercemar oleh limbah pabrik dan sambah
rumah tangga meluap dan bercambur dengan air sumur yang dikonsumsi masyarakat. Dengan
tercampurnya air sumur yang tadinya bersih dengan air sungai yang telah tercemar tadi
membuat air sumur menjadi kotor dan tidak layak untuk dikonsumsi. Dengan demikian
masyarakat akan semakin sulit untuk menemukan air bersih dan harus membeli dengan harga
yang tidak murah.
Begitu juga saat musim kemarau tiba, air bersih seperti air sumur yang menjadi andalan
untuk dikonsumsi dan digunakan warga menjadi kering. Sehingga masyarakat sangat
kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Penjual air bersih juga sulit ditemui saat musim
kemarau karena mereka juga kekurangan air bersih sehingga masyarakat terpaksa
mengkonsumsi dan menggunakan air kotor untuk kegiatan sehari-hari.

Pada musim kemarau, debit aliran dasar (base flow) sungai cenderung sangat rendah
sehingga mengakibatkan permasalahan baru seperti intrusi air laut, krisis air, dan konflik
dengan pengguna lain seperti untuk pertanian. Tidak hanya kuantitas, dari segi kualitas pun
mengalami penurunan.

Kerusakan Lingkungan Alam

Kerusakan lingkungan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kelangkaan
air bersih. Hal ini tidak bisa dibantah karena air sendiri terdapat di lingkungan alam dan
apabila lingkungan sudah rusak maka otomatis air menjadi barang yang sulit ditemui. Contoh
kerusakan lingkungan alam yang dapat menyebabkan kelangkaan air bersih yaitu gundulnya
hutan dan global warming (pemanasan global).

Penggudulan hutan dapat menyebabkan kekeringan dan kelangkaan air bersih. Sedangkan
global warming (pemanasan global) juga dapat menyebabkan kekeringan yang parah karena
keadaan alam yang sangat panas.

Pengelolaan Air yang Kurang Baik

Bagaimana pun juga manajemen pengelolaan air yang kurang baik dapat menyebabkan
berkurangnya stok air bersih. Para penyedia atau penjual air bersih umumnya menggunakan
air yang kurang bersih dan diolah sedemikian rupa sehingga layak dikonsumsi. Namun
kinerja manajemen pengelola air ini sering kali terganggu sehingga kebutuhan masyarakat
akan air bersih menjadi tidak terpenuhi 100%.

Banyak hal yang mempengaruhi kinerja manajemen pengelola air ini. Salah satunya adalah
banyaknya institusi yang terlibat dalam pengambilan kebijakan sehingga menyebabkan
kegagalan program pembangunan disektor penyediaan air bersih.
Upaya Pencegahan Krisis Air Bersih

Air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian cermat, karena air sudah banyak
tercemar, sedangkan ketergantungan manusia terhadap air semakin besar. Air yang berfungsi
sebagai pelarut dan peyusun segala sistem tubuh manusia dan bermanfaat untuk
memperlancar sistem pencernaan, merawat kecantikan, menyehatkan jantung, mencegah
penyakit batu ginjal dan hati, dan mengeluarkan racun.

Oleh karena begitu pentingnya kegunaan air bagi kehidupan dan tubuh kita maka kita semua
harus berusaha dan berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga dan melestarikan sumber
air bersih untuk kita minum. Kita harus berhenti berbuat sesuatu yang dapat mengancam
sumber air bersih. Ada baiknya kita melakukan upaya-upaya untuk menjaga kelestarian air
bersih. Berikut adalah upaya-upaya yang dapat kita lakukan untuk mencegah krisis air bersih:

1. Menghemat Penggunaan Air Bersih

Penggunaan air bersih secara besar-besaran tanpa memandang kuota air yang masih
tersedia mungkin adalah penyebab utama terjadinya kelangkaan air bersih. Ketersediaan
air bersih yang ada disekitar kita sangat dipengaruhi oleh cara dan bagaimana kita
memanfaatkannya. Jika kita sering menggunakan air bersih yang tersedia secara
berlebihan tentunya akan mempercepat terkurasnya persediaan air bersih yang ada
didalam tanah.

Oleh sebab itu mulai dari sekarang kita semua harus terbiasa menghemat penggunaan air
sebisa mungkin karena sekecil apapun upaya kita untuk menghemat air bersih maka akan
berdampak besar apabile kita selalu melakukannya dan dilakukan oleh semua orang.

2. Membuang Sampah pada Tempatnya

Seperti yang telah kita bahas diatas bahwa salah satu faktor yang menyebabkan
berkurangnya kuota air bersih adalah banyaknya sampah yang dibuang ke tempat-tempat
sumber mata air seperti sungai. Membuang sampah sembarangan akan membuat sumber
air yang tadinya bersih dan alami menjadi tercemar dan dapat menimbulkan penyakit.

Jika kita telah mengetahui bahwa membuang sampah bukan pada tempatnya dapat
berakibat buruk bagi sumber air bersih seharusnya kita tidak melakukan hal itu. Mulai
saat ini mari kita upayakan untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan
supaya tidak membahayakan kita dan orang lain serta makhluk hidup lainnya.
3. Mengadakan Pengolahan Limbah dengan Benar

Limbah hampir tidak memiliki perbedaan dengan sampah. Limbah adalah barang bekas
sama halnya dengan sampah dan limbah juga bisa menyebabkan berkurangnya
ketersediaan air bersih jika dibuang tidak pada tempatnya. Limbah dapat merusak dan
mencemari sumber mata air bersih.

Tetapi sebenarnya limbah memiliki perbedaan dengan sampah dan perbedaan itu bisa
kita manfaatkan. Limbah dapat kita olah atau daur ulang kembali sehingga yang tadinya
limbah adalah barang yang tidak berguna menjadi barang yang bisa kita gunakan.
Misalnya saja limbah dari pabrik plastik yang menghasilkan plastik-plastik sisa produksi
yang mereka buang. Daripada limbah tersebut dibuang ke sungai dan menyebabkan
terhambatnya dan tercemarnya air sungai lebih baik kita memanfaatkannya dan
mengubahnya menjadi barang berguna, seperti tas plastik, pas bunga, kotak pensil dan
lain sebagainya.

4. Mengadakan Pemulihan Hutan dan Tanaman

Di dunia ini semua makhluk saling melengkapi, memang tepat kata-kata tersebut. Seperti
yang kita ketahui bersama bahwa saat ini di Indonesia sedang marak-maraknya
penggundulan hutan. Penggundulan hutan merupakan salah satu penyebab terjadinya
krisis air bersih didalam tanah.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan menyatakan bahwa
penebangan hutan secara berlebihan dapat mengakibatkan jarangnya turun hujan karena
tidak adanya daun-daun pohon yang menjaga kelembaban diudara. Jika ditempat yang
memiliki hutan lebat hujan biasanya dua kali dalam satu minggu maka jika hutan gundul
hujan akan turun dengan jarak berbulan-bulan.

Selain itu banyaknya lahan kosong yang tidak terdapat pohon akan menyebabkan tanah
tersebut tidak mengandung air karena tidak adanya akar-akar yang dapat menyimpan air
hujan.

Jika melihat fakta diatas maka sudah sepatutnya kita harus berupaya untuk menjaga
hutan-hutan yang ada disekitar kita. Jika disekitar kita hutannya sudah gundul maka kita
harus berupaya dan bertindak untuk melakukan pemulihan dengan cara menanam pohon-
pohon baru.
5. Memulihkan Keadaan Sumber Air Bersih

Salah satu langkah atau upaya yang bisa kita lakukan untuk mengatasi krisis air bersih
adalah dengan cara memulihkan keadaan sumber air bersih itu sendiri. Seperti yang kita
ketahui bahwa banyak sekali sumber mata air bersih di Indonesia yang tidak berfungsi
dengan baik. Misalnya saja mata air yang terdapat pada sungai tersumbat karena
banyaknya sampah dan kotoran.

Oleh sebab itu kita harus berupaya untuk membersihkan, menjaga dan melestarikan
sumber air bersih yang ada supaya tidak terjadi kelangkaan air bersih. Upaya ini bisa kita
lakukan secara bergotong royong supaya perkerjaan itu tidak terasa berat dan bisa
dilakukan dalam waktu yang singkat. Upaya ini akan menimbulkan dampak yang besar
jika banyak warga lain yang melakukannya.

6. Mengawasi Pembangunan yang Terjadi

Salah satu faktor yang menyebabkan hilangnya air bersih adalah pesatnya pembangunan
yang terjadi. Semakin hari semakin banyak saja bangunan-bangunan yang berdiri
menghabiskan lahan-lahan bebas. Pembangunan seperti ini bisa menyebabkan tanah
kehilangan air karena tidak bisa menyerap air hujan disebabkan terlalu padatnya
bangunan.

Oleh karena itu baik pemerintah maupun kita sendiri harus mengawasi pembangunan
yang akan dilakukan. Berikan syarat kepada pihak pembangun agar tanah disekitarnya
tidak kehilangan air. Misalnya saja sebuah bangunan harus memiliki halaman yang
kosong dan ditanami rumput serta pohon-pohon kecil agar bisa menyerap air hujan. Bisa
juga dengan menerapkan peraturan agar setiap bangunan harus memiliki setidaknya satu
sumur agar saat hujan maka air akan masuk kedalam sumur tersebut.

7. Membangun Tempat Penampungan Air


Dengan membangun tempat penampungan air bersih dapat dimanfaatkan sebagai
cadangan air bersih untuk minum, memasak, mandi, dan mencuci disaat kekeringan
panjang.
8. Melakukan Sosialisasi bahwa Air itu Penting

Selain dengan berbagai upaya diatas kita juga bisa melakukan sosialisasi atau
penyuluhan kepada masyarakat banyak bahwa pentingnya air bersih untuk kehidupan
kita. Sosialisasi ini bisa dilakukan diberbagai tempat yang menjadi tempat perkumpulan
orang banyak, misalnya dibalai desa atau di sekolah-sekolah.

Dengan melakukan sosialisasi ini akan menumbuhkan pengetahuan kepada masyarakat


bahwa kita semua harus menjaga dan melestarikan sumber air yang ada dan
melindunginya agar tidak tercemar. Jika semua masyarakat telah sadar akan pentingnya
air bersih untuk kehidupan maka tidak akan ada lagi yang namanya air tercemar karena
sampah rumah tangga atau limbah pabrik.

Pemeliharaan dan mengelolaan air tidak tergantung pada orang per orang saja, namun hal itu
hanya dapat berhasil jika dilakukan melalui kerja sama yang berdasar pada tanggung jawab
bersama. Tindakan bersama dan upaya bersama adalah "satu untuk semua, semua untuk satu
yang sesungguhnya dibutuhkan untuk menjamin bahwa kita memiliki kepeduliaan terhadap
lingkungan sekitar yang telah menunjang kehidupan manusia selama ini.

Dampak dari Menggunakan Air Kotor

Seperti yang kita ketahui bahwa jika manusia tidak bisa dipisahkan dengan yang namanya air
berarti manusia akan selalu membutuhkan air. Sedangkan saat ini air bersih sudah sangat sulit
untuk kita temukan diberbagai wilayah seperti Jakarta yang 94% air tanahnya sudah
tercemar. Dengan keadaan seperti ini tidak mungkin rasanya semua masyarakat bisa
mendapatkan air bersih sehingga mau tidak mau masyarakat harus menggunakan air kotor
yang pastinya tidak sehat jika digunakan apalagi dikonsumsi.

Apabila terlalu sering mengkonsumsi air kotor maka akan menimbulkan dampak-dampak
negatif bagi kesehatan tubuh kita. Dampak penyakit yang ditimbulkan karena mengkonsumsi
air yang kurang bersih pun ada berbagai macam, seperti penyakit diare, muntaber, kolera dan
masih banyak lagi penyakit-penyakit yang ditimbulkan jika kita mengkonsumsi dan
menggunakan air kotor.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 (pasal 1)
TENTANG SUMBER DAYA AIR

1. Sumber daya air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung di dalamnya.

2. Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan
tanah,termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang
berada di darat.

3. Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah.

4. Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan
tanah.

5. Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang terdapat pada, di
atas, ataupun di bawah permukaan tanah.

6. Daya air adalah potensi yang terkandung dalam air dan/atau pada sumber air yang dapat
memberikan manfaat ataupun kerugian bagi kehidupan dan penghidupan manusia serta
lingkungannya.

7. Pengelolaan sumber daya air adalah upaya merencanakan,melaksanakan, memantau, dan


mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya
air, dan pengendalian daya rusak air.

8. Pola pengelolaan sumber daya air adalah kerangka dasar dalam merencanakan,
melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan konservasi sumber daya air,
pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air.

9. Rencana pengelolaan sumber daya air adalah hasil perencanaan secara menyeluruh dan
terpadu yang diperlukan untuk menyelenggarakan pengelolaan sumber daya air.

10. Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu atau
lebih daerah aliran sungai dan/atau pulaupulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama
dengan 2.000 km2.

11. Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan
sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan
mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang
batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah
perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.

12. Cekungan air tanah adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat
semua kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan air
tanah berlangsung.

13. Hak guna air adalah hak untuk memperoleh dan memakai atau mengusahakan air untuk
berbagai keperluan.

14. Hak guna pakai air adalah hak untuk memperoleh dan memakai air.

15. Hak guna usaha air adalah hak untuk memperoleh dan mengusahakan air.

16. Pemerintah daerah adalah kepala daerah beserta perangkat daerah otonom yang lain
sebagai badan eksekutif daerah.

17. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah perangkat Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang terdiri atas Presiden beserta para menteri.

18. Konservasi sumber daya air adalah upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan
keadaan, sifat, dan fungsi sumber daya air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan
kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik pada waktu
sekarang maupun yang akan datang.

19. Pendayagunaan sumber daya air adalah upaya penatagunaan, penyediaan, penggunaan,
pengembangan, dan pengusahaan sumber daya air secara optimal agar berhasil guna dan
berdaya guna.

20. Pengendalian daya rusak air adalah upaya untuk mencegah, menanggulangi, dan
memulihkan kerusakan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh daya rusak air.

21. Daya rusak air adalah daya air yang dapat merugikan kehidupan.

22. Perencanaan adalah suatu proses kegiatan untuk menentukan tindakan yang akan
dilakukan secara terkoordinasi dan terarah dalam rangka mencapai tujuan pengelolaan
sumber daya air.

23. Operasi adalah kegiatan pengaturan, pengalokasian, serta penyediaan air dan sumber air
untuk mengoptimalkan pemanfaatan prasarana sumber daya air.
24. Pemeliharaan adalah kegiatan untuk merawat sumber air dan prasarana sumber daya air
yang ditujukan untuk menjamin kelestarian fungsi sumber air dan prasarana sumber daya
air.

25. Prasarana sumber daya air adalah bangunan air beserta bangunan lain yang menunjang
kegiatan pengelolaan sumber daya air, baik langsung maupun tidak langsung.

26. Pengelola sumber daya air adalah institusi yang diberi wewenang untuk melaksanakan
pengelolaan sumber daya air.

Pendapat

Air adalah hal yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia. Bahkan sebagian
besar tubuh kita terdiri dari air yang mana air sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh
kita karena air sebagai pengatur suhu tubuh, berguna untuk melancarkan peredaran darah,
berguna untuk memperlancar pencernaan, dan menunjang beberapa kegitan manusia. Dengan
demikian manusia memrlukan air bersih untuk memenuhi semua itu. Pada saat itulah kita
harus melestarikan sumber daya air bersih dengan menggunakan air secukupnya, mengawasi
pembangunan yang mana akan mengurang daerah resapan air, melakukan pengolahan limbah
yang benar, mengadakan pemulihan hutan dan tanaman, membuang sampah pada tempatnya,
dan memulihkan keadaan sumber air bersih. Namun hal itu tidak dapat tercapai jika hanya
sebagian dikit yang melakukanya melainkan kita semua untuk mewujudkan kelestarian
sumber daya air yang bersih dan sehat untuk kelangsungan hidup kita.

Upaya yang harus dilakukan pemerintah adalah dengan mengembangkan Natural Treatment
Plant (NTP) seperti yang diterapkan di Jerman, dengan memanfaatkan mata air yang disadap
dengan teknologi NTP dan air sadapan tersebut akan ditampung di reservoar untuk
didistribusikan.
Artikel Ketersediaan Air Bersih
Melestarikan Sumber Daya Air Bersih

Dibuat Oleh:

RISKI WAHYUDI

M1C116030

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JAMBI

JAMBI

2017

Você também pode gostar