Você está na página 1de 13

ANALISIS SWOT

No ANALISIS SWOT BOBOT RATING BOBOT X RATING


1 M1 dan M2 ( Sarana Prasarana
dan Ketenagaan )

a. Internal Faktor (IFAS)

STRENGTH
1. Mempunyai sarana dan prasarana 0,15 3 0,45 S-W
untuk pasien dan tenaga 1,67-3,4
kesehatan. = - 1,73
2. Mempunyai peralatan oksigenasi 0,05 2 0,1
dan semua perawat ruangan
mampu menggunakannya.
3. RSU H memberikan kesempatan 0,2 3 0,6
untuk belajar manajemen
keperawatan secara luas.
4. RS pemerintah tipe B 0,1 1 0,1
5. Terdapat administrasi penunjang. 0,05 1 0,05
6. Tersedianya Nurse Station. 0,05 1 0,05
7. Adanya tugas, peran, dan 0,1 2 0,2
wewenang yang jelas.
8. Jenis Ketenagaan : 0,3 4 0,12
S1 Keperawatan : 2
D3 Keperawatan : 10 (5 orang
sedang mengikuti pendidikan
S1 keperawatan)
SPK : 14 (8 orang sedang
mengikuti D3 khusus)
Pekarya : 6
PRT : 2
TU : 2
Ahli gizi : 2
TOTAL
1 1,67
WEAKNESS
1. Belum termanfaatkannya
0,05 2 0,1
administrasi secara optimal.
2. Sebagian perawat belum
0,25 4 1,0
memahami tentang peran dan
fungsinya.
0,2 3 0,6
3. Adanya konflik peran perawat.
4. Belum dipahaminya tanggung
0,25 4 1,0
jawab dan tanggung gugat secara
benar.
0,05 2 0,1
5. Nurse Station belum
termanfaatkan dengan optimal.
6. Kurangnya disiplin pegawai. 0,2 3 0,6

TOTAL 1 3,4

b. External (EFAS)

OPPORTUNITY
1. Adanya program 0,4 4 1,6 OT
pelatihan/seminar khusus tentang 3,3 2,55
manajemen keperawatan. = 0,75
2. adanya kebijakan pemerintah 0,25 3 0,75
tetang profesionalisasi perawat
3. Adanya program akreditasi RS 0,25 3 0,75
dari pemerintah dimana MAKP
merupakan salah satu penilaian.
4. beralihnya peran dan fungsi RS. 0,1 2 0,2

TOTAL
1 3,3

THREATENED
1. Ada tuntutan tinggi dari
masyarakat untuk pelayanan yang 0,3 4 1,2
lebih profesional.
2. Makin tingginya kesadaran
masyarakat akan hukum. 0,15 1 0,15
3. Makin tingginya kesadaran
masyarakat akan pentingnya 0,15 2 0,3
kesehatan.
4. Persaingan dengan masuknya
perawat asing. 0,1 1 0,1
5. Kebijakan pemerintah tentang
ASKES MASKIN. 0,1 2 0,2
6. Rendahnya kesejahteraan perawat.
0,2 3 0,6

TOTAL
1 2,55

2 M3 METODE MAKP

a. Internal factor

STRENGTH
1. RS memiliki visi, misi, dan moto
sebagai acuan melaksanakan 0,31 3 0,93 S-W
kegiatan pelayanan. 2,551-3,698
2. Sudah ada modal MAKP yang = -1,143
digunakan moduler. 0,08 3 0,24
3. Ada dokumentasi SOR.
4. Supervisi sudah dilakukan Karu. 0,071 2 0,142
5. Ada kemauan perawat untuk 0,089 1 0,089
berubah. 0,08 2 0,16
6. Mempunyai Standar Asuhan
Keperawatan. 0,25 3 0,75
7. Mempunyai Protap setiap
tindakan. 0,021 2 0,042
8. Terlaksananya komunikasi yang
adekuat: Perawat dan tim 0,099 2 0,198
kesehatan lain.

T
OTAL
1 2,551
WEAKNESS
1. Sebagaian pegawai kurang jelas
job description-nya. 0,318 4 1,272
2. MAKP belum dilaksanakan
dengan baik. 0,07 3 0,21
3. Pelaksanaan model moduler
belum sesuai harapan . 0,21 3 0,63
4. Sentralisasi obat belum
dilakuakan. 0,03 2 0,06
5. Ronde keperawatan belum rutin
dilaksanakan. 0,232 3 0,696
6. Pasien belum percaya sepenuhnya
kepada perawat. 0,09 2 0,18
7. Perbandingan pasien dengan
perawat tidak sesuai. 0,05 1 0,05
TOT
AL
1 3,698

b. External Factor (EFAS)

OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa S1
keperawatan praktik manajemen 0,312 3 0,936
keperawatan.
2. Ada kebijakan pemerintah tentang OT
profesionalisasi perawat. 0,318 1 0,318 2,364-2,675
3. Ada kerjasama yang baik antara = - 0,311
mahasiswa PSIK dengan perawat 0,37 2 0,74
ruangan
4. Ada kerjasama antara institusi
PSIK dengan RS 0,37 1 0,37

TOTAL
1 2,364

THREATENED
1. Persaingan antar Rumah Sakit
swasta yang ketat. 0,378 3 1,134
2. Adanya tuntutan masyarakat yang
semakin tinggi terhadap 0,213 4 0,852
peningkatan pelayanan
keperawatan yang lebih
profesional.
3. Makin tinggi kesadaran
masyarakat akan hukum. 0,1 3 0,3
4. Makin tinggi kesadaran
masyarakat akan pentingnya 0,08 2 0,16
kesehatan.
5. Persaingan dengan masuknya
perawat asing. 0,102 1 0,102
6. Bebasnya pers yang dapat
langsung menyebarkan informasi 0,127 1 0,127
dengan cepat.
TOT
AL
1 2,675

3 Dokumenasi Keperawatan

a. Internal Factor (IFAS)

STERNGTH
1. Tersedianya sarana dan prasarana SW
untuk tenaga kesehatan (sarana 0,23 3 0,69 3,67 3
administrasi penunjang). = 0,67
2. Sudah ada sistem
pendokumentasian SOR. 0,27 4 1,08
3. Dokumentasi keperawatan :
Pengkajian menggunakan 0,3 4 1,2
sistem head to toe dan pola
fungsu kesehatan (Gordon).
Diagnosa keperawatan sampai
dengan evaluasi menggunakan
SOAP.
4. Sistem pendokumentasian
komputerisasi. 0,1 4 0,4
5. Adanya kemampuan
perawatuntuk melaksanakan 0,1 3 0,3
pendokumentasian.

TOTAL
1 3,67

WEAKNESS
1. Format pengkajian yang kurang
terpantau dalam lembar evaluasi. 0,65 3 1,95
2. Pengawasan terhadap sistematika
pendokumentasian belum 0,35 1 1,05
dilaksanakan secara optimal.

TOTA
L
1 3

b. External Factor (EFAS)

OPPORTUNITY
1. Adanya program pelatihan. O-T
2. Peluang perawat untuk 0,3 1 0,3 2,3-1
meningkatkan pendidikan 0,1 2 0,2 =1,3
(pengembangan SDM).
3. Mahasiswa PSIK praktik
manajemen untuk 0,1 3 0,3
mengembangkan sistem
dokumentasi PIE.
4. Kerja sama yang baik antara
perawat dan mahasiswa. 0,2 3 0,6
5. Model MAKP yang diterapkan
mahasiswa PSIK. 0,3 3 0,9

TOTAL
1 2,3

TREATHENED
1. Tingkat kesadaran masyarakat
(pasien dan keluarga) akan 0,6 1 0,6
tanggung jawab dan tanggung
gugat.
2. Akreditasi rumah sakit terhadap
sistem pendokumentasian. 0,4 1 0,4

TOTAL
1 1

4 Ronde Keperawatan

a. Internal Factor (IFAS)

STRENGTH
1. Bidang perawatan dan ruangan S-W
mendukung adanya kegiatan 0,166 2 0,332 2,1-2,6
ronde keperawatan. = -0,5
2. Adanya kemauan perawat untuk
berubah. 0,166 1 0,166
3. Banyaknya kasus-kasus bedah
yang memerlukan perhatian 0,4 2 0,8
khusus.
4. SDM banyak mempunyai
pengalaman dalam bidang 0,168 3 0,504
keperawatan medikal bedah.
5. Sertifikasi perawat bedah sesuai
keahliannya. 0,1 3 0,3

TOTAL
1 2,1
WEAKNESS
1. Ronde 0,42 3 1,26
keperawatan adalah kegiatan yang
belum dapat dilaksanakan secara
optimal di ruang Bedah B.
2. Karakte 0,193 2 0,386
ristik tenaga yang memenuhi
kualifikasi belum merata.
3. Belum 0,194 3 0,582
dilaksanakannya MAKP secara
optimal. 0,193 2 0,386
4. Jumlah
tenaga yang tidak seimbang dengan
jumlah tingkat ketergantungan
pasien. 1 2,6

TOTAL
b. External Factor (EFAS)
0,615 3 1,845 O-T
OPPORTUNITY 2,6-2,8
1. Adanya 0,385 2 0,77 = -0,2
pelatihan dan seminar tentang
manajemen keperawatan.
2. Adanya
kesempatan dari Karu untuk
mengadakan ronde keperawatan 1 2,6
pada perawat dan mahasiswa
praktik.
0,812 3 2,436
TOTAL

TREATHENED 0,188 2 0,376


1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi
dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan yang lebih
profesional.
2. Persaingan antar-ruang bedah 1 2,8
semakin kuat dalam pemberian
5. pelayanan.

TOTAL

Sentralisasi Obat
0,170 3 0,510 S-W
a. Internal Factor (IFAS)
0,127 3 0,381 2,826-
STRENGTH 1,458
1. Tersedianya sarana dan prasarana 0,412 3 1,236 =1,368
untuk pengelolaan sentralisasi obat.
2. Kepala ruangan mendukung 0,174 2 0,348
kegiatan sentralisasi obat.
3. Pernah dilaksanakan kegiatan 0,117 3 0,351
sentralisasi obat di ruangan bedah
X. 1 2,826
4. Adanya kemauan perawat untuk
melakukan sentralisasi obat.
5. Adanya buku injeksi dan obat oral. 0,119 1 0,119
TOTAL

WEAKNESS 0,120 1 0,120


1. Belu
m tersedia sarana dan prasarana
yang memadai untuk sentralisasi 0,3 1 0,3
obat.
2. Ban
yaknya jumlah petugas sehingga 0,121 2 0,242
pengawasan sentralisasi obat belum 0,120 1 0,120
maksimal.
3. Belu 0,117 3 0,351
m ada pembagian tugas dan
tanggug jawab tentang sentralisasi 0,103 2 0,206
obat yang jelas.
4. Tek
nik sentralisasi obat belum jelas.
5. Tida 1 1,458
k ada supervisi terhadap sentralisasi
obat.
6. Tida
k semua keluarga setuju obatnya
disentralisasikan. 0,813 3 2,439 O-T
7. Lata 2,626-
r belakang pendidikan perawat 0,187 1 0,187 2,614
bervariasi. =0,012

TOTAL 1 2,626

b. External Factor (EFAS)


0,614 3 1,842
OPPORTUNITY
1. Adanya
mahasiswa PSIK yang praktik 0,386 2 0,772
manajemen keperawatan.
2. Kerja
sama yang baik antara perawat dan
mahasiswa. 1 2,614

6. TOTAL

TREATHENED
1. adanya
tuntutan pasien untuk mendapatkan
pelayanan yang profesional. 0,15 4 0,60 S-W
2. Adanya 3,15-
ketidakpercayaan pasien terhadap 3,45
pengelolaan sentralisasi obat. 0,20 3 0,60 = -0,30

TOTAL
0,40 3 1,20
Supervisi
0,25 3 0,75
a. Internal factor (IFAS)

STRENGTH
1. RSU X merupakan RS pendidikan
tipe A yang menjadi Rs rujukan
bagi wilayah Indonesia bagian 1 3,15
timur.
2. Ruang bedah X merupakan ruangan
yang memerlukan perhatian ekstra 0,45 4 1,8
dari petugas kesehatan.
3. Adanya kemauan perawat untuk 0,15 3 0,45
berubah.
4. Kaper IRNA bedah dan kepala 0,20 3 0,6
ruangan mendukung kegiatan
supervisi demi peningkatan mutu 0,20 3 0,6
pelayanan keperawatan.

TOTAL 1 3,45

WEAKNESS
1. Belum
ada uraian yang jelas tentang
supervisi. 0,50 4 2 O-T
2. Belum
mempunyai format yang baku 0,30 3 0,9 3,1-3,3
dalam pelaksanaan supervisi. = -0,2
3. Kurang 0,20 1 0,20
nya program pelatihan dan
sosialisasi tentang supervisi.
4. Belum
adanya dokumentasi supervisi yang
jelas. 1 3,1

TOTAL

b. External Factor (EFAS) 0,3 4 1.2

OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa PSIK yang
praktik manajemen keperawatan. 0,4 3 1,2
2. Adanya jadwal supervisi
keperawatan oleh pengawas
perawatan tiap bulan. 0,30 3 0,9
3. Terbuka kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan atau
magang.
1 3,3
TOTAL

7.
TREATHENED
1. Tuntuta
n pasien sebagai konsumen untuk
mendapatkan pelayanan yang 0,15 1 0,15 S-W
profesional dan bermutu sesuai 2,45-
dengan peningkatan biaya 0,30 3 0,9 1,86
perawatan. 0,20 2 0,4 = 0,59
2. Mahasis
wa PSIK praktik manajemen untuk
mengembangkan sistem 0,15 4 0,6
dokumentasi PIE.
3. Kerja 0,20 2 0,4
sama yang baik antara perawat dan
mahasiswa.

TOTAL 1 2,45

Timbang Terima 0,3 2 0,6

a. Internal factor (IFAS) 0,4 1 0,4


0,1 3 0,3
STRENGTH
1. Kepala ruangan memimpin kegiatan 0,12 2 0,24
timbang terima setiap pagi.
2. Adanya laporan jaga setiap shift. 0,08 4 0,32
3. Timbang terima sudah merupakan
kegiatan rutin yang telah
dilaksanakan.
4. adanya kemauan perawat untuk
melakukan timbang terima. 1 1.86
5. Adanya buku khusus untuk
pelaporan timbang terima.

TOTAL
0,35 4 1,4 O-T
WEAKNESS 3,35-
1. Isi 0,35 3 1,05 3,55
timbang terima belum terfokus pada = -0,20
masalah keperawatan.
2. belum 0.30 3 0,9
adanya format timbang terima.
3. teknik
timbang terima masih belum
optimal. 1 3,35
4. Penulisa
n timbang terima belum
terdokumentasi secara baik dan 0,55 4 2.2
benar.
5. Masih
banyak timbang terima tentang
masalah medis. 0,45 3 1,35

TOTAL

b. External Factor (EFAS)

OPPORTUNITY 1 3,55
8. 1. Adanya mahasiswa PSIK praktik
manajemen keperawatan
2. adanya kerja sama yang baik antara
mahasiswa PSIK yang praktik
dengan perawat ruangan.
3. Sarana dan prasarana penunjang
cukup tersedia. 0,3 4 1,2 S-W
3,2-2,54
TOTAL 0,3 2 0,6 =0,66

TREATHENED
1. Adanya 0,1 2 0.2
tuntutan yang lebih tinggi dari 0,3 4 1,2
masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan penunjang cukup
tersedia. 1 3,2
2. Mening
katnya kesadaran masyarakat
tentang tanggung jawab dan 0,4 1 0,4
tanggung gugat perawat sebagai
pemberi asuhan keperawatan. 0,02 4 0,08

TOTAL 0,06 4 0,24

Discharge Planning 0,2 3 0,6


a. Internal factor (IFAS) 0,02 1 0,02

STRENGTH 0,3 4 1,2


1. Tersedia
nya resume keperawatan untuk
pasien pulang. 1 2,54
2. Adanya
kemauan untuk memberikan
pendidikan kesehatan kepada 0,4 4 1,6 O-T
pasien/keluarga. 3,4-3,4
3. Adanya =0
surat kontrol obat. 0,3 3 0,9
4. member
ikan penkes kepada pasien/keluarga 0,3 3 0,9
selama dirawat atau pulang.

TOTAL 1 3,4

WEAKNESS
1. Tidak 0,3 3 0,9
tersedianya discharge planning di
ruangan.
2. Keterba 0,4 4 1,6
tasan waktu perawat dalam
memberikan penkes.
3. Keterba 0,3 3 0,9
tasan anggaran untuk format
discharge planning.
4. Tidak
tersedianya leaflet pasien saat 1 3,4
pulang.
5. Pemberi
an penkes dilakukan secara lisan
setiap pasien/keluarga.
6. Tidak
adanya pendokumentasian
discharge planning.

TOTAL

OPPORTUNITY
1. Adanya
mahasiswa PSIK yang melakukan
praktek manajemen keperawatan
2. Adanya
kerjasama yang baik antara
mahasiswa dengan perawat klinik
3. Kemaua
n pasien/keluarga terhadap anjuran
perawat.

TOTAL

TREATHENED
1. Adanya
tuntutan masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan
keperawatan yang profesional.
2. Makin
tingginya kesadaran masyarakat
akan pentingnya kesehatan.
3. Persaina
gn antar Rumah Sakit swasta yang
semakin ketat.

TOTAL

Você também pode gostar