Cultural anthropology is also called socio-cultural anthropology or
social anthropology (especially in the United Kingdom). It is the study of culture, and is based mainly on ethnography. Ethnography can refer to both a methodology and a product of research, namely a monograph or book. As methodology, ethnography is based upon long-term fieldwork within a community or other research site. Participant observation is one of the foundational methods of social and cultural anthropology.Ethnology involves the systematic comparison of different cultures. The process of participant- observation can be especially helpful to understanding a culture from an emic point of view, which would otherwise be unattainable by simply reading from a book. In some European countries, all cultural anthropology is known as ethnology (a term coined and defined by Adam F. Kollr in 1783).
The study of kinship and social organization is a central focus of
cultural anthropology, as kinship is a human universal. Cultural anthropology also covers economic and political organization, law and conflict resolution, patterns of consumption and exchange, material culture, technology, infrastructure, gender relations, ethnicity, childrearing and socialization, religion, myth, symbols, values, etiquette, worldview, sports, music, nutrition, recreation, games, food, festivals, and language (which is also the object of study in linguistic anthropology). ANTROPOLOGI BUDAYA Antropologi budaya juga disebut sosial-budaya antropologi atau antropologi sosial (terutama di Inggris). Ini adalah studi budaya, dan didasarkan terutama pada etnografi. Etnografi dapat merujuk pada metodologi dan produk penelitian, yaitu monografi atau buku. Sebagai metodologi, etnografi didasarkan pada jangka panjang lapangan dalam sebuah komunitas atau situs penelitian lainnya. Observasi partisipan adalah salah satu metode dasar dari anthropology.Ethnology sosial dan budaya melibatkan perbandingan sistematis budaya yang berbeda. Proses peserta-observasi dapat sangat membantu untuk memahami budaya dari sudut pandang emic, yang kalau tidak akan tercapai dengan hanya membaca dari buku. Di beberapa negara Eropa, semua antropologi budaya dikenal sebagai etnologi (istilah diciptakan dan didefinisikan oleh Adam F. Kollar pada tahun 1783). Studi tentang organisasi kekerabatan dan sosial adalah fokus utama dari antropologi budaya, seperti kekerabatan adalah manusia universal. Antropologi budaya juga mencakup organisasi ekonomi dan politik, hukum dan resolusi konflik, pola konsumsi dan pertukaran, budaya material, teknologi, infrastruktur, relasi gender, etnis, membesarkan anak dan sosialisasi, agama, mitos, simbol, nilai- nilai, etika, pandangan dunia, olahraga, musik, gizi, rekreasi, permainan, makanan, festival, dan bahasa (yang juga merupakan objek studi dalam antropologi linguistik).