Você está na página 1de 4

PAJAK KARBON DI INDONESIA : SOLUSI (???

Perubahan iklim adalah masalah utama yang dihadapi oleh seluruh negara-

negara di dunia. Mengancam negara - negara kepulauan termasuk Indonesia

yang berpotensi tenggelam akibat kenaikan ketinggian permukaan air laut. Isu

polusi udara dan emisi karbon merupakan isu lingkungan yng terkait dengan

kondisi perubahan iklim yang terjadi sehingga menajdi agenda penting dalam

politik nasional Indonesia. Masalah lingkungan terutama masalah emisi karbon

di Indonesia merupakan isu yang dapat dilihat dari berbagai macam

perspektif baik dari perspektif ekologi ekonomi, maupun politik. Emisi karbon

adalah isu yang mempengaruhi Indonesia dalam kebijakan lingkungan

berbasis global.

Bahan Bakar Minyak (BBM) yang kita gunakan dalam kehidupan sehari -

hari merupakan bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui. Suatu saat

bahan bakar tersebut akan habis seiring penggunaan yang terus menerus.

Cadangan minyak bumi di Indonesia saja diproyeksikan hanya cukup untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi minyak domestik hingga sekitar dua dekade

lagi. Beberapa pakar dan pemerhati lngkungan menilai bahwa harusnya ada

biaya lebih yng dibebankan kepada pra pengguna BBM demi keberlanjutan
ketersediaan energi di Indonesia.

Adalah pajak karbon (tax carbon) yang dapat diterapkan dan dikenkan

kepada pengguna bahan bakar sekaligus penghasil polusi. Tujuanya diantara

lain adalah untuk mengurangi pemakaian bahan bakar, sehingga dapat

mengurangi emisi gas karbon yang berpengaruh pada perubahan iklim. Emisi

karbon Indonesia didominasi oleh konversi lahan dan penggundulan hutan,

namun demikian dalam beberapa dekade ke depan emisi dari sektor energi

bisa jadi lebih tinggi dari emisi karbon dari penggundulan hutan dan konversi

lahan apabila tidak dilakukan upaya yang serius untuk membatasi emisi karbon

dari sektor energi. Penerapan pajak karbon akan efektif jika pajak yang

dikenakan lebih besar dari biaya untuk mengurangi emisi karbon. Penerapan

pajak karbon dan penghapusan subsidi tidak saja akan mengurangi emisi

tetapi juga meningkatkan pendapatan pemerintah.. Dengan asumsi harga

premium Rp 6.500, maka pajak karbon yang sesuai itu 12% sampai 20%.

Saat ini sangat disayangkan pemerintah Indonesia hampir tidak pernah

menyinggung pembahasan seputar pajak karbon ini. Hal terpenting dalam

penghitungan pajak karbon ada dua, yakni hasil gas emisi yang terbentuk dan

potensi dampak kesehatan yang ditimbulkan. Untuk menetapkan besaran

pajak karbon, pemerintah harus memastikan keuntungan yang didapat dari


pajak lebih besar dari pada kerugian akibat penggunaan bahan bakar fosil.

Pajak dihitung pada setiap ton karbon yang dikonsumsi untuk produksi energi.

Pakar iklim Ottmar Edenhofer (Ottmar Edenhofer adalah wakil direktur

Institut Riset Dampak Iklim di Potsdam, Jerman sekaligus ketua kelompok

kerja III pada Dewan Iklim PBB-IPCC) dari Institut Riset Dampak Perubahan

Iklim di Potsdam, Jerman mengungkapkan sebuah gagasan yang terdengar

kontroversial dalam kerangka KTT Iklim PBB di Lima mengusulkan penerapan

pajak karbon untuk pendosa iklim. Apakah ada manfaatnya bagi negara yang

menerapkannya ? Menurutnya : Saya bisa berargumentasi, pajak CO 2 bisa

memperbaiki drastis kualitas udara lokal, misalnya di Cina atau Meksiko. Jadi

kepada politisi lokal, saya bisa mengatakan, dengan pendapatan dari pajak

karbon, kalian punya dana untuk pembangunan infrastruktur yang diperlukan

dalam kurun 10 hingga 20 tahun ke depan.

Seyogyanya bahwa penerapan pajak karbon dan penggunaan energi di

Indoensia yang ramah lingkungan semoga menjadi alternatif kebijakan publik

untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi Indonesia tidak saja bagi

kita sekarang tetapi juga bagi anak cucu kita dengan pembangunan ekonomi

yang berkesinambungan dan berorientasi kepada lingkungan.

Você também pode gostar