Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Aki Mobil
Aki merupakan baterai penyimpanan sebuah automobil yang dapat diisi ulang.
Aki disusun dari lempeng timbel mirip bunga karang dan timbel dioksida secara
selang-seling yang disekat dengan kayu atau serat kaca dan dibenamkan dalam
suatu elektrolit. Elektrolit tersebut adalah asam sulfat dalam air. Jika aki
memberikan arus, maka lempeng timbal (Pb) bertindak sebagai anode dan
lempeng timbal dioksida (PbO2) sebagai katode. Reaksi yang terjadi sebagai
berikut.
Anode : Pb(s) + HSO4(aq) PbSO4(s) + H+(aq) + 2e-
Katode: PbO2(s) + HSO4(aq) + 3H+(aq) + 2e- PbSO4(s) + 2H2O(l)
+
Pb(s) + PbO2(s) + 2HSO4(aq) + 2H+(aq) 2PbSO4(s) + 2H2O(l)
Timbal sulfat terbentuk pada kedua elektrode. Karena tak dapat larut, maka timbal
sulfat terdepositokan pada kedua elektrode di mana garam ini terbentuk. Asam
sulfat terpakai dan terbentuk air. Karena asam sulfat encer kurang rapat
dibandingkan asam sulfat pekat aslinya, maka rapatan larutan elektrolit ini
biasanya diukur untuk menetapkan sejauh mana aki telah dipakai.
Pengisian ulang aki merupakan suatu pemaksaan terhadap elektron untuk
melewati aki dengan arah berlawanan. Dalam proses elektrolisis ini semua
perubahan kimia di atas dibalik. Timbal sulfat dan air diubah kembali menjadi
timbal, timbal dioksida, dan asam sulfat. Reaksi pengisian kembali sebagai
berikut :
2PbSO4(S) + 2H2O(l) Pb(s) + PbO2(s) + 2H2SO4(aq)
Jika diisi penuh, maka sebuah aki mempunyai potensial sel sekitar 2,1 V. Aki
mobil dengan enam sel mempunyai potensial sekitar 12 V
Baterai Litium
Sel kering yang benar-benar kering adalah sel jenis litium-iodin. Sel litium-
iodin adalah sel Volta dengan logam litium sebagai anode dan senyawa
kompleks I2 sebagai katode. Kedua elektrode ini dipisahkan oleh lapisan tipis
dari litium iodida. Reaksi redoks yang terjadi adalah sebagai berikut.
Anode : 2Li(s) 2Li+(aq) + 2e
Korosi
Korosi merupakan proses perusakan suatu materi yang terjadi secara perlahan
lahan dan dalam waktu yang lama oleh suatu proses kimia.
Reaksi yang terjadi pada proses korosi :
2Fe + O2 2FeO
2FeO + O2 Fe2O3 atau 4FeO + O2 2Fe2O3
Korosi terjadi karena senyawa feri oksida sangat mudah membentuk kompleks
dengan air sehingga terbentuk Fe2O3.H2O, dan senyawa tersebut dikenal dengan
istilah karat besi.
Beberapa faktor yang menyebabkan korosi, yaitu :
1. Air
2. Udara
3. Gas CO2
4. Gas SO2
Penyetaraan Reaksi
a. Menentukan bilangan oksidasi pada setiap unsur dalam persamaan reaksi.
b. Menentukan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
c. Menentukan jumlah penurunan bilangan oksidasi unsur yang
mengalami reduksi (oksidator) dan jumlah pertambahan bilangan oksidasi
unsur yang mengalami oksidasi (reduktor).
d. Menyetarakan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi dengan
meletakkan koefisien yang sesuai.
e. Menyetarakan unsur-unsur lainnya mulai dari kation, anion, hidrogen, dan
oksigen (KAHO singkatan dari kation, anion, hidrogen, dan oksigen).
Penyetaraan Reaksi dengan Metode Setengah Reaksi
Menentukan kerangka dasar dari setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi
oksidasi.
Menyetarakan atom unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
Menyetarakan jumlah atom oksigen kemudian jumlah atom hidrogen. Jika
dalam suasana asam atau netral, maka tambahkan 1 molekul H2O pada ruas
yang kekurangan 1 atom oksigen. Selanjutnya setarakan atom H dengan
menambahkan ion H+ pada ruas yang kekurangan atom H. Jika dalam larutan
bersifat basa, maka tambahkan 1 molekul H2O untuk ruas yang
kelebihan atom oksigen, kemudian tambahkan dua kali lebih banyak ion
OH pada ruas yang lain.
Jika terdapat unsur lain, maka penyetaraan dilakukan dengan menambahkan
unsur tersebut pada ruas yang lain.
Menyamakan jumlah muatan dengan menambahkan sejumlah elektron pada
ruas yang jumlah muatannya lebih besar.
Menjumlahkan persamaan reaksi reduksi dan reaksi oksidasi dengan
menyamakan jumlah elektron yang diserap pada reaksi reduksi dan jumlah
elektron yang dilepas pada reaksi oksidasi.
Menyetarakan koefisien reaksi secara keseluruhan.
Reaksi reaksi Sel Elektrolisis
Reaksi pada Katoda ( Reduksi Kation)
Bila kation dari golongan Alkali/ IA (Li+, Na+, K+), Alkali tanah/ IIA (Mg2+,
Ca2+, Sr2+, Ba2+), Al3+ atau Mn2+ maka kation tersebut tidak direduksi namun
air (H2O) yang direduksi. hal ini karena Ered H2O lebih besar dari ion-ion
teraebut. Reaksi yang terjadi :
2H2O(l) + 2e- H2(g) + 2OH-(aq)
H+ dari suatu asam akan direduksi menjadi gas hidrogen (H2). Reaksi yang
terjadi : 2H+(aq) + 2e- H2(g)
Ion-ion logam lainnya yang tidak termasuk kelompok di atas direduksi lalu
mengendap pada katoda.
Ni2+(aq) + 2e- Ni(s)
Cu2+(aq) + 2e- Cu(aq)
Ag+(aq) + e- Ag(s)
Ion-ion lelehan atau leburan dari golongan alkali dan alkali tanah direduksi
lalu mengendap pada katoda karena lelehan/leburan tidak mengandung air.
Li+(aq) + e- Li(s)
Ca2+(aq) + 2e- Ca(s)
Spontanitas Reaksi
Jika potensial sel yang dihitung bernilai positif, maka reaksi sel berlangsung
secara spontan dan sel akan menghasilkan arus. Reaksi tidak dapat berlangsung
spontan apabila nilai Esel negatif
Hukum Menghitung Potensial Sel (Esel)
Esel = E(katode) E(anode) atau Esel = E(reduksi) E(oksidasi)
Hukum Faraday I
Massa zat yang dihasilkan pada suatu elektrode selama proses elektrolisis
berbanding lurus dengan muatan listrik yang digunakan.
. .
= . =
.
Hukum Faraday II
Massa zat yang dihasilkan pada elektrode berbanding lurus dengan massa
ekivalen zat.
W1 W2 Wn
= ==
e1 e2 en
Berat Ekivalen
=
Teori Anoda
Anoda adalah elektroda, bisa berupa logam maupun penghantar listrik lain, pada
sel elektrokimia yang terpolarisasi jika arus listrik mengalir ke dalamnya. Arus
listrik mengalir berlawanan dengan arah pergerakan elektron. Pada proses
elektrokimia, baik sel galvanik (baterai) maupun sel elektrolisis, anoda mengalami
oksidasi.
Katoda
Katoda adalah elektroda dalam sel elaktrokimia yang terpolarisasi jika arus listrik
mengalir keluar darinya. Pada baterai biasa (Baterai Karbon-Seng), yang menjadi
katoda adalah seng, yang juga menjadi pembungkus baterai. Sedangkan, pada
baterai alkalin, yang menjadi katoda adalah mangan dioksida (MnO2).
Kutub Positif dan Kutub Negatif
Sel Volta : KPAN (Katoda Positif Anoda Negatif)
Sel Elektrolisis : KNAP (Katoda Negatif Anoda Positif)