Você está na página 1de 9

C.

Analisis Laboratorium
1. Hasil Pengamatan
a. Jumantono
1) Analisis Lengas Tanah
No Parameter CTKA
0,5 2 Bongkah
1 Analisis Lengas Tanah
Ulangan 1
- A 58,299 57,350 57,304
- B
75,680 71,655 65,642
- C
- KL (%) 73,243 69,143 64,994
- KL Rata
16,307 21,300 8,426
Ulangan 2
18,602 18,735 12,674
- A
- B
- C
56,754 56,969 53,026
- KL (%)
- KL Rata 72,832 74,850 67,481
70,053 72,361 65,855
20,896 16,170 12,674
2 Kapasitas Lapang
- A 55,286
- B
68,240
- C
- KL (%) 65,020
33,079
3 Kadar Lengas
Maksimum
- A 47,883
- B
108,747
- C
- D 89,809
- KL (%)
43,266
30,709
4 Batas Berubah Warna
- A 55,276
- B
59,535
- C
- KL (%) 58,998
14,427
Sumber:

2) Analisis pH Tanah
Tabel 4.5 pH Tanah Alfisol
CTKA
NO Parameter
0,5 2
1 pH H2O 6,37
2 pH KCl 5,07
Sumber :
3) Analisis Struktur Tanah
Tabel 4.6 Bobot Volume Tanah Alfisol
Ctka Ulangan A B P (cc) Q(cc) BV
(mm) (gram) (gram)
Bongkah 3,221 4,345 30 34 1,18816494
Sumber:
Tabel 4.7 Bobot Jenis Tanah Alfisol
Ctka Ulanga A B Suh BJ 1 Suh BJ 2 C D BJ
n (gram (gram u 1 u2 (gram (gram
(mm ) ) ) )
)
2 21,68 46,74 31 0,99 29 0,99 26,52 49,42 2,22
5 9 5 6 7 2 6
Sumber:
Tabel 4.7 Porositas Tanah
BV BJ N
1,18816494 2,22635828 46,631908
Sumber:

b. Jatikuwung
1) Analisis Lengas Tanah
No Parameter CTKA
0,5 2 Bongkah
1 Analisis Lengas Tanah
Ulangan 1
- A 59,052 55,404 55,125
- B
78,124 72,658 59,125
- C
- KL (%) 25,137 70,511 52,466
- KL Rata
18,57 14,211 72,27
Ulangan 2
- A
- B
- C
58,974 54,720 45,581
- KL (%)
- KL Rata 71,878 71,430 68,057
69,823 69,578 66,427
18,91 12,46 7,627
2 Kapasitas Lapang
- A 55,825
- B
69,124
- C
- KL (%) 67,272
15,501799

3 Kadar Lengas
Maksimum
- A 52,273
- B
95,309
- C
- D 79,058
- KL (%)
51,930
4 Batas Berubah Warna
- A 56,711
- B
63,236
- C
- KL (%) 62,207
18,72
Sumber:

2) Analisis pH Tanah
Tabel 4.5 pH Tanah Vertisol
CTKA
NO Parameter
0,5 2
1 pH H2O 7,4
2 pH KCl 6,1
Sumber :
3) Analisis Tanah
Tabel 4.6 Bobot Volume Tanah Vertisol
Ctka Ulangan A B P (cc) Q(cc) BV
(mm) (gram) (gram)
Bongkah 2,441 2,574 30 31,75 1,108
Sumber:
Tabel 4.7 Bobot Jenis Tanah Vertisol
Ctka Ulanga A B Suh BJ 1 Suh BJ 2 C D BJ
n (gra (gra u1 u2 (gra (gra
(mm m) m) m) m)
)
2 20,75 45,26 31 0,995 29 0,99 48,41 25,75 2,07
5 1 7 0 2 6 8
Sumber:
Tabel 4.7 Porositas Tanah
BV BJ N
1,108 2,08 46,8

c. Teras
1) Analisis Lengas Tanah
No Parameter CTKA
0,5 2 Bongkah
1 Analisis Lengas Tanah
Ulangan 1
- A 54,134 54,903 54,302
- B
72,863 70,041 66,660
- C
- KL (%) 71,485 68,847 65,943
- KL Rata
7,94 8,56 6,15
Ulangan 2
- A
- B
- C
53,441 54,620 54,959
- KL (%)
- KL Rata 70,650 68,038 68,466
69,417 66,876 67,714
7,37 9,48 5,89
2 Kapasitas Lapang
- A 52,595
- B
76,809
- C
- KL (%) 76,156
69,91
3 Kadar Lengas
Maksimum
- A 54,961
- B
108,442
- C
- D 83,793
- KL (%)
54,553
82,8
4 Batas Berubah Warna
- A 57,471
- B
66,902
- C
- KL (%) 65,538
16,9
Sumber:
2) Analisis pH Tanah
Tabel 4.5 pH Tanah Regosol
CTKA
NO Parameter
0,5 2
1 pH H2O 6,85
2 pH KCl 5,84
Sumber :
3) Analisis Struktur Tanah
Tabel 4.6 Bobot Volume Tanah Regosol
Ctka Ulangan A B P (cc) Q(cc) BV
(mm) (gram) (gram)
Bongkah 3,665 3,845 30 32 1,899
Sumber:
Tabel 4.7 Bobot Jenis Tanah Regosol
Ctk Ulang A B Suh BJ 1 Suh BJ 2 C D BJ
a an (gra (gra u1 u2 (gra (gra
(m m) m) m) m)
m)
2 22,2 52,6 30 0,995 29 0,99 27,0 55,4 2,09184
15 68 85 60 96 13 159
Sumber:
Tabel 4.7 Porositas Tanah
BV BJ N
1,899 2,09184159 9,2187473

2. Pembahasan
a. Analisis Lengas Tanah
Lengas tanah adalah peranan air dalam tanah yang mengisi didalam rongga
rongga tanah dan mempunyai hubungan dengan kation, dekomposisi bahan organik,
serta kegiatan mikroorganisme didalam tanah. Analisis lengas tanah diantaranya
menggunakan lengas tanah kering angin, kapasitas lapang tanah, kadar lengas
maksimum, dan batas berubah warna tanah. Kapasitas lengas tanah merupakan
kemampuan tanah dalam menampung masuknya air kedalam rongga rongga tanah.
Tegangan lengas tanah juga menentukan seberapa banyak air yang dapat diserap
tumbuhan. Semakin besar presentasi kapasitas lengas pada suatu tanah maka
kandungan air didalamnya semakin besar dan semakin mudah bagi akar tumbuhan
untuk mendaapatkan mineral sebagai kebutuhan hidupnya (Notohadiprabowo, 2006).
Kadar lengas tanah sering disebut sebagai kandungan air (moisture) yang terdapat
dalam pori tanah. Satuan untuk menyatakan kadar lengas tanah dapat berupa persen
berat atau persen volume. Berkaitan dengan istilah air dalam tanah, secara umum
dikenal 3 jenis, yaitu lengas tanah (soil moisture) adalah air dalam bentuk campuran
gas (uap air) dan cairan; air tanah (soil water) yaitu air dalam bentuk cair dalam
tanah, sampai lapisan kedap air; air tanah dalam (ground water) yaitu lapisan air tanah
kontinu yang berada ditanah bagian dalam (Handayani 2009).
Lengas tanah adalah air yang mengisi sebagian atau seluruh pori-pori tanah yang
berada di atas muka air tanah. Lengas tanah berhubungan dengan kation, dekomposisi
bahan organik dan kegiatan mikroorganisme di dalam tanah. Pertumbuhan tanaman
juga perlu diketahui keadaan air tanah atau lengas tanah, sehingga perlu ditetapkan
kadar air tanah pada beberapa keadaan, antara lain kapasitas lapang (KL). Pada
kondisi lengas kapasitas lapang diukur pada saat tanah menahan air setelah kelebihan
air gravitasi meresap ke bawah karena adanya gaya gravitasi. Kadar lengas tanah
alfisol di Jumantono adalah 18,602 % untuk ctka 0,5 mm dan 18,735 % untuk ctka
2 mm dan 12,674% untuk bongkah. Untuk kadar lengas tanah vertisol di
Jatikuwung kadar lengasnya adalah 18,57 % untuk ctka 0,5 mm dan 14,211 %
untuk ctka 2 mm dan 72,27 % untuk bongkah. Dan untuk kadar lengas tanah
regosol di Colomadu adalah 7,94 % untuk ctka 0,5 mm dan 8,56 % untuk ctka 2
mm dan 6,15 % untuk bongkah.
Kapasitas lapang adalah persentase kelembaban yang ditahan oleh tanah sesudah
terjadinya drainase dan kecepatan gerakan air ke bawah menjadi sangat lambat.
Kapasitas lapang sangat penting karena dapat menunjukkan kandungan maksimum
dari tanah dan dapat menentukan jumlah air pengairan yang diperlukan untuk
membasahi tanah sampai lapisan yang ada dibawahnya. Pada kondisi lengas kapasitas
lapang diukur pada saat tanah menahan air setelah kelebihan air gravitas meresap ke
bawah karena adanaya gaya gravitasi. Kapasitas lapang tanah alfisol di Jumantono
adalah 33,079%. Untuk kapasitas lapang tanah vertisol di Jatikuwung diperoleh hasil
15,501 %. Dan untuk kapasitas lapang tanah regosol di Colomadu adalah 69,91%.
Kadar lengas maksimum merupakan kekuatan maksimal tanah untuk mengikat air
dalam pori pori pada tanah. Kadar lengas maksimum menyatakan banyaknya lengas
yang mampu diikat dari jumlah yang maksimal, sehingga seluruh pori tanah dalam
keadaan jenuh. Kadar lengas maksimum tanah alfisol di Jumantono adalah 30,709 %.
Untuk kadar lengas maksimum tanah vertisol di Jatikuwung diperoleh hasil sebesar
51,930 %. Dan kadar lengas maksimum untuk tanah regosol di Colomadu bernilai
82,8%.
Batas Berubah Warna atau BBW adalah kandungan lengas tanah pada saat pasta
mulai kering karena masig ada air kapiler, tetapi udara mulai masuk ke dalam pori
yang ditandai oleh perubahan warna secara tegas menjadi bewarna lebih muda. Untuk
batas berubah warna tanah alfisol di Jumantono bernilai 14,427%. Batas berubah
warna tanah vertisol di Jatikuwung diperoleh hasil sebesar 18,72 %. Dan yang
terakhir untuk BBW tanah regosol di Colomadu adalah 16,9 %.

Você também pode gostar