Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KONTRASEPSI
Ada beberapa metode kontrasepsi yang dibagi atas dua metode yakni metode hormonal dan
non hormonal yakni dengan menggunakan alat atau melalui tindakan oprasi.
Pil KB
Suntikan yang terdiri dari suntikan 1 bulan dan 3 bulan
Susuk KB / IMPLAN
Sedangkan metode non hormonal yakni dengan menggunakan alat terdiri dari :
Kondom
IUD / AKDR
TUBEKTOMI / MOW
VASEKTOMI / MOP
Ada beberapa jenis metode kontrasepsi yang masih dapat digunakan selain jenis-jenis diatas
yakni METODE KONTRASEPSI ALAMIAH dimana jenis ini masih dipakai oleh beberapa
pasangan suami istri dimana metode ini terdiri dari :
Berikut ini penjelasan mengenai semua metode kontrasepsi diatas yang dikutip dari sumber-
sumber yang ada seperti BKKBN (BADAN KEPENDUDUKAN KELUARGA
BERENCANA NASIONAL).
PIL KB
Mencegah kehamilan dengan mencegah lepasnya sel telur dari indung telur
mengentalkan lendir mulut rahim, sehingga sperma tidak dapat masuk
menipiskan selaput lendir rahim agar tidak siap hamil
Pil KB kombinasi dilarang diberikan pada usia diatas 35 tahun dan perokok berat.
KB SUNTIK
Adalah obat KB yang disuntikan 1 bulan sekali atau 3 bulan sekali. Untuk yang 1 bulan
sekali berisi estrogen dan progesteron, dan tiga bulan sekali berisi progesteron saja. Untuk
wanita yang menyusui sebaiknya tidak menggunakan yang 1 bulan karena akan
mempengaruhi produksi Air Susu Ibu (ASI)
Setelah disuntik tidak boleh ditekan atau digosok, karena obat tidak akan bekerja.
SUSUK KB / IMPLANT
Alat kontrasepsi yang berbentuk batang terbuat dari silastik yang berisi hormon golongan
progesteron yang dimasukkan dibawah kulit lengan kiri atas bagian dalam.Terdapat 2 jenis
susuk KB yaitu terdiri dari 1 batang dan 2 batang, masing-masing dapat mencegah kehamilan
selama 3 tahun.
Rumah sakit, Klinik KB dan puskesmas, apotik, dokter dan bidan swasta.
KONDOM
Sarung karet tipis penutup penis yang menampung cairan sperma pada saat pria berejakulasi
Cara kerja
Mencegah pertemuan spermatozoa/sel mani dengan ovum/sel telur pada waktu bersenggama
penghalang kontak langsung dengan cairan terinfeksi.
Keuntungan
Kerugian
Cara penggunaan
Dengan cara menyarungkannya pada alat kelamin laki-laki yang sudah tegang (keras), dari
ujung zakar (penis) sampai ke pangkalnya pada saat bersenggama. Sesudah selesai
bersenggama, agar segera dikeluarkan dari liang senggama, sebelum zakar (penis) menjadi
lemas.
Efek/akibat samping
Tempat mendapatkan
Rumah Sakit
Kunjungan ulang
IUD / AKDR
Adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, terbuat dari plastik
fleksibel, beberapa jenis IUD dililit tembaga atau tembaga bercampur perak, bahkan ada yang
disisipi hormon golongan progesteron. IUD bertembaga dapat dipakai selama 10 tahun.
Mencegah pembuahan sel telur oleh sperma, dan mencegah tertanamnya hasil pembuahan
pada selaput lendir rahim.
Dapat keluar sendiri jika ukuran IUD tidak cocok dengan ukuran rahim pemakai
Perdarahan lebih banyak dan lebih lama pada saat menstruasi kadang-kadang dapat
disertai kram dan nyeri selama menstruasi yang biasanya akan hilang setelah 3 bulan.
Dapat mengalami bercak pendarahan setelah 1 atau 2 hari pemasangan.
VASEKTOMI ( MOP )
Pengikatan dan pemotongan saluran benih agar sperma tidak keluar dari buah zakar, cara ini
dipakai untuk kontrasepsi mantap pria.
Harus ada tindakan pembedahan minor. Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin
memiliki anak.
Untuk laki-laki usia subur sudah punya anak cukup (2 anak) dan istri beresiko tinggi
Syarat
Sukarela, bahagia, sehat jasmani dan rohani, mengikuti konseling (bimbingan tatap muka)
dan menandatangani formulir persetujuan tindakan medik (informed consent)
TUBEKTOMI (MOW)
Pengikatan dan pemotongan saluran telur agar sel telur tidak dapat dibuahi oleh sperma.
Kerugian tubektomi
Rumah sakit, jika ada keluhan, pemakai harus kembali ke Rumah Sakit
Untuk wanita usia subur berumur diatas 30 tahun, sudah punya anak cukup (2 anak), anak
terkecil harus berusia minimal 5 (lima) tahun.
Syarat
Sukarela, bahagia, sehat jasmani dan rohani, mengikuti konseling (bimbingan tatap muka)
dan menandatangani formulir persetujuan tindakan medik (informed consent)
KB pasca persalinan adalah suatu program yang dimaksudkan untuk mengatur kelahiran,
menjaga jarak kelahiran, dan menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, agar dapat
mengatur kehamilan melalui penggunaan alat/obat kontrasepsi.
Pasca persalinan/masa nifas adalah suatu keadaan/masa dimulai sejak bayi lahir diikuti
dengan keluarnya plasenta (ari-ari), berakhir sampai rahim pulih kembali seperti keadaan
sebelum hamil, biasanya 40 hari. Konseling tentang KB tentang KB dimulai saat kunjungan
Asuhan Antenatal (perawatan kehamilan) ke fasilitas pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan (dokter/bidan). Dimana pada saat melakukan Asuhan Antenatal tersebut ibu akan
mendapatkan konseling. Selain konseling KB, juga tentang gizi dan ASI Eksklusif, serta
konseling tentang persiapan persalinan oleh tenaga kesehatan.
Jenis alat kontrasepsi yang dapat diberikan sama dengan jenis alat kontrasepsi untuk ibu
menyusui. Kecuali MAL, pil kombinasi estrogen-progesteron dapat diberikan lebih awal,
tidak diberikan sebelum minggu ke 3 (tiga) pasca persalinan.
KB PASCA KEGUGURAN
KB pasca keguguran adalah suatu program yang dimaksudkan untuk mengatur kelahiran,
menjaga jarak kehamilan, dan menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, agar dapat
mengatur kehamilan kehamilan dan tidak terulangnya keguguran, melalui penggunaan
alat/obat kontrsepsi setelah keguguran.
Tanda-tanda keguguran :
Keluarnya bercak atau perdarahan berwarna coklat, merah atau muda dari lubang
kemaluan pada kehamilan kurang dari 20 minggu.
Disertai nyeri atau kejang perut meskipun hanya ringan saja.
Bila mengalami tanda-tanda keguguran, segera rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang
terdekat dan memadai.
Bila terjadi infeksi atau perlukaan pada saluran kemaluan, kontrasepsi yang dapat digunakan
antara lain :
Dengan meningkatnya jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilannya oleh
tenaga kesehatan, meningkatnya jumlah ibu melahirkan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
serta meningkatnya jumlah ibu pasca persalinan dan pasca keguguran yang menggunakan alat
atau obat kontrasepsi, maka dampaknya adalah menurunnya jumlah kematian ibu dan
menurunnya jumlah kematian bayi baru lahir.
Untuk bayi
Untuk ibu
Ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya berumur kurang dari 6 bulan dan belum dapat
haid setelah melahirkan.
MAL adalah cara ber KB sementara melalui pemberian ASI Eksklusif segera setelah
melahirkan selama 6 bulan
Bayi harus mendapat ASI saja tanpa tambahan makanan atau cairan apapun
Ibu belum mendapatkan haid kembali setelah persalinan
Bayinya belum berusia 6 bulan
Apabila salah satu dari ketiga persyaratan tersebut diatas tidak terpenuhi, maka MAL tidak
berfungsi lagi.
Segera setelah melahirkan berikan ASI kepada bayi, karena pemberian ASI akan merangsang
diproduksinya hormon yang mencegah ovulasi.