Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH :
KELOMPOK XI
KELAS C
HARDIYANTI N21115989
JUMRIAHN21115991
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016
1
BAB I
PENDAHULUAN
penyakit, antara lain adalah dengan berobat ke dokter atau mengobati diri
ringan yang banyak dialami masyarakat. Salah satunya yaitu penyakit maag
dan penyakit lambung. Sakit Maag merupakan salah satu masalah kesehatan
medis. Sakit Maag yang membawa pasien datang kedokter kadang kala
merasakan sakit pada daerah ulu hatinya maka mereka biasanya langsung
menyebutkan bahwa dia menderita sakit Maag. Jika diteliti dari arti katanya
sendiri Maag sendiri berasal dari bahasa Belanda artinya Lambung, maka
2
Pelaksanaan swamedikasi didasari oleh pemikiran bahwa pengobatan
kriteria penggunaan obat yang rasional, antara lain ketepatan pemilihan obat,
ketepatan dosis obat, tidak adanya efek samping, tidak adanya kontraindikasi,
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
iritasi lambung. Maag atau sakit lambung memiliki gejala khas berupa rasa
nyeri atau pedih pada ulu hati meskipun baru saja selesai makan. Namun kalau
rasa pedih hanya terjadi sebelum makan atau di waktu lapar dan hilang setelah
dan bila penuh, berbentuk seperti buah pir raksasa. Kapasitas normal
terdiri atas empat bagian, yaitu: cardia, fundus, body atau corpus, dan
4
Mukosa lambung mengandung banyak kelenjar dalam. Di daerah
menyekresikan asam hidroklorida dan faktor intrinsik, dan chief cell (sel
dan dari abdomen melalui saraf vagus. Persarafan simpatis melalui saraf
2005).
5
2.2.2 Fisiologi Maag dan Penyakit Lambung
pepsin, renin, dan lipase. Lambung memiliki dua fungsi utama, yaitu
sekresi, yaitu pencernaan protein oleh pepsin dan HCl, sintesis dan
barier dari asam lumen dan pepsin. Fungsi motorik lambung terdiri atas
6
berbagai zat, diantaranya adalah HCl dan pepsinogen. HCl membunuh
dipengaruhi oleh kerja saraf dan hormon. Sistem saraf yang bekerja yatu
saraf pusat dan saraf otonom, yakni saraf simpatis dan parasimpatis.
yang teratur sangat penting bagi sekresi asam lambung karena kondisi
7
2.2.3 Jenis Maag dan Penyakit Lambung
secara garis besar dibagi menjadi dua jenis yaitu gastritis akut dan
yang luas, gagal ginjal, oprasi besar, luka bakar yang meluas,
- Cairan pankreas
dari yang sangat ringan asimtomatik sampai dengan yang berat yang
8
merupakan satu-satunya gejala. Pada kasus yang sangat berat, gejala
grastritis akut erosif pada setiap pasien dengan keadaan klinis yang
9
memperlihatkan tanda atau gejala. Namun, gastritis kronis
digunakan adalah :
10
sangat tipis, sehingga dapat menerangkan mengapa pembuluh
menjadi :
yang pedas atau asam, kopi, alkohol, bakmi yang mengandung air
abu.
11
2.2.5 Penyebab Maag dan Penyakit Lambung
tersebut terjadi melalui jalur oral atau akibat memakan makanan atau
12
4. Penggunaan kokain
gastritis.
5. Kelainan autoimmune
6. Pola makan
penyakit ini. Pada saat perut harus diisi, tapi dibiarkan kosong, atau
7. Jenis makanan
8. Stres
pada lambung.
13
merusak dinding lambung itu sendiri, karena sifat asam yang korosif
penahan nyeri, asam cuka. Juga beberapa makanan dan minuman yang
1. Gastritis Akut.
14
Anoreksia
Vomitus.
Hematemisis.
a. Gastritis Superfisialis.
Penurunan BB.
Nousea.
Terasa pusing.
Vomitus.
b. Gastritis Atropikan.
15
Keluar angin pada mulut. - Vumitus.
minum susu.
1. Gastritis Akute.
- Hari ketiga boleh makan bubur dan bisa makan lembek lainnya.
- Kolaborasi medik :
Pemberian cairan.
- Pengaturan diet.
16
- Beri makanan lembek dan tidak merangsang mual dan muntah.
- Kolaborasi medik :
- Pengaturan diet.
- Kolaborasi medik :
2. Gastritis Kronis.
a. Gastritis Superfisialis.
- Kolaborasi medik :
b. Gastritis Atropikan.
- Kolaborasi medik :
17
Pemberian anti spasmodik.
c. Gastritis Hypertropikan.
- Hindari merokok.
- Kolaborasi medik :
Anti spasmodik.
Anti perdarahan
2.3.1 Farmakologi
obat tertentu.
18
terjadinya komplikasi yang lebih serius. Bila gejala penyakit tidak
mekanisme kerjanya :
esomeprazol.
19
Nama generik : Omeprazol
Nama dagang
NSAIDs).
20
gejala bervariasi seperti nyeri lambung, rasa terbakar, dan
kelebihan gas.
21
- Natriumbikarbonat dan kalsiumkarbonat, bekerja kuat dan
alkalosis.
H.pylori.
diusus.
sukralfat.
Sukralfat
Pengobatan ulkus peptikum mulai ditujukan untuk
memperkuat mekanisme defensif mukosa lambung
duodenum, yakni dengan obat-obat sitoproteksi. Obat
sitoproteksi bermula dari prostaglandin didefinisikan
sebagai obat yang dapat mencegah atau mengurangi
kerusakan mukosa lambung atau duodenum oleh berbagai zat
ulserogenik atau zat penyebab nekrosis, tanpa menghambat
sekresi atau menetralkan asam lambung. Jadi, obat
sitoproteksi dapat mencegah kerusakan mukosa lambung
secara acid-mediated (misalnya aspirin) maupun secara acid-
independent (misalnya oleh alkohol). H-bloker tidak
termasuk obat sitoproteksi yang efektif untuk mencegah
kerusakan mukosa yang acid-mediated (Setiawati, 1992).
22
Obat-obat sitoprotektif dibagi dalam 2 kelompok, yaitu
analog prostaglandin (PG) dan non-prostaglandin. Contoh
obat dari analog prostaglandin ialah misoprostol, rioprostil,
enprostil, arbaprostil, trimoprostil, sedangkan contoh obat
non-prostaglandin ialah karbenoksolon, sukralfat, bismuth
koloidal, setraksat.
Salah satu obat sitoproteksi non-prostaglandin ialah
sukralfat. Sukralfat merupakan garam aluminium dari sukrosa
sulfat. Pada suasana asam (perut kosong), obat ini
membentuk pasta kental secara selektif mengikat pada ulkus
(berupa kompleks yang stabil antara molekul obat dengan
protein pada permukaan ulkus, yang tahan hidrolisis oleh
pepsin) dan berlaku sebagai barier yang melindungi ulkus
terhadap difusi asam, pepsin dan garam empedu (proteksi
lokal). Sukralfat juga mempunyai efek sitoproteksi pada
mukosa lambung melalui 2 mekanisme yang terpisah, yakni
melalui pembentukan PG endogen dan efek langsung
meningkatkan sekresi mukus. Efek sitoproteksi ini tidak
memerlukan suasana asam. Sukralfat sebanding
efektivitasnya dengan simetidin dalam menyembuhkan ulkus
lambung maupun ulkus duodenum. Kombinasi simetidin
dengan sukralfat bersifat sinergistik dan mempercepat
penyembuhan ulkus. Pada perokok, sukralfat memberikan
laju kesembuhan yang lebih tinggi dibandingkan simetidin.
Hal ini mungkin berkaitan dengan sifat sitoproteksi dari
sukralfat. Di samping itu, penderita yang disembuhkan
dengan simetidin lebih cepat kambuh dibanding penderita
yang sembuh dengan sukralfat, demikian juga di antara
penderita yang perokok. Pada umumnya masa remisi setelah
pengobatan dengan sukralfat 2 kali lebih panjang dibanding
23
dengan simetidin. Hal ini mungkin berkaitan dengan efek
sitoproteksi dari sukralfat (Setiawati, 1992).
Membunuh mikroorganisme H. pylori adalah klaritromisin,
amoksisilin, metronidazol
Metronidazol
Golongan Sediaan Penyakit/indikasi Alasan
penggunaan
Golongan Injeksi : 500 mg Infeksi anaerob Aktivitas tinggi
antibakterial lain dalam vial 100 ml terhadap bakteri
Cairan oral : 200 anaerob
mg/ 5 ml
Supositoria : 500
mg; 1 g
Tablet : 200- 500
mg
sebelum ditelan
pencernaan
24
ginjal, tukak lambung, ibu hamil, menyusui dan anak-anak serta
lanjut usia 42
dokter.
lambung, rasa panas di ulu hati dan dada benar-benar sakit maag
menghubungi dokter.
dan osteomalasia.
25
2.4 Pengobatan
A. Ranitidine
induksi anastesi
Dosis & Aturan Pakai: oral 150 mg 2 kali sehari (pagi dan malam)
tanpa resep dengan jumlah maksimal tiap jenis obat per pasien 10
26
tablet 150 mg. Pemberian obat hanya atas dasar pengobatan ulangan
dari dokter.
A. Omeprazol
Dosis & Aturan Pakai: gastritis dan tukak 1 kali sehari 20- 40 mg
sehari 80 mg.
sukar tidur.
27
Interaksi : Omeprazol tidak berinteraksi dengan obat lain
B. Lansoprazol
asam.
Dosis & Aturan Pakai: Pada esofagitis dan ulcus 1 kali sehari 30 mg
28
Interaksi : Mungkin mempercepat metabolisme
1. Misoprostol
kali/hari.
29
pendarahan pada 50% wanita hamil trimester I,
dan 7% keguguran.
2. Sukralfat
duodenum.
Dosis & Aturan Pakai: Dewasa, untuk tukak duodenum dan tukak
setelah Sulkralfat.
digunakan.
30
Interaksi : Sulkralfat dapat mengganggu absorpsi
31
2.4.2 Obat-obat Herbal
merah) 50 mg
12,5 mg
50 mg
Madu
sebelum diminum
Indonesia
32
b. Sidomuncul Sari Kunyit
Rhizoma (kunyit) 500 mg setara kurkuminoid 100 mg. Dosis ini setara
33
Tanaman Obat
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Famili: Apiacea
Genus: Foeniculum
Cara pembuatan: Buah adas sebanyak 3-9 g direbus, minum atau buah
34
b. Kunyit (Curcuma longa Linn.)
Kingdom: Plantae
Divisi: Tracheophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Genus: Curcuma
Demetoksikurkumin : R1 = OCH3, R2 = H 1 - 5 %
35
c. Kencur (Kaempferia galanga Linn.)
Kingdom: Plantae
Divisi: Tracheophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Genus: Kaempferia
mineral (13,73 %), dan minyak atsiri (0,02 %) berupa sineol, asam
metil kanil dan penta dekaan, asam cinnamic, ethyl aster, asam
dan gom.
Cara membuat: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dikuliti sampai bersih
36
d. Sirih (Piper betle L.)
Kingdom: Plantae
Divisi: Tracheophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Famili: Piperaceae
Genus: Piper
Cara penggunaan: untuk obat yang diminum, rebus daun sirih (9-15 g).
Atau giling daun segar sampai halus. Peras dan saring, lalu minum.
37
BAB III
PEMBAHASAN
Penyakit yang terjadi pada lambung dan maag meliputi gastritis/ maag
Tukak lambung dan yang paling parah yaitu kanker lambung. Semua penyakit
tersebut pada umumnya penyebabnya adalah sama yaitu pola makan yang tidak
teratur, waktu dan jenis makanannya sehingga terjadi kerusakan pada saluran
cerna dan lambung, awal mula kerusakan pada lambung ditandai dengan radang
hidup dengan mengatur pola makan, menjaga aktivitas tubuh stabil, berolahraga
secukupnya untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Pasien yang memilki riwayat
penyakit ini harus menghindari factor penyebab yang bisa memperparah radang
swamedikasi hanya diarahkan untuk target terapi pencegahan penyakit timbul dan
38
mengatur pola hidup dan pola makan untuk menghindari faktor resiko. Obat yang
dikenal sebagai anti sekresi asam lambung. Obat-obat kelompok ini terdiri dari 2
obat anti asam yang kuat yaitu penghambat pompa proton seperti omeprazol,
simetidine dan ranitidin. Mekanisme kerja dari obat ini adalah menempati reseptor
Golongan penghambat pompa proton, mekanisme kerja dari obat ini adalah
mengurangi asam dengan cara menutup kerja dari pompa-pompa ini. Obat-obat
golongan ini juga dapat menghambat kerja H.pylori. Golongan obat ini termasuk
dalam daftar OWA (obat wajib apotek) yaitu omeprazole yang terbatas diberikan
untuk sulcraflate yang termasuk dalam daftra OWA yang terbatas diberikan 20
tablet saja. Mekanisme kerja dari obat- obat ini adalah membantu melindungi
39
jaringan-jaringan yang melapisi lambung dan usus kecil. Namun golongan-
golongan obat tersebut hanya terbatas untuk pnyakit maag yang sedang dan
ringan, pencegahan untuk memperparah GERD dan tukak lambung, jika telah
Swamedikasi untuk obat tradisional untuk penyakit lambung dan maag ini
mengatasi agar tidak lebih parah radangnya. Mekanisme kerjanya lebih ke arah
faktor resiko penyebab bisa ditanggulangi. Pengobatan obat tradisional ini tidak
bisa digunakan untuk usaha mengobati penyakit itu sendiri, namun hanya
mengobati gejalanya.
lambung dan maag ini lebih diarahkan ke perbaikan penatalksanaan pola hidup
yang meliputi pola makan yang teratur dan menghindari makan yang menjadi
faktor penyebab gejala penyakit, hindari minuman bersoda, asam, dan pedas,
untuk obat- obatan hindari yang bisa menyebabkan radang, misalnya aspirin dan
berolahraga.
40
BAB IV
KESIMPULAN
esophagus, dan maag yaitu iritasi lambung karena peningkatan produksi asam
lambung.
menimbulkan tingkat penyakit yang lebih parah, beberapa hal yang dapat
dilakukan, adalah Menjaga pola makan dengan baik dan teratur, makan dan
41
DAFTAR PUSTAKA
Depkes, 2006, Pedoman Penggunaan Obat bebas dan Obat Bebas Terbatas,
Direktorat bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasianv dan
Alat Kesahatan, Jakarta
http://liatng.blogspot.co.id/2011/05/maag-gastritis-tukak-lambung.html.Diakses
Maret 2016
http://dr-suparyanto.blogspot.co.id/2012/02/etiologi-dan-penanganan-gastritis.html.
Diakses 7 Maret 2016
42