Você está na página 1de 4

A.

SENI RUPA ZAMAN PRASEJARAH

Yaitu zaman dimana manusia belum mengenal sejarah/tulisan

Ciri-ciri:

- Hidup berpindah-pindah (nomaden)

- Mereka percaya bahwa alam mempunyai kekuatan tertentu yaitu kekuatan gaib dan
roh leluhur.

Karya seni zaman presejarah

Umumnya berupa lukisan

a. Lukisan dinding dalam gua

Kepercayaan manusia masa itu tentang dunia gaib pekerjaannya.

Lukisan binatang buruan

Mereka percaya bahwa kegiatan melukis dan lukisan itu sendiri


memancarkan kekuatan magis yang akan mempengaruhi binatang yang
akan mereka buru.

Gambar tangan atau sosok manusia

Sebagai ungkapan rasa duka atas kematian, sekaligus penghormatan pada


arwah leluhur.

Bahwa cap tangan adalah milik mahluk halus yang pernah menghuni
daerah tertentu sebelum daerah itu dihuni manusia.

b. Bentuk topeng, perisai dan patung nenek moyang.

Lambang-lambang arwah sering muncul dalam bentuk motif yang menghiasi


karya-karya seni tersebut digunakan untuk upacara-upacara adat.

c. Fetisisme

Benda bertuah yang dijakian jimat untuk melindungi pemakainya dari berbagai
gangguan dan bahaya.

Totenisme
Umumnya berupa sosok setengah manusia dan setengah binatang yang
dijelmakan dalam bentuk hiasan, lukisan dan patung.

Bahan

Pada awalnya karya seni yang diilhami dari tradisi animis-magis itu terbuat dari
kayu yang tidak tahan lama. Namun dalam perkembangannya mereka juga
menggunakan bahan batu dan perunggu (Fetis dan totem)

Batu atau daun-daunan (lukisan)

B. SENI RUPA ZAMAN HINDU BUDHA

Ciri-ciri

Telah memiliki berbagai keahlian

Sistem bercocok tanam, seni bangunan, seni pahat, pengolahan logam dan
lain-lain.

Bertempat tinggal menetap

Berhubungan dengan bangsa-bangsa lain => Persia, Cina, dan India

Abad ke-5 masehi, pengaruh India berasimilasi dengan kebudayaan yang ada di
Nusantara.

Sejarah klasik dimulai abad ke-5 m sampai ke-15 m yang sangat dipengaruhi
kebudayaan agama Hindu-Budha => India

Kesenian Nusantara tumbuh subur dibawah kekuasaan kerajaan.

Aspek keagamaan dan aspek kesenian merupakan satu kesatuan.

Karya Seni

Periode Hindu Budha merupakan babak peradaban yang paling banyak


menghasilkan peninggalan karya seni.

Seni patung dan seni Relief

Mengungkapkan berbagai tema dan motif yang dilandasi ajaran Hinduisme

a. Motif Padma:
Merupakan simbol dari singgasana ketuhanan yang paling tinggi,
kelahiran jagad raya, kelahiran sang Budha, kebenaran yang
sesungguhnya, serta pusat energi yang suci dan keramat.

b. Motif Swastika

Melambangkan energi dan keselarasan kosmos. (alam semesta)

c. Motif Kala

Kepala yang melambangkan waktu.

d. Makara

Sejenis mahluq menyerupai buaya, melambangkan sumber kehidupan.

e. Kinara

Sejenis mahluq setengah manusia setengah burung yang


melambangkan mahluq halus (Dewa) penghuni langit.

C. SENI RUPA ZAMAN ISLAM

Zaman pertengahan ditandai dengan masuknya agama Islam pada abad ke 13 M


dari Persia dan Gujarat.

- Seni rupa zaman pertengahan ini sangat dipengaruhi oleh Islam.

- Kesenian masih berpusat di Istana.

- Kesenian yang digunakan sebagai sarana penyebaran agama.

- Seni Islam adalah perpaduan antara kesenian yang sudah ada dengan kesenian
Islam itu sendiri.

Karya Seni

1. Seni Kaligrafi

Seni menulis => pintu gerbang masjid, istana dan hiasan keris, bendera, panji-
panji kerajaan Islam dan juga busana batik.

2. Makam

Bersifat dekoratif dan dihiasi tulisan arab


Ada dua jenis makam tua di Indonesia:

a. Jenis yang mempunyai ciri bangunan lama (pra-Islam)

Bermotif tanaman dan diselingi motif geometris berbentuk dekoratif


mirip bentuk mahkota pintu gerbang candi yang bermotif kala makara
=> pengaruh Majapahit

b. Jenis makam yang dipengaruhi oleh bentuk dan motif yang dipengaruhi
kebudayaan luar nusantara.

Terdapat hiasan mahkota dengan motif daun dan bunga yang disusun
sedemikian rupa hingga membentuk mahkota.

Pengaruh kamboja di Gujarat

3. Wayang

Sebagai media yang populer dan efektif untuk dakwah keagamaan. Contoh:
wayang kulit, wayang beber, wayang kayu, krucil, dan golek.

4. Batik

Menurut Hasanuddin, bahwa pada waktu itu kegiatan membatik


didasarkan pada 5 motivasi dasar.

a. Membatik sebagai kegiatan sambilan wong cilik.

b. Kegiatan membantik sebagai komoditas.

c. Membatik sebagai tradisi kalangan bangsawan.

d. Sebagai usaha dagang orang Cina dan Indo Belanda yang ragam hias dan
fungsinya diperuntukkan bagi kalangan terbatas.

e. Sebagai kebutuhan seni atau desain dengan konsep komtemporer.

Você também pode gostar