Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KELOMPOK 2
XII MIPA 1
Cinando
Heru Puji S Berauco S
IV V VI
CIRI-CIRI STRUKTUR KAIDAH KEBAHASAAN
TEKS EDITORIAL TEKS EDITORIAL TEKS EDITORIAL
T U J UA N T E K S E D I TO R I A L
1
bagian berisi sudut pandang alasan
2
untuk memperkuat
3
bagian berisi penegasan ulang
penulis mengenai masalah yang pernyataan dalam tesis, bisa pendapat yang didorong oleh fakta
berbentuk pertanyaan umum/data di bagian argumentasi guna
dibahas, biasanya sebuah teori
hasil penelitian, maupun fakta-fakta memperkuat/menegaskan, ada di
yang akan diperkuat oleh argumen berdasarkan referensi yang bisa bagian akhir teks.
dipercaya.
1 2 3 4 5
kata keterangan (adverbia verba yang menunjukkan verba yang menerangkan
frekuentatif), kata yang kata penghubung verba yang
hubungan intensitas persepsi (misalnya melihat,
biasa digunakan yaitu, pada teks, menunjukkan (pengertian A adalah B) merasa), afeksi (misalnya
selalu, biasanya, sering, contohnya, bahkan. perbuatan dan milik (mengandung suka, khawatir) dan kognisi
kadang-kadang, sebagian fisik/peristiwa. pengertian A mempunyai (berpikir, mengerti),
besar waktu, jarang. B).
Mading atau yang lebih dikenal dengan majalah dinding adalah hal yang
tidak asing dan sangat familiar di kalangan sekolah, khususnya SMAN 1 Pati.
Namun akhir-akhir ini, di kala era sudah maju dan internet menjamur dimana-
mana, eksistensi mading sudah mulai ditinggalkan. Antusias warga SMAN 1 Pati
terhadap majalah dinding sekolah mulai menurun bahkan cenderung tidak ada.
Padahal mading sendiri adalah salah satu jenis media komunikasi massa tulis
y a n g p a l i n g s e d e r h a n a d a n m e m i l i k i b a n y a k s e k a l i m a n f a a t . Ya i t u b a n y a k n y a
informasi dan ilmu pengetahuan yang dapat termuat. Penyajiannya yang
b e r w u j u d t u l i s a n , g a m b a r, a t a u ko m b i n a s i d a r i ke d u a n y a , s e h a r u s n y a m e m b u a t
mading sebagai arena diadunya kreatifitas siswa, sekaligus sebagai media
k o m u n i k a s i y a n g m e n j a n j i k a n d a n m e n g h i b u r. N a m u n , m a d i n g y a n g d u l u n y a
penuh dikerumuni orang yang ingin tahu, kini hanya menjadi hiasan dinding yang
penuh debu dan diabaikan. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor
penyebab yang sudah menjamur dikalangan warga SMAN 1 Pati, khusunya oleh
para siswanya.
ANALISIS STRUKTUR TEKS
Hilangnya Pamor Mading di Mata Siswa
Argumentasi :
Letak mading yang jauh menjadi salah satu penyebab menurunnya keinginan
para siswa untuk membaca setiap untaian kata dan menyerap informasi yang ada
didalamnya. Mereka lebih memilih untuk membaca buku dikelas atau sekedar
bergurau bersama siswa yang lainnya ketika waktu istirahat tiba, atau mungkin
mereka lebih senang mengunjungi kantin untuk sekedar melepas dahaga setelah
penjejalan materi yang begitu melelahkan walaupun keduanya memiliki jarak yang
sama jauh. Lebih parahnya lagi mading hanya dijadikan sebagai pajangan penyambut
setiap langkah kaki yang melewatinya tetapi enggan untuk berhenti sejenak
menikmatinya. Hal ini sangat memprihatinkan. Pasalnya, sebagai sarana informasi
dan peningkat minat baca para siswa saat ini mading hanya sebagai hiasan dinding
dengan tulisan-tulisan dan gambar sebagai pelengkap.
Dengan presentase pembaca mading yang sangat sedikit sekali, hal ini juga
berpengaruh terhadap pembuatan mading yang tidak maksimal. mereka menganggap
bahwa tidak akan ada yang protes atau mengkritisi persoalan mading yang monoton
sehingga mading terlihat kurang begitu terurus. Akibatnya semakin banyak siswa
yang mulai meninggalkan mading sebagai sarana peningkatan minat baca dan
pengembangan kreatifitas. Apabila hal ini terus menerus dibiarkan maka mading
akan menjadi sejarah yang hanya tinggal kenangan.
Problem lain dari mulai ditinggalkannya mading adalah adanya sosial media, atau kebanyakan orang sering
disingkat dengan sebutan sosmed. Pada kenyataannya hampir 95 % siswa SMAN 1 Pati kecanduan dengan sosial media ini,
hal ini terbukti dari ketergantungan siswa kepada smartphone yang tidak pernah lepas setiap saat. Pergi kemana pun
smartphone tidak pernah lepas dari genggaman mereka, bahkan saat jam pembelajaran disaat guru menerangkan, mereka
akan memilih lebih asyik dengan smartphone mereka. Banyak yang beralasan bahwa ketidaktertarikan mereka kepada
mading karena informasi, tampilan, dan tulisan yang termuat sangat mebosankan dan kurang menarik. Mereka lebih memilih
menjadi pecandu sosmed. Bukan hanya beralasan sebagai ajang pamer atau mencari kesenangan saja, namun dalam sosmed
termuat jutaan informasi baik dalam negeri maupun seluruh dunia, dimana dengan hal itu akan memperkaya informasi dan
ilmu pengetahuan bagi mereka, apalagi di sosmed semua lebih tersusun menarik dan terkesan realistis. Dalam konteks,
seharusnya pihak sekolah harus lebih memikirkan nasib dan kelanjutan mading sekolah, mading bukan hanya digunakan
sebagai hiasan tembok belaka, namun seharusnya lebih memiliki manfaat yang lebih berguna bagi siswa. Sekolah harus
memberikan berbagai perhatian khusus untuk merawat dan membenahi mading agar lebih menarik ketimbang sosmed.
Karena dalam sosmed bukan hanya informasi positif yang termuat, namun ribuan informasi negatif terpampang nyata
adanya. Pornografi dan kekerasan adalah beberapa hal yang sering sengaja maupun tidak disengaja oleh siswa untuk dibaca
setiap saat. Hal inilah yang akan menjurus kepada perusakan mental dan norma dalam siswa itu sendiri. Dalam hal ini peran
mading benar sangat dibutuhkan, karena dalam mading bukan hanya sekedar memuat informasi namun mental dan norma
pun dijadikan cemilan bagi siswa nantinya.
Para siswa yang sejatinya memiliki bakat dan hobi menulis tidak dapat mengasah kemampuannya. Sehingga
mereka tidak tahu seberapa jauh keahliannya dalam hal menulis. Matinya mading telah memutuskan ladang ekspresi bagi
siswa semacam ini. Apalagi tidak adanya ekstrakurikuler jurnalis yang dapat mengampu dan mengasah bakat-bakat menulis
pada siswa yang terpendam sekaligus menjadi pengurus harian dari pengisian masing. Sayang sekali apabila ada siswa yang
mampu membuat artikel maupun cerita yang menarik namun tidak dapat mempublikasinya karena tidak adanya pengarahan
yang baik.
ANALISIS STRUKTUR TEKS
Hilangnya Pamor Mading di Mata Siswa
Pernyataan Ulang :
Sejatinya, mading merupakan sentral informasi
s e k a l i g u s l a d a n g e k s p r e s i b a g i s i s w a d i s e k o l a h . Ti d a k
seharusnya mading hanya dibiarkan menjadi papan
yang berisi artikel-artikel lama bahkan papan kosong
yang terpampang di berbagai tempat di sekolah.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 14
The Power of PowerPoint | thepopp.com 15
Lebih parahnya lagi, mading hanya dijadikan sebagai pajangan
penyambut setiap langkah kaki yang melewatinya tetapi
enggan untuk berhenti sejenak menikmatinya.