PERBEDAAN MCB DAN FUSE

Perbedaan sifat antara sekring dengan MCB dapat dibedakan berdasarkan faktor-faktor berikut:

1. Kemampuan Memutuskan Arus Hubung Singkat

Pada Sekring atau fuse elemen di dalam fuse akan melebur bila arus yang
mengalir pada sistem melebihi harga arus yang ditentukan. Kelebihan arus tersebut
menyebabkan rangkaian putus sehingga sekali fuse putus maka harus mengganti dengan
yang baru. Sedangkan pada MCB terdapat kontak-kontak otomatis yang dapat memutus
rangkaian listrik dalam keadaan normal/ tidak normal dan selalu dilengkapi dengan rele
bantu. Sehingga ketika MCB trip atau terputus tinggal menekan tombol reset maka MCB
akan kembali berfungsi seperti semula.

2. Tingkat Arus Pembatasan Hingga Batas Kerja 400 Amper

Pada Sekring atau fuse memiliki batas arus tertentu sehingga fuse tersebut dapat
melebur. Begitu pula pada MCB yaitu bekerja apabila dalam jaringan mengalami suatu
gangguan yaitu arus gangguan yang melebihi batas tertentu.
 3. Sifat Waktu Terhadap Saat Terjadinya Busur Api
Kerja dari Sekring atau fuse adalah instans artinya fuse bekerja dalam waktu yang
sangat cepat, jika arus yang mengalir melebihi batas arus In, maka fuse langsung
melebur. Sedangkan pada MCB karakteristik arus terhadap waktu berbanding terbalik.
Ketika Arus yang melewati MCB tersebut besar maka waktu pengetripan akan semakin
cepat begitu pula sebaliknya.

Gambar 5.2 Perbandingan sifat Sekring dengan MCB

Keterangan:

1 = daerah pembatas arus

2 = daerah beban lebih

3 = daerah arus hubung singkat (pendek)

A = daerah pembatasan arus untuk sekring

B = daerah pembatasan arus untuk MCB

Icm = arus breaking capacity hubung singkat

Ik = arus hubung singkat pada tempat instalasi

 In = arus nominal sekring

Ira = arus setelah pengamanan beban lebih

t = waktu awal peleburan (pada sekring) atau waktu pelepasan (pada pengaman beban
lebih MCB)

MCB mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan fuse :

1. Secara otomatis akan mematikan jaringan listrik dalam situasi abnormal seperti beban
berlebih. Fuse tidak dapat mendeteksinya seperti MCB. MCB sangat sensitif terhadap
arus berlebih dibandingkan fuse
2. Saklar pada MCB dalam posisi OFF saat trip/turun, zona jaringan listrik yang terjadi
kesalahan bisa dengan mudah diidentifikasi. Dibandingkan dengan fuse, kita harus
mengecek dengan melihat secara fisik atau dengan menggunakan alat bantu untuk
mengecek kondisi dari fuse itu (masih bisa berfungsi atau tidak).
3. Pengembalian ke posisi awal/normal bisa dilakukan dengan cepat dibandingkan dengan
fuse harus dikabel ulang atau diganti baru.
4. Handling MCB lebih lebih aman dibandingkan fuse
PERBEDAAN MCB DENGAN ELCB

Beberapa perbedaan antara MCB dengan ELCB, antara lain:

MCB

1. MCB hanya dipasang untuk satu kabel yaitu kabel fasa.

2. MCB hanya berfungsi untuk mengamankan listrik saat terjadi arus lebih karena kelebihan
pemakaian alat-alat listrik, atau karena lonjakan arus saat terjadi korsleting.
3. MCB dapat memberikan perlindungan saat terjadi kebocoran listrik dengan lonjakan arus
yang melebihi kemampuan arus MCB tersebut, dengan catatan instalasi listrik harus
dilengkapi dengan ARDE (pentanahan) yang baik.
4. Jika ARDE tidak terpasang dengan baik, maka MCB tidak mampu memberikan
perlindungan saat terjadi arus bocor.
5. MCB tidak dapat melindungi keselamatan manusia saat terkena sengatan listrik
(Kesetrum), dan juga MCB tidak dapat melindungi saat terjadi kebocoran listrik dengan
nilai arus bocor yang rendah/kecil.

ELCB
1. ELCB dipasang dengan dua kabel yaitu, kabel fasa dan netral. Kabel fasa dan netral dari
sumber listrik harus melewati ELCB terlebih dahulu sebelum dialirkan ke instalasi listrik
di rumah.
2. ELCB dapat memberikan perlindungan terhadap berbagai gangguan listrik, seperti:
3. Lonjakan arus yang melebihi batasan arus ELCB tersebut
4. Melindungi saat terjadi kebocoran listrik dengan arus bocor yang kecil maupun arus
bocor yang besar
5. Melindungi kita dari bahaya kesetrum
6. Memberikan perlindungan saat terjadi lonjakan arus yang disebabkan karena adanya
kebocoran,maupun korsleting (Hubung singkat).