Você está na página 1de 11

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/280239802

Studi penentuan tahanan gulir pada beberapa


material jalan untuk operasi alat angkut di
tambang terbuka batubara

Conference Paper October 2009

CITATIONS READS

0 859

7 authors, including:

Yudhidya Wicaksana n.p Widodo


Seoul National University Bandung Institute of Technology
12 PUBLICATIONS 6 CITATIONS 21 PUBLICATIONS 42 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Soeseno Kramadibrata Ridho K. Wattimena


Bandung Institute of Technology Bandung Institute of Technology
34 PUBLICATIONS 56 CITATIONS 22 PUBLICATIONS 41 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Mining and Petrolem Projeject View project

Enhanced Oil Recovery View project

All content following this page was uploaded by Yudhidya Wicaksana on 22 July 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PROSIDING TPT XVIII & Kongres VII PERHAPI 2009

STUDI PENENTUAN TAHANAN GULIR PADA BEBERAPA


MATERIAL JALAN UNTUK OPERASI ALAT ANGKUT DI TAMBANG
TERBUKA BATUBARA
Yudhidya Wicaksana1, Nuhindro Priagung Widodo1, Suseno Kramadibrata1, Ridho K
Wattimena1, Fajar Hermawan1, Nardono2, Budi Kresno2
1
Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan,
Institut Teknologi Bandung
2
PT. Bukit Asam (Persero), Tbk

ABSTRAK
Penelitian Rolling Resistance untuk mendekati kondisi nyata pada jenis ban pada operasi alat
angkut di tambang terbuka batubara telah dilaksanakan di Tambang Batubara PT. Bukit
Asam, Tanjung Enim. Pengambilan data dilakukan pada 3 (tiga) lokasi yang mempunyai jenis
jalan yang berbeda dan dibatasi oleh 3 jenis ban yang berbeda pula. Hasil pengujian
lapangan yang diperoleh untuk kondisi beban model alat angkut 300 kg s/d 800 kg, serta
panjang lintasan penarikan maksimum 500 m, adalah konsumsi bahan bakar berbanding
lurus dengan tahanan gulir, beban, dan kecepatan; koefisien tahanan gulir (CRR) berbanding
lurus dengan kecepatan, serta berbanding terbalik dengan beban, tekanan ban, dan
kekerasan permukaan jalan. Penelitian ini dilakukan pada beban yang relatif rendah
sehingga untuk aplikasinya terhadap kondisi alat angkut tambang yang sebenarnya (dengan
beban total kendaraan dan muatan dapat lebih dari 50 ton), hasil penelitian ini masih perlu
dikaji lebih lanjut. Kata Kunci: Tahanan Gulir/Rolling resistance (RR), Koefisien Tahanan
Gulir (CRR)

I. Latar Belakang
Tahanan gulir dapat didefinisikan sebagai jumlah segala gaya-gaya luar yang
berlawanan dengan arah gerak kendaraan yang berjalan di atas jalur jalan atau permukaan
tanah (Prodjosumarto, 1996). Wong (1993) menyebutkan bahwa, tahanan gulir pada
pemukaan jalan yang keras disebabkan terutama oleh adanya defleksi ban pada saat ban
berputar. Gesekan antara ban dan jalan yang disebabkan oleh adanya sliding, tahanan udara
dalam ban, dan dampak dari perputaran ban terhadap udara luar juga mempengaruhi tahanan
gulir ban. Wood (1995) menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi nilai dari tahanan
gulir, faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Berat muatan: semakin besar muatan yang diberikan akan memberikan nilai
tahanan gulir semakin besar.
2. Bagian kendaraan yang bersentuhan dengan permukaan jalur jalan yaitu luas
kontak ban dengan jalan.
3. Keadaan jalan: semakin keras dan rata jalan tersebut, semakin kecil tahanan gulir
yang dihasilkan.
4. Tipe permukaan jalan: permukaan jalan yang halus dan rata, dengan permukaan
jalan yang kasar akan memberikan nilai tahanan gulir berbeda. Pada jalan halus
dan rata akan menghasilkan nilai tahanan gulir lebih kecil dibandingkan jalan
kasar.
5. Gesekan dalam (internal friction): jika terdapat kehilangan mekanis (mechanical
looses) antara mesin dan ban akan meningkatkan tahanan gulir.
Kinerja dari suatu kendaraan sangat dipengaruhi oleh gaya-gaya yang bekerja pada
kendaraan tersebut. Perlawanan inersia dan transmisi pada pada percobaan kali ini
diasumsikan tidak ada karena kecepatan konstan serta tidak ada perpindahan transmisi pada
pada proses penarikannya. Gaya-gaya yang bekerja pada kendaraan dapat dilihat pada
Gambar 1.1
Nilai dari suatu tahanan gulir dipengaruhi oleh berat, semakin besar berat yang diterima
oleh ban akan menyebabkan semakin besar nilai dari tahanan gulir, hal ini berhubungan
dengan gaya tarik yang diperlukan untuk mendorong kendaraan, semakin besar muatan yang
diangkut semakin besar pula gaya tarik yang dibutuhkan untuk menarik muatan. Hubungan
antara tahanan gulir dengan beban muatan seperti dapat ditunjukan dalam persamaan :
RR = CRR.W
Gaya Tarik

Tahanan Aerodinamis
Ft
Ra
Keterangan :
Tahanan Kemiringan
RR = tahanan gulir
Ftlc CRR = koefisien untuk tahanan gulir
2
Rg = W = berat
Ws
in

Rr Rolling resistance
Winch
Rr
Machine

W cos
W
Ft LC

Gambar 1.1 Skematik gaya dan tahanan yang bekerja pada penarikan kendaraan bermuatan
pada bidang miring
Nilai rata-rata koefisien tahanan gulir untuk beberapa jenis ban kendaraan pada tiga
variasi permukaan jalan dapat dilihat pada Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 memberikan nilai rata-rata
koefisien tahanan gulir ban berudara tekan untuk kendaraan traktor pada berbagai permukaan
jalan.
Dari Tabel 1.1 dapat terlihat bahwa semakin lunak permukaan jalan, maka nilai
koefisien tahanan gulir (CRR) relatif semakin besar dan jenis ban yang digunakan
dikendaraan penumpang relatif memiliki nilai koefisien (CRR) yang lebih besar daripada truk
dan traktor.
Tabel 1.1 Koefisien tahanan gulir untuk berbagai jenis ban
pada berbagai permukaan jalan (Wong, 1993)
Tipe kendaraan CRR pada jenis material
Beton Tanah dengan Pasir
kekerasan sedang
Kendaraan Penumpang 0,015 0,08 0,30
Truk 0,012 0,06 0,25
Traktor 0,02 0,04 0,20

2
Tabel 1.2 Nilai CRR untuk variasi permukaan jalan pada ban traktor
(Komatsu, 1999)
Permukaan Koefisien Tahanan Gulir
Lantai Beton 0,023
Jalan Aspal 0,028
Jalan Datar Kering Tidak Beraspal 0,035
Tanah Pertanian 0,040
Tanah Lepas Kering 0,045
Tanah Halus 0,090
Kerikil Lepas 0,120
Pasir Lepas 0,120
Tanah Berlumpur 0,160
Sebagai pendekatan terhadap kondisi nyata pada operasi alat angkut di tambang terbuka
batubara, maka diperlukan penelitian dalam skala yang lebih besar. Penelitian tersebut
dilakukan dengan cara perekaman gaya tarik yang diperlukan untuk menggerakkan alat
angkut dan deformasi (material jalan dan ban) secara teliti. Penelitian akan dilakukan pada
beberapa lokasi di tambang batubara seperti front kerja, jalan angkut material penutup dan
lokasi penimbunan. Dengan penelitian ini diharapkan akan diketahui pengaruh faktor-faktor
yang mempengaruhi nilai tahanan gulir beserta beberapa variasi perubahannya (sesuai dengan
kondisi di tambang terbuka batubara) agar dapat dilakukan upaya optimalisasi operasi alat
angkut.
Penelitian terdahulu di Laboratorium Geomekanika dan Peralatan Tambang FTTM-ITB
telah menghasilkan besaran tahanan gulir sebagai fungsi dari permukaan material jalan pada
beberapa jenis ban dan kemiringan (Kramadibrata dkk., 2002, Widodo dkk., 2009).
II. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari Penelitian ini adalah :
1. Mempelajari faktor-faktor utama yang mempengaruhi rolling resistance
2. Mendapatkan koefisien Rolling Resistance pada beberapa lokasi tambang yaitu front
kerja tambang, jalan angkut tambang (MTB), dan lokasi timbunan (Mahayung)
3 Menganalisis hubungan antara koefisien tahanan gulir terhadap berat total dan luas
kontak, serta parameter lain yang bekerja.
Masalah yang dapat terjadi pada operasi penambangan diantaranya adalah permasalahan
biaya bahan bakar yang diperlukan oleh alat angkut untuk mengangkut material dari permuka
kerja penambangan menuju ke lokasi penimbunan serta adanya kendala produktivitas karena
permasalahan kerusakan dan keausan ban.
Bahan bakar yang diperlukan untuk oleh kendaran bergantung pada tahan kemiringan
dan tahanan gulir, dimana kebutuhan bahan bakar berbanding lurus dengan kedua tahanan
tersebut. Hubungan antara bahan bakar dengan tahanan kemiringan dan tahanan gulir adalah
site spesifik bergantung pada kondisi kendaraan, kondisi operasional kendaraan, dan kondisi
jalan tambang. Tahanan yang besar akan menyebabkan konsumsi bahan bakar menjadi besar
dan produksi alat angkut menjadi turun.
Sedangkan kekuatan dan ketahanan ban selain dipengaruhi karakterisik sifat ban itu
sendiri, dipengaruhi oleh faktor lapangan. Ketepatan penggunaan tipe ban untuk jenis jalan
tertentu merupakan salah satu solusi untuk menangani permasalahan kelangkaan ban.

3
Ketepatan pengunaan suatu tipe ban dengan jenis jalan tertentu berhubungan dengan tahanan
gulir yang terjadi.
III. Metodologi
Ruang lingkup pengamatan ini adalah mengamati parameter-parameter yang
mempengaruhi nilai dari tahanan gulir seperti : Gaya yang bekerja, berat alat angkut dan
muatan, jenis material landasan, kemiringan, dll.
Rolling resistance (RR) merupakan salah satu parameter penting untuk menentukan
produktivitas alat muat di tambang terbuka. RR atau tahanan gulir yang besar akan
menyebabkan diperlukannya gaya dorong yang besar untuk mengatasi tahanan ini, hal ini
akan menyebabkan konsumsi bahan bakar menjadi besar dan produksi alat angkut menjadi
turun. Tahanan gulir didefinisikan sebagai jumlah gaya-gaya luar yang bekerja yang
berlawanan dengan arah gerak kendaraan yang bekerja, yang berjalan diatas permukaan jalan
atau permukaan tanah. RR juga didefiniskan sebagai fungsi dari luas permukaan kontak ban
dengan permukaan jalan serta koefisien gesekan antara permukaan ban dengan permukaan
jalan. Oleh karena sifat dari gulir berbeda dengan dengan putar, dimana diperlukan interaksi
antara ban dengan jalan, maka diperlukan pengujian yang bersifat dinamik.
Dalam proses penambangan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas alat-alat
tambang adalah faktor gulir, maka kajian mengenai RR sangat penting untuk dilakukan.
Dalam koseptual dan praktikal, tahanan gulir dipengaruhi beberapa faktor, seperti : keadaan
jalan (kekuatan dan kemulusan jalan), dan keadaan material yang bersentuhan dengan jalan.
Dalam kajian lebih dalam, tahanan gulir merupakan fungsi dari berat, kohesi, sudut geser
dalam, luas kontak antara ban dengan permukaan jalan, kemiringan jalan, dan tekanan ban.
Konsep awal dalam pendefinisian tahanan gulir, didefinisikan suatu mekanisme aksi
reaksi antara ban dengan permukaan jalan. Ketika ban bereaksi dengan permukaan landasan,
maka akan terjadi reaksi antara landasan jalan dengan ban yang bergerak, kemudian terjadi
deformasi mikro (penetrasi) pada material yang terjadi akibat aksi-reaksi yang terjadi antara
ban dengan landasan.
Pada penelitian ini, pengamatan akan dilakukan langsung pada alat angkut yang
digunakan pada tambang tarbuka batubara dengan semua aspek-aspek yang terkait di
dalamnya. Penelitian ini merupakan kelanjutan penelitian skala laboratorium (Kramadibrata
dkk., 2002 dan Widodo dkk., 2009) dimana pada penelitian tersebut didapatkan nilai koefisien
tahanan gulir pada berbagai variasi variabel, seperti: variasi beban, jenis landasan,
kemiringan, jenis ban dan tekanan ban.
IV. Prosedur Penelitian
Metode yang dilakukan adalah kegiatan pengukuran langsung di laboratorium dan di
lapangan, dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut :
a. Studi literatur yang meliputi konsep tahanan gulir, susunan material pembentuk jalan
tambang, dan parameter-parameter yang mempengaruhi tahanan gulir.
b. Pengambilan data lapangan yang dilakukan di Tambang PT Bukit Asam, Sumatera
Selatan adalah sebagai berikut: (1) mengukur gaya tarik yang diperlukan untuk
menarik gerobak pada jenis material jalan tambang tertentu, dengan variasi parameter:
kemiringan lintasan, beban, tekanan ban, dan kecepatan penarikan; (2) mengukur luas
kontak yang terjadi antara ban dengan jalan dan penetrasi yang diakibatkan oleh ban;
(3) melakukan pengujian sifat fisik dan mekanik material pembentuk jalan.

4
Gambar 5.2 Pengukuran luas kontak ban

Mobil penarik

Gerobak / beban Loadcell tarik

grade

Gambar 5.3 Skema proses pengambilan data


c. Pengolahan data bertujuan untuk menentukan koefisien tahanan gulir dalam skala
laboratorium maupun skala lapangan pada beberapa kondisi (variasi parameter
kemiringan lintasan, beban, tekanan ban, dan kecepatan penarikan).
d. Korelasi antara hasil koefisien tahanan gulir di laboratorium dan di lapangan akan
dianalisis, yaitu hubungannya dengan faktor jarak pengukuran dan kondisi lintasan.
Korelasi tersebut dievaluasi untuk kemungkinan penggunaannya lebih lanjut dalam
estimasi alat angkut aktual di tambang terbuka.
VI. Hasil Pengujian Lapangan
VI.1 Lokasi MTB PT. Bukit Asam Tbk.
Pengujian yang dilakukan dilokasi MTB memiliki grade yang bervariasi berkisar 2 %
sampai 5%. Dari grade yang bervariasi tersebut kita membagi jalur pengujian menjadi 3
section, dimana masing masing section memiliki jarak tempuh 500 m (Gambar 6.1)
Jalur MTB ini merupakan jalur yang berfungsi sebagai jalur transportasi di luar
tambang. Berdasarkan uji Particle Size Distribution (PSD) jalur MTB terdiri dari material
penyusun gravel (1 %), Sand (2 %), Silt (75 %), Clay (23 %) dengan nilai California Bearing
Ratio (CBR) sebesar 4,52 % (Lampiran).
Beradasarkan data yang diperoleh dari hasil pengujian di lokasi ini, maka kita
memperoleh beberapa hubungan dari beberapa parameter yang mempengaruhi nilai tahanan
gulir (RR) dan koefisien tahanan gulir (CRR). Berdasarkan Tabel 6.1 dan Gambar 6.2 dapat
dilihat bahwa nilai tahanan gulir berbanding lurus dengan kecepatan dan beban tetapi
berbanding terbalik terhadap tekanan ban. Sedangkan nilai koefisien tahanan gulir (CRR)
berbanding lurus terhadap kecepatan dan berbanding terbalik terhadap beban dan tekanan ban.

5
2%
5%
4%
2%
3%

500 m 500 m 500 m


Gambar 6.1 Skematik potongan longitudinal jalur pengujian lokasi MTB PTBA Tbk
Pada pengujian ini kita menggunakan mobil Mazda BT 50 4x4 turbo diesel dengan
spesifikasi fuel consumption 9,2 litres per 100 Km yang berfungsi sebagai penarik gerobak.
Dari hasil pengujian yang dilakukan maka diperoleh nilai fuel consumption yang berbanding
lurus dengan nilai tahanan gulir (RR) , beban dan kecepatan (Tabel 6.2 dan Gambar 6.3)

Hubungan CRR terhadap Beban (MTB) Fuel Consumption (MTB)

0.1000
400
0.0900
350
0.0800
300
0.0700 Volume (CC/Km)
0.0600 250
CRR

0.0500 200
15 psi,5km/jam grade 3&2 daihatsu v=5km/jam
0.0400 150
15 psi,10km/jam grade 3,2,4
0.0300 15 psi,15/20km/jam grade 3,2,5 daihatsu v=10km/jam
100
30 psi,5km/jam grade 3&2 daihatsu v=20km/jam
0.0200
30psi,10km/jam grade 3,2,4 50 vespa v=5km/jam
0.0100 30 psi,15/20km/jam grade 3,2,5
vespa 30psi,5km/jam grade 3,2,4 0
0.0000
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
Beban (Kg) Beban (Kg)

Gambar 6.2 Grafik Hubungan CRR terhadap Gambar 6.3 Grafik Hubungan Volume
beban pada lokasi MTB PTBA Tbk. bensin terhadap beban dan kecepatan pada
lokasi MTB PTBA Tbk.

VI.2 Lokasi Mahayung PT. Bukit Asam Tbk.


Pada lokasi Mahayung, lokasi pengujian memiliki grade 4 % dengan panjang jalur
pengujian 500 m (Gambar 6.4). Lokasi Mahayung merupakan lokasi timbunan yang memiliki
struktur lapisan material yang terdiri dari Gravel (13 %), Sand (17 %), Silt (54 %), Clay (16
%) dengan nilai California Bearing Ratio (CBR) sebesar 5,38 % (Lampiran).
Dari Tabel 6.3 dan Gambar 6.5 dapat dilihat bahwa nilai tahanan gulir berbanding lurus
dengan kecepatan dan beban. Sedangkan nilai koefisien tahanan gulir (CRR) berbanding lurus
terhadap kecepatan dan berbanding terbalik terhadap beban. Pada Tabel 6.3 untuk kondisi
beban, tekanan, grade yag sama dapat dilihat juga perbedaan nilai RR dan CRR antara ban
daihatsu dengan ban tractor dimana nilai RR dan CRR untuk ban tractor lebih besar daripada
ban daihatsu. Hal ini disebabkan oleh luas bidang kontak yang terjadi pada ban tractor lebih
besar dari pada luas bidang kontak yang terjadi pada ban ban daihatsu. Oleh karena itu
semakin besar luas bidang kontak antara ban dengan permukaan jalan maka akan dibutuhkan
pula gaya yang lebih besar untuk membuat ban tersebut berputar.

6
Tabel 6.1 Data pada lokasi MTB PTBA Tbk.
Beban Beban Tekanan Ban Overal Grade Kecepatan
Jenis Ban RR CRR
(Kg) (kN) (Psi) (0) (Km/Jam)
5 0,313 0,0399
15 10 0,426 0,0544
15 0,488 0,0622
400 4
5 0,302 0,0385
30 10 0,395 0,0503
15 0,506 0,0645
5 0,383 0,0326
15 10 0,543 0,0462
15 0,631 0,0537
Daihatsu 600 6
1,9 5 0,389 0,0331
30 10 0,323 0,0275
15 0,466 0,0397
5 0,878 0,0560
15 10 0,953 0,0608
20 1,038 0,0662
800 8
5 0,557 0,0355
30 10 0,773 0,0493
20 0,793 0,0505
300 3 5 0,325 0,0553
Vespa 30
400 4 5 0,380 0,0485

4%

500 m
Gambar 6.4 Skematik potongan longitudinal jalur pengujian lokasi Mahayung PTBA Tbk.
Dari hasil pengujian yang dilakukan maka diperoleh nilai fuel consumption yang
berbanding lurus dengan nilai tahanan gulir (RR) , beban dan kecepatan (Tabel 6.4 dan
Gambar 6.6)

Hubungan CRR Terhadap Beban (Mahayung) Fuel Consumption (Mahayung)

0.1000 450
0.0900 400
0.0800
350
0.0700
Volume (CC/Km)

300
0.0600
CRR

0.0500 vespa v=5 km/jam 250


0.0400 daihatsu 200 vespa v=5km/jam
0.0300 v=10km/jam 150
daihatsu daihatsu v=10km/jam
0.0200 100
v=20km/jam tractor v=10km/jam
0.0100 tractor v=10km/jam
50 daihatsu v=20km/jam
0.0000
0 200 400 600 800 1000 0
0 200 400 600 800 1000
Beban (Kg)
Beban (Kg)

Gambar 6.5 Grafik Hubungan CRR terhadap Gambar 6.6 Grafik Hubungan Volume bensin
beban pada lokasi Mahayung PTBA Tbk. terhadap beban dan kecepatan pada lokasi
Mahayung PTBA Tbk.

7
Tabel 6.2 Data Fuel consumption lokasi MTB PTBA Tbk.
Beban Beban Tekanan Overal Grade Kecepatan Bensin
Jenis Ban RR
(Kg) (kN) Ban (Psi) (0) (Km/Jam) (CC/Km)
5 0,313 202
15 10 0,426 233,6
15 0,488 288,9
400 4
5 0,302
30 10 0,395
15 0,506
5 0,383 250
15 10 0,543 285,7
15 0,631 327,8
Daihatsu 600 6
5 0,389
30 1,9 10 0,323
15 0,466
5 0,878 320,6
15 10 0,953 342,8
20 1,038 373,2
800 8
5 0,557
30 10 0,773
20 0,793
300 3 5 0,325 208
Vespa 30
400 4 5 0,380 245,6
Tabel 6.3 Data pada lokasi Mahayung PTBA Tbk.
Beban Beban Tekanan Overal Grade Kecepatan
Jenis Ban RR CRR
(Kg) (kN) Ban (Psi) (0) (Km/Jam)
400 4 5 0,319 0,0815
Vespa 500 5 5 0,337 0,0688
600 6 5 0,342 0,0581
10 0,302 0,0772
400 4
30 2,3 20 0,327 0,0835
Daihatsu
10 0,304 0,0517
600 6
20 0,406 0,0691
600 6 10 0,363 0,0618
Tractor
800 8 10 0,422 0,0538
Tabel 6.4 Data Fuel consumption lokasi Mahayung PTBA Tbk.
Beban Beban Tekanan Overal Grade Kecepatan Bensin
Jenis Ban RR
(Kg) (kN) Ban (Psi) (0) (Km/Jam) (CC/Km)
400 4 5 0,319 266,6
Vespa 500 5 5 0,337 285,7
600 6 5 0,342 333,33
10 0,302 252,4
400 4
30 2,3 20 0,327 295,2
Daihatsu
10 0,304 331,3
600 6
20 0,406 352,4
600 6 10 0,363 320,5
Tractor
800 8 10 0,422 400

8
VI.3 Lokasi Front Tambang PT. Bukit Asam Tbk.
Pada lokasi Front tambang ini memiliki grade 3 % dan 5 % dengan masing - masing
grade memiliki jalur pengujian sepanjang 175 m (Gambar 6.7). Struktur material penyusun
lokasi Front tambang terdiri dari Gravel (39 %), Sand (16 %), Silt (36 %), Clay (9 %) dengan
nilai California Bearing Ratio (CBR) sebesar 4,76 % (Lampiran).
Dari hasil pengujian pada lokasi ini, maka diperoleh nilai tahanan gulir (RR) yang
berbanding lurus terhadap beban dan nilai koefisien tahanan gulir (CRR) yang berbanding
terhadap beban itu sendiri (Tabel 6.5).
5%
3%

175 m 175 m

Gambar 6.7 Skematik potongan longitudinal jalur pengujian lokasi Front Tambang PTBA
Tbk.
Tabel 6.5 Data pada lokasi Front Tambang PTBA Tbk.
Jenis Beban Beban Tekanan Ban Overal Grade Kecepatan
RR CRR
Ban (Kg) (kN) (Psi) (0) (Km/Jam)
300 4 30 2,3 10 0,210 0,0715
Tractor
600 6 30 10 0,384 0,0653

Hubungan CRR Terhadap Beban (Front Tambang)

0.1000
0.0900
0.0800
0.0700
0.0600
CRR

0.0500
0.0400
v=10km/jam
0.0300
0.0200 Linear
(v=10km/jam)
0.0100
0.0000
0 100 200 300 400 500 600 700
Beban (Kg)

Gambar 6.8 Grafik Hubungan CRR terhadap beban pada lokasi Front Tambang PTBA Tbk.
VII. Kesimpulan
1. Koefisien tahanan gulir pada meterial jalan pada 3 lokasi yaitu; Pada jalan angkut
diluar pit (MTB) berkisar antara 2,7 % - 6,6 % dengan nilai average 4,65 %; Pada
jalan di lokasi penimbunan (Mahayung) berkisar antara 5,1 % - 8,3 % dengan nilai
average 6,7 %; Pada jalan inspeksi di dalam pit (Front Tambang) berkisar antara 6,5 %
- 7,1 % dengan nilai average 6,8 %. Untuk kondisi umum kecepatan 5 km/jam, 15
km/jam dan 20 km/jam dengan kemiringan 2, 3, 4, dan 5 %, berat 2, 3, 4, 6 dan 8 kN,
serta tekanan ban 15 dan 30 Psi.
Namun demikian nilai CRR yang diperoleh dari 3 jenis ban (ban vespa, ban daihatsu,
ban tractor) dibatasi oleh beban maksimum sebesar 8 kN. Oleh karena itu untuk
kapasitas beban yang lebih besar (kondisi alat angkut sebenarnya di lapangan), maka
perlu dilakukan pengujian tahanan gulir dengan skala pengujian yang lebih besar.

9
2. Meskipun pada pengujian ini menggunakan jenis ban, kecepatan, kemiringan jalan,
berat dan tekanan ban yang bervariasi, pada dasarnya hasil penelitian uji tahanan gulir
di lapangan menunjukkan kecenderungan umum sebagai berikut:
Semakin besar berat total muatan yang bekerja bekerja akan menurunkan nilai
koefisien tahanan gulir (CRR) dan menaikkan nilai tahanan gulir (RR)
Semakin besar kecepatan yang diberikan maka akan menaikkan nilai koefisien
tahanan gulir (CRR)
Konsumsi bahan bakar berbanding lurus dengan tahanan gulir, beban, dan
kecepatan
Semakin besar tekanan pemompaan ban yang diberikan akan menghasilkan nilai
CRR semakin kecil.
Makin besar tekanan ban yang diberikan kepada ban makin kecil luas kontak yang
terjadi antara ban dan tanah.
Semakin besar luas kontak yang terbentuk antara permukaan jalan dengan ban ,
maka akan menghasilkan nilai RR yang lebih besar.
Perbedaan perolehan antara nilai koefisien tahanan gulir hasil eksperimentasi dengan
teoritis lebih disebabkan oleh perbedaan kondisi.
3 Berdasarkan dari analisis data yang diperoleh, maka kita dapat merumuskan secara
umum kondisi CRR sebagai berikut,

V
CRR = Dimana, V = Kecepatan; P = Tekanan Ban; W = Beban
P.W
Rumus di atas diperoleh dari pengambilan data yang dibatasi oleh :
3 tipe jenis ban (ban vespa, ban Daihatsu, ban tractor)
Beban maksimum yang ditarik oleh load cell yaitu sebesar 8 kN

DAFTAR PUSTAKA
1. Komandi, G., An Evaluation of the Concept of Rolling Resistance, Journal of
Terramechanics, 1999
2. Komatsu Handbook, Specifications and Application Handbook, 24th Edition, Komatsu,
Japan, 2003
3. Kramadibrata, S, dkk., Analysis of Rolling Resistance Coefficient of Dried Silt and Wet
Silt at Laboratory Scale, Mine Planning and Equipment Selection, 2002
4. Prodjosumarto, P., Pemindahan Tanah Mekanis, Jurusan Teknik Pertambangan, ITB,
Bandung, 1996
5. Wood, Osborne, Forde, Soil Parameter for Estimating the Rolling Resistance of
Earthmoving Plant on a Compacted Silty Cohesive Soil, Journal of Terramechanics, Vol.
32. No. 1, Elsevier Science Ltd., ISTVS, Great Gritain, 1995
6. Wong, Theory of Ground Vehicles, 2nd Edition, John Wiley and Sons, Inc, New York,
1993

10

View publication stats

Você também pode gostar