Você está na página 1de 11

Makalah ekonomi kesehatan

EKONIMI KESEHTANAN

OLEH

SANLY MELISKA

1303063

PROGRAM STUDI S-1 KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUMATERA UTARA

MEDAN

2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ekonomi dan kesehatan memiliki suatu keterkaitan yang sangat erat. Pembangunan
ekonomi sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan masyarakat, dan perbaikan pada
kondisi kesehatan masyarakat akan mempengaruhi produktivitas kerja. Ekonomi adalah ilmu
untuk membuat pilihan. Demikian juga jumlah dokter, perawat, obat-obatan, tempat tidur
untuk perawatan inap terbatas, sedang permintaan (demand) berbagai sumber daya di sektor
kesehatan meningkat. Karena itu sumber daya kesehatan harus digunakan dengan efisien dan
berkeadilan (equitable). Salah satu sasaran yang ingin dicapai dalam sistem kesehatan
nasional adalah menjamin tersedianya pelayanan kesehatan bermutu, merata, dan terjangkau
oleh masyarakat secara ekonomis, serta tersedianya pelayanan kesehatan tidak semata-mata
berada di tangan pemerintah melainkan mengikutsertakan sebesar-besarnya peran aktif
segenap anggota masyarakat (Suryandari, 2008).
Pelayanan kesehatan untuk masyarakat merupakan hak asasi manusia yang harus
dilaksanakan negara. Pemerintah harus mampu memberikan perlakuan yang sama kepada
warganya dalam pelayanan kesehatan maupun pelayanan publik lainnya. Peningkatan
pelayanan kesehatan diharapkan dapat menghasilkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih
tinggi sehingga memungkinkan masyarakat hidup lebih produktif, baik secara ekonomi
maupun sosial sehingga tercipta masyarakat sehat secara keseluruhan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Ekonomi dan Kesehatan?
2. Apa yang dimaksud dengan Need, Demand, dan Want?
3. Apa hubungan antara Ekonomi dan Kesehatan?
4. Apa aspek Ekonomi Kesehatan?
5. Apa karakteristik Pelayanan Kesehatan?
6. Bagaimana Evaluasi Ekonomi dalam Pelayanan Kesehatan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Ekonomi dan Kesehatan?
2. Untuk mengetahui pengertian dengan Need, Demand, dan Want?
3. Untuk mengetahui hubungan antara Ekonomi dan Kesehatan?
4. Untuk mengetahui aspek Ekonomi Kesehatan?
5. Untuk mengetahui karakteristik Pelayanan Kesehatan?
6. Untuk mengetahui Evaluasi Ekonomi dalam Pelayanan Kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ekonomi dan Kesehatan
2.1.1 Ekonomi
Ekonomi adalah ilmu untuk membuat pilihan. Sumber daya di alam terbatas, sedang
keinginan (wants) manusia tidak terbatas. Demikian juga jumlah dokter, perawat, obat-
obatan, tempat tidur untuk perawatan inap meningkat. Karena itu sumber daya kesehatan
harus digunakan dengan efisien dan berkeadilan (equitable), (Murti, 2011).
Ekonomi juga dipelajari pada berbagai tingkatan. Kita dapat mempelajari keputusan
rumah tangga dan perusahaan, atau kita dapat mempelajari interaksi rumah tangga dan
perusahaan pada pasar barang dan jasa tertentu. Kita juga dapat mempelajari operasi
perekonomian sebagai suatu keseluruhan, yang hanyalah merupakan jumlah dari segala
kegiatan para pembuat keputusan ini pada semua pasar yang ada, (N.G.Mankiw, 2006).
Menurut Lubis (2009) secara garis besar teori ekonomi dapat dibagi atas dua yaitu:

1. Micro Economics (Ekonomi Mikro)


Merupakan sesuatu yang spesifik dan merupakan sesuatu yang didefinisikan sebagai
bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisis bagian-bagian yang kecil dari seluruh kegiatan
perekonomian. Hal yang dianalisis adalah bagian dan sistem ekonomi seperti: Perilaku
konsumen, Supply, Demand, Elastisitas Supply danDemand, pasar dan sebagainya.
2. Macro Economics (Ekonomi Makro)
Merupakan sesuatu yang bersifat Agregat dan merupakan analisis atas seluruh
kegiatan perekonomian. Analisis bersifat global dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi
yang dilaksanakan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian. Menganalisis kajian sektor-
sektor kesehatan dan hubungannya dalam pembangunan ekonomi. Yang termasuk
didalamnya antara lain: Fiskal dan moneter terhadap pembiayaan kesehatan, kebijakan
kesehatan, dan lain-lain.

2.1.2 Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan menurut Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah
sebagai suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan
penyakit atau kelemahan. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan, dan
pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau
perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Orang yang pemikirannya belum terbuka atau
orang awam, mengira bahwa kesehatan terkait dengan sakit atau tidak sehatnya badan,
padahal hal itu adalah salah kaprah.
Meskipun seseorang dari fisiknya terlihat sehat, tetapi belum tentu mentalnya juga
sama-sama sehat. Dalam hal ini orang yang sakit mental bukan hanya orang gila, karena ada
banyak sekali gangguan mental yang dapat dialami oleh siapapun. Seperti yang sudah
diuraikan bahwa pengertian kesehatan tidak hanya mencakup kesehatan badan tetapi juga
mencakup kesehatan mental atau psikis. Pengertian kesehatan seharusnya tidak hanya
dipahami saja tetapi dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, karena terdapat semboyan
mensana in corpore sano yang artinya didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

2.2 Need, Demand, dan Want


Need
Need (kebutuhan) adalah kuantitas barang atau pelayanan yang secara objektif
dipandang terbaik untuk digunakan memperbaiki kondisi kesehatan pasien. Need
biasanya ditentukan oleh dokter, tetapi kualitas pertimbangan dokter tergantung pendidikan,
peralatan, dan kompetensi dokter.
Demand
Demand (permintaan) adalah barang atau pelayanan yang sesungguhnya dibeli oleh
pasien. Permintaan tersebut dipengaruhi oleh pendapat medis dari dokter, dan juga
faktor lain seperti pendapatan dan harga obat. Demand berbeda dengan need dan want.
Want
Want (keinginan) adalah barang atau pelayanan yang diinginkan pasien karena
dianggap terbaik bagi mereka (misalnya, obat yang bekerja cepat). Want bisa sama atau
berbeda dengan need (kebutuhan).

2.3 Hubungan antara Ekonomi dan Kesehatan


Baik bidang kesehatan dan ekonomi sebenarnya saling mempengaruhi satu sama lain,
contohnya: Kesehatan seseorang yang buruk akan menyebabkan pengeluaran biaya yang
lebih besar dan pendapatannya berkurang akibat menurunkan kemampuan untuk menikmati
hidup, memperoleh panghasilan, atau bekerja secara efektif. Kesehatan yang lebih baik akan
memungkinkan seseorang mendapatkan hidup yang lebih produktif, sedangkan kesehatan
buruk memberikan dampak dan ancaman bagi orang lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan antara lain, tersedianya sarana
kesehatan, keadaan lingkungan yang memadai dan mutu makanan yang dikonsumsi.
Penanganan faktor tersebut harus dilakukan terarah dan terpadu dengan memperhatikan
kondisi sosial ekonomi yang berkaitan (Rahmi, 2008).
Keadaan faktor sosial ekonomi juga bepengaruh dalam memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang tersedia, seperti pendidikan, pekerjaan dan tingkat pendapatan yang diperoleh
oleh rumah tangga (Yulia, 2009).
Hubungan antara kesehatan dan ekonomi berdasarkan tingkat, yaitu:
a. Pada tingkat mikro yaitu tingkat individual dan keluarga, kesehatan adalah dasar bagi
produktivitas kerja dan kapasitas untuk mendapatkan pendidikan. Tenaga kerja yang
sehat secara fisik dan mentak akan lebih produktif dan mendapatkan penghasilan yang
tinggi.
b. Pada tingkat makro yaitu penduduk dengan tingkat kesehatan yang baik merupakan
masukan (input) penting untuk menurunkan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan
pembangunan ekonomi jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yang cepat didukung oleh
terobosan penting dibidang kesehatan masyarakat, pemberantasan penyakit dan
peningkatan gizi.
Pada tingkat mikro ekonomi menjelaskan bahwa kondisi kesehatan dan pendidikan
yang rendah mengalami tantangan dalam mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan jika
dibandingkan dengan kesehatan dan pendidikan yang tinggi. Angka harapan hidup yang
tinggi dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi.

2.4 Aspek Ekonomi Kesehatan


1. Aspek Produksi (Supply)
Contohnya menelaah biaya dari berbagai input program kesehatan, seperti sarana
gedung, alat kesehatan, dan tenaga kesehatan. Analisis pembiayaan dari berbagai alternatif
program yang dapat memberikan gambaran tentangCost Efficiency, Cost
Efectiveness, dan Cost Utilization. Menelaah aspek pembiayaan secara keseluruhan, seperti
sumber pembiayaan kesehatan dari pemerintah, swasta, out of pocket, berapa besarnya,
kecenderungannya dan sistem mobilisasi pembiayaan kesehatan (asuransi, grant, pajak, dll).
2. Aspek Konsumsi (Demand)
Menelaah pola penggunaan pelayanan kesehatan dan diferensiasinya menurut
fasilitas, strata pendidikan, kelompok umur, pekerjaan. Bagaimana pengaruh tarif, subsidi,
asuransi, pendapatan terhadap pola konsumsi pelayanan kesehatan.
2.5 Karakteristik Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan berbeda dengan barang dan pelayanan ekonomi lainnya.
Pelayanan kesehatan atau pelayanan medis sangat heterogen, terdiri atas banyak sekali barang
dan pelayanan yang bertujuan memelihara, memperbaiki, memulihkan kesehatan fisik dan
jiwa seseorang. Karena sifat yang sangat heterogen, pelayanan kesehatan sulit diukur secara
kuantitatif. Beberapa karakteristik khusus pelayanan kesehatan sebagai berikut (Santerre dan
Neun, 2000).
1) Intangibility. Tidak seperti mobil atau makanan, pelayanan kesehatan tidak bisa
dinilai oleh panca indera. Konsumen (pasien) tidak bisa melihat, mendengar,
membau, merasakan, mengecap pelayanan kesehatan.
2) Inseparability. Produksi dan konsumsi pelayanan kesehatan terjadi secara simultan
(bersama). Makanan bisa dibuat dulu untuk konsumsi kemudian. Tindakan operatif
yang dilakukan dokter bedah pada saat yang sama digunakan oleh pasien.
3) Inventory. Pelayanan kesehatan tidak bisa disimpan untuk digunakan pada saat
dibutuhkan oleh pasien nantinya.
4) Inkonsistensi. Komposisi dan kualitas pelayanan kesehatan yang diterima pasien dari
seorang dokter dari waktu ke waktu, maupun pelayanan kesehatan yang digunakan
antar pasien bervariasi.
5) Jadi pelayanan kesehatan sulit diukur secara kuantitatif. Biasanya pelayanan
kesehatan diukur berdasarkan ketersediaan (jumlah dokter per 1000 penduduk) atau
penggunaan (jumlah konsultasi atau pembedahan per kapita), (Murti, 2011).

2.6 Evaluasi Ekonomi dalam Pelayanan Kesehatan


Lubis (2009) menyebutkan bahwa teknik evaluasi mampu menyediakan berbagai cara
untuk menanggulangi masalah dengan menggunakan berbagai pertimbangan pilihan
masyarkat. Evaluasi ekonomi mempunyai peranan penting dalam menaggulangi berbagai
masalah manajemen, penekanannya terletak pada penentuan bagaimana penyediaan
pelayanan kesehatan yang terbaik, bukan penentuan prioritas dalam investasi.
Langkah-langkah yang harus dilalui dalam evaluasi ekonomi dalam pelayanan
kesehatan adalah:
1) Identifikasi berbagai biaya dan berbagai konsekuensinya sehingga tidak menimbulkan
kesalahan dalam memperhitungkan kebutuhan kesehatan masyarakat.
2) Perhitungan biaya dan konsekuensi tersebut. Hal ini berkaitan dengan dampak terhadap
status kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pendekatan yang biasa
dipakai adalah penggunaan indikator kesehatan secara umum, yaitu tahun penyesuian
hidup berkualitas dan hari kehilangan hidup dalam keadaan sehat yang sesuai dengan
iuran mereka.
3) Penilaian dan pengukuran biaya tersebut serta konsekuensinya dengan konsepopportunity
cost dan teknik shadow pricing.
4) Penyesuaian biaya dan konsekuensi untuk waktu yang berbeda, misalnya program
pencegahan yang memiliki dampak yang lama, hasilnya tidak dapat dilihat langsung
seperti program pengobatan penyakit. Untuk itu dilakukan metode discounting dengan
asumsi bahwa orang lebih menyukai manfaat yang cepat diperoleh dari pada yang lama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekonomi adalah ilmu untuk membuat pilihan. Sumber daya di alam terbatas, sedang
keinginan (wants) manusia tidak terbatas. Demikian juga jumlah dokter, perawat, obat-
obatan, tempat tidur untuk perawatan inap meningkat. Karena itu sumber daya kesehatan
harus digunakan dengan efisien dan berkeadilan (equitable), (Murti, 2011).
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan menurut Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah
sebagai suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan
penyakit atau kelemahan.
Pelayanan kesehatan berbeda dengan barang dan pelayanan ekonomi lainnya.
Pelayanan kesehatan atau pelayanan medis sangat heterogen, terdiri atas banyak sekali barang
dan pelayanan yang bertujuan memelihara, memperbaiki, memulihkan kesehatan fisik dan
jiwa seseorang. Karena sifat yang sangat heterogen, pelayanan kesehatan sulit diukur secara
kuantitatif.
Langkah-langkah yang harus dilalui dalam evaluasi ekonomi dalam pelayanan
kesehatan adalah:
Identifikasi berbagai biaya dan berbagai konsekuensinya sehingga tidak menimbulkan
kesalahan dalam memperhitungkan kebutuhan kesehatan masyarakat.
Perhitungan biaya dan konsekuensi tersebut. Hal ini berkaitan dengan dampak terhadap
status kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pendekatan yang biasa
dipakai adalah penggunaan indikator kesehatan secara umum, yaitu tahun penyesuian
hidup berkualitas dan hari kehilangan hidup dalam keadaan sehat yang sesuai dengan
iuran mereka.
Penilaian dan pengukuran biaya tersebut serta konsekuensinya dengan konsepopportunity
cost dan teknik shadow pricing.
Penyesuaian biaya dan konsekuensi untuk waktu yang berbeda, misalnya program
pencegahan yang memiliki dampak yang lama, hasilnya tidak dapat dilihat langsung
seperti program pengobatan penyakit. Untuk itu dilakukan metode discounting dengan
asumsi bahwa orang lebih menyukai manfaat yang cepat diperoleh dari pada yang lama.
3.2 Saran
Demikianlah makalah di buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Masih banyak
kekuranagan dari makalah ini karena itu dibutuhkan saran/ kritikan yang membangun agar
bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://fk.uns.ac.id/static/materi/Ekonomi_Kesehatan_-_Prof_Bhisma_Murti.pdf
http://googleweblight.com/?lite_url=http://hellomydaily.blogspot.com/2015/10/hubungan-
antara-ekonomi-dan-kesehatan.html?m%3D1&ei=IGQ-QrGg&lc=id-
ID&s=1&m=752&host=www.google.co.id&ts=1472952675&sig=AKOVD65ZdwXA8GKY
6XFsYOfpZTR6vHI7w
http://googleweblight.com/?lite_url=http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3747/1/f
km-juanita5.pdf&lc=id-
ID&s=1&m=752&host=www.google.co.id&ts=14729553799&sig=AKOVD666eOJwRDvc
KzNo48Wt4qC9o5M5A

Você também pode gostar