Você está na página 1de 5

ASKEP DIARE

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diare adalah kehilangan cairan dan ekolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali
atau lebih BAB dengan tinja yang encer atau cair.
Diare dapat disebabkan oleh berbagai infeksi, selain penyebab lain seperti malabsorbsi. Diare
sebenarnya merupakan salah satu gejala dari penyakit pada system gastrointestinal atau penyakit
lain di luar saluran pencernaan. Tetapi sekarang lebih dikenal dengan penyakit diare karena dengan
sebutan penyakit diare akan mempercepat tindakan penanggulangan. Penyakit diare terutam pada
bayi perlu mendapatkan tindakan secepatnya karena dapat membawa bencana bila terlambat.
Walaupun penyakit diare tidak semua menular misalnya karena faktor malabsorbsi, tetapi
perlu perawatan di kamar yang terpisah dengan perlengkapan cuci tangan untuk mencegah infeksi
serta tempat pakaian kotor tersendiri. Masalah pasien diare yang perlu diperhatikan ialah resiko
terjadi gangguan sirkulasi darah, kebutuhan nutrisi, resiko terjadi komplikasi, gangguan rasa aman
dan nyaman, kurangnya pengetahuan mengenai penyakit.
Penyakit diare dapat menyerang siapa saja mulai dari anak, dewasa maupun orang tua
(lansia) dan penyakit diare ini biasanyakebanyakan disebabakan oleh infeksi. Oleh karena itu penulis
merasa tertarik untuk menerapkan asuhan keperawatan diare pada pasien S.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum
Untuk dapat memperoleh gambaran nyata atau informasi tentang asuhan keperawatan pada pasien
diare.

2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mampu menyusun asuhan keperawatan yang terdiri dari pengkajian, membuat
diagnosa keperawatan, menyusun rencana keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan dan
melakukan evaluasi keperawatan pada pasien diare.

C. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini ditulis dengan metode deskriptif dengan teknik
pengumpulan data, wawancara dan pemeriksaan fisik.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dasar Teori
1. Pengertian
Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena
frekuensi satu kali atau lebih BAB dengan bentuk tinja yang encer atau cair.
Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak atau berlangsung singkat dalam
beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.

2. Etiologi
a. Infeksi (virus, bakteri dan parasit)
b. Non Infeksi
Alergi makanan : susu, protein
Gangguan metabolic atau mal-absorbsi
Iritasi langsung pada saluran pencernaan oleh makanan
Penyakit gangguan endokrin
Emosional atau stress
Menurunnya daya tahan tubuh
Kekurangan gizi
Obat-obatan : antibiotika

3. Patofisisologi
Meningkatnya motilitas dan cepatnya pengosongan pada intestinal merupakan akibat dari gangguan
absorbsi dan ekskresi cairan dan elektrolit yang berlebihan.
Cairan sodium, potassium dan bikarbonat berpindah dari rongga ekrtraseluler ke dalam tinja,
sehingga mengakibatkan dehidrasi dan dapat terjadi asidosis metabolic.
Transportasi aktif akibat rangsangan taksin bakteri terhadap elektrolit ke dalam usus halus. Sel
dalam mukosa intestinal mengalami iritasi dan meningkatnya sekresi cairan dan elektrolit.
Mikroorganisme yang masuk akan merusak sel mukosa intestinal sehingga menurunkan area
permukaan intestinal, perubahan kapasitas intestinal dan terjadi gangguan absorbsi cairan dan
elektrolit.
Peradangan akan terjadi penurunan kemampuan intestinal untuk mengabsorbsi cairan dan elektrolit
serta bahan-bahan makanan.
Menurunnya pemasukan atau hilangnya cairan akibat :
- Muntah - Demam
-Diare -Hiperventilasi
Cairan ekstraseluler Hilang dengan cepat

Ketidakseimbangan elektrolit

Hilangnya cairan dalam intraseluler

Disfungsi selulere

Syok hipovolemik

Kematian

4. Tanda dan Gejala


Naunesa
Muntah
Nyeri perut
Demam
Diare
Haus
Lidah kering
Tulang pipi menonjol
Anoreksia
Lemah
Turgor kulit menurun
Seara menjadi serak
Frekuensi nafas cepat
Tekanan darah menurun
Gelisah
Pucat
Ekstrimitas dingin
Siagnosis
Anuria

Derajat Dehidrasi
1. Dehidrasi berat
Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut ini
Latergi atau tidak sabar
Mata cekung
Tidak bisa minim atau malas minum
Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat
2. Dehidrasi dingin
Gelisah, mudah marah

Mata cekung
Haus, banyak minum
Cubitan kerut kembalinya sangat lambat
3. Tanpa Dehidrasi
Tidak cukup tanda-tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi berat atau ringan/ sedang

5. Pemeriksaan Diagnostic
pemeriksaan darah tepi lengkap
pemeriksaan AGD, elektrolit, ureum, kreatinin dan berat jenis plasma
pemeriksaan urine lengkap
pemeriksaan tinja, PH, leukosit, glukosa dan adanya darah
pemeriksaan biakan empedu bila demam tinggi dan dicurigai infeksi sistemik
riwayat alergi pada obat-obatan dan makanan

6. Penatalaksanaan
a. Dehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan
4 hal penting yang perlu diperhatikan
1) Jenis cairan
Oral : pedialyte atau oralit
Parental : NaCl, isotonic, infus
2) Jumlah cairan
Jumalh cairan yang diberikan sesuai dengan cairan yang dikeluarkan
3) Jalan masuk atau cara pemberiaan
Oral atau parental
4) Jadwal pemberian cairan
Diberikan 2 jam pertama, selanjutnya dilakukan penilaian kembali status hidrasi untuk menghitung
kebutuhan cairan

b. Identifikasi penyebab diare


c. Terapi simtematik
Obat anti diare, obat anti motilitas dan sekresi usus, antiemetik
d. Terapi definitive
Sebagai langkah pencegahan seperti hygiene peroranan, sanitasi lingkungan
B. TINJAUAN KASUS

1. Pengkajian
: S
: 65 tahun
: Perempuan
: Islam
: Jawa/ Indonesia
: Sawalan
: -
: Tidak bekerja
: Pada saat pengkajian ps mengeluh / mengatakan badannya lemas dan diare
n sekarang: Ps mengatakan diare tanggal 3 Februari 2006 setelah makan seiang. Ps mengatakan makan sesuai
menu seperti biasa. Ps mengatakan belakangan ini di kamarnya banyak terdapat lalat. Ps BAB lebih
dari 5 kali dengan kensistensi encer. Ps tidak menatakan kondisinya kepada keluarganya, akhirnya
sore tanggal 3 Februari 2006 Ps diberikan perawatan khusus
n dahulu : Ps menatakan dulu pernah diare tapi hanya 2 hari setelah minum obat anti diare Ps langsung sembuh. Ps
pernah masuk rumah sakit karena kecelakaan.
n : Didalam keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit menular.

Você também pode gostar