Você está na página 1de 1

Alkaloid 3

Alkaloid penting untuk melindungi dan bertahan hidup tanaman karena


memastikan kelangsungan hidup melawan mikroorganisme (aktivitas antibakteri
dan antijamur), serangga dan herbivora (penghambat pakan) dan juga terhadap
tanaman lain melalui bahan kimia aktif secara allelopatik [49]. Penggunaan
alkaloid yang mengandung tanaman sebagai pewarna, rempah-rempah, obat-obatan
atau racun dapat ditelusuri kembali hampir ke awal peradaban. Alkaloid
memiliki banyak aktivitas farmakologis termasuk efek antihipertensi (banyak
alkaloid indol), efek antiaritmia (quinidine, spareien), aktivitas
antimalaria (kina), dan tindakan panitera (dimeric indoles, vincristine,
vinblastine). Ini hanyalah beberapa contoh yang menggambarkan kepentingan
ekonomi besar dari kelompok penyusun tanaman ini [50]. Beberapa alkaloid
memiliki sifat stimulan sebagai kafein dan nikotin, morfin digunakan sebagai
obat analgesik dan kuinin sebagai obat antimalaria [46].

Alkaloid 2

c07121013Reagen Mayer: Ini digunakan untuk mendeteksi alkaloid. Larutan (a) 1,36 g mercuric chloride
dilarutkan dalam 60 ml air suling. (b) 5 g kalium iodida dilarutkan dalam 20 ml air suling. Larutan (a) dan
(b) dicampur dan volumenya disesuaikan sampai 100 ml dengan air suling. Pereaksi Wagner: Ini adalah
reagen umum untuk mendeteksi alkaloid. 1,27 g iodium dan 2g kalium iodida dilarutkan dalam 5 ml air
dan volumenya dibuat 100ml dengan air suling.

alkaloid 2Alkaloid didefinisikan sebagai senyawa siklik yang mengandung nitrogen dalam keadaan
oksidatif negatif [1]. Mereka adalah bagian dari pertahanan kimia pada tanaman [2] dan memiliki
aktivitas antibiotik [3]. Sekitar 60% obat berasal dari tumbuhan berasal dari alkaloid [4]. Banyak alkaloid
telah digunakan dalam pengobatan selama bertahun-tahun dan beberapa masih merupakan obat
terlarang yang memiliki efek fisiologis pada hewan

Você também pode gostar