Você está na página 1de 4

TENTANG GINJAL

Ginjal merupakan organ berbentuk seperti kacang yang terletak di bagian belakang
abdomen atas, di belakang peritoneum, di depan dua iga terakhir dan tiga otot besar yaitu
transversus abdominis, kuadratus lumborum dan psoas mayor. Ginjal kiri letaknya kebih
tinggi dari ginjal kanan. Pada orang dewasa, panjang ginjal adalah sekitar 12-13 cm (4,7-5,1
inci) lebarnya 6 cm (2,4 inci) tebalnya 2,5 cm (1 inci) dan beratnya sekitar 150 gram.
Permukaan anterior dan posterior kutub atas dan bawah serta tepi lateral ginjal
berbentuk cembung sedangkan tepi medialnya berbentuk cekung karena adanya hilus.
Beberapa struktur yang masuk atau keluar dari ginjal melalui hilus adalah arteria dan vena
renalis, saraf, pembuluh limfatik, dan ureter.
Struktur ginjal berisi pembuluh darah, arteria renalis membawa darah dari aorta
abdominalis ke ginjal. Ginjal diperfusi oleh sekitar 1.200 ml darah permenit (suatu volume
yang sama dengan 20% sampai 25% curah jantung). Lebih dari 90% darah yang masuk ke
ginjal didistribusikan ke korteks sedangkan sisanya didistribusikan ke medula. Arteriol aferen
mempunyai kapasitas intrinsik yang dapat mengubah resistensinya sebagai respon terhadap
perubahan tekanan darah arteria, dengan demikian mempertahankan aliran darah ginjal dan
filterasi glomerulus tetap konstan. Fungsi ini efektif pada tekanan arteria antara 80 sampai
180 mmHg.
Chronik Kidney Disease merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible
dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan
cairan dan elektrolit, yang menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam
darah).Penyakit Ginjal Kronik dinyatakan juga sebagai suatu proses patofisiologi dengan
etiologi yang beragam mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan pada
umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Selanjutnya, gagal ginjal ditandai dengan penurunanf
ungsi ginjal yang irreversible pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal
yang tetap berupa dialysis atau transplantasi ginjal.
Hemodialisa merupakan proses eliminasi sisa-sisa produk metabolisme (protein) dan
ganggguan keseimbangan cairan dan elektrolit antara kompartemen darah dan dilisat melalui
selaput membrane semipermeabel yang berperan sebagai ginjal buatan.
Mekanisme utama pada proses hemodialisis adalah darah dipompakan dari dalam tubuh
masuk kedalam suatu ginjal buatan yaitu dialiser yang terdiri dari 2 kompartemen yang
terpisah. Darah dari pasien dipompa dan dialirkan kedalam kompartemen darah yang dibatasi
oleh selaput semipermeabel buatan (artifisial) dengan kompartemen dialisat dan selanjutnya
akan dipompakan kembali ke dalam tubuh pasien. Cairan dialysis dan darah yang terpisah
akan mengalami perubahankonsentrasi karena zat terlarut berpindah dari konsentrasi yang
tinggi kearah konsentrasi yang rendah sampai konsentrasi zat terlarut sama di kedua
kompartemen atau berdifusi.
Nefrolithiasis adalah batu yang terbentuk pada tubuli ginjal kemudian berada di kaliks,
infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan bisa mengisi seluruh pelvis serta kaliks ginjal yang
mampu menimbulkan obstruksi saluran kemih dan menimbulkan kelainan struktur saluran
kemih sebelah atas.
Nefrolithiasis merupakan kristal yang terlihat seperti batu dan terbentuk di ginjal, kristal-
kristal tersebut akan berkumpul dan saling berlekatan untuk membentuk formasi batu.
Berdasarkan pengertian diatas bahwa Nefrolithiasis adalah batu yang terbentuk dari
pengkristalan pada tubuli ginjal kemudian berada di kaliks, infundibulum, pelvis ginjal dan
bahkan bisa mengisi seluruh pelvis serta kaliks ginjal yang mampu menimbulkan obstruksi
saluran kemih dan menimbulkan kelainan struktur saluran kemih sebelah atas.
Fungsi ginjal tersebut adalah sebagai fungsi ekskresi yaitu untuk mempertahankanosmolalitas
plasma sekitar 285 milioSmol, mempertahankan kadar masing-masing elektrolit plasma
dalam rentang normal, mempertahankan pH plasma sekitar 7,4, mengekskresikan urea, asam
urat dan kreatinin dan sebagai fungsi non ekskresi yaitu menghasilkan rennin, penting untuk
pengaturan tekanan darah, menghasilkan eritropoetin, factor dalam stimulasi produksi sel
darah merah oleh sumsum tulang, metabolisme vitamin D menjadi bentuk aktifnya, degradasi
insulin, menghasilkan prostaglandin
Ada beberapa faktor penyebab gagal ginjal yaitu terbentuknya batu ginjal diduga ada
hubungannya dengan gangguan aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih,
dehidrasi dan keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap. Secara epidemiologis
terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu ginjal (nefrolithiasis) pada
seseorang, yaitu faktor intrinsik Herediter , Penyakit ini diduga diturunkan dari orang tuanya,
Umur Penyakit ini paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun, jenis kelamin, Jumlah
pasien laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan pasien perempuan. Dari faktor
Ekstrinsik, Geografi Pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian batu ginjal lebih
tinggi daripada daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah stone belt (sabuk batu),
sedangkan daerah Bantu di Afrika selatan hampir tidak dijumpai, kurangnya asupan air dan
tingginya kadar mineral kalsium pada air yang dikonsumsi, dapat meningkatkan insiden batu
ginjal, diet banyak purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya batu ginjal penyakit
ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau kurang aktifitas atau
sedentary life.
Adapun Penyebab dari gagal ginjal kronis adalah Infeksi saluran kemih (ISK) sering
terjadi dan menyerang manusia tanpa memandang usia, terutama wanita. Infeksi saluran
kemih umumnya dibagi dalam dua kategori besar : Infeksi saluran kemih bagian bawah
(uretritis, sistitis, prostatis) dan infeksi saluran kencing bagian atas (pielonepritis akut).
Sistitis kronik dan pielonepritis kronik adalah penyebab utama gagal ginjal tahap akhir pada
anak-anak, Penyakit peradangan kematian yang diakibatkan oleh gagal ginjal umumnya
disebabkan oleh glomerulonepritis kronik. Pada glomerulonepritis kronik, akan terjadi
kerusakan glomerulus secara progresif yang pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya
gagal ginjal, Penyakit vaskular hipertensif Hipertensi dan gagal ginjal kronik memiliki kaitan
yang erat. Hipertensi mungkin merupakan penyakit primer dan menyebabkan kerusakan pada
ginjal, sebaliknya penyakit gagal ginjal kronik dapat menyebabkan hipertensi atau akut.
berperan pada hipertensi melalui mekanisme retensi natrium dan air, serta pengaruh
vasopresor dari sistem renin-angiotensin. Gangguan jaringan penyambung
Penyakit jaringan penyambung (penyakit kolagen) adalah penyakit sistemik yang
manifestasinya terutama mengenai jaringan lunak tubuh, dan yang sering terserang adalah
ginjal. Penyakit jaringan penyambung yang dapat menyebabkan gagal ginjal diantaranya
adalah lupus eritematosus sistemik (SLE) dan sklerosis sistemik progresif (skleroderma).
Gangguan kongenital dan herediter Asidosis tubulus ginjal dan penyakit polikistik ginjal
merupakan penyakit herediter yang terutama mengenai tubulus ginjal. Keduanya dapat
berakhir dengan gagal ginjal meskipun lebih sering dijumpai pada penyakit polikistik.
Penyakit metabolik yang dapat mengakibatkan gagal ginjal kronik antara lain diabetes
mellitus, gout, hiperparatiroidisme primer dan amiloidosis. Ginjal khususnya rentan terhadap
efek toksik, obat-obatan dan bahan-bahan kimia karena alasan-alasan berikut, Ginjal
menerima 25 % dari curah jantung, sehingga seringdan mudah kontak dengan zat kimia
dalam jumlah yang besar. Interstitium yang hiperosmotik memungkinkan zat kimia
dikonsentrasikan pada daerah yang relatif hipovaskular. Ginjal merupakan jalur ekskresi
obligatorik untuk kebanyakan obat, sehingga insufisiensi ginjal mengakibatkan penimbunan
obat dan meningkatkan konsentrasi dalam cairan tubulus. Gagal ginjal kronik dapat
diakibatkan penyalahgunaan analgesi dan paparan timbal. Nefropati obstruktif pada saluran
kemih dapat menimbulkan gejala yang membawa kerusakan dan kegagalan ginjal. Adapun
obstruksisaluran kemih yang dapat menyebabkan gagal ginjal diantaranya saluran kemih
bagian atas kalkuli, neoplasma, fibrosis, retroperitoneal. Saluran kemih bagian bawah
hipertrofi prostat, karsinoma prostat, striktur uretra, anomali kongenital pada leher kandung
kemih dan uretra

Você também pode gostar