Pasien mengalami luka bakar 28% akibat ledakan kompor. Diagnosa keperawatan meliputi nyeri akut, kerusakan integritas kulit, dan gangguan mobilitas fisik. Rencana perawatan mencakup manajemen nyeri, perawatan luka, pencegahan tekanan, serta terapi untuk meningkatkan mobilisasi.
Pasien mengalami luka bakar 28% akibat ledakan kompor. Diagnosa keperawatan meliputi nyeri akut, kerusakan integritas kulit, dan gangguan mobilitas fisik. Rencana perawatan mencakup manajemen nyeri, perawatan luka, pencegahan tekanan, serta terapi untuk meningkatkan mobilisasi.
Pasien mengalami luka bakar 28% akibat ledakan kompor. Diagnosa keperawatan meliputi nyeri akut, kerusakan integritas kulit, dan gangguan mobilitas fisik. Rencana perawatan mencakup manajemen nyeri, perawatan luka, pencegahan tekanan, serta terapi untuk meningkatkan mobilisasi.
Nama Klien : Tn M Dx. Medis : Combutsio Grade II A-B 28 % Ruangan : IGD Luka Bakar.
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Intervensi Hasil
Nyeri akut berhubungan NOC : NIC :
Lakukan pengkajian nyeri secara dengan: Pain Level, komprehensif termasuk lokasi, Agen injuri fisik pain control, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas comfort level dan faktor presipitasi DS : Setelah dilakukan Kontrol lingkungan yang dapat 1. P : nyeri bertambah jika tindakan keperawatan mempengaruhi nyeri seperti suhu bergerak dan saat luka selama 3x24 jam Pasien ruangan, pencahayaan dan kebisingan dibersihkan dan tidak mengalami nyeri, Kaji tipe dan sumber nyeri untuk berkurang jika istrahat dengan kriteria hasil: menentukan intervensi dan diberikan analgetik Mampu mengontrol Ajarkan tentang teknik non farmakologi: Q : Tertusuk-tusuk nyeri (tahu penyebab napas dala, relaksasi, distraksi, kompres R : tangan kanan, nyeri, mampu hangat/ dingin lengan dan tangan menggunakan tehnik Berikan analgetik untuk mengurangi kiri, kaki kanan dan nonfarmakologi untuk nyeri: ... kiri, wajah dan mengurangi nyeri, Tingkatkan istirahat leher mencari bantuan) Berikan informasi tentang nyeri seperti S : Skala nyeri 3 Melaporkan bahwa nyeri penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan T : Hilang timbul berkurang dengan berkurang dan antisipasi DO : menggunakan ketidaknyamanan dari prosedur 1. Terdapat luka bakar manajemen nyeri Monitor vital sign sebelum dan sesudah grade II A-B pada Mampu mengenali nyeri pemberian analgesik pertama kali tangan kanan 1%, pada (skala, intensitas, lengan dan tangan kiri frekuensi dan tanda 4%, kaki kanan 9%., nyeri) kaki kiri 9%, wajah dan Menyatakan rasa leher 5% nyaman setelah nyeri 2. Luas luka 28% berkurang 3. Pasien nampak meringis Tanda vital dalam saat bergerak rentang normal Tidak mengalami gangguan tidur Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Intervensi Hasil
Kerusakan integritas NOC : NIC : Pressure Management
Setelah dilakukan tindakan Anjurkan pasien untuk menggunakan kulit berhubungan dengan keperawatan selama3x24 pakaian yang longgar mekanik (luka bakar) jam kerusakan integritas Hindari kerutan pada tempat tidur kulit pasien teratasi dengan Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih DS : kriteria hasil: dan kering 1. Pasien mengatakan melaporkan penu- Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) luka terjadi karena runan sensasi atau setiap dua jam sekali ledakan kompor. nyeri pada area Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada DO : kerusakan jaringan/ derah yang tertekan 1. Terdapat luka bakar luka Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien grade II A-B pada mendemonstrasikan Monitor status nutrisi pasien tangan kanan 1%, pada pemahaman rencana Memandikan pasien dengan sabun dan air lengan dan tangan kiri tindakan untuk pera- hangat 4%, kaki kanan 9%., watan jaringan dan Observasi luka : lokasi, dimensi, kaki kiri 9%, wajah dan pencegahan injuri kedalaman luka, karakteristik,warna leher 5% 2. Luka nampak basah keadaan luka mem- cairan, granulasi, jaringan nekrotik, baik (kering) dan tanda-tanda infeksi lokal, formasi traktus 3. Luka nampak pink, peningkatan jaringan Ajarkan pada keluarga tentang luka dan kuning, putih granulasi perawatan luka 4. Luas luka 28% Cegah kontaminasi feses dan urin Lakukan tehnik perawatan luka dengan steril Berikan posisi yang mengurangi tekanan pada luka Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Intervensi Hasil
Gangguan mobilitas fisik NOC : NIC :
Terapi ambulasi berhubungan dengan keru- Setelah dilakukan Kaji kemampuan pasien dalam sakan neuromuskular tindakan keperawatan melakukan ambulasi selama 3x24 jam terjadi DS : peningkatan Ambulasi Kolaborasi dengan fisioterapi untuk
1. Keluarga pasien :Tingkat mobilisasi, perencanaan ambulasi
mengatan aktivitas Perawtan diri dengan Latih pasien ROM pasif-aktif sesuai
pasien dibantu oleh kriteria hasil : kemampuan
keluarga Peningkatan aktivitas Ajarkan pasien berpindah tempat
fisik secara bertahap
DO : Evaluasi pasien dalam kemampuan 1. Pasien nampak sangat ambulasi hati-hati saat menggerakkan kakinya. Pendidikan kesehatan 2. Kekuatan otot Edukasi pada pasien dan keluarga 4 4 pentingnya ambulasi dini 2 2 Edukasi pada pasien dan keluarga tahap ambulasi Berikan reinforcement positip pada pasien. Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Intervensi Hasil
Risiko infeksi NOC : NIC :
Immune Status Pertahankan teknik septif Knowledge : Infection Batasi pengunjung bila perlu Faktor-faktor risiko : control Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah 1. Prosedur Infasif Risk control tindakan keperawatan 2. Kerusakan jaringan dan Setelah dilakukan Ganti letak IV perifer dan dressing peningkatan paparan tindakan keperawatan sesuai dengan petunjuk umum lingkungan selama3x24 jam pasien Gunakan kateter intermiten untuk 3. Malnutrisi tidak mengalami infeksi menurunkan infeksi kandung kencing 4. Peningkatan paparan dengan kriteria hasil: Tingkatkan intake nutrisi lingkungan patogen Klien bebas dari tanda Berikan terapi antibiotik: 5. Tidak adekuat dan gejala infeksi Monitor tanda dan gejala infeksi pertahanan sekunder Menunjukkan sistemik dan lokal (penurunan Hb, Leukopenia, penekanan kemampuan untuk Inspeksi kulit dan membran mukosa mencegah timbulnya terhadap kemerahan, panas, drainase respon inflamasi) infeksi Dorong masukan cairan Jumlah leukosit dalam Dorong istirahat batas normal Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan Menunjukkan perilaku gejala infeksi hidup sehat Kaji suhu badan pada pasien Status imun, neutropenia setiap 4 jam gastrointestinal, genitourinaria dalam batas normal