Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
Percetakan (printing) merupakan salah satu format media primer yang sulit
dicari penggantinya selama lebih dari 500 tahun. Printing bahkan dianggap sebagai
salah satu kebutuhan primer manusia (Watkins, 2012). Seiring dengan berjalannya
waktu, printing menjadi sebuah industri yang mempunyai trend permintaan global
yang meningkat. Dari tahun ke tahun, semakin banyak dijumpai produsen printing
tentang pertumbuhan industri printing di Indonesia pada tahun 2012 yang mencapai
5,3%. Proyeksi tersebut melampaui proyeksi tahun 2011 sebesar 4,7%1. Menurut Rini
melampui pertumbuhan industri printing dunia. Ditengah krisis finansial yang melanda
1
. Administrator.Industri Grafika Tumbuh 5,3% (2012, 22, Juli). Kemenperin.Diakses pada tanggal 7
Desember 2014 dari http://kemenperin.go.id/artikel/759/Industri-Grafika-Tumbuh-5,3.
1
tingginya pertumbuhan industri printing di Indonesia dapat dilihat dari tingginya
konsumsi kertas dalam negeri. Berdasarkan data Asosiasi Pulp danKertas Indonesia
(Apki), 12,5juta ton per tahun dengan rerata konsumsi domestik mencapai 60%-65%
per tahun.
Industri printing sendiri menurut Coleman dan Ramchandra (2010) dapat dibagi
menjadi tiga kategori yaitu printing komersial, label dan lain-lain. Untuk kategori
printing komersial dibagi lagi menjadi beberapa sub kategori antara lain:
General commercial
Quick printing
Newspaper printing
Book printing
Screen printing
Digital printing
Digital printing adalah salah satu sub kategori dari printing komersial yang
langsung melalui komputer tanpa melalui bantuan perantara seperti film atau
pencetakan plat seperti yang ada pada percetakan offset konvensional (Kipphan,
pada kuantitas kecil dengan harga yang rendah. Hal ini sangat berbeda dengan
2
pencetakan dengan menggunakan mesin offset yang skala ekonomisnya dapat
tercapai pada order dengan kuantitas besar. Karena kemampuan untuk berproduksi
dengan biaya rendah pada jumlah yang minimum itulah, digital printing perlahan-
cetakannya masih sedikit berada di bawah offset namun konsumen cenderung untuk
Dilihat dari jenis mesinnya, digital printing dapat dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Mesin digital printing berbasis tinta atau yang biasa disebut inkjet machine.
wide format seperti Myjet, NUR, VUTEK, SCITEX. Printer dekstop seperti Espon
R230 juga bisa dimasukkan kedalam jenis inkjet machine. Untuk mesin berbasis
Tinta dye merupakan tinta waterbase atau tinta yang basisnya air. Tinta ini sangat
bagus untuk mencetak photo karena mampu menghasilkan gamut warna yang baik,
tinta ini banyak dipakai mesin-mesin seperti printer dekstop. Kekurangan tinta jenis
dye adalah kekuatannya, dimana tinta ini akan mudah luntur jika kena air atau sinar
Tinta solvent merupakan tinta solventbase atau tinta yang basisnya minyak. Tinta
ini memiliki kekuatan jauh lebih kuat dibandingkan tinta dye karena tidak luntur
kena air dan atau sinar UV. Karena kekuatannya itulah tinta ini banyak digunakan
3
printer-printer large format untuk cetak spanduk, sticker, baliho atau giant banner.
Akan tetapi untuk kehalusan cetakan masih lebih baik dengan tinta dye walaupun
sekarang hal semacam ini bukan menjadi isu penting karena ada tinta ecosolvent
yang hasil cetakannya bisa sebagus tinta dye. Printer-printer yang sudah mengusus
ecosolvent sebagai tintanya adalah ROLAND, MUTOH, HP, MIMAKI, dan lain-
lain..
Tinta uv merupakan tinta khusus yang bisa dikeringkan dengan sinar uv, jadi dalam
prosesnya ketika tinta disemprotkan oleh printer ke media cetak ketika itu pula tinta
berbagai media cetak. Oleh karena itu tinta UV bisa digunakan hampir disemua
media seperti kaca, kayu, kain, vinil, dll. Biasanya printer2 yang menggunakan
tinta UV adalah jenis printer flatbed walaupun ROLAND sudah ada yang
menggunakan tinta UV tapi tidak berbentuk flatbed. Jenis tinta UV ini jauh lebih
kuat daripada solvent atau dye. Hanya saja harga printer berbasis tinta UV masih
Untuk mesin yang menggunakan toner bubuk kering juga banyak sekali
macamnya. Mulai dari yang ukuran A4 s/d ukuran A0, Untuk merk nya mulai dari
HP, EPSON, Xerox, Samsung, OCE, KIOCERA, dll. Bahkan mesin-mesin digital
berbasis toner sudah ada yg dilengkapi sistem finishingnya seperti penjilidan atau
4
banyak digunakan untuk layanan dokumen seperti membuat buku, cetak peta, cetak
kalkir dan sebagainya. Kelebihan dari mesin berbasis toner ini adalah dikecepatan,
Mesin ini diproduksi untuk menemani mesin offset atau mungkin nantinya untuk
menggantikan mesin offset. Jadi dalam prosesnya mesin ini tidak memerlukan film
atau plate, dari komputer langsung dicetak. Kelebihan mesin ini pada fleksibilitas
medianya yang luas, mulai dari kertas sampai plastik dan hasilnya sangat mirip
dengan mesin offset. Contoh dari mesin ini adalah HP INDIGO, Kodak Nexpress,
hanya saja mesin ini harganya sangat mahal walaupun biaya produksinya relatif
Untuk dari segi aplikasi dan kebutuhannya digital printing dapat dibagi dalam
beberapa kelompok, seperti : POD (Print on Demand), Large format printer / wide
format printer, DCP (Digital Color Proofing), dan Photography Digital. Digital
meliputi3 :
3. Digital Printing dan Jenisnya (2013, 30 Oktober). Diakses pada 17 Februari 2015 dari
http://www.indonesiaprintmedia.com/kilas-berita/261-digital-printing-dan-jenisnya.html.
5
Salah satu produk yang bisa dikerjakan dengan Mesin Digital printing
adalah jenis cetak sablon (cetak saring) yang medianya sangat beragam,
seperti t-shirt, mugs, dan ID Card. Dalam proses pembuatan produk digital
printing jenis ini, pelanggan bisa membuat desain sendiri dengan format file
digital. Harga pun bisa lebih murah karena dapat memesan produk dengan
Keunggulan cetak digital ini adalah sifatnya yang eksklusif karena dicetak
sebagai media promosi mandiri yang dicetak dalam media plastic, nylon, vinyl
dan lain-lain. Banner sifatnya fleksibel, bisa dipajang di berbagai lokasi, baik
produk atau kegiatan yang ditawarkan kepada pelanggan secara lebih luas.
Karena aplikasinya berbeda, media yang digunakan untuk produk cetak indoor
menggunakan media dan jenis tinta yang tahan terhadap paparan cahaya
matahari, Untuk untuk aplikasi indoor, karena posisi peletakannya lebih dekat
dengan mata, maka akurasi warna dan penggunaan tinta yang tidak
atau media iklan dalam ukuran besar dan panjang. Saat ini, baliho dan spanduk
6
banyak digunakan sebagai media promosi outdoor. Pada awalnya, spanduk
dan bahan yang lebih beragam, sehingga gambar lebih realistis dan warna yang
Digital printing jenis ini menggunakan media kertas atau stiker yang
berfungsi sebagai pamflet, brosur, atau catalog dan terdiri dari berbagai ukuran
seperti A5, A4, atau A3. Agar pamflet terlihat menarik, maka harus dirancang
sedemikan rupa meliputi pemilihan font, komposisi gambar, tabel dan warna
papan pengumuman, halte bus, tiang listrik dan lain sebagainya. Fungsi
maupun jasa dan event-event besar, seperti konser, seminar atau pameran.
Hal ini menjadikan pamflet salah satu produk utama usaha digital printing .
Berbeda dengan pamflet yang bersifat umum, brosur dan katalog merupakan
7
berkenan membaca isi pesan yang ada di dalam brosur. Brosur dan catalog
dihasilkan dari digital printing mempunyai permintaan yang tinggi baik untuk dunia
usaha maupun kegiatan masyarakat lainnya 4. Produk yang dihasilkan oleh digital
printing dan turunannya sangat bervariasi mulai dari buku, sampul, baliho, stiker,
sablon, kaos hingga souvenir. Menurut Dody Sanjaya Public Relations dari PT.
Yogyakarta juga diungkapkan oleh Candra Rudi selaku sekretaris PPGI provinsi
digital printing di DIY cukup sulit untuk diidentifikasi. Salah satu pemicunya
adalah perubahan Keppres no 23 tahun 2003 yang tidak mewajibkan lagi adanya
4
. Menggiurkannya Bisnis Digital Printing di Yogyakarta. Kuntadi. Diakses pada 17 Desember 2014 dari
http://economy.okezone.com/read/2012/09/25/455/694670/menggiurkannya-bisnis-digital-printing-
di-yogyakarta.
8
pertumbuhan usaha printing khususnya digital printing di Yogyakarta. Tingginya
pertumbuhan usaha digital printing tersebut, menjadi semakin tidak terkendali dan
diidentifikasi karena banyak usaha digital printing yang bahkan tidak mempunyai
mesin sendiri dan hanya berperan sebagai broker (perantara) untuk memenuhi
sepenuhnya atau disebut price taker. Dalam kondisi price taker, akan banyak terdapat
perang tarif antar perusahaan yang menyebabkan profit margin perusahaan semakin
tipis. Selain itu, free entry dan free exit dalam sebuah pasar persaingan sempurna
industri digital printing sendiri, akses masuk ke dalam industri ini sebenarnya tidak
9
begitu mudah. Hal ini disebabkan karena industri ini bersifat capital intensive (padat
modal) yang membutuhkan investasi awal yang relatif besar. Untuk menyediakan
layanan digital printing, pelaku usaha paling tidak harus menginvestasikan modal
minimal sekitar Rp. 300 juta hanya untuk membeli mesin cetak itupun belum termasuk
Apabila dikaji secara internal dari sisi prospek usaha, digital printing mempunyai
proyeksi Break Event Point (BEP) yang lebih cepat bila dibandingkan dengan kategori
lain dalam industri printing. Berdasarkan survey yang dihimpun oleh Yusroni salah
seorang pelaku usaha industri digital printing di daerah Jabodetabek, rata-rata hanya
dibutuhkan 1-1,5 tahun untuk mencapai BEP dalam industri digital printing ini6.
Menurut Rudi (2014), digital printing mempunyai keunggulan efisiensi pada kuantitas
produksi kecil dan menengah. Sedangkan untuk Offset lebih efisien pada kuantitas
produksi besar. Khusus untuk di provinsi DIY, Rudi mengungkapkan bahwa prospek
industri digital printing di Yogyakarta cukup baik untuk kisaran 10 tahun ke depan.
Ketersediaan bahan baku dengan harga relatif murah, upah minimum regional (UMR)
yang lebih rendah bila dibandingkan dengan daerah lain, kemudahan perizinan dan
potensi permintaan yang masih cukup besar menjadikan industri ini cukup atraktif
5
. Yusroni.MengulasTentang Usaha Digital Printing. (2012, 1 januari). Diakses pada tanggal 17
Desember 2014 dari ronitadp.files.wordpress.com/2012/01/mengulas-tentang-digital-printing2.pdf.
6
.Yusroni.Mengulas Tentang Usaha Digital Printing. Yusroni.(2012, 1 januari). Diakses pada tanggal
17 Desember 2014 dari ronitadp.files.wordpress.com/2012/01/mengulas-tentang-digital-
printing2.pdf.
10
sehingga banyak mengundang minat investor untuk mendirikan usaha digital printing .
Hal ini yang menyebabkan tingkat free entry dan free exit yang cukup besar pada usaha
banyak perusahaan digital printing yang berdiri namun banyak juga yang tutup dengan
cepat.
masih sangat besar untuk dikembangkan. Beberapa faktor pendorong seperti yang
sudah dijelaskan sebelumnya seperti ketersediaan bahan baku yang relatif murah, UMR
yang relatif lebih rendah, kemudahan perizinan dan permintaan pasar yang relatif tinggi
menjadikan industri ini mempunyai prospek yang cukup baik untuk jangka waktu
paling tidak dalam waktu 10 tahun kedepan. Namun, di dalam sebuah industri terdapat
pula ancaman yang harus menjadi perhatian para pelaku usaha di dalamnya. Menurut
Chummings dan Chhita (2004), industri printing adalah industri yang memiliki
preferensi konsumen, ancaman barang subtitusi dan fluktuasi harga bahan baku yang
mana hal tesebut tentunya menuntut kreativitas para pelaku usaha di dalamnya agar
terus berinovasi, para pelaku usaha digital printing khususnya di Yogyakarta tentunya
sempurna yang menyebabkan adanya profit margin (P>MC) yang tipis. Kondisi
11
tersebut tentunya memaksa manajemen perusahaan untuk mengambil strategi yang
Mangrove Printing adalah salah satu perusahaaan printing lokal asli Yogyakarta yang
oleh Bapak Ferry Irawan pada tahun 2002. Pada mulanya perusahaan ini berkantor di
jalan Ngadiwinatan Yogyakarta dan hanya berperan sebagai perantara untuk order
cetakan hingga akhirnya bisa membeli mesin sendiri pada tahun 2010. Kemudian, pada
tahun 2010, Mangrove Printing membuka usaha riil dengan nama Mangrove
Printing yang bergerak di layanan jasa digital printing. Kemudian di tahun 2012,
mesin offset printing. Berlanjut di tahun 2013, Mangrove Printing kembali membuka
outlet digital printing di Gejayan. Bahkan di tahun 2014, perusahaan ini terus
yang terbaik untuk konsumen. Selain itu mereka juga membuka outlet pertamanya di
Jakarta. Sebagai perusahaan pendatang baru pada industri digital printing , pencapaian
Mangrove Printing ini terbilang sukses. Untuk ukuran perusahaan, mengacu pada
Undang-Undang no 20 Tahun 2008 yang berpatokan pada ukuran sumber daya dan
total aset hingga tahun 2014 sebesar Rp. 25 miliar dan omset penjualan per tahun
sebesar Rp. 4-5 miliar. Sebagai catatan total aset sebesar Rp. 25 miliar tersebut didapat
12
tanpa menggunakan pinjaman dari bank atau investor tetapi didapat dari ekuitas murni
perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Ferry Irawan yang
juga merangkap sebagai CEO Mangrove Printing pada tanggal 19 Januari 2015, ia
Printing adalah strategi yang berfokus pada pertumbuhan jangka panjang perusahaan
dengan senantiasa memberikan pelayanan terbaik dengan harga terjangkau kepada para
terbaru dan terbaik di kelasnya agar dapat melayani konsumen dengan sebaik-baiknya.
perusahaan digital printing dengan outlet terbanyak di Indonesia. Hal ini menandakan
bahwa segenap manajemen Mangrove Printing sangat fokus pada pertumbuhan jangka
lingkungan industri digital printing yang berubah dengan cepat tentunya menuntut,
Mangrove Printing untuk terus menerus menjaga dan meningkatkan kualitas dan
Gamble et al ( 2013) menyatakan bahwa kesuksesan yang diraih pada saat ini bukanlah
menjadi jaminan untuk meraih kesuksesan serupa di masa yang akan datang. Untuk
itulah konsistensi dan improvisasi menjadi kunci untuk bisa bertahan dan tumbuh.
13
cukup besar namun perlu disadari juga bahwa tingkat persaingan industri printing juga
Printing mempunyai visi strategis jangka panjang sebagai perusahaan yang mempunyai
yang terbaik bagi para konsumennya. Menurut Irawan (2015), saat ini Mangrove
pelayanannya dengan harga yang terjangkau oleh konsumen. Namun, diakui bahwa
masih ada kekurangan salah satunya adalah sistem manajemen yang belum terpetakan
dengan baik untuk melihat bagaimana posisi perusahaan saat ini dan bagaimana
Untuk itulah, diperlukan analisis dan evaluasi strategi bisnis Mangrove Printing .
Diharapkan melalui analisis dan evaluasi strategi bisnis tersebut, penelitian ini dapat
sumber daya yang mereka punyai serta untuk mengetahui apakah strategi dan kebijakan
tersebut sudah tepat dan berhasil setidaknya dalam jangka pendek ini. Selain itu akan
dibahas pula bagaimana langkah antisipatif yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi
7.
Seminar HMJM: Service Quality Strategy.(2014, 3 Januari). Diakses pada tanggal 14 Juni 2015 dari
http://uty.ac.id/2014/01/seminar-hmjm-service-quality-strategy/
14
dinamika persaingan di masa yang akan datang. Strategi bisnis yang tepat tentunya
menurut Gamble et al (2013), adalah sebuah keunggulan yang dipunyai oleh sebuah
perusahaan dan keunggulan tersebut tidak mampu diserupai oleh kompetitornya dalam
jangka waktu panjang. Keunggulan inilah yang menjadi komponen penting dalam
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Mangrove Printing .
pendek.
Printing pada masa yang akan datang dengan melakukan pemetaan terhadap
lingkungan eksternal.
15
1.4 Pertanyaan Penelitian
eksternal ?
kebijakan dalam rangka mempertahankan daya saing perusahaan agar dapat tumbuh
dan berkembang secara berkelanjutan untuk mencapai rencana strategis jangka panjang
mereka. Penelitian ini juga memberikan pengalaman yang berharga bagi penulis untuk
kinerja dan langkah strategis Mangrove Printing . Di lain sisi, bagi masyarakat,
penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan untuk mengetahui seluk beluk industri
16
1.6 Sistematika Penelitian
1. BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
Bab ini memuat teori dan dasar dasar pemikiran yang berhubungan dengan
Bab ini memuat metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini
Bab ini memuat hasil analisa dan evaluasi atas data data serta pembahasan
dari hasil yang diperoleh, berupa penjelasan teori secara kualitatif deskriptif .
Bab ini memuat kesimpulan dari penelitian yang dilakukan serta saran untuk
pengembangan ke depan.
apa yang diterapkan oleh Mangrove Printing dengan mengacu pada analisis sumber
strategi bisnisMangrove Printing tersebut berjalan dengan baik atau tidak degan
17
finansial.Terakhir, akan dianalisis bagaimana langkah-langkah yang perlu diambil oleh
Mangrove Printing di masa yang akan datang dengan melihat pada analisis dinamika
lingkungan eksternal.
Untuk mengidentifikasi apakah strategi bisnis yang digunakan, penelitian ini akan
melihat pada sumber daya, kapabilitas dan aktivitas perusahaandengan melihat pada
analisis faktor kunci sukses dari Watkins (2012), analisis VRIO dan Rantai nilai. Faktor
kunci sukses digunakan untuk mengetahui bagaimana sikap, cara pandang dan
kebijakan perusahaan dalam memenuhi kriteria kunci sukses dalam industri printing.
perusahaan, penelitian ini akan mengacu pada kerangka pikir rantai nilai. Identifikasi
Insight penting untuk mengetahui orientasi perusahaan dalam menciptakan nilai bagi
konsumen dan aktivitas apa yang menjadi beban bagi perusahaan. Rantai nilai sebuah
perusahaan berperan penting dalam menciptakan nilai bagi konsumen dan seluruh
menggunakan matriks dari Porter. Setelah itu akan dilihat pula analisis SWOT
18
(Strength, Weakness, Oppurtunities dan Threat) untuk menganalisis prospek di masa
Printing berdasarkan dua indikator yaitu indikator finansial dan non finansial. Indikator
tersebut menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam kondisi yang tidak baik, dapat
diindikasikan bahwa pilihan strategi yang ada tidak tepat sasaran dan perlu sebuah
balance scorecard tidak hanya akan membahas tentang performa finansial tetapi juga
proses bisnis internal, kualitas pelayanan, serta proses pembelajaran dan pertumbuhan
kemajuan teknologi. Menurut Gamble et al (2013), analisis PEST ini bermanfaat untuk
analisis secara mikro dalam ruang lingkup industri secara spesifik, digunakan analisis
lima model kekuatan yang dikembangkan oleh Porter (2008). Analisis lima model
19
1. Persaingan antara pesaing dalam industri yang sama (rivalry among
competition).
Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dan data penelitian bersumber dari
penelitian ini karena ada etika yang harus dijaga berkaitan dengan privasi perusahaan
20