Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A. Latar Belakang
Tahun tahun pertama kehidupan seorang anak merupakan fase-fase yang
sangat kritis dan penting dalam hal tumbuh kembang fisik, mental dan
psikososial yang berjalan sedemikian cepatnya sehingga keberhasilan tahun
tahun pertama untuk sebagian besar menentukan masa depan anak sebagai
penerus bangsa. Kelainan atau penyimpangan apapun bila tidak di intervensi
secara dini dengan baik pada saatnya dan tidak terdeteksi secara nyata
mendapatkan perawatan yang bersifat purna, yaitu promotif, preventif dan
rehabilitative akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
selanjutnya. Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara
kontinu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang yang
menggunakan istilah pertumbuhan dan perkembangan secara bergantian.
Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi, artinya saling
bergantung satu sama lain.
Menurut Yusuf (2011) anak usia sekolah adalah periode yang dimulai
dari usia 6-12 tahun. Anak usia sekolah disebut sebagai masa intelektual,
dimana anak mulai berpikir secara konkrit dan rasional. Pada usia sekolah
dasar anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual, atau melaksanakan
tugas-tugas belajar.
Menurut Wong (2004) periode perkembangan usia anak sekolah
merupakan salah satu tahap perkembangan ketika anak diarahkan menjauh
dari kelompok keluarga dan berpusat di dunia hubungan sebaya yang lebih
luas. Anak usia sekolah mengalami perkembangan dari usia anak menjadi
remaja, yang ditandai dengan perubahan fisik pada masa remajanya.
Menurut Santrock (2002) pertumbuhan masa kanak-kanak awal tidak
terjadi sepesat pada masa bayi. Pada masa kanak-kanak awal, rata-rata anak
bertambah tinggi 6,25 cm setiap tahun, dan bertambah berat 2,5-3,5 kg setiap
tahun. Pada usia 6 tahun berat harus kurang lebih mencapai tujuh kali berat
pada waktu lahir.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa yang yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?
2. Apa saja pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Makalah ini bertujuan untuk memberi informasi tentang pertumbuhan dan
perkembangan anak usia pra sekolah. Dari mulai tumbuh kembang seperti
pada anak usia sekolah karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan
mempengaruhi dan yang menentukkan perkembangan anak selanjutnya,
pada massa ini pula kita dapat mengetahui perkembangan berbahasa,
kreativitas, kesadarn sosial, maupun kesadaran emosional.
2. Tujuan Khusus
Tujuan dibuatnya makalah ini agar mahasiswa diharapkan mampu:
a. Menjelaskan definisi pertumbuhan anak usia sekolah
b. Membaca grafik pertumbuhan anak usia sekolah
c. Menjelaskna rentang normal keadaan fisik anak usia sekolah
d. Menjelaskan definisi perkembangan anak usia sekolah
e. Menjelaskan aspek perkembangan bahasa anak usia sekolah
f. Menjelaskan aspek perkembangan motorik halus anak usia sekolah
g. Menjelaskan aspek perkembangan motorik kasar anak usia sekolah
h. Menjelaskan aspek perkembangan personal sosial / kemandirian anak
usia sekolah
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Menambah wawasan pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan
anak usia sekolah
2. Bagi Pembaca
Memberikan wawasan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak usia
sekolah sampai remaja. Serta dapat menambah dan meningkatkan wawasan
pengetahuan khususnya di bidang ilmu keperawatan anak.
3. Bagi Masyarakat Umum
Khususnya bagi orang tua yang memiliki anak usia sekolah dapat lebih
memahami tentang pertumbuhan dan perkembangan sang anak, sehingga
dapat memberikan dan mendidik anak sesuai dengan tahapan usianya.
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan sosial
Maksud perkembangan sosial disini adalah pencapai kematangan dalam
hubungan sosial. Dapat juga dikatakan sebagai proses belajar untuk
menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok, tradisi dan moral (agama).
Perkembangan sosial pada anak-anak sekolah dasar ditandai dengan:
1. Adanya perluasan hubungan, di samping dengan keluarga juga dia mulai
membentuk ikatan baru dengan teman sebaya (peer group) atau teman
sekelas, sehingga ruang gerak hubungan sosialnya telah tembah luas.
2. Anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri-sendri (egosentris)
kepada sikap yang kooperatif (bekerja sama) atau sosiosentris (mau
memperhatiakn kepentingan orang lain)
3. Anak dapat berminat terhadapat kegiatan-kegiatan teman sebayanya, dan
bertambah kuat keinginannya untuk diterima menjadi anggota kelompok
(gang)
4. Merasa tidak senang apabila tidak diterima dalam kelompoknya.
5. Perkembangan sosil dapat menyebabkan anak menyesuaikan dirinya
dengan kelompok teman sebayanya maupun dengan lingkungan
masyarakat sekitarnya.
6. Dalam proses belajar di sekolah, kematangan perkembangan sosial ini
dimanfaatkan dengan memberikan tugas-tugas kelompok, baik yang
membutuhkan tenaga fisik (seperti: membersihkan kelas dan halaman
sekolah), maupun tugas yang membutuhkan pikiran (seperti:
merencanakan kegiatan camping, membuat rencana study tour).
Pada aspek sosial, perubahan yang terjadi pada masa kanak-kanak lanjut
antara lain:
1. Anak semakin mandiri dan mulai menjauh dari orang tua dan keluarga.
2. Anak lebih menekankan pada kebutuhan untuk berteman dan membentuk
kelompok dengan sebaya.
3. Anak memiliki kebutuhan yang besar untuk disukai dan diterima oleh
teman sebaya (Lusi Nuryanti, 2008: 43).
Mengacu pada teori Erikson tentang perkembangan psikososial masa
kanak-kanak lanjut berada pada tahap 4, yaitu industry vs infentiority. Pada
tahap ini anak-anak ingin memasuki dunia yang lebih luas dalam hal
pengetahuan dan pekerjaan.
Kejadian yang paling penting pada tahap ini adalah ketika mereka mulai
masuk sekolah. Masuk perkembangan sekolah membuat mereka berhadapan
dengan banyak hal baru yang harus dipelajari. Pengalaman berhasil akan
membuat anak menumbuhkan sense of insdusty yaitu perasaan akan
kompetensi dan keahlian yang dimiliki anak. Sebaliknya kegagalan akan
menghasilkan perasaa inferior yaitu perasaan bahwa dirinya tidak mampu
melakukan apapun.
BAB II
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan
(growth) merupakan peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh bagian tubuh
selama sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis protein-protein baru.
Menghasilkan penambahan jumlah berat secara keseluruhan atau sebagian.
Perkembangan (development) adalah perubahan secara berangsur-angsur dan
bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya kapasitas
seseorang melalui pertumbuhan, kematangan, atau kedewasaan, dan
pembelajaran. (Wong, 2009).
Anak sejak lahir telah memiliki potensi yang berbeda satu sama lain.
Oleh karena itu perlu diberi dorongan, bimbingan dan pengaruh positif agar
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Dalam pemberian pengaruh ini
pendidik perlu mengetahui masa perkembangan anak. Pengaruh kebaikan yang
diberikan kepada anak sebaiknya dihubungan dengan berbagai kecerdasan
yang dimiliki akan. Supaya nanti dapat menghasilkan manusia yang
berkepribadian utuh.
Anak adalah subjek yang harus diperhatikan, di beri kebebasan untuk
tumbuh maupun berkembang sendiri berdasarkan apa adanya. Tugas pendidik
adalah mempengaruhi karena itu perlu pembiasaan, keteladanan, dan
pembelajaran. Pemberian kegiatan pada anak perlu disesuaikan dengan
kematangan dan perkembangan anak. Sehingga nanti dapat menjadi anak yang
sehat, cerdas dan ceria. Beberapa pandangan diatas dapat dijadikan acuan
untuk mendidik anak usia sekolah agar menjadi anak yang sehat cerdas melalui
bermain.
B. SARAN
Diharapkan dengan adanya makalah ini, kita semua dapat memahami
tentang karakteristik yang terdapat pada anak usia sekolah dan faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhannya, serta bahaya yang terjadi pada
perkembangan anak remaja. dan saya berharap pembaca dapat menyerap,
mengambil nilai positif dan dapat mengamalkan atau menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari yang terdapat dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA