Você está na página 1de 16

TUGAS KEPERAWATAN ANAK

TUMBUH KEMBANG PADA ANAK USIA SEKOLAH


Disusun untuk Melengkapi Tugas Keperawatan Anak
Dosen Pengampu: Ns. Elsa Naviati, S.Kep.M.Kep.Sp.Kep.An.

Disusun oleh: Kelas A 15 2


Kelompok 5
Ganesya Fisca Tambun (22020115120008)
Agung Pamuji Nugroho (22020115120014)
Devi Ridha Rosela (22020115120033)
Syeika Mega S P (22020115120042)
Gasik Prawestri (22020115120052)
Fera Fitrianingrum NH (22020115130066)
Istiqhat Sah Nur F (22020115130083)
Kavita Angela Nur Wahyu (22020115130095)
Quthni Arviadi S (22020115130106)
Qoirina Sukma W (22020115140076)

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tahun tahun pertama kehidupan seorang anak merupakan fase-fase yang
sangat kritis dan penting dalam hal tumbuh kembang fisik, mental dan
psikososial yang berjalan sedemikian cepatnya sehingga keberhasilan tahun
tahun pertama untuk sebagian besar menentukan masa depan anak sebagai
penerus bangsa. Kelainan atau penyimpangan apapun bila tidak di intervensi
secara dini dengan baik pada saatnya dan tidak terdeteksi secara nyata
mendapatkan perawatan yang bersifat purna, yaitu promotif, preventif dan
rehabilitative akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
selanjutnya. Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara
kontinu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang yang
menggunakan istilah pertumbuhan dan perkembangan secara bergantian.
Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi, artinya saling
bergantung satu sama lain.
Menurut Yusuf (2011) anak usia sekolah adalah periode yang dimulai
dari usia 6-12 tahun. Anak usia sekolah disebut sebagai masa intelektual,
dimana anak mulai berpikir secara konkrit dan rasional. Pada usia sekolah
dasar anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual, atau melaksanakan
tugas-tugas belajar.
Menurut Wong (2004) periode perkembangan usia anak sekolah
merupakan salah satu tahap perkembangan ketika anak diarahkan menjauh
dari kelompok keluarga dan berpusat di dunia hubungan sebaya yang lebih
luas. Anak usia sekolah mengalami perkembangan dari usia anak menjadi
remaja, yang ditandai dengan perubahan fisik pada masa remajanya.
Menurut Santrock (2002) pertumbuhan masa kanak-kanak awal tidak
terjadi sepesat pada masa bayi. Pada masa kanak-kanak awal, rata-rata anak
bertambah tinggi 6,25 cm setiap tahun, dan bertambah berat 2,5-3,5 kg setiap
tahun. Pada usia 6 tahun berat harus kurang lebih mencapai tujuh kali berat
pada waktu lahir.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa yang yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?
2. Apa saja pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Makalah ini bertujuan untuk memberi informasi tentang pertumbuhan dan
perkembangan anak usia pra sekolah. Dari mulai tumbuh kembang seperti
pada anak usia sekolah karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan
mempengaruhi dan yang menentukkan perkembangan anak selanjutnya,
pada massa ini pula kita dapat mengetahui perkembangan berbahasa,
kreativitas, kesadarn sosial, maupun kesadaran emosional.

2. Tujuan Khusus
Tujuan dibuatnya makalah ini agar mahasiswa diharapkan mampu:
a. Menjelaskan definisi pertumbuhan anak usia sekolah
b. Membaca grafik pertumbuhan anak usia sekolah
c. Menjelaskna rentang normal keadaan fisik anak usia sekolah
d. Menjelaskan definisi perkembangan anak usia sekolah
e. Menjelaskan aspek perkembangan bahasa anak usia sekolah
f. Menjelaskan aspek perkembangan motorik halus anak usia sekolah
g. Menjelaskan aspek perkembangan motorik kasar anak usia sekolah
h. Menjelaskan aspek perkembangan personal sosial / kemandirian anak
usia sekolah
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Menambah wawasan pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan
anak usia sekolah
2. Bagi Pembaca
Memberikan wawasan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak usia
sekolah sampai remaja. Serta dapat menambah dan meningkatkan wawasan
pengetahuan khususnya di bidang ilmu keperawatan anak.
3. Bagi Masyarakat Umum
Khususnya bagi orang tua yang memiliki anak usia sekolah dapat lebih
memahami tentang pertumbuhan dan perkembangan sang anak, sehingga
dapat memberikan dan mendidik anak sesuai dengan tahapan usianya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Pertumbuhan Anak Usia Sekolah


Pertumbuhan adalah proses bertambahnya tinggi badan, postur tubuh,
dan berat badan yang menyangkut secara fisiologis terhadap kondisi normal
tubuh. Menurut Sadulloh (2010) pertumbuhan adalah perubahan secara
fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi fungsi fisik yang
berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal.

B. Grafik Pertumbuhan Anak Usia Sekolah


Terlampir

C. Rentang Normal Anak Usia Sekolah


Ada beberapa ahli yang mengemukakan tentang teori-teori pertumbuhan dan
perkembangan anak.
a. Kartini Kartono membagi masa perkembangan dan pertumbuhan anak
menjadi 5, yaitu:
1) 0 2 tahun adalah masa bayi
2) 1 5 tahun adalah masa kanak-kanak
3) 6 12 tahun adalah masa anak-anak sekolah dasar
4) 12 14 adalah masa remaja
5) 14 17 tahun adalah masa pubertas awal
b. Aristoteles membagi masa perkembangan dan pertumbuhan anak menjadi
3, yaitu :
1) 0 7 tahun adalah tahap masa anak kecil
2) 7 14 tahun adalah masa anak-anak, masa belajar, atau masa sekolah
rendah
3) 14 21 tahun adalah masa remaja atau pubertas, masa peralihan dari
anak menjadi dewasa
Menurut Hurlock perkembangan anak dibagi menjadi 5 periode, yaitu:
a. Periode pra lahir yang dimulai dari saat pembuahan sampai lahir. Pada
periode ini terjadi perkembangan fisiologis yang sangat cepat yaitu
pertumbuhan seluruh tubuh secara utuh.
b. Periode neonatus adalah masa bayi yang baru lahir. Masa ini terhitung
mulai 0 sampai dengan 14 hari. Pada periode ini bayi mengadakan
adaptasi terhadap lingkungan yang sama sekali baru untuk bayi tersebut
yaitu lingkungan di luar rahim ibu.
c. Masa bayi adalah masa bayi berumur 2 minggu sampai 2 tahun. Pada masa
ini bayi belajar mengendalikan ototnya sendiri sampai bayi tersebut
mempunyai keinginan untuk mandiri.
d. Masa kanak-kanak terdiri dari 2 bagian yaitu masa kanak-kanak dini dan
akhir masa kanak-kanak. Masa kanak-kanak dini adalah masa anak berusia
2 sampai 6 tahun, masa ini disebut juga masa pra sekolah yaitu masa anak
menyesuaikan diri secara sosial. Akhir masa kanak-kanak adalah anak usia
6 sampai 13 tahun, biasa disebut sebagai usia sekolah.
e. Masa puber adalah masa anak berusia 11 sampai 16 tahun. Masa ini
termasuk periode yang tumpang tindih karena merupakan 2 tahun masa
kanak-kanak akhir dan 2 tahun masa awal remaja. Secara fisik tubuh anak
pada periode ini berubah menjadi tubuh orang dewasa.

Ada beberapa karakteristik pertumbuhan dan perkembangan psiko-fisik anak


menurut Kartini Kartono dalam buku Psikologi Anak, yaitu :
a. Umur 1 6 tahun: kecakapan moral berkembang, aktivitas dan ruang
gerak mulai aktif, permainan bersifat individu, sudah mengerti ruang dan
waktu, bersifat spontan dan ingin tahu, warna mempunyai pengaruh
terhadap anak, suka mendengarkan dongeng.
b. Umur 6 8 tahun: koordinasi psiko motorik semakin berkembang,
permainan sifatnya berkelompok, tidak terlalu tergantung pada orang tua,
kontak dengan lingkungan luar semakin matang, menyadari kehadiran
alam disekelilingnya, bentuk lebih berpengaruh daripada warna, rasa
tanggung jawab mulai tumbuh, puncak kesenangan bermain adalah pada
umur 8 tahun.
c. Umur 8 12 tahun: koordinasi psiko motorik semakin baik, permainan
berkelompok, teratur, disiplin, kegiatan bermain merupakan kegiatan
setelah belajar, menunjukkan minat pada hal-hal tertentu, sifat ingin tahu,
coba-coba, menyelidiki, aktif, dapat memisahkan persepsi dengan tindakan
yang menggunakan logika, dapat memahami peraturan.
Menurut Hidayat (2006) anak usia 6 12 tahun adalah masa usia sekolah
tingkat dasar (SD) bagi anak yang normal. Perkembangan anak masih sangat
dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Pertumbuhan dan perkembangan anak
pada usia ini sangat pesat dengan menunjukkan ciri :
PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN
USIA
Tinggi Badan Berat Badan
(Tahun) Motorik Kognitif
(cm) (kg)
Menggambar dengan
bentuk prporsional,
Mampu meloncat tali
memakai dan
68 120 130 21 27 25 cm, belajar naik
mengancing baju,
sepeda
menulis, lancar
membaca.
Pandai menyanyi,
mampu membuat sebuah
Melakukan olahraga karangan, menyerap
permainan seperti pelajaran dengan
9 10 131 145 28 33
bulutangkis, sepak optimal, mulai belajar
bola, bersepeda. berdiskusi, dan
mengemukakan
pendapat.
Melompat tali sampai Konsentrasi belajar
11 12 145 152 33 39
di atas 50 cm, terampil meningkat, mulai belajar
dalam menggunakan bertanggung jawab,
peralatan. senang berpetualang dan
mempunyai rasa ingin
tau yang besar.

D. Definisi Perkembangan Anak Usia Sekolah


Perkembangan adalah sebagai perubahan pada struktur, pendapat dan
tingkah laku individu. Perkembangan juga sebagai proses dimana individu
mencapai kematangan, pengukuhan dan kestabilan. Perkembangan berkaitan
dengan perubahan kualitatif dan kuantitatif yaitu perubahan secara psikofisis
yang merupakan hasil dari proses pematangan fungsi yang bersifat psikis dan
fisik pada diri anak secara berkelanjutan.
Menurut Tanuwidjaya (2003), menyebutkan bahwa perkembangan anak
ialah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dan bersifat kualitatif. Pada anak yang normal proses perkembangan
terjadi pada kecepatan yang berbeda.
Adapun ciri-ciri perkembangan ialah:
1. Secara umumnya perkembangan berlaku secara berperingkat-peringkat
yaitu bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa dan tua.
2. Semua kanak-kanak mengikut perkembangan yang sama tetapi dalam kadar
yang berlainan.
3. Proses perkembangan bersifat berterusan yaitu sepanjang hayat seseorang
individu itu.
4. Perkembangan merupakan satu proses perubahan yang berlaku akibat
tindakan yang saling berkait di antara perkembangan jasmani dan
pembelajaran.
5. Perkembangan dipengaruhi faktor baka dan persekitaran. Baka menentukan
ada perkembangan manakala persekitaran akan menolong perkembangan
ke satu tahap maksimum.
6. Perkembangan berlaku melalui perubahan dari segi bahasa, suara, tingkah
laku, cara berfikir, komunikasi dan sebagainya.

E. Aspek Perkembangan Bahasa Anak Usia Sekolah


Tipe Perkembangan Bahasa Anak Perkembangan bahasa anak dibedakan
oleh Yusuf (2009) menjadi dua tipe, yaitu sebagai berikut:
1. Egocentric Speech
Anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog). Fungsinya yaitu untuk
mengembangkan kemampuan berpikir anak yang pada umumnya
dilakukan oleh anak berusia 2-3 tahun.
2. Socialized Speech,
Terjadi ketika berlangsung kontak antara anak dengan temannya atau
lingkungannya. Dalam tipe ini, perkembangan bahasa anak dibagi menjadi
lima bentuk:
a) adapted information, terjadinya saling tukar gagasan atau adanya
tujuan bersama yang dicari,
b) critism, menyangkut penilaian anak terhadap ucapan atau tingkah laku
orang lain,
c) command (perintah), request (permintaan) dan threat (ancaman),
d) questions (pertanyaan),
e) answers (jawaban).
Pada usia sekolah, aspek bahasa berkembang dalam hal berikut:
a) Keterampilan bahasa mengalami akselerasi
b) Perbendaharaan kata meningkat;
c) Mulai menggunaan bentuk tata bahasa yang lebih komplek
d) Menikmati gurauan dan teka teki

F. Aspek Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Sekolah


1. Koordinasi dan keseimbangan tangan-mata meningkat
2. Peningkatan ketelitian menulis,
3. Mepreduksi kata,
4. Membangun model dan keahlian lainnya;
5. Kemampuan untuk memainkan instrumen musik

G. Aspek Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Sekolah


1. Peningkatan koordinasi, keseimbangan, dan ritme
2. Kemampuan melompati tali, berdansa, bermain sepatu luncur
3. Kemampuan mengendarai sepeda roda dua
4. Bermain kasti, basket, dan bola kaki
Kegiatan ini sangat baik untuk melatih penggunaan otot kaki. Anak juga
belajar mengenal adanya aturan main, spotivitas, kompetisi, dan kerja
sama dalam tim.
5. Kemampuan berenang
Kegiatan ini sangat sangat bermanfaat karena melatih semua unsur
motorik kasar. Anak juga mendapat pelajaran mengenai perbedaan berat
jenis maupun keseimbangan tubuh.
6. Lari maraton dan lompat jauh
Pada kegiatan ini anak belajar tentang memprediksi terhadap jarak.
7. Kegiatan outbond
Melatih anak dalam hal keberanian, survival, dan kedekatan dengan Yang
Maha Pencipta serta kesadaran pentingnya menjaga keharmonisan dengan
hewan dan tumbuhan.
8. Anak usia sekolah yang lebih besar dapat menunjukkan ketidaknyamanan
karena tubuh mereka tumbuh lebih cepat daripada kemampuan mereka
untuk mengompensasi.

H. Aspek Perkembangan Personal Sosial / Kemandirian Anak Usia Sekolah


Masa kanak-kanak lanjut (usia 6-12 tahun) adalah periode ketika anak-
anak dianggap mulai dapat bertanggung jawab atas perilakunya sendiri, dalam
hubungannya dengan orang tua mereka, teman sebaya, dan orang lainnya. Usia
6 - 12 tahun juga sering disebut usia sekolah. Artinya, sekolah menjadi
pengalaman inti anak-anak usia ini, yang menjadi titik pusat perkembangan
fisik, kognitif, dan psikososial (Lusi Nuryanti, 2008). Usia sekolah merupakan
masa anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan untuk keberhasilan
penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan
tertentu (Wong, 2009).
Antara usia 7 sampai 12 tahun, yaitu pada tahapan operasianal konkret,
anak-anak menguasai berbagi konsep konservasi untuk melakukan manipulasi
logis lainya. Misalnya, mereka dapat menyusun benda berdasarkan dimensi,
seperti tinggi dan berat. Mereka juga dapat membentuk penyajian mental
mengenai serangkain tindakan.
Anak-anak yang berumur lima tahun dapat mencari jalan sendiri ke rumah
temannya tetapi tidak dapat menunjukkan kepada anda atau menelusuri rute
atau menelusuri dengan kertas dan pensil. Mereka dapat mencari jalan karena
mereka tahu harus membelok pada tempat-tempat tertentu, tetapi mereka tidak
mempunnyai gambaran rute secara keseluruhan. Anak-anak berumur 8 tahun
sanggup menggambarkan peta rute itu.
Pieget menamakan masa ini tahapan operasional konkret: meskipun anak-
anak memakai istialah abstrak, mereka hanya memakai dalam hubungannya
dengan objek yang konkret. Sebelum mencapai tahapan akhir perkembangan
kogniti, pada tahapan operasional formal, yang dimulai sekitar usia 11 sampai
12 tahun, anak-anak sanggup berfikir logis dengan berbagai istilah simbolik
murni.
Stadium pemahaman moral pieget ketiga dimulai pada sekitar waktu ini.
Anak mulai menghargai bahwa beberapa peraturan adalah kebiasaan sosial-
persetujuan bersama yang dapat sekehandak hati diputuskan dan di ubah jikan
semua setuju. Realismemoral anak moral anak juga menyatakan: saat membuat
pertimbangan moral, anak sekarang memberikan bobot pada pertimbangan
subjektif seperti maksuk seseorang, dan mereka memandang hukuman
sebagai keputusan manusia, bukan retribusi dari kekuatan yang lebih tinggi.
Awal stadium operasional formal juga timbul bersamaan dengan stadium
keempat dan terakhir pada pemahaman anak tentang peraturan moral. Anak
kecil menumjukkan minatnya dalam membuat peraturan bahkan untuk
menghadapi situasi yang belum yang belum pernah mereka jumpai. Stadium
ini ditandai oleh model ideologis penalaran moral, yang menjawab masalah
sosiol yang lebih luas ketimbang hanya situasi personal dan interpersonal.

Perkembangan sosial
Maksud perkembangan sosial disini adalah pencapai kematangan dalam
hubungan sosial. Dapat juga dikatakan sebagai proses belajar untuk
menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok, tradisi dan moral (agama).
Perkembangan sosial pada anak-anak sekolah dasar ditandai dengan:
1. Adanya perluasan hubungan, di samping dengan keluarga juga dia mulai
membentuk ikatan baru dengan teman sebaya (peer group) atau teman
sekelas, sehingga ruang gerak hubungan sosialnya telah tembah luas.
2. Anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri-sendri (egosentris)
kepada sikap yang kooperatif (bekerja sama) atau sosiosentris (mau
memperhatiakn kepentingan orang lain)
3. Anak dapat berminat terhadapat kegiatan-kegiatan teman sebayanya, dan
bertambah kuat keinginannya untuk diterima menjadi anggota kelompok
(gang)
4. Merasa tidak senang apabila tidak diterima dalam kelompoknya.
5. Perkembangan sosil dapat menyebabkan anak menyesuaikan dirinya
dengan kelompok teman sebayanya maupun dengan lingkungan
masyarakat sekitarnya.
6. Dalam proses belajar di sekolah, kematangan perkembangan sosial ini
dimanfaatkan dengan memberikan tugas-tugas kelompok, baik yang
membutuhkan tenaga fisik (seperti: membersihkan kelas dan halaman
sekolah), maupun tugas yang membutuhkan pikiran (seperti:
merencanakan kegiatan camping, membuat rencana study tour).
Pada aspek sosial, perubahan yang terjadi pada masa kanak-kanak lanjut
antara lain:
1. Anak semakin mandiri dan mulai menjauh dari orang tua dan keluarga.
2. Anak lebih menekankan pada kebutuhan untuk berteman dan membentuk
kelompok dengan sebaya.
3. Anak memiliki kebutuhan yang besar untuk disukai dan diterima oleh
teman sebaya (Lusi Nuryanti, 2008: 43).
Mengacu pada teori Erikson tentang perkembangan psikososial masa
kanak-kanak lanjut berada pada tahap 4, yaitu industry vs infentiority. Pada
tahap ini anak-anak ingin memasuki dunia yang lebih luas dalam hal
pengetahuan dan pekerjaan.
Kejadian yang paling penting pada tahap ini adalah ketika mereka mulai
masuk sekolah. Masuk perkembangan sekolah membuat mereka berhadapan
dengan banyak hal baru yang harus dipelajari. Pengalaman berhasil akan
membuat anak menumbuhkan sense of insdusty yaitu perasaan akan
kompetensi dan keahlian yang dimiliki anak. Sebaliknya kegagalan akan
menghasilkan perasaa inferior yaitu perasaan bahwa dirinya tidak mampu
melakukan apapun.
BAB II
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan
(growth) merupakan peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh bagian tubuh
selama sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis protein-protein baru.
Menghasilkan penambahan jumlah berat secara keseluruhan atau sebagian.
Perkembangan (development) adalah perubahan secara berangsur-angsur dan
bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya kapasitas
seseorang melalui pertumbuhan, kematangan, atau kedewasaan, dan
pembelajaran. (Wong, 2009).
Anak sejak lahir telah memiliki potensi yang berbeda satu sama lain.
Oleh karena itu perlu diberi dorongan, bimbingan dan pengaruh positif agar
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Dalam pemberian pengaruh ini
pendidik perlu mengetahui masa perkembangan anak. Pengaruh kebaikan yang
diberikan kepada anak sebaiknya dihubungan dengan berbagai kecerdasan
yang dimiliki akan. Supaya nanti dapat menghasilkan manusia yang
berkepribadian utuh.
Anak adalah subjek yang harus diperhatikan, di beri kebebasan untuk
tumbuh maupun berkembang sendiri berdasarkan apa adanya. Tugas pendidik
adalah mempengaruhi karena itu perlu pembiasaan, keteladanan, dan
pembelajaran. Pemberian kegiatan pada anak perlu disesuaikan dengan
kematangan dan perkembangan anak. Sehingga nanti dapat menjadi anak yang
sehat, cerdas dan ceria. Beberapa pandangan diatas dapat dijadikan acuan
untuk mendidik anak usia sekolah agar menjadi anak yang sehat cerdas melalui
bermain.

B. SARAN
Diharapkan dengan adanya makalah ini, kita semua dapat memahami
tentang karakteristik yang terdapat pada anak usia sekolah dan faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhannya, serta bahaya yang terjadi pada
perkembangan anak remaja. dan saya berharap pembaca dapat menyerap,
mengambil nilai positif dan dapat mengamalkan atau menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari yang terdapat dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Bakar, Z.A. 2008. Teori-teori perkembangan. Diakses pada tanggal 28


Februari 2017, dari: http://eprints.utm.my/10348/1/bab2.pdf
Chandra, S. 2011. Tinjauan tentang anak, pertumbuhan dan perkembangan
anak usia dini, iq, eq, cq dan konsep ruang bagi anak. Diakses pada
tanggal 28 Februari 2017. http://e-
journal.uajy.ac.id/828/3/2TA12160.pdf
Dharma, Agus &Andryantao, Michael (2010) Pengantar Psikologi. Jakarta:
Erlangga
Elinon, Dorothy. 2008. Learning Early. Jakarta: Dian Rakyat
Hidayati, Wiji & Purnami, Sri (2008) Psikologi Perkembangan. Yogyakarta:
Teras
Hidayat, A. (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia aplikasi konsep dan
proses keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Hurlock, E.B., Child Development, Mc Graw Hill Book Company, NY, USA, 1993,
hal. 37
Kyle, T,. Carman, S. (2015). Buku praktik keperawatan pediatri. Jakarta: EGC
Nuryanti, Lusi.(2008). Psikologi anak. PT. Indeks, Jakarta
Saputra, Lyndon (TT) Pengantar Psikologi.Batam: Interaksa
Sadulloh, U. (2010). Pedagogik (ilmu mendidik). Bandung: PT. Alifa Beta
Tanuwidjaya, S. (2003). Konsep umum tumbuh dan kembang. Jakarta: EGC
Yusuf, S. (2009). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Wong, L. Donna. (2009). Buku ajar keperawatan pediatrik. Vol. 1. Edisi 6.
Jakarta: EGC

Você também pode gostar