Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Segmentasi Pasar :
1. Demografi
Usia : Anak anak (usia 9 sampai 12 tahun), Remaja (usia 13 sampai 18 tahun)
dan Dewasa.
Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
Pekerjaan : Semua orang yang mempunyai pekerjaan
Pendidikan : Semua golongan masyarakat
Target Pasar :
Seluruh masyarakat Indonesia.
Place : Supermarket, minimarket bahkan warung kecil dan gerobak.
Geografis : wilayah pemasaran untuk konsumen adalah seluruh wilayah Indonesia
baik di kota kota besar maupun daerah daerah.
Produk
Produk yang telah diproduksi oleh PT Sinar Sosro antara lain Teh Botol Sosro, Teh
Celup Sosro, Joy Green Tea, Fruit Tea, Happy Jus, Country Choice (Jus Buah),
TEBS, S-Tee, dan Prim-A (Air Mineral)
Analisis Strength dan Weakness :
Strengths (Kekuatan)
1. Bahan baku Teh SOSRO dipilih hanya dari pucuk daun Teh terpilih dan
terbaik, yang dipetik dari perkebunan milik sendiri
2. Harga yang cukup terjangkau
3. Adapun pengolahannya, dengan menggunakan mesin paling modern dari
Jerman yang dilakukan untuk menghasilkan produk terbaik dengan standar
kualitas terjaga.
4. Quality control yang sangat diperhatikan dan dijaga baik dengan
memperkerjakan staf ahli dibidangnya.
5. Membantu Perekonomian Petani Indonesia.
Weaknesess (Kelemahan)
1. Merasa menjadi brand yang lama sosro kurang gencar melakukan promosi
baik iklan media visual maupun cetak.
2. Sedikitnya varian produk sebab hanya berkutat pada produk minuman.
3. Kemasan Produk yang kurang variatif sehingga membuat konsumen bosan.
4. Terkadang tidak semua daun teh bisa terpakai
Opportunity (Peluang):
Tujuan:
Menjadi perusahaan penghasil minuman segar berkwalitas terbesar di wilayah
Eropa,Asia.
Setelah diketahui titik pertemuan diagonal-diagonal tersebut (X), maka posisi unit
usaha diketahui pada kuadran I. Hasil perhitungan dari masing-masing kuadran
dapat digambarkan pada tabel berikut ini :
KUADRAN POSISI MATRIK LUAS MATRIK RANGKING PRIORITAS
STRATEGI
I (4 ; -3,3) 13,2 4 Combination
II (5,3 ; 3.62) 19,19 1 Growth
III (4 ; 4) 16 2 Stability
IV (5,3 ; 2.51) 13,3 3 Rentrechment
Keterangan :
Pada kuadran I ( S O Strategi ) Menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi
setiap ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan peluang.
Pada kuadran II ( W O Strategi ) perusahaan dapat membuat keunggulan pada
kesempatan sebagi acuan untuk memfokuskan kegiatan dengan menghindari
kelemahan.
Pada kuadran III ( W T Strategi ) strategi umum yang dapat dilakukan oleh
perusahaan adalah menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap
keunggulan pada kesempatan yang ada.
Pada kuadran IV ( S T Strategi ) Meminimumkan segala kelemahan untuk
menghadapi setiap ancaman
Strategi Bisnis Unit
Tahapan berikutnya adalah menentukan alternatif strategi bisnis unit berdasarkan
letak posisi kuadran. berdasarkan pada diagram matrik swot diatas, PT. Sinar Sosro
terletak pada posisi Kuadran I. Masing-masing jenis strategi perkembangan bisnis
unit dapat digambarkan pada Diagram Matrik Strategi Umum berikut ini:
Posisi PT. Sinar Sosro terletak pada kuadran I dan menggunakan strategi
umum Pengembangan Produk (Product Development) yaitu Meningkatkan
penjualan dengan cara memperbaiki atau mengembangkan produk-produk yang
sudah ada. Penjelasan alternatif strategi yang dipilih adalah sebagai berikut :
Kali ini hasil analisis SWOT saya terhadap PT Astra Honda Motor. PT Astra Honda Motor
mempunyai beberapa kekuatan yang dapat di jadikan sebagai modal untuk mengembangkan
perusahaan dan bersaing di pasar. Berikut analisis kekuatan / strength yang dimiliki PT Astra
Honda Motor :
Kualitas, kualitas produk yang di produksi telah berstandar internasional dan telah
memasyarakat di masyarakat Indonesia.
Kuantitas, kemampuan produksi yang lebih dari 30.000 unit dengan didukung 4 pabrik
yang beroperasi.
Branch Mark, produk Honda yang mayoritas digunakan oleh masyarakat Indonesia
membuat merk Honda menjadi merk terbaik di kalanga masyarakat.
Prestasi, prestasi yang di dapat oleh PT Astra Honda Motor dibuktikan dengan
banyaknya penghargaan terbaik kepada PT Astra Honda Motor.
Mudah dalam mendapatkan spare part.Station service dan spare part yang terdistribusi
hingga tersebar hampir ke seluruh kota di Indonesia membuat konsumen dengan mudah
mendapatkan part untuk perbaikan maupun aksesoris lainnya.
Dealer / Show room yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini memberikan kemudahan
bagi para konsumen untuk membeli produk dari Honda.
Teknologi , kemajuan teknologi canggih di dunia otomotif terus berkembang. Begitupun
teknologi yang terus dikembangkan dan diterapkan pada produk Honda membuat
masyarakat semakin mempercayai kualitas produk dari PT Astra Honda Motor.
Low Price Produk, Harga jual produk yang terjangkau semakin membuat masyarakat
mudah untuk membeli produk dari Honda tersebut. Sebagaimana yang di ketahui dengan
kondisi ekonomi yang semakin menuntut disetiap sektor , masyarakat harus mampu
untuk mengelola keuangan dengan baik termasuk untuk membeli produk dengan harga
yang terjangkau.
WEAKNESS(KELEMAHAN)
Selain sisi kekuatan yang telah saya coba analisis, kali ini saya mencoba untuk menganalisis sisi
kekurangan atau weakness dari PT Astra Honda Motor. Sisi kekurangan ini dianalisa untuk terus
memperbaiki kinerja dan perkembangan kedepan PT Astra Honda Motor untuk tetap terus
bersaing di pasar otomotif. Berikut ini beberapa kelemahan dari PT Astra Honda Motor:
Model atau design yang kurang modis, desain yang kurang modis dan mengikuti
keinginan masyarakat membuat minat masyarakat untuk membeli produk menurun.
Keinginan atau trend dariwaktu ke waktu terus berubah membuat para produsen harus
dapat mengerti keinginan masyarakat.
Produk yang abnormal, beberapa varian produk dari Honda ini mengalami gangguan
ketika produk tersebut telah dijual atau dipasarkan ke masyarakat.
Part yang cenderung mahal, spare part atau suku cadang yang relatif mahal mempunyai
faktor penjualan produk terhadap daya beli masyarakat. Ketika suku cadang mahal,
masyarakat pengguna produk memikirkan jangka panjang terhadap suku cadang produk
yang dibelinya tersebut. Itu dikarenakan suku cadang merupakan bagian yang penting
saat part dari produk memasuki masa usia layak pakainya.
OPPORTUNITIES(KESEMPATAN)
Selain analisis kekuatan dan kelemahan , SWOT juga menganalisis peluang penjualan
perusahaan di pasar. Kesempatan dan peluang ini terbentuk oleh tersedianya pangsa pasar yang
ada. Berikut ini beberapa analisi peluang PT Astra Honda Motor di pasar otomotif nasional:
Jumlah penduduk yang besar, tingkat populasi penduduk yang cukup besar merupakan
pasar potensial yang dapat dijadikan sebagai target penjualan produk. Semakin banyak
penduduk kemungkinan untuk menjual produk lebih banyak sangat terbuka lebar.
Produsen yang masih terbatas, terbatasnya produsen produk otomotif khususnya sepeda
motor memberikan peluang besar terhadap PT Astra Honda Motor untuk mengambil
pangsa pasar tersebut.
Ekspansi ekspor ke negara berkembang, sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa PT
Astra Honda Motor telah melakukan eksport produknya ke negara yang sedang
berkembang. Ekspansi ini perlu dilakukan untuk mengembangkan pangsa pasar dan
peningkatan penjualan serta perluasan jaringan terhadap produk yang hendak di pasarkan.
Kepercayaan Honda Japan Corp., kepercayaan pemilik brand Honda dari jepang terhadap
PT Astra Honda Motor merupakan sebuah peluang untuk terus mengembangkan potensi
yang ada pada PT Astra Honda Motor. PT Astra Honda Motor terus berkoordinasi guna
menjaga stabilitas hubungan dan perkembangan teknologi terbaru.
Banyaknya komunitas motor Honda, para pengguna honda yang membentuk komunitas
ini seharusnya dapat dijadikan sebagai salah satu pangsa pasar produk dimana komunitas
pecinta sepeda motor ini merupakan aset ATPM untuk mencoba memasarkan produk
terbaru. Ini berguna sebagai acuan untuk tahapan proses selanjutnya.
THREAT(ANCAMAN)
Terakhir, analisis SWOT menganalisis ancaman terhadap kelangsungan perusahaan untuk terus
berkembang. Berikut hasi percobaan analisis saya tentang analisi ancaman terhadap PT Astra
Honda Motor :
Produsen lain yang terus berkembang, produsen otomotif lain yang terus berbenah diri
dan berkembang serta berusaha untuk membagun citra positif untuk merebut sebagian
pangsa pasar otomotif merupakan sebuah ancama PT Astra Honda Motor terhadap
produk yang dipasarkan.
Krisis Global, tidak bisa di pungkiri bahwa pengaruh ekonomi global dapat mengurangi
daya beli pasar terhadap produk terutama pasar nondomestik yang mengalami krisis
tesebut.
Bencana alam, bencana tsunami yang terjadi beberapa waktu lalu membuat Honda Corp
Japan mengalami goncangan. Ini membuat part yang masih di import langsung dari
Jepang megalami keterhambatan.
Part import , suku cadang yang masih belum dapat sepenuhnya di produksi dalam negeri
membuat ketergantungan akan suku cadang import masih tinggi. Apabila terjadi
keterlambatan atau hambatan dalam distribusi suku cadang akan berpengaruh terhadap
produksi produk tersebut.
Suku Bunga bank, suku bunga berpengaruh terhadap daya beli masyarakat, apabila
sukubunga turunmaka daya beli akan naik namun apabila suku bunga itu naik maka akan
terjadi penurunan daya beli masyarakat dan menjadi salah satu ancaman bagi penjualan
produk.
Investasi, PT Astra Honda Motor merupakan perusahaan tebuka. Ini berarti bahwa
kepemilikan sahamnya dimiliki oleh beberapa pemegang saham. Investasi yang tumbuh
dengan baik akan memberi dampak positif bagi kelangsungan perusahaan., namun
sebaliknya jika kondisi investasi memburuk maka menjadi ancaman terhadap
kelangsungan hidup perusahaan. Investasi merupakan modal utama pada sebuah
perusahaan terbuka.
Kebijakan pemerintah, kebijakan pemerintah merupakan suatu hal yang sangat perlu di
perhatikan, meskipun jarang terjadi hal ini menjadi suatu faktor yang berpengaruh
terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Contoh kecil adalah kenaikan harga bbm, ini
memicu penurunan daya beli masyarakat terhadap produk otomotif.
Besaran Uang muka, sebagian besar di Indonesia penggunaan sistem kredit menjadi
pilihan terbanyak bagi masyarakat yang membeli produk otomotif. Keringanan dalam
membayar dan dengan menyerahkan uang muka dapat membeli produk tersebut.
Semakin kecil uang muka semakin besar daya beli masyarakat untuk membeli produk
dengan dicicil. bgtu pula sebaliknya.
KESIMPULAN
Bayaknya persaingan perusahaan di Indonesia yang bergerak dalam bidang industri membuat
Indonesia memiliki peluang yang besar bagi sumber daya manusianya. Akan tetapi, di samping
memiliki peluang yang besar, sumber daya manusia di Indonesia pun akan mempunyai ancaman
yang besar pula dengan adanya AFTA 2015. Kualitas sumber daya manusia yang bagus sangat
mempengaruhi keunggulan produk perusahaan yang bersaing dengan pesaingnya.
ASEAN Free Trade Area (AFTA) yang dimulai tahun 2015 merupakan sebuah kesempatan besar
sekaligus tantangan maha berat bagi Indonesia. Posisi Indonesia bisa dikatakan belum cukup
kuat untuk bersaing, sekalipun di tingkat ASEAN.
Statistik tak bisa berbohong. Pada tahun 2012-2013, menurut World Ekonomic Forum (WEF)
tentang Global Competitiveness Index, Indonesia berada di posisi ke 50 dari 144 negara yang
disurvei. Jauh tertinggal dengan negara-negara ASEAN lainnya,Singapura misalnya menduduki
peringkat 2, Malaysia (25), Brunei Darussalam (28), dan Thailand (38).
Rendahya peringkat daya saing Indonesia disebabkan beberapa faktor mendasar, yakni : (1)
masih tingginya angka korupsi, (2) iklim investasi yang tidak stabil akibat rentannya konflik
menjurus kekerasan, (3) penegakan hukum yang lemah, (4) tenaga kerja kurang terampil, dan (5)
tingkat pendidikan yang tidak merata di seluruh wilayah Indonesia.
Oleh karena itu, mau tidak mau, senang tidak senang, kita akan menghadapi AFTA. Kita harus
menyiapkan diri karena ekonomi ASEAN akan sangat terbuka pada lalu lintas barang dan jasa di
antara negara-negara kawasan. ASEAN akan terkoneksi dengan liberalisasi pasar yang akan
mengubah wajah perekonomian secara cepat. Siapa tak berbenah maka akan terlindas
persaingan.
Setelah mengetahui gambaran persaingan sebenarnya, tak ada jalan paling baik selain
membenahi beberapa faktor penyebab di atas.
1. Korupsi
Berdasarkan catatan Lembaga Transparency Internasional (TI), Indeks Persepsi Korupsi (IPK)
Indonesia masih rendah. Skor IPK pada tahun 2013 berada di angka 32. Indonesia terpuruk di
posisi 114 dari 177 negara. Sebagai bandingan dengan negara anggota ASEAN, Singapura
dengan IPK tertinggi (86), kemudian Brunei Darussalam (60), Malaysia (50), Philipina (36), dan
Thailand (35). Dengan demikian Indonesia hanya sedikit di atas negara Vietnam (31), Timor
Leste (30), Laos (26), Myanmar (21), dan Kamboja (20).
Data diatas menunjukkan dengan jelas bahwa kualitas penanganan korupsi standarnya berbeda di
setiap negara. Semestinya Indonesia tak perlu malu belajar dari metode dan tegasnya Singapura
dalam memberantas korupsi. Di negeri singa, kejahatan korupsi ditindak dengan sungguh-
sungguh, dan memiliki lembaga anti korupsi yang benar-benar independen. Bahkan diperkuat
dukungan oleh komitmen politik dari pimpinan negara.
Bandingkan dengan Indonesia, meski kita sudah punya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),
namun KPK tak pernah berhenti diserang untuk dicopoti segala kewenangannya, terutama dari
konsolidasi partai politik, yang kadernya banyak terbukti melakukan korupsi.
2. Iklim Investasi
Iklim investasi di Indonesia tidak berkembang karena kendala birokrasi dan lemahya aspek
yuridis dalam berbagai peraturan perundang-undangan yang berkaian dengan investasi .
Dalam kendala birokrasi karena tak jelasnya kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah
daerah, tumpang tindih. Ini kemudian diperparah keterbatasan jumlah birokrat yang memiliki
kompentensi dan professional dalam pelayanannya. Hal ini karena proses rekrutmen, terutama di
daerah banyak melanggar prinsip-prinsip administrasi publik.
Dalam aspek yuridis formil, Beberapa peraturan yang berkaitan dengan birokrasi dalam
pelayanan investasi perlu diamandemen. Sebut saja Undang-undan Perusahaan Terbatas
(UUPT), Undang-Undang Investasi (UUI), Undang-Undang Pertanahan, Undang-Undang Pasar
Modal (UUPM), Undang-Undang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
Undang-undang tersebut diterapkan tidak konsisten, bersifat sentralistik, tumpang tindih antara
satu dengan yang lainnya yang tertera di pasal-pasal yang mengaturnya. Keberadaan UU tersebut
selama ini sangat menghambat reformasi birokrasi, yang memfokuskan pada perubahan pola
pikir dan budaya birokrasi yang sehat. Tidak lagi menerapkan birokrasi warisan orde baru yang
sarat pelanggaran dalam melayani masyarakat.
3. Penegakan Hukum
Praktek mafia peradilan yang selama ini terjadi di dunia peradilan, seperti tertangkapnya para
Hakim, Jaksa ,dan Polisi, menunjukkan bahwa reformasi peradilan harus terus menjadi fokus
Indonesia.
Indonesia mesti mempersiapkan diri dengan baik dan serius dalam rangka menyambut AFTA
2015. Beberapa pilar sistem peradilan yang harus terus direformasi secara serius adalah
Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Kejaksaan, dan Kepolisian.
Reformasi peradilan (Judicial Reform) mutlak dilakukan oleh masing-masing negara ASEAN.
Reformasi peradilan sangat penting karena, pertama, pengadilan sangat mendukung
pemerintahan dengan membangun rule of law dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
pertumbuhan ekonomi. Kedua, pengadilan juga berperan penting dalam membuat negara sebagai
otoritas menjadi accountable terhadap aturan-aturan yang berlaku secara demokratis dan
menjamin perlindungan hak-hak asasi manusia sebagaimana telah ditetapkan konstitusi,
konvensi dan perundang-undangan.
Hal ini sangat vital karena sangat terkait dengan tuntutan adanya kepastian hukum dalam
kerjasama ekonomi antar negara di ASEAN.
Diberlakukannya AFTA pada tahun 2015, artinya tidak ada lagi pasar kerja domestik, tapi yang
ada adalah pasar kerja internasional. Kita harus bersaing dengan tenaga kerja asing untuk
memperebutkan lapangan kerja yang ada di dalam negeri sekali pun.
Sejatinya Indonesia menjadi pasar tenaga kerja potensial melihat jumlah penduduk yang sangat
melimpah. Sayangnya tidak dibarengi dengan keterampilan yang memadai.
Salah satu sebabnya adalah produk pendidikan Indonesia saat ini kurang relevan dengan
kebutuhan pasar kerja di masa depan. Pendidikan Indonesia lebih mengarah kepada pendidikan
akademis daripada pendidikan vokasional yang menghasilkan tenaga kerja terampil. Kondisi ini
kontras dengan negara maju seperti Jepang, Australia, dimana pendidikan vokasional jauh lebih
banyak dibandingkan dengan pendidikan akademik.
Inilah yang mengakibatkan banyak sarjana Perguruan Tinggi (PT) kita tidak menguasai aspek
keahlian yang diharapkan oleh lapangan kerja. Selain itu program keahlian selalu dianggap
program sekunder dari program akademik, sehingga kualitas peserta didik seringkali tidak
memenuhi persyaratan minimal yang diperlukan bagi pendidikan keahliannya.
Agar semakin tak tertindas persaingan, perlu rekonstruksi terhadap dunia pendidikan kita agar
misi mencetak manusia Indonesia yang kompetitif di era globalisasi bisa tercapai. Pemerintah
mesti terus menambah porsi pendidikan kejuruan yang fokus pada pelatihan kerja atau
pengalaman kerja. Pengakuan terhadap lulusan pendidikan kejuruan juga perlu didorong kepada
perusahaan, bahkan pemerintah ketika berlangsung proses rekrutmen tenaga kerja/PNS. Saat ini
proses rekrutmen tenaga kerja masih banyak berdasarkan ijazah yang dimiliki dan bukan
kompetensi.
Hingga kini, dunia pendidikan Indonesia memiliki kendala yang sangat serius pada keterbatasan
akses, jumlah guru yang belum merata, serta kualitas guru itu sendiri yang masih kurang.
Untuk menghadapi AFTA, pemerintah mesti meningkatkan pemerataan dan kualitas pendidikan.
Akses pendidikan harus dibuka seluas-luasnya untuk seluruh masyarakat. Pendidikan Indonesia
harus bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat, bahkan hingga tingkat Perguruan Tinggi.
Dengan strategi yang tepat dan inovatif terhadap 5 hal tersebut di atas, Indonesia sebenarnya
tidak perlu terlalu khawatir tidak mampu bersaing saat pemberlakuan AFTA 2015. Potensi
ekonomi kita sesungguhnya sangat besar jika dibangun dan dikelola berdasarkan kemandirian
ekonomi yang telah ditegaskan pada pasal 33 UUD 1945.
Strategi pengembangan perusahaan indofood
1. Indofood Sukses Makmur Tbk., yang telah menjadi perusahaan raksasa terbesar di
Indonesia yang selalu mendirikan unit-unit bisnis pendukungnya untuk mencapai
keinginan terciptanya satu sistem produksi yang terintegrasi. Tentu saja dengan memiliki
sistem produksi yang terintegrasi, PT. Iindofood dengan mudah menguasai pasar, dan
tidak tergantung terhadap pemasok, karena bahan baku sudah dimiliki.
1. Strategi Penetrasi Pasar. Strategi ini berusaha untuk meningkatkan market share suatu
produk melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih besar. Dapat diimplementasikan
dengan menambah jumlah tenaga penjual, iklan, atau usaha promosi lainnya.
2. Strategi Pengembangan Pasar. Tujuan untuk memperbesar pangsa pasar dengan
memperkenalkan produk atau jasa ke daerah-daerah baru.
3. Strategi Pengembangan Produk. Meningkatkan penjualan dengan meningkatkan atau
memodifikasi produk-produk yang ada.
Strategi Pengembangan Produk, sesuai dengan Strategi Diferensiasi ,Strategi ini dicirikan dengan
keputusan perusahaan untuk menciptakan persepsi pasar potensial terhadap produk baru yang
berbeda atau unik dengan harapan calon konsumen mau membeli dengan harga mahal karena
adanya perbedaan itu. Seperti yang kita ketahui, PT. Indofood terutama produk mie instannya
memiliki keunikan rasa dan promosi iklan yang mengusung tema nusantara. Hal ini yang
mendasari kami bahwa PT. Indofood menggunakan strategi diferensiasi karena keunikan dan
cakupan pasar yang luas terhadap produk mie instannya.
Strategi yang digunakan PT. Indofood untuk mengakuisisi PT. Londsum adalah Strategi
Integrasi Vertikal (Vertical Integration Strategy). Strategi ini menghendaki perusahaan
melakukan pengawasan lebih terhadap distributor (Forward Integration Strategy), pemasok
(Backward Integration Strategy), dan/atau para pesaingnya (Horizontal Integration Strategy).
Akuisisi oleh PT. Indofood menurut kami, adalah pengambilalihan kepemilikan mayoritas saham
perusahaan (PT. Londsum). Dengan tujuan mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan
pengendalian bagi pemasok. Diketahui bahwa PT. Londsum memiliki perkebunan kelapa sawit
yang dapat digunakan PT. Indofood sebagai sumber bahan baku pembuatan produknya.
Dari sudut pandang PT. Indofood adalah tepat dengan mengakuisisi PT. Londsum. Dimaksudkan
dengan adanya kepemilikan saham mayoritas maka pengendalian dan pengawasan pasokan
bahan baku sepenuhnya berada pada PT. Indofood. Jika PT. Indofood hanya merger dengan PT.
Londsum, kemungkinan terciptanya resiko atau konflik di antara kedua perusahaan semakin
besar.
KESIMPULAN :
Berdasarkan analisis dari bahan bacaan Sukses PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, tidak hanya
untuk Mie instan diatas, kami simpulkan bahwa suatu unit bisnis/perusahaan dapat melakukan
penerapan strategi generik dengan memperhatikan beberapa strategi di dalamnya. PT Indofood
Tbk, banyak melakukan diferensiasi produk untuk memenangkan persaingan hingga menguasai
pangsa pasar saat ini. Dengan demikian, didapatkan bahwa strategi generik yang diterapkan oleh
Indofood adalah diferensiasi produk unggulan serta mengakuisisi PT Lonsum untuk memperluas
lahan perkebunan.
Penawaran khusus ini diperuntukan bagi para mahasiswa S2 dan S3 secara perorangan dan
kelompok serta dosen dalam bentuk kelompok di bawah koordinasi LPPM ITB. Kegiatan
penelitian yang akan didanai adalah kegiatan penelitian dalam bidang Teknologi Pangan dan
Gizi Masyarakat, khususnya:
Program penelitian bersifat multiyears dengan jangka waktu maksimal 3 tahun. LPPM ITB akan
memilih 3 judul proposal untuk diusulkan kepada Panitia Indofood Riset Nugraha untuk
kemudian dipilih 2 proposal terbaik yang akan didanai dengan alokasi masing masing sebesar
Rp. 50 juta per tahun.
Kesimpulan :
Jadi dari contoh sebuah kompetisi yg di koordinasikan oleh LPPM ITB dapat kita ambil
kesimpulan bahwa setiap koordinasi atau kerja sama diperlukan dalam pengembangan suatu
program atau teknologi yang baru,dengan adanya koordinasi setiap pekerjaan atau tugas akan
lebih efisien,sesuai dengan keinginan dan tidak memakan banyak biaya,yang intinya bila kita
memiliki koordinasi yang baik maka akan mengahsilkan keuntungan.
Strength
Weakness
opportunity
Treath
1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi
2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk
E. ANALISIS SWOT PADA PT. BCA Tbk
Kekuatan (Strength) :
Merupakan hal-hal yang dapat menjadi kekuatan, yang dimiliki oleh perusahaan, biasanya
berujud sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan baik sumber daya manusia maupun sumber
daya lainnya. Termasuk di dalamnya tenaga kerja, goodwill, modal, mesin dan sebagainya.
Kekuatan ini dapat dieksploitasi untuk meminimumkan ancaman ataupun menghilangkan
dampak yang diakibatkan oleh ancaman lingkungan. Kekuatan usaha ini dapat dikontrol dan
diawasi untuk kepentingan atau pengembangan perusahaan. Kekuatan ini bersumber dari dalam
perusahaaan sehingga penggunaanya memungkinkan untuk direncanakan maupun dijadwalkan.
Pada Bank BCA kekuatan terletak pada :
1. Menjadi pelopor dalam infrastruktur pendukung national payment systemyang sulit tersaingi
oleh kompetitornya.
2. Menjadi bank pertama di Indonesia yang melakukan melakukan proses edukasi sistematis
dalam pemakaian layanan ATM dan internet banking.
3. Posisi Bank BCA sebagai standard setter dari bank bank pesaingnya bukan hanya di
produk layanan, tetapi untuk penambahan jenis electronic delevery channel nya menjadi
benchmark bagi para pesaing.
4. BCA sudah dikenal reputasinya di dalam dan luar negeri sebagai bank yang selalu
mengambil keputusan tepat dalam pemilihan teknologi dan waktu penerapannya.
5. Tim manajemen yang sangat profesional yang selalu mengikuti kebijakan dan regulasi
perbankan nasional dan internasional ;
6. Sumber daya manusia (SDM) yang terlatih baik dan berorientasi pada pelayanan bagi
nasabah
7. Rangkaian produk dan jasa yang inovatif dan memenuhi kebutuhan yang aktual ;
10. Jaringan yang luas dari kantor cabang dan kantor cabang pembantu di seluruh Indonesia ;
Kelemahan (Weakness):
Merupakan segala sesuatu yang menjadi kelemahan atau kendala-kendala yang menyebabkan
perusahaan sulit untuk berkembang atau meningkatkan kinerja perusahaannya. Kelemahan ini
dapat pula menjadi variabel yang sama dengan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan.
Misalnya tenaga kerja yang tidak terampil, tidak cukupnya modal usaha, dan kapasitas mesin
yang tidak memadai.
Seperti halnya kekuatan, kelemahan ini juga berasal dari dalam perusahaan atau dapat dikatakan
sesuatu yang dibutuhkan untuk pengembangan perusahaan namun tidak dimiliki atau sangat
kurang kapasitasnya. Karena berada di dalam perusahaan maka kelemahan ini dapat ditekan
sehingga dari luar tidak nampak sebagai kelemahan.
1. Layanan perbankan BCA yang selalu mengikuti perkembangan teknologi informasi masih
perlu disempurnakan untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan dari para nasabah.
2. Konsentrasi alokasi kredit BCA lebih terfokus pada korporasi perusahaan menengah keatas,
sehingga sangat rawan terhadap kemungkinan kredit macet ketika iklim ekonomi sedang krisis
dan nilai tukar mata uang yang fluktuatif.
3. BCA belum menjadi bank pilihan utama bagi sebagian masyarakat Indonesia yang mampu
mengakomodasi sebagian besar kebutuhan mereka akan layanan perbankan.
Kesempatan (Opportunity):
Peluang merupakan kesempatan bagi perusahaan untuk berkembang. Peluang yang ada tersedia
di lingkungan perusahaan dan umumnya tidak bias disediakan oleh perusahaan. Perusahaan
hanya menyesuaikan diri dengan kesempatan yang muncul. Contoh: adanya pelaksanaan
otonomi daerah, adanya perkembangan teknologi dan sebagainya. Peluang merupakan faktor
lingkungan yang menjadi pendorong bagi suatu perusahaan untuk berkembang. Peluang dari
Bank BCA adalah :
2. Pencanangan tahun 2008 sebagai tahun edukasi perbankan bagi masyarakat, memungkinkan
dunia perbankan bertarung secara kompetitif untuk berebut nasabah.
3. Kecenderungan pola hidup masyarakat yang konsumtif, merupakan salah satu peluang yang
perlu dicermati untuk meningkatkan jenis produk jasa kredit perbankan dan kualitas pelayanan
bagi nasabah.
Hambatan (Threat) :
Ancaman adalah suatu situasi yang dapat mengurangi kemampuan bisnis atau perusahaan untuk
melindungi dan memperbaiki kedudukan kompetitipnya dalam pasar. Ancaman termasuk ke
dalam variable yang juga tidak dapat diciptakan oleh perusahaan. Selain itu ancaman inipun
tidak dapat pula dihilangkan, namun dapat diperkecil intensitasnya untuk muncul. Contoh
Kurang konsistennya kebijakan pemerintah pusat, terbatasnya keuangan daerah, masuknya
perusahaan besar sebagai pesaing, terbatasnya bahan baku industri, kebijakan otonomi daerah
yang berlebihan dan sebagainya. Faktor faktor ancaman pada Bank BCA adalah :
1. Perkembangan dunia bisnis semakin kompleks dengan tingkat persaingan yang tinggi
ditengah kondisi perekonomian Indonesia yang terus bergejolak dan tingkat inflasi yang cukup
tinggi.
2. Masyarakat cenderung meminati layanan perbankan yang simple dan menawarkan berbagai
macam fleksibilitas serta berbagai macam hadiah yang menggiurkan.
3. Tingkat inflasi yang terus meningkat mengurangi minat masyarakat untuk menyimpan uang
di bank.
Strategi SO
Mengembangkan infrastruktur, jaringan, system dan pelayanan dengan kekuatan SDM yang
baik dan Teknologi yang semakin meningkat.
Strategi WO
Memperbanyak cabang jaringan dan memanfaatkan teknologi yang semakin canggih, untuk
menambah dan mempermudah nasabah dan meningkatkan nasabah.
Tersebut diatas
Strategi ST
Memberikan pelayanan yang simple, biaya murah, dan banyak promosi untuk mengatasi
hambatan persaingan yang ada
Strategi WT
Selalu memafaatkan iklan dan promosi yang menarik untuk menarik perhatian dan simpati
calon nasabah atau masyarakat.
Strengths (Kekuatan):
1. Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan model-model yang
tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga memacu konsumen (lebih spesifik
perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima si
model dalam iklan tersebut.
2. PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus terjaga. Hal
ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong pertumbuhan penjualan
di tengah pasar yang kompetitif. PT Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan dengan
belanja iklan terbesar menurut majalah marketing (top Brand Survey, edisi khusus 2007).
3. Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.
4. Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan termotivasi di segenap
jajaran.
5. Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care, savoury, dan
ice cream.
6. Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan distributor untuk
menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat penjualan.
7. PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya hingga ke
daerah-daerah dapat terlayani.
8. PT unilever mempunyai moto operational excellent with no compromise on quality. Unilever
dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan kualitas produk.
Kelemahan (Weaknesses)
1. PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan yang mesti dihadapi
perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen yang mempunyai
agenda dan jadwal sendiri-sendiri. Kedua,ko munikasi pada karyawan yang bisa menerima pesan
yang berbeda-beda.Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari dukungan departemen (SDM,
keuangan, dan lain-lain) dengan departemen lini produk yang biasanya sangat berorientasi
komersial.
2. Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
3. Jumlah karyawan yang tambun.
4. Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan unilever indonesia
tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
5. Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
6. Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
7. Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.
8. Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri.
Kesempatan (Opportunities)
1. Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang menggembirakan bagi ekonomi
Indonesia sebesar 6.3%.
2. Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, dan papua.
3. Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen.
4. Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik yang baik.
5. Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki (49,9%) dan
122.922.553 (50,1%) perempuan.
6. Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer goods.
7. Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta dibawah 1.
8. Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods 83 %.
Ancaman (Threats)
1. Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit, gula
kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak,
bahan kimia dan komoditas lainnya.
2. Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
3. Melemahnya daya beli konsumen.
4. Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina.
5. Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan t
ingginya biaya pemasaran produk.
6. Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri.
7. Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina.
8. Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-nasional menjadi produk-
produk luar negeri.
9. Adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat penggundulan hutan yang
membahayakan komunitas orang utan.
10. Adanya pemboikotan produk zionisme termasuk unilever.
11. Produk pesaing dengan harga lebih rendah.
Strategi SO:
1. Penetrasi dan pengembangan pasar atas produk-produk yang sudah ada.
2. Peningkatan kualitas, kapasitas sarana dan prasarana untuk mengantisipasi permintaan dimasa
depan.
3. Peningkatan kecepatan proses pelayanan klaim.
4. Pemantapan pola kerjasama yang sinergis dengan mitra kerja dalam hal pemasaran IW dan SW.
5. Peningkatan kehandalan sistim pengawasan.
Strategi WO:
1. Peningkatan peran Humas dalam mempromosikan dan memposisikan produk secara efektif.
2. Peningkatan struktur pegawai yang memiliki gelar profesi.
3. Penguatan sistem manajemen investasi dan keuangan.
4. Penguatan struktur permodalan.
5. Pemantapan sistim pembebanan dan pengaturan kerja.
Strategi ST:
1. Penguatan sistim akuntansi keuangan serta mekanismenya, yang komunikatif dan interaktif
dalam hubungan antara pusat dan daerah.
2. Peningkatan koordinasi dengan instansi terkait untuk menyelesaikan klaim sesuai dengan
standar yang berlaku.
Perencanan Strategis Sistem Informasi Studi Kasus PT Jasa Raharja (PERSERO).
3. Konsolidasi kekuatan moral SDM melalui upaya yang mengarah pada filosofi respect to
people
4. Peningkatan sistim kearsipan sebagai salah satu fasilitas penyedia informasi.
5. Peningkatan kualitas produk hukum untuk mendukung operasi perusahaan.
Strategi WT:
1. Penguatan struktur organisasi untuk mengantisipasi perubahan dimasa depan.
2. Penguatan sistim manajemen SDM.
3. Peningkatan profesionalisme dan jiwa kewirausahaan untuk mendukung daya saing perusahaan.
4. Pengembangan sistem komputerisasi yang terintegrasi dan mampu mendukung proses
pengambilan keputusan strategis maupun operasional.
5. Pengembangan sistim budaya kerja yang kreatif dan inovasi.
6. Perancangan program kegiatan LITBANG yang lebih berorientasi kepada kebutuhan pasar.
ANALISIS SWOT PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri makanan dan minuman di Indonesia memiliki harapan yang positif dalam
perkembangannya. Ditunjang juga dengan jumlah populasi masyarakat Indonesia yang semakin
tinggi. Hal ini pun membuat daya beli dan kesadaran untuk mengkonsumsi produk yang
bernutrisi semakin meningkat. Sebagai perusahaan makanan dan minuman terkemuka di
Indonesia, PT Ultrajaya berada dalam posisi kuat dan menguntungkan dengan kondisi ini.
PT Ultrajaya mendulang sukses secara terus menerus sebagai hasil konsistensi dalam
menerapkan startegi bisnisnya serta selalu mengembangkan sumber daya dan teknologi yang
dimilikinya. Hal ini tentunya untuk memproduksi produk yang seterusnya diterima konsumen
Indonesia. Dengan keunggulan posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar, peluncuran produk-
produk baru untuk mengisi celah pasar yang ada dan tekad kuat kami terhadap kualitas terbaik
akan memastikan bahwa PT Ultrajaya dapat meraih pangsa pasar yang lebih besar di Indonesia
di masa-masa mendatang.
Untuk memenuhi tuntutan ini terciptalah analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities,
Threats) yang memiliki peran penting dalam menetapkan suatu strategi perusahaan. Analisis
SWOT merupakan cara yang sistematis di dalam melakukan analisis terhadap wujud ancaman
dan kesempatan agar dapat membedakan keadaan lingkungan yang akan datang sehingga dapat
ditemukan masalah yang ada. Dari analisis SWOT, perusahaan dapat menentukan strategi efektif
yang sejauh mungkin memanfaatkan kesempatan yang berlandaskan pada kekuatan yang dimiliki
perusahaan, menngatasi ancaman yang datang dari luar, serta mengatasi kelemahan yang ada.
B. Rumusan Masalah
Untuk mencapai suatu kesuksesan tidak begitu mudah tetapi tentunya melalui proses yang
optimal, seperti halnya di dalam mengelola surat kabar pada suatu bisnis, faktor yang
mempengaruhi analisis SWOT, di antaranya faktor internal dan faktor eksternal. Dari beberapa
faktor tersebut, penulis sangat tertarik untuk mengetahui tentang Analisis SWOT. Masalah
tersebut cukup menarik untuk di teliti, dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki penulis. Sesuai
dengan tugas yang diberikan, maka penulis akan membatasi pada pokok masalah, yaitu Analisis
SWOT dalam dunia perindustrian.
C. Tujuan Penulisan
Maksud dan tujuan penulisan makalah Analisis SWOT dalam dunia perindustrian ini
sebagai berikut :
D. Manfaat penulisan
Semoga makalah ini dapat memperoleh gambaran dan pemahaman tentang Analis SWOT yang
digunakan para karyawan / calon karyawan dalam bidang industri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Perusahaan
PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk dimulai dari pabrik susu rumahan pada tahun 1958 di
Bandung - Jawa Barat. Perusahaan multinasional yang memproduksi minuman yang bermarkas
di Padalarang, Kab. Bandung, Indonesia. Beralamat di Jln. Raya Cimareme 131, Padalarang,
Kab. Bandung. Perusahaan ini awalnya merupakan industri rumah tangga, kemudian menjadi
suatu entitas perseroan terbatas pada tahun 1971. PT Ultrajaya melebarkan sayap bisnisnya
menjadi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company. Perusahaan ini merupakan pioner di
bidang industri minuman dalam kemasan di Indonesia, dan sekarang memiliki mesin pemroses
minuman tercanggih se-Asia Tenggara.
Pada awalnya perusahaan yg berawal dari sebuah rumah di Jln. Tamblong Dalam, Bandung,
ini hanya memproduksi susu. Namun seiring perkembangannya, dia juga memproduksi juice
dalam kemasan bermerek Buavita dan Gogo serta memproduksi Teh Kotak, Sari Asem Asli dan
Sari Kacang Ijo. Sejak tahun 2008 merek Buavita dan Gogo dibeli oleh PT. Unilever Indonesia
Tbk. sehingga PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk. bisa kembali ke bisnis utamanya, yaitu produksi
susu. Perusahaan yang didirikan oleh Ahmad Prawirawidjaja ini, seorang pengusaha Tionghoa
yg sudah bermukim di Bandung, sekarang dikomandani oleh generasi kedua, yaitu Sabana
Prawirawidjaja, dan siap-siap diteruskan kepada generasi ketiga, Samudera Prawirawidjaja.
Dan hingga kini, brand unggulan, UltraMilk, masih tetap unggul di antara segmen susu cair.
Lahan peternakan berlokasi di tengan lahan perkebunan di dataran tinggi Bandung, dimana
tersedia sumber daya alam alami berkualitas baik, sebagai bahan baku produk kami. Kesegaran
bahan baku serta semua nutrisi yang terkandung di dalamnya kemudian kami proses dengan
teknologi Ultra High Temperature ( UHT ) digabungan dengan teknologi pengemasan aseptik.
Kini, hampir 90% total produksi, kami distribusikan ke seluruh konsumen di seluruh pelosok
Indonesai, sementara kurang lebih 10% produksi, kami ekspor ke beberapa negara di Benua
Asia, Eropa, Timur Tengah, Australia, dan Amerika
B. Visi dan Misi
Visi
Menjadi perusahaan industri makanan dan minuman yang terbaik dan terbesar di Indonesia,
dengan senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen, dan menjungjung tinggi kepercayaan
para pemegang saham serta mitra kerja perusahaan.
Misi
Menjalankan usaha yang dilandasi dengan kepekaan yang tinggi untuk senantiasa
berorientasi kepada pasar atau konsumen, dan kepekaan serta kepedulian untuk senantiasa
memperhatikan lingkungan yang dilakukan secara optimal agar dapat memberikan nilai tambah
sebagai wujud pertanggung jawaban kepada pemegang saham
C. Budaya
Tranformasi Budaya Organiasi dengan Kinerja Karyawan mempunyai Pengaruh yang kuat
serta positif, di mana semakin besar Transformasi Budaya Organiasi yang dirasakan, maka
semakin besar pula Kinerja Yang Mampu Terbentuk yang mampu terbentuk. Demikian juga
sebaliknya. Selain itu didapatkan pula bahwa Transformasi Budaya Organisasi hanya
berpengaruh sebesar 44,8 % terhadap Kinerja Karyawan sedangkan sisanya dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis.Seperti motivasi,imbalan dan hukuman serta
tunjangan yang diberikan.
Dalam peneliti ini penulis menyarankan agar ada komunikasi yang lebih intensif dari atasan pada
bawahan begitu juga sebaliknya dari bawahan agar tidak segan untuk bertanya pada atasan agar
terjalin komunikasi yang efektif .Karena Transformasi budaya Organisasi bisa dikatakan behasil
jika komunikasi dijalankan secara efektif
PT Ultrajaya pun masih unggul diantara produsen susu segar alami dan minuman ringan untuk
seluruh konsumen Indonesia dengan beberapa varian brandnya, seperti UltraMilk untuk produk
susu segarnya, Teh Kotak untuk minuman teh segarnya, dan Sari Kacang Ijo, Sari Asem Asli
untuk produk minuman sehatnya. Dan tak ketinggalan beberapa produk minuman ringannya
yang diproduksi khusus untuk pasar eksport.
Dan hingga kini, brand unggulan kami, UltraMilk, masih tetap unggul di antara segmen susu
cair, seperti halnya juga Teh Kotak unggul di varian minuman siap saji dalam kemasan karton.
b. Analisis SWOT pada PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk
1. Kekuatan (Strength)
Kekuatan utama PT Ultrajaya terletak pada visi pemasaran yang terfokus terus menerus
membangun merek yang kuat dan memerlebar ragam produk makanan dan minuman untuk
memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia. Untuk melaksanakan hal ini, PT Ultrajaya telah
melakukan investasi yang signifikan dalam aktivitas pemasaran, teknologi, pengembangan
produk dan yang paling penting, distribusi.
Perusahaan ini termasuk salah satu perusahaan di Indonesia yang memiliki jaringan distribusi
yang paling luas, mencakup seluruh daerah Indonesia, mulai dari Sumatera di ujung Barat hingga
Papua di ujung Timur. Hal ini dapat dicapai oleh adanya sistem distribusi yang terdiri dari 2,500
grosir yang bersama-sama melayani lebih dari 25,000 toko ritel (toko moderen dan tradisional),
hotel dan pelanggan komersial.
Jaringan distribusi ini juga didukung oleh jaringan penjualan PT Ultrajaya yang terdiri dari lebih
300 tenaga penjual, lebih dari 100 kendaraan, serta 9 depo dan kantor cabang di kota-kota besar,
ditambah lagi oleh beberapa distributor lokal.
Pasar utama PT Ultrajaya adalah Indonesia dengan populasi 200 juta orang yang memiliki
tingkat daya beli yang meningkat. Pasar domestik mencapai 90 persen dari total produksi
perusahaan ini. Namun sejak 1988, perusahaan ini mulai aktif memasuki pasar ekspor ke negara-
negara tertentu.
Kelebihan dari PT ULTRAJAYA INDUSTRY Tbk. :
- SDM yang besar dan terlatih
- Harga produk yang kompetitif
- Keadaan distribusi dan pangsa pasar
- Loyalitas konsumen terhadap produknya
- Brand Image
- Pertumbuhan penjualan
- Keadaan distribusi dan pangsa pasar
2. Kelemahan (Weakness) :
Ketersediaan bahan baku
Biaya produksi yang tinggi
3. Kesempatan (Opportunity):
- Industri makanan dan minuman di Indonesia memiliki harapan yang sangat positif. Negara ini
memiliki populasi besar dan mengalami pertumbuhan ekonomi yang luar biasa. Meningkatnya
daya beli konsumen telah membuat produk-produk makanan menjadi lebih terjangkau oleh
masyarakat luas. Sebagai perusahaan makanan dan minuman yang terkemuka di Indonesia, PT
Ultrajaya berada pada posisi yang sangat menguntungkan dengan kondisi tersebut.
- Dengan keunggulan posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar, peluncuran produk-produk
baru untuk mengisi celah pasar yang ada, dan tekad bulat kami terhadap kualitas terbaik, akan
memastikan bahwa perusahaan ini dapat meraih pangsa pasar yang lebih besar di Indonesia di
masa mendatang.
4. Hambatan (Threat) :
- kebijakan pemerintah
- Masuknya para pesaing baru
- Fluktuasi nilai tukar rupiah
- Iklim yang dapat menjadikan tumbuhan teh tidak baik
- pesaing produk untuk minuman teh kotak
- Membuat inovasi baru terhadap produk yang dapat bersaing dengan perusahaan lain.
F. Faktor Penentu Keberhasilan
Faktor penentu keberhasilan dari analisis SWOT dalam merancang inovasi ada hal-hal yang
harus berjalan dengan baik untuk menjamin keberhasilan suatu lembaga, di antaranya:
1. Adanya sumber daya manusia
Sumber daya manusia merupakan faktor dominan dan penentu keberhasilan program pendidikan
dan pelatihan. Sumber daya yang profesional, memiliki komitmen terhadap visi dan misi
pendidikan dan pelatihan.
Rumtini Iksan (2004) dalam bidang pendidikan, seiring dengan upaya pembaharuan yang
dilakukan, bentuk kepemimpinan juga penting untuk diformulasikan. Kepemimpinan
transformasional berdasarkan kekayaan konseptual melalui kharisma, konsideran individual, dan
stimulasi intelektual diyakini akan mampu melahirkan pemikiran-pemikiran yang mengandung
jangkauan ke depan, azas kedemokrasian, dan ketransparanan, yang oleh karenanya perlu
diadopsi ke dalam kepemmpinan kepala sekolah, khususnya dalam rangka menunjang
manajemen berbasis sekolah atau bentuk-bentuk pembaharuan pendidikan lainnya.
Berikutnya Yohana (2003:26), Maju mundurnya suatu organisasi sangat beruntung atas
kemampuan sang pemimpin dalam mengelola dan membina para anggotanya untuk mencapai
tujuan organisasi.
2. Adanya sarana dan prasarana berstandar nasional dan internasional yang berdaya guna dan
behasil guna.
3. Terwujudnya iklim kerja yang kondusif, komunikatif dan harmonis sesuai dengan prosedur
kerja yang disepakati semua pegawai.
4. Adanya nilai-nilai pelayanan prima yang direalisasikan oleh seluruh pegawai
5. Adanya sistem organisasi yang mampu menjalankan program kerja lembaga
6. Adanya anggaran berdasarkan DIK/ DIP untuk melaksanakan program kerja secara efektif dan
efisien.
7. Adanya evaluasi kinerja yang dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan untuk
menciptakan akuntabilitas kinerja lembaga.
8. Adanya pengetahuan tentang Teknik Industri .
Teknik Industri adalah untuk melayani sektor manufaktur, maka bidang kerja dari lulusan
teknik industri adalah pada jalur Production Officer hingga ke Director.
Deksripsi kerjanya adalah memastikan jalannya produksi dan operasi secara efisien dan
efektif hingga mendapatkan sebuah sistem produksi atau operasi yang terbaik (excellence). Ini
mencakup (walaupun tidak terbatas pada):
evaluasi standard waktu kerja: Berapa waktu sesungguhnya dalam mengerjakan suatu
urutan pekerjaan yang normal, dengan menyeimbangkan antara kemampuan manusia
normal dg tuntutan organisasi.
merancang bagaimana cara kerja manual terbaik: bagaimana memastikan sebuah
desain kerja dapat mengoptimalkan kemampuan manusia dan hukum alam
memanfaatkan gravitasi misalnya.
merancang dan memperbaiki layout baik dari pabrik maupun stasiun kerja:
Bagaimana susunan dan urutan fasilitas kerja terbaik sehingga aliran barang atau proses
bisa berjalan dengan tanpa hambatan atau berbelit-belit sehingga memakan waktu yang
berharga. Facility Layout and Plant Designer
penyusunan jadwal produksi dan pengadaan/pembelian dari setiap seluruh fasilitas
produksi serta bagaimana menyimpannya: untuk memastikan bebas hambatannya
proses produksi, tentunya anda harus memperhatikan bahwa semua material utama dan
pendukung harus tersedia ketika produksi dilakukan. Jangan seperti masak di dapur untuk
nasi goreng, ketika sudah mulai ternyata nasinya nggak cukup (atau masih dalam bentuk
beras) PPIC Officer/Manager PPIC: Production Planing and Inventory Control.
menjaga tingkat operasi dari setiap sumber daya (mesin, peralatan dsb) dalam kondisi
optimal melalui manajemen pemeliharaan: (Maintenance Officer/Manager)
menjamin mutu produk yang berasal dari mutu proses yang baik: (QA (Quality
Assurance) Officer/Director)
Tantangan terpenting yang dihadapi manajemen sumber daya manusia selalu berkaitan dengan
menyediakan pelayanan yang masuk akal dengan rencana strategic perusahaan. Dalam
menformulasi strategi SDM,manajer SDM harus memikirkan tiga tantangan mendasar. Pertama
keharusan mendukung produktivitas dan upaya peningkatan kinerja perusahaan. Kedua,
karyawan memainkan peran yang makin luas dalam usaha perbaikan kinerja pengusaha. Ketiga
SDM harus terlibat lebih jauh dalam mendesain tidak hanya melaksanakan rencana strategic
perusahan.
Perencanaan strategic mencakup 4 tugas utama menejemen strategi yaitu menentukan evaluasi
situasi internal dan eksternal, mendefinisikan bisnis dan mengembangkan misi, menerjemahkan
misi ke dalam tujuan strategic, dan merangkai strategi atau arahan tindakan. Strategi pada
tingkatan korporasi mengidentifikasi portofolio bisnis secara keseluruhan, terdiri dari perusahaan
dan cara berhubungan satu sama lain. Pada tingkat yang lebih rendah, setiap bisnis ini butuh
strategi kompetitif/tingkat bisnis. Kita dapat mendefinisikan keuntungan kompetitif sebagai
semua faktor yang memungkinkan organisasi mendiferensiasikan produk atau jasa dari produk
dan jasa pesaing untuk meningkatkan presentase pangsa pasar. Perusahaan menggunakan
beberapa strategi kompetitif untuk mencapai keuntungan kompetitif yaitu kepemimpinan biaya
rendah, diferensiasi dan focus. Istilah SDM stratejik mengacu pada serangkaian tindakan spesifik
manajemen SDM yang didorong oleh perusahaan untuk mencapai tujuan. Tujuan yang terpenting
dari strategi SDM adalh membangun karyawan yang memiliki komitmen, terutama dalam
lingkungan tanpa serikat kerja.
Studi dari Universitas Michigan menyimpulkan bahwa kinerja tinggi SDM professional
perusahaan mengdentifikasi masalah manusia yang sangat penting bagi strategi bisnis dan
membantu membangun dan melaksanakan strategi. Mereka memiliki kapasitas untuk mencapai
alternative dan dilibatkan dalam membuat respons dan mengarahkan pasar organisasi. Manajer
SDM melakukan dua peran mendasar perencanaan strategic yaitu melaksanakan dan
memformulasikan strategi.Manajemen puncak memformulasikan strategi korporasi dan
kompetitif perusahaan lalu strategi tersebut memformulasikan kebijakan dan strategi fungsional
yang luas.Peraturan dasar pada strategi ini adalah aktivitas kebijakan dan strategi departemen
SDM harus masuk akal berkaitan dengan strategi kompetitif dan korporatif perusahaan.Peran
tradisional SDM dalam pelaksanaan strategi telah meluas termasuk bekerja dengan manajemen
puncak untuk memformulasikan rencana strategic perusahaan.Peran meluas dalam formulasi
strategi menggambarkan realita yang dihadapi oleh sebagian besar perusahaan besar saat
ini.Globalisasi berarti persaingan yang semakin meningkat, berarti kinerja yang lebih baik dan
sebagian besar perusahaan besar dapat meningkatkan kinerja secara keseluruhan atau sebagian
dengan mendorong kompetensi dan komitmen karyawan mereka.
Proses SDM terdiri dari 3 komponen dasar, yaitu: profesional SDM yang dibutuhkan untuk
membangun SDM, kegiatan dan kebijakan SDM, serta kompetensi dan prilaku
karyawan.Menciptakan sistem SDM yang berorientasi pada strategi membutuhkan keahlian baru
sebagai bagian dari profesional SDM. Mereka harus memiliki wawasan yang luas mengenai
pengetahuan bisnis agar dapat memahami bagaimana perusahaan menciptakan nilai-nilai dan
untuk melihat bagaimana sistem SDM perusahaan berkontribusi dalam proses penciptaan nilai-
nilai tersebut. Dilingkungan yang kompetitif saat ini manajer tidak dapat mengabaikan sifat
sistem SDM, kebijakan dan praktek aktual SDM untuk kesempatan.Manajer biasanya mencoba
untuk menciptakan sistem kerja kinerja tinggi.Banyak perusahaan yang memiliki kinerja tinggi
yang mempekerjakan karyawan berdasarkan kepada seleksi tes, dan menyediakan pelatihan pada
karyawan baru. Manajer SDM butuh cara untuk menerjemahkan strategi baru perusahaan
kedalam kebijakan dan praktek SDM yang spesifik dan dapat diterapkan. Manajemen
memformulasikan rencana strategic dengan mengimplikasikan beberapa persyaratan tenaga
kerja, berkaitan dengan keahlian, karakteristik dan prilaku karyawan yang harus diberikan oleh
SDM untuk memberdayakan bisnis agar dapat mencapai tujuan strategic.
Manajer sering menggunakan kartu nilai SDM untuk mengukur efektivitas dan efisiensi fungsi
SDM dalam menghasilkan prilaku karyawan untuk mencapai tujuan strategic perusahaan.Kartu
nilai ini menunjukkan standar kuantitatif yang digunakan perusahaan untuk mengukur aktivitas
SDM dan mengukur prilaku karyawan sebagai hasil dari kegiatan ini, dan mengukur hasil
organisasi yang secara strategic dan relevan dengan prilaku karyawan. Dengan begitu kartu ini
menekankan cara yang informatif, tapi komprehensif, hubungan sebab akibat antar aktivitas
SDM, dan munculnya prilaku karyawan, dan merupakan hasil dari keluaran strategic dan kinerja
perusahaan secara luas.
Ada tujuh tahap dalam penggunaan pendekatan kartu nilai SDM untuk menciptakan hasil
strategic yang berorientasi pada sistem SDM, antara lain:
1. Mendefinisikan strategi bisnis
2. Menjabarkan nilai rantai perusahaan
3. Mengidentifikasi keluaran organisasi yang secara strategic dibutuhkan
4. Mengidentifikasi prilaku dan kompetensi tenaga kerja yang dibutuhkan
5. Mengidentifikasi aktivitas dan kebijakan sistem SDM yang relevan secara strategic
6. Mendesain sistem pengukuran kartu nilai SDM
7. Evaluasi secara periodik sistem pengukuran
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kekuatan utama PT Ultrajaya terletak pada visi pemasaran yang terfokus terus menerus
membangun merek yang kuat dan memerlebar ragam produk makanan dan minuman untuk
memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia. Untuk melaksanakan hal ini, PT Ultrajaya telah
melakukan investasi yang signifikan dalam aktivitas pemasaran, teknologi, pengembangan
produk dan yang paling penting, distribusi. ketersediaan bahan baku dan biaya produksi yang
tinggi menjadi kelemahan dari perusahaan ini.
Negara ini memiliki populasi besar dan mengalami pertumbuhan ekonomi yang luar biasa.
Meningkatnya daya beli konsumen telah membuat produk-produk makanan menjadi lebih
terjangkau oleh masyarakat luas. Sebagai perusahaan makanan dan minuman yang terkemuka di
Indonesia, PT Ultrajaya berada pada posisi yang sangat menguntungkan dengan kondisi tersebut.
Walaupun hambatan seperti kebijakan pemerintah, masuknya para pesaing baru, fluktuasi nilai
tukar rupiah,iklim yang dapat menjadikan tumbuhan teh tidak baik, pesaing produk untuk
minuman teh kotak, membuat inovasi baru terhadap produk yang dapat bersaing dengan
perusahaan lain. Dengan keunggulan posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar, peluncuran
produk-produk baru untuk mengisi celah pasar yang ada, dan tekad bulat kami terhadap kualitas
terbaik, akan memastikan bahwa perusahaan ini dapat meraih pangsa pasar yang lebih besar di
Indonesia di masa mendatang.
B. Saran
Dengan kajian SWOT ini diharapkan dapat memberikan gambaran tahap-tahap perumusan
tujuan di mulai dari visi dan misi yang menghasilkan nilai-nilai. Visi dan misi dan nilai-nilai
tersebut secara bersamaan dianalisis dengan mempetimbangkan faktor-faktor lingkungan yang
mempengaruhi, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal.
Di era globalisasi ini kita harus bertindak cepat dalam menghadapi setiap masalah, terutama
untuk menghadapi permasalahan SDM kita. SDM di Indonesia masih jauh dari tingkat
keefektifan dalam menghadapi era globalisasi. Di Indonesia masih terlalu percaya pada SDM
asing, terutama untuk bisnis bertaraf internasional
Kita sebagai SDM Indonesia tidak boleh hanya tinggal diam dalam menghadapi
tandatangan global ini. Kita tidak boleh kalah saing dengan SDM asing, SDM Indonesia harus
lebih kreatif dan inovatif untuk menciptakan produk-produk yang lebih berkualitas, jadi kita
tidak hanya sebagai manusia yang konsumtif tapi juga produktif SDM di Indonesia juga harus
bisa menunjukkan kepada dunia bahwa kita mampu utuk bersaing dalam perdagangan bebas di
era globalisasi ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kita tentang kajian
SWOT dalam membangun perusahaan agar lebih berkembang dan maju.
Sumber :
http://www.ultrajaya.co.id/?ver=ind
http://id.wikipedia.org/wiki/Ultrajaya_Milk
http://skripsi-ilmiah.blogspot.com/2013/03/analisis-kinerja-keuangan-perusahaan.html
http://duniaceritasel.blogspot.com/2012/01/marketing-mix-4p-pada-website-pt.html
http://kumalasari88.blogspot.com/2010/04/analisis-swot-pada-pt-ultrajaya.html
http://www.fe.unpad.ac.id/karya-ilmiah/index.php/skripsi/detail/3784/pengaruh-transformasi-
budaya-organisasi-terhadap-kinerja-karyawan-pada-pt.ultrajaya-tbk
http://evanalurita.blogspot.com/2010_03_01_archive.html