Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusun Oleh :
1
Analisis Simbol Babi pada Cerpen B Karya Rizal Afifi dan Babi Karya
Putu Wijaya dengan Menggunakan Pendekatan Semiotika Pierce
1.PENDAHULUAN
2
Cerpen berjudul B dan cerpen Babi memiliki judul yang bebeda. Dan
didalam kedua cerpen ini juga banyak melibatkan pemilihan kata yang unik yaitu kata
babi. Kan tetapi ketika kata babai tersebut digunakan didalam cerita yang berbeda
maka tentunya kan menghasilkan makna dan interpretasi yang berbeda pula. Jika di
analisis secara mendalam maka akan diperoleh arti kata babi. Oleh karena itu
penulis akan menganalisis Simbol Babi pada cerpen B karya Rizal Afifi dan Babi
karya putu wijaya dengan menggunakan pendekatan Semiotika Pierce.
Melalui analisis ini diharapakan dapat menambah wawasan pembaca dan
mempermudah pembaca dalam memahami simbol babi yang ingin di sampaikan
pengarang lewat cerpen yang berjudul B karya Rizal Afifi dan Babi karya
putu wijaya dengan menggunakan pendekatan Semiotika Pierce
Cerpen B merupakan salah satu cerpen yang terdapat didalam buku kumpulan
cerpen A to Z By Request yang ditulis oleh komunitas Reaging Lights Writer.
Didalam cerpen ini penulis menyajikan sesuatu yang unik. Dengan menggunakan ke
26 abjad sebagai judul cerpen. Pada abjad kedua, yaitu huruf B terdapat sebuah
cerpen yang dibuat oleh Rizal Afifi
Cerpen ini menceritakan kisah seorang ayah yang begitu alergi dengan B.
Bahkan menyebut namanya saja ayah sudah enggan. B adalah inisial dari binatang
babi. Ayah menganggap jika babi adalah sesuatu yang begitu menjijikkan dan hingga
haram dan najis untuk disebutkan oleh bibirnya. Namun suatu hari tetangganya
memelihara seekor babi. Oleh karena itu bertambah bencilah sang ayah kepada B.
Dengan berbagai cara ia ingin menyingkirkan B. Namun keinginannya itu tidak
berani ia katakan kepada sang pemilik B, ibu Maria. Ibu Maria adalah seorang janda
yang ditinggal mati suaminya ebberapa waktu lalu. Sebelumnya ayah memang tidak
akrab dengan ibu maria dan juga memiliki hubungan yang kurang baik kepada ayah.
Hal itulah yang membuat ayah enggan berbicara kepada ibu maria.
Sebenarnya B memiliki bentuk wajah yang imut, namun entah kenapa ayah
begitu membencinya. Pendapat itu tentunya berlawanan dengan dengan ibu yang saat
ini sedang mengandung adikku. Ia begitu menyukai B dan aku pun juga mulai
menyukai B dengan memberikan beberapa remahan biskuit kepadanya. Hingga suatu
hari aku terserang penyakit, yang kemungkinan penyebabnya adalah virus yang
dibawa oleh B. Ayah pun semakin geram dan berusaha ingin menyingkirkan B.
Namun di malam buta B ditemukan sekarat dan akhirnya mati. Selepas kematian B
ayah merasa lebih tenang namun kerinduan akan sosok B juga menyelimuti hatinya.
Dan suatu malam aku bermimpi bertemu B dan B mengatakan kalau ia akan kembali
dan menjadi manjadi titisan untuk adik ku yang akan segera lahir.
3
Cerpen yang berjudul babi menceritakan seorang tokoh ia yang pada akhir
cerita diketahui bernama Anwar. Ia menghadapi sebuah masalah yaitu tangannya
yang kanan tak bisa menulis namanya. Setiap kali ia menulis namanya, maka, yang
nampak adalah tulisan BABI. Oleh sebab itu, ia memutuskan untuk datang ke dokter
bedah, agar tangannya yang kanan dipotong saja karena sudah berbeda prinsip
dengan dirinya. Namun, dokter tersebut menyuruh ia untuk memikirkan terlebih
dahulu sebelum ia memutuskan. Agar nantinya ia tak menyesal. Dan, dokter pun
mempunyai pendapat yang lain yaitu bahwa yang harus dipotong itu bukan tangan
yang kanan, melainkan tangannya yang kiri. Kenapa dokter berpendapat seperti itu?
Ini politik!, jawab dokter. Menurut dokter, ini hanya strategi tangan kiri yang
merasa iri terhadap tangan kanan yang mendapat beberapa perhiasan,. Lalu, ia
menanyakan apa buktinya. Buktinyaialah sebelum tangan kanan dipotong, perhiasan
yang berada di tangan kanan dipindahkan ke tangan kiri. Untuk membuktikan hal
tersebut, maka, dokter pun menyuruh ia untuk melakukan tes lagi. Dokter menyuruh
Ia menulis kembali namanya. Awalnya ia menolak melakukan titah dokter itu.
Namun, dengan bujukan dokter itu, ia mau juga melakukan pembuktian itu meskipun
dengan perasaan terpaksa. Akhirnya ia berhasil menulis: ANWAR. Dokter pun
merasa lega melihat tulisan itu. Namun, tidak begitu dengan Anwar. Iat tetap
bergeming. Dokter pun menyuruh Ia membaca kata yang tertulis. Dengan wajah
pucat dan tubuhnya yang gemetaran, ia tetap mengatakan apa yang ia tulis adalah
BABI.
Pada judul cerpen ini telah pembaca akan merasakan bahawa terdapat makna
dibalik pengambilan judul yang unik ini, dan ternyata judul ini di pilih karena sangat
berkaitan dengan isi cerpen yang menceritakan sosok B. Simbol Babi pada cerpen B
ini adalah sebuah simbol yang ditampilkan dalam bentuk yang unik. Arti di balik
simbol ini memiliki makna implisit dan eksplisit.
Ketika memaknai secara eksplisit, maka akan ditemukan beberapa makna
yaitu kata B (babi). Babi adalah sejenis hewan ungulata yang bermoncong panjang
dan berhidung lemper dan merupakan hewan yang aslinya berasal dari Eurasia.
binatang berkaki empat yang memiliki warna hitam, coklat dan pink. Babi juga
merupakan binatang yang sering dijadikan hewan peliharaa. Ketika kita mendengar
kata babi maka kita akn langsung berpikir bahwa ia adalah binatang yang jorok,
menjijikkan, haram,dan kotor. Namun jika kata babi tersebut dimakai secara implisit
maka akan diperoleh pemaknan yang berbeda pula.
Memang didalam cerpen B karya Rizal Afifi menceritakan sosok bintang
yang banyak tidak disukai oleh orang yaitu binatang babi. Akan tetapi sebenarnya ada
makna tersembunyi dibalik sebuah kata babi. Jika dikaitkan didalam cerita kata babi
diperoleh bahwa Babi dapat kita ibaratkan sebagai seseorang yang memilik begitu
banyak kekurangan, namun dibalik kekurangan itu setiap orang pastilah
menginginkan sebuah penghargaan. Bahkan serendah apapun martabanya.
4
Tokoh Babi didalam cerita mengajarkan kita untuk menjadi seseorang yang
dapat menghargai setiap hal disekitar kita. Menjadikan kita seseorang yang mencintai
hal-hal seburuk apa pun bentuk fisiknya. Kita harus punya rasa untuk menghargai
satu sama lain. Seperti pemaknaan dalam menghargai sebuah kehidupan akan lebih
terasa.
Kata Babi dalam cerpen BABI merupakan sebuah simbolisasi. Hal tersebut
dapat diketahui dengan adanya ambiguitas makna kata Babi. Dalam cerpen ini
diceritakan bahwa ketika tokoh utama menulis namanya maka yag tertulis selalu kata
Babi. Kemudian ia pun pergi ke seorang dokter untuk memeriksakan kelainan dalam
dirinya ini. Setelah mendapat pemeriksaan oleh dokter maka ia pun dinyatakan telah
sembuh karena pada saat sang dokter memintanya menulis namanya kembali maka
nama yang muncul adalah Anwar. Namun anehnya, ketika tokoh utama itu
membaca tulisannya kembali maka yang tertulis tetap saja Babi.
Kata babi yang biasa digunakan seseorang sebagai bentuk makian terhadap
sesuatu yang membuat tidak puas atau makian terhadap seseorang yang tidak disukai.
Dapat dilihat betapa tidak kecewanya seseorang yang menganggap penting suatu
persoalan, namun hanya diberi solusi yang tidak memuaskan. Bahkan, hanya
mengulur permasalahan menjadi lebih panjang. Seseorang yang berkali-kali mencoba
menuliskan namanya namun malah keseleo menjadibabi.
Ekspresi kekecewaan tokoh penderita yang telah mengikuti pengaruh Sang
dokter. Yakni mengikuti untuk memotong tangan kiri, padahal yang menulis adalah
tangan kanan. Ternyata hasilnya sama saja. Si penderita tetap saja membaca tulisan
namanya dengan babi bahkan Ia baca dengan suara yang menggeledak, dapat
membuktikan bahwa tema dalam cerpen babi karya Putu Wijaya ini adalah tentang
ungkapan cemoohan atau makian dengan kata babi.
Kata babi pada cerpen ini malah sering dimunculkan, hal ini karena kata babi
ini secara tidak disadari selalu muncul ketika tokoh diminta untuk menuliskan
namanya. Entah kenapa hal itu dapat terjadi. Tidak dijelaskan secara pasti didalam
cerita. Akan tetapi kehadiran kata babi ini mengisyarakan bahwa putu wijaya ingin
menggambarkan konsidisi suatu masyarakat yang sedang mengalami suatu
permasalahan, ketika suatu badan organisasi tidak dapat bekerja sama maka kepala
pemimpin akan berusaha untuk menyelesaikannya, salah satunya dnegan cara
membuang penyebab masalah.
Secara jelas kata Babi menyiratkan bahwa babi adalah bentuk ungkapan
perasaan marah yang biasa dilontarkan lewat kata-kata oleh tokoh yang mengalami
gangguan ini. Ketika kata babi terbentuk terjadi permasalahan dalam diri tokoh,
dimana tangan tokoh utama yang tidak dapat menuliskan namanya sesuai dengan
kehendaknya, maka dituliskan lah kata Babi. Hal ini mengartikan bahwa ketika
terjadi sesuatu yang dianggap bertentangan dengan ideologi dan pandangan seseorang
maka cenderung orang tersebut akan berbuat satu hal yang buruk dan tidak menutup
kemungkinan mengucapkan kata-kata kotor seperti kata babi.
5
5. Persamaan dan perbedaan simbol Babi pada cerpen B karya Rizal
Afifi dan Babi karya putu wijaya dengan menggunakan pendekatan
Semiotika Pierce
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
6
mempermudah peneliti dalam merumuskan pemaknaan suatu cerpen sehingga makna
cerpen akan tersampaikan dengan baik kepada pembacanya
7
Daftar Pustaka
Pena Cerpen. 1 April 2011. Kelas Virtual Pembelajaran Menulis Cerpen. 4 November 2017.
http://penacerpen.blogspot.co.id
8
LAMPIRAN
Setiap kali hendak menulis namanya sendiri, tangannlya selalu keseleo dan menulis
kata babi. Ia jadi dongkol sekali. Ia ltelah mengunjungi seorang ahi ilmu jiwa, tetapi
tidak mendapatkan hasil yang ia inginkan. Ia juga sudah datang ke depan seorang
ulama, tetapi ia hanya diasihati seupaya beristirahat. Padahal, ia yakin benar bahwa
mungkin sekali ia sedang berubah untuk menjadi gila.
Dokter, ujarnya dengan terharu, saya sudah memutuskan luntuk berpisah dengan
tangan ini. Ideologi kami tidak sama lagi. Daripada sayabosok dan diganggu terus, lebih
baik saya putuskan sekarang. Saraf saya tak kuat lagi untuk menerima
pemberontakannya. Saya minta dokter sudi memotong tangan ini.
Maksud dokter?
Maksud saya adalah bahwa, janganlah Anda begitu cepat untuk terpancing.
Berpikirlah sejenak dan renungkan apa yang hendak Anda lakukan. Jangan berkata-kata
lagi. Anda relaks saja dahulu. Saya akan berikan waaktu seperempat jam. Kemudian
saya akan kembali. Sesudah itu, kita pastikan aoa yang akan kita lakukan. Ketahuilah.
Tak ada yang sulit untuk dilakukan. Saya sudah memotong ribuan tangan orang. Saya
berani melakukan itu semua. Saya Cuma tak kuat kalau pada akhirnya saya harus
berhadapan dengan orang yang menyesal. Saudara mengerti apa yang saya katakan?
9
Lalu dibukanya jam tangannya. Dibukanya cincinnya. Semua barang-barang itu
dipindahkannya ke tangan kiri. Sesudah itu ia duduk dengan tenang.
Waktu dokter datang, ia segera mengulurkan tangan kanannya. Saya kira tak ada
jalan lain harus dipotong dokter, ujarnya. Dokter memandangi tangan itu dengan hati-
hati.
Tentu saja dokter, sebab jam tangan dan cincin sudah saya copot.
Kenapa?
Di sini dong!
Dokter itu tiba-tiba tersenyum. Ia segera memegang tangan itu dengan gairahnya.
Sebelum penderita itu sadar, ia cepat mengikat tangan itu dan segera mengambil alat
untuk memotonya. Penderita itu tentu saja terkejut.
Ya.
Kenapa?
Politik bagaimana?
10
mencoba membuat sabotase. Sementara Saudara menulis ia menutup muka saudara,
lalu menggosok tulisan itu menjadi, menjadi apa biasanya yang dia tulis?
Babi.
Ya babi.
Tapi Dokter.
Jangan takut, ini bukan eksperimen, ini hanya untuk bukti saja sehingga Saudara rela
untuk menolong tanga kiri itu. Ayo coba!
Kenapa?
Nggak mau!
Dokter itu membujuk-bujuk. Akhirnya orang itu mau juga menulis. Tapi ia kelihatan
terpaksa sekali. Ia memejamkan matanya. Tangannya bergerak dengan lambat. Tetapi
jari-jari tangan itu tampak kaku. Urat-uratnya keluar. Dokter itu memperhatikan
dengan takjub. Ia seperti melihat sebuah pertempuran. Tetapi ia seorang yang sabar.
Hampir sepuluh menit lamanya, baru tanga itu berhasil menulis : ANWAR. Dokter itu
menarik nafas dengan lega sekali. Ia menoleh ke pasiennya, Orang itu tampak
berkeringat. Seluruh mukanya basah. Matanya masih terpejam. Dokter itu segera
mengambil sapu tangan. Ia mengusap muka pasiennya.
Ia juga sempat mengambil air dan memberi minum penderita itu. Aneh sekali
matanya masih tetap tertutup. Dokter kemudian menepuk-nepuk pundaknya.
11
Penderita itu membuka matanya perlahan-lahan. Ia tampak lelah sekali. Dokter lalu
mengambil kertas dan menunjukkan kepada orang itu. Ia tersenyum simpul.
Dokter segera menyalakan lampu, sehingga kertas itu jadi lebih terang.
Ayo baca!
Pasien itu tampak memusatkan pikirannya ke atas kertas itu. Mukanya tampak lebih
banyak mengucurkan keringat. Tubuhnya gemetar. Lalu tiba-tiba saja ia membaca
kertas itu dengan suara yang menggeledek.
Babi!
12
2. cerpen B karya Rizal Affif
13
14
15
16
17
18
19
20
21