Você está na página 1de 2

Analisa Usaha Hidroponik

Permintaan sayuran dan buahan yang berasal dari tanaman hidroponik terus meningkat setiap
hari. Menurut beberapa hasil pengamatan peningkatan tersebut bisa mencapai 10 sampai 20%
setiap tahun. Hal ini membuat usaha hidroponik jadi incaran bagi para pelaku bisnis sebab
memiliki prospek yang sangat bagus untuk dijadikan peluang usaha.

Kelebihan bisnis hidroponik


Sistem budidaya tanaman hidroponik yang tidak membutuhkan lahan luas merupakan sebuah
kelebihan bisnis hidroponik yang paling utama. Media tanah dapat diganti dengan media lain
dari larutan nutrisi.

Selain itu hasil panenannya sangat disukai masyarakat golongan menengah keatas. Terutama
sekali masyarakat yang mulai sadar pola hidup sehat dan selalu memilih sayur maupun buah
yang higenis, alami, bebas bahan kimia dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Kondisi ini
membuat hasil budidaya tanaman hidroponik selalu bisa dijual dengan harga tinggi.

Contoh analisa usaha budidaya tanaman hidroponik


Budidaya tanaman sistem hidroponik dapat dilakukan di rumah sendiri, jadi tidak perlu keluar
modal untuk menyewa lahan. Untuk pekarangan yang luasnya sekitar 2 meter persegi, dapat
dipakai untuk menaman sayuran selada sebanyak 50 batang. Apabila ingin menamam bibit
sebanyak 1000 batang, butuh ruang seluas 40 meter persegi.

Selain itu bisa menggunakan rumah kaca yang bisa digunakan selama sekitar 5 tahun. Untuk
rumah kaca yang luasnya 40 m2, biaya per meter sekitar 50 ribu rupiah, sehingga total biaya yag
diperlukan 2 juta rupih. Apabila dihitung per tahun jatuhnya menjadi 400 ribu, dan dapat
diprediksi mengalami masa panen tanaman 5 kali, sehingga biayanya jadi 80 ribu per panen.

Modal lain yaitu tandon air berkapasitas 100 liter dapat dipakai selama setahun dengan harga 300
ribu atau 60 ribu per masa panen. Berikutnya gelas plastik yang setahun butuh 1000 gelas dengan
harga 100 rupiah per gelas atau 1000 rupiah, atau 20 ribu per masa panen.
Kebutuhan berikutnya botol air yang juga bisa dipakai dalam jangka waktu setahun sebanyak
500 botol dengan harga 500 rupiah dengan total 250 ribu atau 50 ribu setiap penen. Dari sini
dapat diketahui jika modal awal yang dibutuhkan adalah 2,560 juta rupiah.

Kemudian penyusutannya, untuk rumah kaca 80 ribu, tandon air 60 ribu, gelas air 20 ribu dan 50
ribu. Sehingga jumlahnya 210 ribu. Lalu untuk biaya produksinya, per masa panen adalah 210
ribu + 200 ribu = 410 ribu. Jika dihitung per tahun jadi 2.650.000 + 410.000 = 3.060.000.

Setiap 1000 batang selada bisa dihasilkan panen sebanyak 300 kilogram dengan harga 20 ribu
per kilogram. Sehingga hasilnya 6 juta per panen dengan keuntungan 6.000.000 410.000 =
5.590.000 rupiah per panen.

Itulah metode membuat perhitungan dan analisa usaha hidroponik lengkap secara sederhana.
Dari analisa tersebut bisa diketahui bahwa dalam satu masa panenan saja, modal usaha sudah
dapat kembali. Jadi tidak ada salahnya memilih bidang usaha ini untuk mencari penghasilan.

Sistem budidaya tanaman hidroponik yang tidak membutuhkan lahan luas merupakan sebuah
kelebihan bisnis hidroponik yang paling utama. Media tanah dapat diganti dengan media lain
dari larutan nutrisi.

Você também pode gostar