Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
MENENTUKAN PERBEDAAN
KARAKTERISTIK DUA KUTIPAN
NOVEL
Novel merupakan cerita yang mengisahkan konflik pelaku sehingga yang terjadi perubahan
nasib tokoh. Unsur intrinsik novel sama dengan unsur intrinsik cerpen. Perbedaan terletek
pada alur yang kompleks pada novel.
Setiap novel memiliki karakteristik atau ciri tersendiri. Karakteristik novel dapat diketahui
dari gaya kepenulisan pengarang dan suara zaman. Karakteristik gaya bahasa yang
digunakan novel angkatan 20-an (Balai Pusaka), Angkatan 30-an (Pujangga Baru), dan novel-
novel modern. Novel Angkatan 20-an seperti Siti Nurbaya masih menyisipkan perumpamaan
klise dan pepatah. Sementara itu , gaya kepenulisan pengarang novel modern lebih bebas
dan menggunakan bahasa indonesia, bukan bahasa melayu.
Karakteristik Suara Zaman dapat diketahui dari periode angkatan novel tersebut ditulis.
Novel-novel yang diterbitkan dalam periode Angkatan 20-an seperti Azab dan Sengsara, Siti
Nurbaya, La Hamil, dan Di Bawah Lindungan kaabah. Novel Angkatan 20-an memiliki
karakteristik sebagai berikut.
1. Isi novel menggambarkan pertentangan paham antar kaum tua dengan kaum muda.
2. Isi novel menampilkan persoalan kawin paksa.
3. Isi novel menggambarkan jiwa kebangsaan yang belum maju.
4. Gaya bahasa dalam novel lebih sering menggunakan syair, pantun, dan pepatah.
Kutipan Novel II
...
Tuti bukan seorang yang mudah kagum, yang mudah heran melihat sesuatu.
Keinsyafannya akan harga dirinya amat besar. Ia tahu, bahwa ia pandai dan cakap
dan banyak yang akan dapat dikerjakannya dan dicapainya. Segala sesuatu diukurnya
dengan kecakapannya sendiri, sebab ia jarang memuji. Tentang apa saja ia
mempunyai pikiran dan pandangan sendiri dan segala buah pikiranya yang tetap itu
berdasarkan pertimbangan yang disokong oleh keyakinan yang pasti. Jarang benar ia
hendak lombar-melombar, turut-menurut dengan orang lain, apabila sesuatu tiada
sesuai dengan kata hatinya.
......
Yang seorang tegap dan kukuh pendirian, tak suka beri-memberi, gelisa bekerja
dan berjuang untuk cita-cita yang menurunya mulia dan luhur.
Perbedaan teknik penokohan yang tampak pada kutipan novel di atas adalah....
Kutipan Novel I Kutipan Novel II
A. Penokohan dapat Penokohan
diketahui dari dialog digambarkan secara
antartokoh. langsung.
B. Penokohan Penokohan diketahui
digambarkan melaui dari dialog antar tokoh.
perbuatan tokoh.
C. Penokahan dijelaskan Penokohan digambar-
secara langsung melalui Kan melalui perbutan
ciri-ciri fisik. tokoh.
D. Penokohan diketahui Penokohan digambar-
dari dialog antartokoh. Kan melalui perbuatan
tokoh lain.
2. Bacalah kutipan dua novel berikut!
Kutipan Novel II
Tengah aku sembahyang, masuklah anwar sambil bersiul-siul lembut, terteguh ia.
Ketika aku melakukan salam, tampaknya ia masih berdiri sambil menggeleng-
gelengkan kapalanya. Sebentar ia memandang wajahku, kemudian sambil mengakat
bahunya melangkah ia ke depan sebuah kaca besar, yang tergantung di sebuah meja
kecil, menyisir, siul berbunyi lagi.
Kutipan Novel II
Di beranda rumah, Maria dan Tuti disambut oleh ayah mereka yang duduk siap
berpakaian stela, membaca menghadapi meja yang penuh dengan tumpukan kora.
Siapa anak muda yang mengatarkan engkau berdua itu, mengapa tidak diajak
masuk?
Entah, kami tidak tau benar,jawab Maria,
Tetapi rupanya seorang student sekolah Tabib Tinggi. Kami bertemu dengan dia tadi
di akuarium dan dari sana kami pulang bersama.
R. Wiryaatmaja menundukkan kepalanya pula, membaca korannya. Perkataan
anaknya itu tidak sedikit jua pun janggal terdengar kapadanya.
Kutipan Novel II
Jika Corrie dilarang oleh ayahnya buat bersuamikan orang melayu, patut benarlah
ia menurut perintah ayahnya. Seorang pun tak ada yang akan menyalahkan anak
serupa itu kepada ayahnya.
Tapi apakah perlunya dikeluarkan penghinaan yang serupa itu di waktu bercerai?
Jika corrie sungguh membalas cinta Hanafi dengan setulus-tulus hatinya, tapi tidak
diizinkan oleh ayahnya, alangkah baiknya, jika corrie berkata terus terang saja?
Bukankah perhubungan sahabat antara keduanya dapat kekal?
Kutipan Novel II
Selama ia dalam tahanan, kemerdekaannya bergerak umpana tidak dibatasi. Segala
orang memperlakukannya dengan tertib dan adab, seolah-olah ia bukan mata-mata
musuh yang tertangkap oleh mereka. Oleh karena mereka menyangka bahwa ia
tidak pandai berbahasa daerah, maka banyaklah kata-kata tertangkap oleh
telinganya, yang seharusnya tidak boleh didengarnya. Lain daripada itu, ia tahu
bahwa utusan-utusan dari surabaya tidak putus-putusnya datang berkujung, baik ke
kraton Surapati di Pasuruan maupun ke Kabupaten Wirajadu di kediri.
B. Ada konflik antar tokoh Ada konflik batin dalam diri tokoh.
C. Latar waktu digambarkan denagan Lantar waktu dan tempat tidak jelas
jelas
D. Tokoh disebut dengan namanya Tokoh disebut dengan ia.
(Sir Joon)
5. Bacalah kedua kutipan novel berikut!
Kutipan Novel I
Daratan ini membuat dari perut bumi laksana tanah yang dilantarkan tenaga
dahsyat kataklismik. Menggelak sebab lahar meluap-luap di bawahnya. Lalu
membumbung di atasnya, langit terbelah dua. Di satu bagian langit, matahari rendah
memantulkan uap lengket yang terjebak ditudungi cendawan gelap gulita,
menjerang pesisir sejak pagi.
Kutipan Novel II
Aku masih kecil dan Weh sudah tua ketika kami bertemu. Weh adalah sahabat kecil
ayah ibuku. Puluhan tahun ia telah hidup di perahu. Perkenalan kami terjadi gara-
gara aku disuruh ayahku mengantar beras dan knur untuknya. Semula aku ragu
mendekati perahunya. Laki-laki itu keluar dari lubang palka, tubuhnya aneh. Ai
tampak miris bertemu manusia.
Kutipan Novel II
Karena di kampung orang tuaku tidak ada SMA, setelah tamat SMP aku, Arai, dan
jimbron merantau ke magai untuk sekolah di SMA Bukan Main. Pada saat itu PN
Timah Belitong, perusahaan di mana sebagaian besar orang melayu
menggantungkan periuk belanganya, termasuk ayahku, terancam kolaps.
Kutipan Novel II
Bagaimana ceritanya, bu? Wiwi ingi tahu. Pini datang pula mendekat, lalu
berkata, Betulkan Bang Maman bukan abang kami, bu? Jadi, siapakah yang anak
papa serta ibu? tanyanya mendesak.
Kutipan Novel II
Makcik Liah! seru Asanah dengan suara yang nyaring sambil menghadap ke
dapur. Perempuan yang sedang memasak di dapur itu menoleh ke belakang, lalu
kelihatnya olehnya Asnah berdiri didekatku.
Engkau, Asnah, katanya seraya menhapus peluh di dahinya, karena panas api di
dapur itu.
Apa kabar?
Kanda Asri datang, Makcik.
Mana dia? sahut perempuan itu dengan gembira.
Sedang disongsong si Ali ke perhentian oto. Sediakan makanan ynag enak-enak . .
. , gulai pengat dan rendang, kata Asanah dengan sungguh-sungguh.
Perbedaa sudut pandang yang terdapat pada kedua kutipan novel adalah....
A. Sudut pandang pada Kutipan Novel I orang ketiga, sudut pandang pada
Kutipan Novel II campuran.
B. Sudut pandang pada Kutipan Novel I orang pertama, sudut pandang pada
Kutipan Novel II campuran.
C. Sudut pandang pada Kutipan Novel I orang pertama, sudut pandang pada
Kutipan Novel II orang ketiga.
D. Sudut pandang pada Kutipan Novel I orang ketiga tunggal, sudut pandang
pada Kutipan Novel II orang ketiga jamak.
Kutipan Novel II
Di restoran itu banyak sekali orang berkumpul. Ada yang bercakap-cakap di kelling
meja, menghadapi gelas minuman dan piring tempat kue-kue yang sedap-sedap. Ada
yang bermain bola, dan ada pula yang membaca-baca surat kabar, melihat-lihat
gambar-gambar, bagus, dan indah.
Kutipan Novel II
dari mula abang berkirim surat, orang sudah berbesar hati menanti kedatangan
abang, ia sendiri tidak. Terkejut pun ia tidak ketika ayah mengatakan abang akan
datang, hening saja ia tegak seperti patung. Gambar abang yang abang kirimkan,
sampai sekarang belum dilihatnya, dan tadi sudah payah ibu menyusuhnya ke mari,
baharu ia mau.
2. Jawaban :
A
Pembahasan:
Kutipan novel l menceritakan ketika tokoh aku sedang sembayang. Jadi, tema
kutipan novel l adalah keagamaan
Kutipan novel ll menceritakan Tuti dan Maria di sambut oleh ayah mereka.
Kemudian, terjadi percakapan antara Tuti , Maria dan ayahnya. Jadi, kutipan novel ll
bertema kekeluargaan.
3. Jawaban :
D
Pembahasan :
Kutipan novel l menceritakan Aminuddin terpaksa menerima gadis yang dijodohkan
orang tuanya karena tidak ingin melawan adat. Jadi, temanya adalah kawin paksa
Kutipan novel ll menceritakan ayah Corrie tidak menyetujui anaknya bersuami orang
melayu. Corrie menuruti permintaan ayahnya dan menjadikan Hanafi sebagai
sahabanya. Jadi, temanya adalah patut kepada orang tua.
4. Jawaban :
D
Pembahasan :
Kutipan novel l menceritakan Aminuddin terpaksa menerima gadis yang dijodohkan
orang tuanya karena tidak ingin melawan adat. Jadi, temanya adalah kawin paksa
Kutipan novel ll menceritakan ayah Corrie tidak menyetujui anaknya bersuami orang
melayu. Corrie menuruti permintaan ayahnya dan menjadikan Hanafi sebagai
sahabanya. Jadi, temanya adalah patut kepada orang tua.
5. Jawaban :
B
Pembahasan:
Kutipan novel l pengarang menyajikan cerita dengan bahasa yang berbelit belit dan
susah dipahami .
Kutipan novel ll menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
6. Jawaban :
c
Pembahasan :
Kutipan novel l pengarang menyajikan cerita dengan bahasa yang berbelit belit dan
susah dipahami.
Kutipan novel ll menggunakan bahasa bahasa yang mudah dipahami.
7. Jawaban :
B
Pembahasan :
Kutipan novel l menggunakan sudut pandang akuan dibutikan dengan penyebutan
nama tokoh aku atau saya .
Kutipan novel ll menggunkan sudut pandang diaan.
8. Jawaban:
c
Pembahasan:
Cara pandang pengarang dalam kutipan novel l , pengarang menggunakan kata ganti
orang pertama yaitu aku. Dalam kutipan novel ll pengarang menggunakan kata
ganti orang ketiga, yaitu dengan nama tokoh seperti Makcik liah, Asnah, Asri dan Ali.
9. Jawaban :
B
Pembahasan :
Tema kutipan novel l adalah keluarga. Dalam kutipan tersebut diceritakan peristiwa
bapak dan anaknya.
Tema kutipan novel ll adalah sosial. Dalam kutipan novel tersebut diceritakan
sejumlah orang berkumpul di suatu tempat.
10. Jawaban :
B
Pembahasan :
Kutipan novel l bertema alam. Tema tersebut dapat diketahui berdasarkan isi
kutipan yang bercerita tentang gejolak alam.
Kutipan novel ll bertema keluarga. Tema tersebut dapat diketahui berdasarkan isi
kutipan yang menjelaskan suatu permasalahan keluarga.