Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Hampir semua daerah di Indonesia terdiri dari tanah lempung ekspansif. Tanah ekspansif sering
menyebabkan permasalahan geoteknik karena perilakunya yang sensitif terhadap air. Analisis
ini ditujukan untuk mempelajari efek siklus basah-kering terhadap perilaku tanah lempung
ekspansif yang distabilisasi pasir. Perilaku yang ditinjau adalah kekuatan geser dan potensi
pengembangan. Tanah yang digunakan adalah tanah artifisial yang dibentuk dari bentonit,
kaolin, dan pasir. Pasir yang digunakan adalah pasir bergradasi baik. Ada dua variasi yang
dilakukan dalam penelitian ini, yakni variasi jumlah siklus basah-kering dan variasi kadar
mineral lempung. Kadar pasir ditetapkan sebesar 20% terhadap massa kering tanah.
Pembentukan tanah artifisial dilakukan pada kondisi kadar air optimum, kemudian siklus
basah-kering dilakukan pada tanah artifisial sebelum diuji. Beberapa pengujian dilakukan pada
sampel ini, meliputi pengujian terhadap batas plastisitas, berat jenis, parameter pemadatan,
distribusi ukuran butir pasir, dan kandungan mineral tanah. Melalui pengujian diperoleh hasil
bahwa penambahan pasir sebesar 20% pada tanah ekspansif tidak mencegah penurunan
kekuatan geser tak teralir, namun mereduksi potensi pengembangan. Dapat disimpulkan bahwa
penambahan pasir hanya efektif untuk mencegah pengembangan dibandingkan untuk
meningkatkan kuat geser tanah lempung ekspansif akibat siklus berulang basah-kering.
Rekayasa pondasi merupakan sebuah cabang dari ilmu geoteknik yang membahas tentang
pondasi baik struktur, bentuk dan lainnya. Sebuah bangunan tidak dapat begitu saja didirikan
langsung di atas permukaan tanah, oleh karena itu diperlukan pondasi. Pondasi merupakan
suatu bagian dari kontruksi bangunan yang berfungsi untuk menempatkan bangunan dan
meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat
menahannya tanpa terjadinya diferential pada system strukturnya. Hal-hal yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan tipe pondasi adalah keadaan tanah pondasi, batasan-batasan
akibat kontruksi diatasnya, keadaan daerah sekitar lokasi, waktu dan biaya pekerjaan serta serta
kokoh, kaku dan kuat pondasi tersebut (Azwaruddin, 2008). Kriteria pondasi yang harus
dipenuhi dalam perencanaan suatu pondasi yaitu pondasi harus ditempatkan dengan tepat,
sehingga tidak longsor akibat pengaruh luar, dan juga pondasi harus aman dari kelongsoran
daya dukung, serta pondasi harus aman dari penurunan yang berlebihan. Geoteknik merupakan
salah satu dari banyak alat dalam perencanaan atau design tambang, data geoteknik harus
digunakan secara benar dengan kewaspadaan dan dengan asumsi-asumsi serta batasan-batasan
yang ada untuk dapat mencapai hasil seperti yang diinginkan.
Dalam penambangan secara tambang terbuka (open pit), sudut kemiringan adalah satu faktor
utama yang mempengaruhi bentuk dari final pit dan lokasi dari dinding-dindingnya.
Dikarenakan dari perbedaan dari keadaan geologinya, maka kemiringan optimum dapat
beragam diantara berbagai pit dan bahkan dapat beragam pula dalam satu pit yang sama. Sudut
pit pada umumnya dapat dikatakan sebagai sejumlah waste yang harus dipindahkan untuk
menambang biji.
Das, Braja, M., 1985, Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid-1, Erlangga,
Jakarta.
Artikel Pengaruh Siklus Basah Kering terhadap Kekuatan Geser dan Ekspansivitas
Campuran Kaolin Montmorillonit Pasir oleh :
Edwin Laurencis HendrikusTeknik Sipil, ITB