Você está na página 1de 28

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN

PADA AN. S DENGAN DHF


DI RSUD DR. LOEKMONO HADI KUDUS

Pengkajian : 20 Maret 2016 Mahasiswa : Ari Kurniawati


Tanggal masuk : 19 Maret 2016 NIM : P17420113004

A. Data umum
1. Data umum klien
Nama : An. S
No RM : 729406
Tanggal lahir : 28 November 2009
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Kudus
Tanggal masuk : 19 Maret 2016

2. Data penanggung jawab


Nama ibu : Ny. S
Usia : 42 tahun
Pekerjaan : Swasta (penjual es jus)
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Alamat : Kudus

Nama ayah : Tn. M


Usia : 45 tahun
Pekerjaan : Swasta (pegawai pabrik)
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Alamat : Kudus
B. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
Demam sudah 4 hari

2. Riwayat kesehatan sekarang


Ibu klien mengatakan pada hari Rabu, tanggal 16 Maret 2016
An. S mengeluh demam dan lemas pada seluruh badan. Sehingga Ny. S
membawa ke bidan yang ada di desanya. Dari bidan desa memberikan
ibuprofen dan puyer. Setelah hari ke-3 pada hari Jumat, tanggal 18
Maret 2016 panas An. S tak kunjung turun, sehingga Ibu klien
membawa An. S ke mantri yang ada di desanya pada esok harinya yaitu
hari Sabtu, 19 Maret 2016. Mantri tersebut langsung menginstruksikan
Ny. S untuk membawa An. S ke RS. Pada jam 18. 00 An. S dibawa ke
IGD RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus dan mendapatkan terapi infus
RL 16 tpm dan paracetamol syrup 3x1 cth (jika panas/suhu > 38C).
Selanjutnya An. S dirawat inap di ruang Boegenville 2 pada jam 20.30
dan dianjurkan untuk tirah baring di bed no G7.

3. Riwayat kesehatan dahulu


An. S baru pertama kali masuk RS dan baru pertama kali sakit
DHF. Sebelumnya An. S hanya sakit biasa seperti sakit demam dan flu
yang jika dipriksakan langsung sembuh. Namun kali ini demam naik
turun sehingga An. S harus dirawat inap di RSUD dr. Loekmono Hadi
Kudus. An. S tidak mempunyai riwayat penyakit kronis lain seperti
Diabetes, Hipertensi, Jantung, penyakit menular (TBC, Hepatitis B,
HIV). Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat maupun
makanan tertentu.

4. Riwayat kesehatan keluarga


Keluarga An. S juga tidak ada yang pernah menderita penyakit
DHF. Selain itu keluarga An. S tidak ada yang menderita penyakit
kronis seperti penyakit DM, Stroke, Jantung, Asma, Hipertensi, dan TB.

5. Riwayat prenatal, intranatal dan postnatal


An. S lahir di bidan dengan kehamilan matur (9 bulan) dan
dengan BB lahir 3200kg.
Anak Usia Jenis Jenis Penolong Hidup/
Ke sekarang kelamin persalinan mati
1 20 tahun Laki-laki Normal Bidan Hidup
2 18 tahun Perempuan Normal Bidan Hidup
3 13 tahun Laki-laki Normal Bidan Hidup
4 6 tahun Perempuan Normal Bidan Hidup

6. Riwayat tumbuh kembang


Ibu mengatakan tumbuh kembang anaknya tidak mengalami
gangguan, sejak lahir anak tumbuh normal. Di usianya 1 tahun anak
sudah dapat minum dengan cangkir, berkata mama/papa, 1 kata, berdiri
2 detik. Saat usia 2 tahun sudah bisa memakai baju, membuat menara
dari kubus, menunjuk gambar, melompat dll. Saat usia 3 tahun sudah
bisa berbicara semua dimengerti, melempar bola keatas dll. Saat usia 4
tahun sudah bisa menggosok gigi tanpa bantuan, menyebut warna, dll.
Saat usia 5 tahun sudah bisa menggambar orang, berpakaian tanpa
bantuan, menyebut nama teman, mengartikan 7 angka, menghitung
kubus, bicara semua dimengerti dll.
Intinya perkembangan An S sudah sesuai umurnya. Saat ini
tinggi badan An. S adalah 110 cm dan berat badan 15 kg. An. S sekarang
duduk di kelas TK Besar di Kudus.

7. Riwayat sosial/ pola asuh


An. S merupakan anak ke-4 dari 4 bersaudara. Ibu mengatakan
anaknya di asuh oleh ibu di rumah bersama dengan suami dan kakak-
kakaknya. Namun ayahnya bekerja, jadi lebih sering diasuh oleh Ibu dan
kakak-kakaknya. Ibu An. S selalu ada waktu untuk anaknya, karena
pekerjaan Ibu An. S adalah jualan es jus di dekat rumahnya. Untuk
mengasuh An. S Ibu melakukan antar jemput An. S ketika akan
berangkat dan pulang sekolah. Namun terkadang antar jemput dilakukan
oleh kakaknya jika sedang tidak sibuk. An. S sepulang pulang sekolah
biasanya bermain aktif bersama tetangganya sebelah rumah atau
bermain dengan kakak-kakaknya di rumah. Orang tua keluarga An. S
tidak membeda-bedakan kasih sayang antara anak satu dengan yang
lainnya. Orang tua menerapkan pola asuh demokratis. Penegakan
disiplin juga orang tua An. S tegakkan kepada anak-anaknya, seperti
contoh untuk makan secara teratur 3x sehari, setelah makan siang adalah
waktunya tidur, dan setelah magrib adalah waktunya belajar.

8. Riwayat imunisasi
Ibu mengatakan anak telah mendapatkan imunisasi dasar
lengkap sejak lahir :
a. Hepatitis B : usia 0 , 2 , 3 , dan 4 bulan
b. Polio : usai 0 , 2 , 3 , dan 4 bulan
c. BCG : usia 1 bulan
d. DPT : usia 2 , 3 , dan 4 bulan
e. Campak : 9 bulan
Ibu mengatakan dulu pernah mempunyai KMS, namun ketika
ditanya tentang KMS tersebut Ibu lupa menaruhnya dimana.

C. Data umum kesehatan saat ini


1. PEMERIKSAAN UMUM
a. Keadaan Umum : tampak lemah
b. Kesadaran : composmentis, GCS = E4 V5 M6
c. Tanda Vital : S : 36.60 C , HR : 110 x/menit , RR : 24
x/menit
d. Antropometri : BB : 15 kg , TB : 110 cm

2. PEMERIKSAAN FISIK
a. Kepala
Kepala : Bentuk mesocephal, rambut hitam lurus,
tipis, kulit kepala bersih, tidak ada benjolan.
Mata : konjungtiva anemis, sclera tidak icterik, ada
oedema kelopak mata, pupil isokor.
Hidung : bentuk hidung simetris, bersih, tidak ada
pernafasan cuping hidung, tidak ada polip.
Mulut : mukosa bibir kering, tidak sianosis, lidah
pucat berwarna keputihan.
Telinga : bentuk telinga simetris, bersih tidak ada
sekret, fungsi pendengaran baik
Leher : tidak ada benjolan, tidak ada peningkatan
JVP, bebas bergerak.
b. Dada
Paru
Inspeksi : pengembangan dada simetris kanan kiri,
irama normal, bentuk normal, tidak ada jejas,
pola nafas teratur, tidak ada retraksi dada
Perkusi : sonor di semua lapang paru
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
Auskultasi : suara vesikuler, tidak terdapat suara ronkhi
Jantung
Inspeksi : tidak ada jejas, ictus cordis tak tampak
Perkusi : ictus cordis teraba di intercosta ke IV - V
Palpasi : redup
Auskultasi : bunyi jantung I dan II terdengar, tidak ada
suara tambahan.
c. Abdomen
Inspeksi : perut datar, supel
Auskultasi : bising usus 3 x/menit
Palpasi : tidak ada massa dan nyeri saat ditekan, tidak
ada distensi abdomen
Perkusi : suara timpani pada seluruh abdomen
d. Genitalia
Kebersihan : bersih, berjenis kelamin perempuan
(terdapat vagina berwarna merah muda)
e. Ekstremitas
Ekstremitas atas : akral hangat, tidak sianosis, oedema (-),
rentang gerak maksimal, terpasang infus
cairan RL di tangan kiri 50 tpm, capillary refill
kembali <2detik
Ekstremitas bawah : akral hangat, tidak ada lesi, oedema (-),
rentang gerak maksimal, sianosis (-), capillary
refill kembali <2detik

D. Pola fungsional
1. Manajemen Kesehatan
Ibu mengatakan apabila anak sakit akan dibawa ke bidan atau
mantra yang ada di dekat rumahnya dan untuk menjaga kesehatan ibu
memberikan makan teratur dan makanan bergizi kepada anaknya.
Kebersihan diri An. S adalah baik terlihat dari setiap pagi jam 7
dan setiap sore jam 4 An. S mandi teratur. An. S juga selalu menyikat gigi
nya secara teratur saat mandi dan sebelum tidur.

2. Pola Nutrisi dan Cairan


Sebelum dirawat :
Ibu mengatakan nafsu makan anak baik, sehari makan 3x dengan
nasi, sayur dan lauk serta minum susu dan air putih serta jus buah-buahan.
Namun jika lauk tidak cocok An S tidak mau makan. Makanan selingan
yang biasa diberikan oleh orang tuanya adalah jus, karena Ibu An. S
berjulanan jus. An. S sangat sulit jika makan sayur, An. S lebih suka
dengan lauk-pauk seperti ayam goreng, tempe, tahu ikan, dll. Sedangkan
minumnya An S selalu teratur minum sampai 8 gelas/hari. Minum air
putih, susu dan jus buah-buahan.
A : BB : 15 kg , TB : 110 cm , LILA : tidak dihitung
B : Hb dan Ht tidak diperiksa
C : perawakan kurus, turgor kulit belum dicek. (Clinical Sign tidak
dicek sebelum sakit)
D : makan minum normal, makan 3x/hari, dan minum 8 gelas/hari.
Saat dirawat :
Ibu mengatakan nafsu makan anak menurun, diit yang didapat
dari RS hanya habis 3 sendok suap saja. Terkadang ibu beli makan dari
luar sebagai selingan, namun hanya 3 suap saja yang mau An. S makan.
Minum juga hanya sekitar 500cc. Ditambah infus 50 tpm dan obat
ambroxol 3x1cth. Sehingga intake cairan yang didapat An. S sehari
adalah sekitar
A : BB : 15 kg, TB : 110 cm
B : Hb : 14.7 g/dL, Ht : 41.6%
C : turgor kulit kembali <2 detik, mukosa bibir kering, lidah pucat,
rambut tidak mudah rontok
D : diit lunak

3. Pola Aktivitas dan latihan


Sebelum dirawat :
Ibu mengatakan An. S biasanya bercanda dan bermain dengan
kakak dan keluarganya dirumah. Sudah bisa melakukan kegiatan secara
mandiri, namun untuk makan terkadang masih disuapi. An. S berangkat
sekolah dari jam 07.00-10.00, setelah pulang sekolah An. S bermain
dengan anak sebayanya di sebelah rumah, setelah itu pulang lalu makan
siang dan tidur siang. Pada sore hari jam 16.00 An. S mandi dan bermain
lagi hingga magrib tiba. Pada malam harinya biasanya An. S belajar dan
bermain dengan kakak-kakaknya di rumah.
Saat dirawat :
Ibu mengatakan selama dirawat anak tetap bisa bercanda dengan
kakaknya, namun saat badan terasa lemas An. S hanya bisa berbaring
tidur. Kegiatan seperti makan, toileting dll An. S dibantu penuh oleh
keluarga. Saat kakaknya datang, biasanya An. S bermain bersama dengan
kakaknya.

4. Pola Eliminasi
Sebelum dirawat :
Ibu mengatakan sebelum dirawat anaknya tidak mengalami
keluhan saat BAK dan BAB. BAB sehari 1x dengan konsistensi lunak,
warna coklat kekuningan, bau khas. Dan BAK anak sehari 3-4x dengan
jumlah 200cc warna jernih dan bau khas.
Saat dirawat :
Ibu mengatakan selama dirawat anak belum BAB. Sedangkan
BAK anak saat dikaji sedikit hanya 1x sehari karena anak sulit minum.
Urin berwarna pekat dan berbau khas, sekitar 100cc.

5. Pola Istirahat dan tidur


Sebelum dirawat :
Ibu mengatakan sebelum dirawat anak tidak mengalami gangguan
tidur, anak selalu tidur siang dan lama tidurnya 10-11 jam. Tidur malam
dari jam 21.00-05.00 dan tidur siang dari jam 13.00-15.00. An S tidak
memakai obat bantu untuk tidur.
Saat dirawat :
Ibu mengatakan anaknya saat dirawat pola tidurnya kadang
terganggu karena terkadang demam dan batuk. An. S tidur tidak tentu,
karena pada siang hari An. S juga tidak ada kegiatan. Namun Ibu selalu
menerapkan jam tidur kepada An. S, tidur malam sekitar jam 21.00-05.00
dan tidur siang jam 13.00-15.00.

6. Pola Hubungan Peran


Ibu mengatakan anak sering bermain dengan kakaknya dan
keluarga di rumah. Hubungan dengan orang tuang sangat baik, An. S
paling dekat dengan Ibunya dan kakak ke-2nya, terbukti dari kakak ke-2
yang selalu menemani Ibu untuk menunggu An. S selama sakit di RSUD
dr. Loekmono Hadi Kudus. An. S biasanya bertemu dengan Ibunya 20
jam sehari. An. S saat di rumah selalu ceria dan bermain aktif. Menurut
Ibu An. S sedikit pendiam namun An. S selalu menuruti perkataan orang
tuanya, contohnya saat jam bermain sudah selesai An. S pulang ke rumah,
saatnya mandi dan makan An. S segera melakukannya.

7. Pola Kognitif dan Persepsi Sensori


Ibu belum mengerti betul apa itu penyakit DHF. Ibu mengatakan
jika anaknya demam hanya diam dan lemas tidak bisa melakukan
kegiatan seperti biasanya dan terkadang rewel. Klien tidak mengeluh
pada penglihatan dan pendengaran, klien mampu menjawab pertanyaan
dengan baik serta pasien mampu mengingat orang-orang yang ada
disekitarnya dan klien merasakan nyeri di bagian perutnya.
P : Nyeri karena hepatomegali. Tidak sakit saat beraktivitas dan
beristirahat. Namun nyeri saat ditekan pada area perut.
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk (cekit-cekit)
R : Nyeri pada daerah ulu hatinya
S : Nyeri skala 2
T : Nyeri hilang timbul, nyeri apabila saat ditekan perutnya.

8. Pola Kopping terhadap Stress


Ibu mengatakan jika anak merasa sakit akan terlihat lemas dan
sering tidur. Saat memiliki masalah biasanya An. S akan menceritakan
masalahnya kepada ibu dan kakaknya. Pola koping An. S terhadap stress
adalah menangis dan terkadang marah.

9. Konsep Diri
a. Body image : An. S tampak pendiam dan hanya tidur di tempat
tidur.
b. Self ideal : An. S memiliki harapan untuk sembuh dan memiliki
usaha untuk melakukan pengobatan.
c. Harga diri : An. S dapat berinteraksi dengan keluarga dan
lingkungan sekitar seperti perawat dokter, dll.
d. Peran diri : An. S mengetahui perannya sebagai anak

10. Pola Seksualitas dan Reproduksi


Anak berjenis kelamin perempuan dan berumur 6 tahun.

11. Pola Nilai, Kepercayaan dan Agama


Anak beragama islam seperti kedua orangtuanya. An. S belum
mengerti soal sakit. Namun hanya mengerti jika sakit itu badan terasa
lemas dan panas.

E. Kondisi Rumah
Saat ditanya Ibu An. S mengatakan bahwa ada kebiasaan
menggantung baju di kamar (di belakang pintu kamar). Ibu mengetahui
tentang 3M yaitu menguras, menutup dan mengubur. Keluarga An. S selalu
menguras bak mandi setiap seminggu sekali. Gentong tempat penyimpanan
air selalu ditutup. Namun keluarga An. S tidak pernah mengubur barang
bekas yang sudah tidak digunakan. Keluarga biasanya langsung membuang
botol ataupun barang bekas ke tempat sampah depan rumahnya.
Ibu An. S juga mengatakan sebulan yang lalu ada tetangga An. S
seumuran dengan An. S yang rumahnya berjarak kurang lebih 7 rumah juga
menderita penyakit yang sama yaitu DHF. Anak tersebut dirawat inap di
RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus, dan sudah sembuh. Keluarga sudah
melaporkan kejadian penyakit ini ke puskesmas terdekat dan rencananya
akan dilakukan penyemprotan (fogging) di sekitar tempat tinggalnya.

F. Terapi
Infus RL 50 tpm
Paracetamol syrup 3x1 cth
Ambroxol syrup 3x1 cth

G. Hasil pemeriksaan penunjang


Pemeriksaan Hematologi tanggal 18 Maret 2016
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hema Rutin 5 Diff
Hemoglobin 14.7 g/dL 11.5-15.5
Eritrosit H 5.73 Jt/ul 4.0-5.2
Hematokrit 41.6 % 35-45
Trombosit L 84 103/ul 150-400
SUDAH DI DUPLO
TES
Leukosit 5.6 103/ul 4.5-14.5
Netrofil L 36.9 % 50-70
Limfosit H 41.8 % 25-40
Monosit H 9.5 % 2-8
Eosinofil L 0.0 % 2-4
Basofil 0.4 % 0-1
MCH 29.6 Pg 27.0-31.0
MCHC H 40.6 g/dL 33.0-37.0
MCV L 73.0 fL 79.0-99.0
MDW 14.6 % 10.0-15.0
PV 8.9 fL 6.5-11.0
DW L 9.0 fL 10.0-18.0

Pemeriksaan Hematologi tanggal 19 Maret 2016


Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hema Rutin 5 Diff
Hemoglobin 14.0 g/dL 11.5-15.5
Eritrosit H 5.34 Jt/ul 4.0-5.2
Hematokrit 39.4 % 35-45
Trombosit L 65 103/ul 150-400
SUDAH DI DUPLO
TES
Leukosit 9.4 103/ul 4.5-14.5
Netrofil L 15.8 % 50-70
Limfosit H 73.1 % 25-40
Monosit H 9.9 % 2-8
Eosinofil L 0.2 % 2-4
Basofil 0.6 % 0-1
MCH L 26.2 Pg 27.0-31.0
MCHC 35.5 g/dL 33.0-37.0
MCV L 73.8 fL 79.0-99.0
MDW 13.5 % 10.0-15.0
PV *000 fL 6.5-11.0
DW *000 fL 10.0-18.0

H. Daftar masalah
NO. Tgl/ Daftar masalah DP Tgl TTD
jam teratasi
1. 20 DS : Ibu mengatakan Kekurangan
Maret anaknya lemas volume cairan
2016 berhubungan
DO : Anak sadar,
jam dengan
tampak lemas, mukosa
07.45 penurunan
bibir kering, lidah
volume plasma
pucat berwarna
yang disebabkan
keputihan.
oleh pindahnya
suhu : 36.60 C
cairan
RR : 24 x/menit
intravaskuler ke
Nadi : 110 x/menit,
ekstravaskuler.
teraba lemah
Ht : 41.6 %
2. 20 DS : Ibu mengatakan Nyeri akut
Maret perut anaknya sakit saat berhubungan
2016 ditekan. dengan penekanan
jam DO : Nyeri tekan pada tekanan epigastric
07.45 area sekitar ulu hati sekunder terhadap
saat dipalpasi, anak proses penyakit
terlihat meringis saat (hepatomegali).
dipalpasi perut sekitar
ulu hatinya.
P : Nyeri karena
hepatomegali. Tidak
sakit saat
beraktivitas dan
beristirahat. Namun
nyeri saat ditekan
pada area perut.
Q : Nyeri seperti
ditusuk-tusuk (cekit-
cekit)
R : Nyeri pada
daerah ulu hatinya
S : Nyeri skala 2
T : Nyeri hilang
timbul, nyeri apabila
saat ditekan
perutnya.
3. 20 DS : Ibu An. S Kurang
Maret mengatakan belum pengetahuan
2016 mengetahui tentang berhubungan
jam penyakit DHF, Ibu An. dengan kurangnya
07.45 S bertanya kepada informasi tentang
perawat mengapa An. penyakit, kondisi,
S tidak disuntik obat, prognosis,
Ibu An. S bertanya prosedur
kepada perawat kapan pengobatan pada
anaknya sembuh dan DHF
boleh pulang.
DO : Ibu An. S tampak
gelisah dan bertanya-
tanya saat perawat
menghampirinya.
I. Rencana keperawatan
No Tgl/ DP Tujuan Intervensi TTD
Jam
1. 20 Kekuranga Setelah diberikan 1. Observasi/
Maret n volume tindakan keperawatan monitor tanda-
2016 cairan selama 3 x 24 jam tanda vital An.
jam berhubunga diharapkan An. S tidak S
07.45 n dengan mengalami kekurangan 2. Monitor
penurunan volume cairan. Dengan keluhan An. S
volume kriteria hasil: seperti mata
plasma a. Anak tidak lemas, berkunang,
yang TTV dalam batas pusing, lemah,
disebabkan normal ekstremitas
oleh TD : 108-114/71-75 dingin, dan
pindahnya mmHg sesak napas
cairan N : <110x/menit (tanda syok)
intravaskul RR : <30x/menit 3. Monitor nilai
er ke Suhu : 36-37.5 C laboratorum
ekstravasku b. Ht dan trombosit An. S
ler. dalam batas normal (Ht (trombosit, Ht)
normal anak: 35-45%, 4. Monitor
trombosit normal anak: pemberian
150-400 103/uL) cairan melalui
c. Elastisitas turgor intravena
kulit baik, membran
mukosa lembab.
2. 20 Nyeri akut Setelah diberikan 1. Kaji nyeri
Maret berhubunga tindakan keperawatan secara
2016 n dengan selama 3 x 24 jam komprehensif
jam penekanan diharapkan nyeri akut meliputi lokasi,
07.45 tekanan An. S teratasi. Dengan karakteristik,
epigastric kriteria hasil: durasi,
sekunder a. TTV dalam batas frekuensi dan
terhadap normal kualitas
proses TD : 108-114/71- 2. Ajarkan
penyakit 75 mmHg keluarga dan
(hepatomeg N : <110x/menit pasien teknik
ali). RR : <30x/menit mengontrol
Suhu : 36-37.5 C nyeri secara
b. Mampu mengontrol nonfarmakologi
nyeri dengan teknik s (Teknik napas
nonfarmakologis dalam,
(napas dalam, distraksi,
distraksi, bermain, bermain, dll)
dll) 3. Monitor TTV
c. Perut tidak nyeri An. S
saat dipalpasi
3. 20 Kurang Setelah diberikan 1. Kaji tingkat
Maret pengetahua tindakan keperawatan pengetahuan
2016 n selama 3 x 24 jam keluarga dan
jam berhubunga diharapkan kurang pasien tentang
07.45 n dengan pengetahuan keluarga penyakit yang
kurangnya An. S teratasi. Dengan diderita An. S
informasi kriteria hasil: 2. Berikan
tentang a. Pasien dan pendidikan
penyakit, keluarga kesehatan
kondisi, menyatakan kepada
prognosis, pemahaman keluarga
prosedur tentang penyakit, tentang
pengobatan kondisi, prognosis penyakit yang
pada DHF dan program diderita An. S
pengobatan 3. Sediakan bagi
b. Pasien dan keluarga
keluarga mampu informasi
menjelaskan tentang
kembali apa yang kemajuan
dijelaskan pasien dengan
perawat/tim cara yang tepat
kesehatan lainnya
J. Implementasi keperawatan
Implementasi Hari ke-1
No. Tgl/jam DP Tindakan Respon TTD
1. 20 Kekurangan 1. Observasi/ N : 100x/menit
Maret volume cairan monitor tanda- RR : 20x/menit
2016 berhubungan tanda vital An. Suhu : 37.8 C
Jam dengan S
08.00 penurunan 2. Monitor Anak terlihat
volume plasma keluhan An. S lemas, pusing,
yang disebabkan seperti mata akral hangat,
oleh pindahnya berkunang, tidak sesak
cairan pusing, lemah, napas
intravaskuler ke ekstremitas
ekstravaskuler. dingin, dan
sesak napas
(tanda syok)
09.00 3. Monitor nilai Trombosit : 50
laboratorum An. 103/uL
S (trombosit, Ht : 33.8%
Ht)
12.00 4. Monitor Terpasang infus
pemberian RL pada tangan
cairan melalui kanan An. S
intravena dengan
kecepatan 50
tpm
2. 20 Nyeri akut 1. Kaji nyeri P : Nyeri
Maret berhubungan secara karena
2016 dengan komprehensif hepatomegali.
Jam penekanan meliputi lokasi, Tidak sakit saat
08.30 tekanan karakteristik, beraktivitas dan
epigastric durasi, beristirahat.
sekunder frekuensi dan Namun nyeri
terhadap proses kualitas saat ditekan
penyakit pada area perut.
(hepatomegali). Q : Nyeri
seperti ditusuk-
tusuk (cekit-
cekit)
R : Nyeri
pada daerah ulu
hatinya
S : Nyeri
skala 2
T : Nyeri
hilang timbul,
nyeri apabila
saat ditekan
perutnya.

10.00 2. Ajarkan keluarga Keluarga


dan pasien mengerti akan
teknik penjelasan
mengontrol nyeri perawat dan Ibu
secara memilih untuk
nonfarmakologis menggunakan
(Teknik napas teknik distraksi
dalam, distraksi, yaitu bermain
bermain, dll) hp.

13.00 3. Monitor TTV N : 98x/menit


An. S RR : 22x/menit
Suhu : 36.8 C

3. 20 Kurang 1. Kaji tingkat Keluarga


Maret pengetahuan pengetahuan mengatakan
2016 berhubungan keluarga dan bahwa DHF
Jam dengan pasien tentang adalah penyakit
08.45 kurangnya penyakit yang yang disebabkan
informasi diderita An. S oleh nyamuk dan
tentang menyebabkan
penyakit, trombosit anak
kondisi, menurun.
prognosis,
13.30 prosedur 2. Berikan Keluarga
pengobatan pada pendidikan menyetujui
DHF kesehatan untuk dilakukan
kepada keluarga pendidikan
tentang penyakit kesehatan pada
yang diderita esok hari tanggal
An. S 21 Maret 2016
pukul 15.00

13.45 3. Sediakan bagi Keluarga belum


keluarga mengerti dan
informasi menanyakan
tentang kapan anaknya
kemajuan pasien bisa pulang
dengan cara
yang tepat

Implementasi Hari ke-2


N Tgl/jam DP Tindakan Respon TTD
o.
1. 21 Kekurangan 1. Observasi/ N : 103x/menit
Maret volume cairan monitor RR : 20x/menit
2016 berhubungan tanda-tanda Suhu : 36.4 C
Jam dengan vital An. S
14.30 penurunan 2. Monitor Anak terlihat
volume plasma keluhan An. S ceria, tidak
yang disebabkan seperti mata pusing, tidak
oleh pindahnya berkunang, lemas, akral
cairan pusing, lemah, hangat, tidak
intravaskuler ke ekstremitas sesak napas
ekstravaskuler. dingin, dan
sesak napas
(tanda syok)
15.00 3. Monitor nilai Trombosit : 65
laboratorum An. 103/uL
S (trombosit, Ht : 33.7 %
Ht)
16.00 4. Monitor Terpasang infus
pemberian RL pada tangan
cairan melalui kanan An. S
intravena dengan
kecepatan 50
tpm

2. 21 Nyeri akut 1. Kaji nyeri secara P : Nyeri


Maret berhubungan komprehensif karena
2016 dengan meliputi lokasi, hepatomegali.
jam penekanan karakteristik, Tidak sakit saat
14.40 tekanan durasi, frekuensi beraktivitas dan
epigastric dan kualitas beristirahat.
sekunder Namun nyeri
terhadap proses saat ditekan
penyakit pada area perut.
(hepatomegali). Q : Nyeri
seperti ditusuk-
tusuk (cekit-
cekit)
R : Nyeri
pada daerah ulu
hatinya
S : Nyeri
skala 1
T : Nyeri
hilang timbul,
nyeri apabila
saat ditekan
perutnya.
15.00 2. Ajarkan keluarga Terlihat An. S
dan pasien sedang
teknik memainkan Hp
mengontrol nyeri
secara
nonfarmakologis
(Teknik napas
dalam, distraksi,
bermain, dll)

16.00 3. Monitor TTV N : 96x/menit


An. S RR : 22x/menit
Suhu : 36.4 C
3. 21 Kurang 1. Berikan
Maret pengetahuan pendidikan Keluarga (Ibu
2016 berhubungan kesehatan An. S)
jam dengan kepada keluarga mendengarkan
14.45 kurangnya tentang penyakit penjelasan dari
informasi yang diderita perawat dan
tentang An. S sesekali bertanya
penyakit, ketika tidak
kondisi, jelas.
prognosis,
16.30 prosedur 2. Sediakan bagi Ibu An. S
pengobatan pada keluarga mengerti saat
DHF informasi perawat
tentang memberitahu
kemajuan pasien bahwa An. S bisa
dengan cara pulang ketika
yang tepat trombosit naik
dan dalam batas
normal (150-400
103/uL),
Hematokrit
dalam batas
normal (Ht
normal: 35-
45%), anak tidak
lemas.

Implementasi Hari ke-3


N Tgl/jam DP Tindakan Respon TTD
o.
1. 22 Kekurangan 1. Observasi/ N : 100x/menit
Maret volume cairan monitor RR : 24x/menit
2016 berhubungan tanda-tanda Suhu : 36.5 C
Jam dengan vital An. S
14.30 penurunan 2. Monitor Anak terlihat
volume plasma keluhan An. S ceria, tidak
yang disebabkan seperti mata pusing, tidak
oleh pindahnya berkunang, lemas, akral
cairan pusing, lemah, hangat, tidak
intravaskuler ke ekstremitas sesak napas
ekstravaskuler. dingin, dan
sesak napas
(tanda syok)
15.00 3. Monitor nilai Trombosit :138
laboratorum An. 103/uL
S (trombosit, Ht : 36.6 %
Ht)
16.00 4. Monitor Terpasang infus
pemberian RL pada tangan
cairan melalui kanan An. S
intravena dengan
kecepatan 20
tpm
2. 22 Nyeri akut 1. Kaji nyeri secara Ketika dipalpasi
Maret berhubungan komprehensif pada area
2016 dengan meliputi lokasi, perutnya, An. S
jam penekanan karakteristik, tidak merasa
14.40 tekanan durasi, frekuensi kesakitan
epigastric dan kualitas
sekunder
terhadap proses
16.00 penyakit 2. Ajarkan keluarga Keluarga
(hepatomegali). dan pasien mengatakan
teknik akan
mengontrol nyeri mempratekkan
secara penanganan
nonfarmakologis nyeri
(Teknik napas nonfarmakologis
dalam, distraksi, apabila nyeri
bermain, dll) (lain) di rumah.

3. Monitor TTV
18.00 N : 102x/menit
An. S
RR : 24x/menit
Suhu : 36.5 C
3. 22 Kurang 1. Sediakan bagi Ibu An. S
Maret pengetahuan keluarga mengerti saat
2016 berhubungan informasi perawat
jam dengan tentang memberitahu
16.00 kurangnya kemajuan pasien bahwa An. S bisa
informasi dengan cara pulang ketika
tentang yang tepat trombosit naik
penyakit, dan dalam batas
kondisi, normal (150-400
prognosis, 103/uL)
prosedur Trombosit anak
pengobatan pada sudah naik: 138
DHF 103/uL (hasil lab
tgl 22 Maret
2016)
K. Evaluasi

No. Tgl Diagnosa Evaluasi

1. 23 Kekurangan S: Ibu mengatakan anaknya sudah tidak


Maret volume cairan lemas, sudah ceria, dapat bercanda
2016 berhubungan dengan orang disekitarnya (Ibu, kakak,
dengan perawat, tetangga pasien)
penurunan O: Anak sadar, mukosa bibir lembab
volume plasma suhu : 36.50 C
yang disebabkan RR : 24 x/menit
oleh pindahnya Nadi : 100 x/menit
cairan Ht : 36.6 %
intravaskuler ke A: Masalah teratasi
ekstravaskuler P: Pertahankan kondisi

2. 23 Nyeri akut S: Ibu mengatakan perut anaknya tidak


Maret berhubungan sakit saat ditekan.
2016 dengan O: An. S tidak meringis kesakitan saat
penekanan ditekan pada area perutnya.
tekanan A: Masalah teratasi
epigastric P: Pertahankan kondisi
sekunder
terhadap proses
penyakit
(hepatomegali).
3. 23 Kurang S: Ibu An. S mengatakan sudah
Maret pengetahuan mengetahui tentang penyakit yang
2016 berhubungan diderita An. S dibuktikan dengan Ibu
dengan terus memantau perkembangan An. S
kurangnya untuk memamtau kesehatan seperti hasil
informasi
tentang penyakit, laboratorium, tanda-tanda vital dan tanda-
kondisi, tanda syok.
prognosis, O: Ibu An. S tampak tenang dan tidak
prosedur gelisah
pengobatan pada A: Masalah teratasi
DHF. P : Pertahankan kondisi.

L. Lampiran Foto Tindakan

Bintik-bintik merah pada kaki An. S Memonitor tetesan infus An. S

Memberikan penkes keluarga An. S


tentang penyakit DHF Mengobservasi TTV An. S

Você também pode gostar