Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DAFTAR ISI i
DAFTAR GAMBAR i
I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
II. TINJAUAN PUSTAKA 3
A. Identifikasi 3
B. Budaya 3
C. Aspek dan elemen budaya 4
D. Masyarakat Kota 4
III.KONDISI UMUM 6
A. Letak dan Keadaan Geografis 6
B. Iklim 7
C. Luas Wilayah 7
IV. METODE PRAKTIKUM 9
A. Waktu dan Lokasi 9
B. Alat dan Bahan 9
C. Tahapan Kerja 9
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 10
1. Aspek Budaya 11
a) Ide atau Gagasan (Christine Ayuninta_J3B116033) 11
b) Aktivitas Manusia (Andika Gustiana_J3B216173) 12
c) Benda-benda Hasil Karya (Al-alief Qinas_J3116011) 13
2. Elemen Budaya 13
a) Bahasa (Andika Gustiana_J3B216173) 13
b) Sistem Pengetahuan (Christine Ayuninta_J3B116033) 13
c) Sistem Perlengkapan Hidup (Andika Gustiana_J3B216173) 14
d) Sistem Mata Pencaharian (Al-alief Qinas_J3B116011) 15
e) Sistem Religi (Andika Gustiana_J3B216173) 15
f) Organisasi Sosial (Christine Ayuninta_J3B216173) 16
g) Kesenian (Andika Gustiana_J3B216173) 17
VI. KESIMPULAN 20
DAFTAR PUSTAKA 21
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hal hal yang praktis yang tidak bisa dirasakan oleh masyarakat pedesaan. Batas
wilayah menjadi salah satu aspek perbedaan antara hubungan masyarakat
perkotaan dan pedesaan. Inilah yang menyebabkan diperlukan kajian untuk
mengidentifikasi perbedaan tersebut, berdasarkan aspek dan elemen budaya yang
berkembang di masyarakat perkotaan.
B. Tujuan
A. Identifikasi
B. Budaya
D. Masyarakat Kota
Masyarakat kota bisa disebut sebagai sekumpulan orang yang hidup dan
bersosialisasi di daerah kota yang bisa dikatakan lebih maju dan lebih modern,
mudah untuk suatu hal yang lebih modern, karena masyarakat kota memiliki
gengsi yang tinggi sehingga sulit menemukan rasa solideritas yang tinggi maka
dari itu masyarakat kota lebih cederung individualis dibanding masyarakat desa.
6
C. Luas Wilayah
Berdasarkan keputusan DPRD Kabupaten Sragen, Luas wilayah Kabupaten
Sragen adalah : 94.155,00 Ha, yang terdiri dari tanah sawah seluas 40.162,44 Ha,
tanah kering : 42.272,74 Ha, hutan negara : 5.385,41 Ha, perkebunan negara /
swasta : 854,12 Ha, lainnya : 5.480,34 Ha. Jumlah penduduk Sragen : 888.284
jiwa terdiri dari laki laki sebanyak 435.770 jiwa, dan perempuan sebanyak
452.514 jiwa.
D. Fauna
Kabupaten Sragen memiliki suaka margasatwa yakni suaka margasatwa
gunung tunggangan yang di dalamnya memiliki fauna fauna yang cukup
banyak dan khas seperti, burung: Wiwik Kelabu (Cuculus merulinus), Kedasih
(Surniculus lugubris), Butbut (Centropus sp.), Trocokan (Pycnonotus goaivier),
Pelatuk Bawang (Dendrocopus macei), Pelatuk (Picidae), Sriti
(Collocalia esculenta), Penthet (Lanius schach), Ayam Hutan (Gallus sp.), Elang
Bido (Spilornis cheela), Kutilang (Pycnonotus aurigaster), Jalak Putih (Sturnus
melanopterus), Tekukur (Streptopelia chinensis), Jowan, Landak (Hystrix
brachyura), Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Musang (Arctogolidia
trivirgata), Garangan (Herpestes sp), Kijang (Muntiacus muntjak), Trenggiling
(Manis javanica), Luwak (Hermaphroditus paradoxurus), dan Burung Branjangan
(Mirafra jacanica).
8
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum Identifikasi aspek dan
elemen budaya pada masyarakat perkotaan adalah :
Tabel 1 Alat dan Bahan
No Alat dan Bahan Fungsi
1. Alat tulis Untuk mencatat data dan membuat konsep laporan
2. Talysheet Membantu dalam identifikasi dan inventarisasi data
3. Laptop dan Printer Untuk mengerjakan, mencetak laporan serta membuat powerpoint
4. Literatur Sebagai dasar praktikum dan referensi laporan
.
C. Tahapan Kerja
A. Hasil
Setelah dilakukan identifikasi secara literatur mengenai aspek dan elemen
budaya pada masyarakat perkotaan Kota Manado terdapat beberapa data yang
akan di deskripsikan masing-masing obyek.
Tabel 2 . Inventarisasi Aspek dan Elemen Budaya di Masyarakat Perkotaan
No Aspek dan elemen Jenis kebudayaan Deskripsi
budaya Material Immaterial
1 Aspek Budaya
a) Ide / gagasan V Moto Kabupaten Sragen adalah
ASRI yakni merupakan
singkatan dari Aman, Sehat,
Rapi, Indah. Selogan tersebut
yang selalu dikumandangkan
baik pada acara resmi maupun
non resmi yang diadakan di
Sragen.
b) Kegiatan V Tradisi masyarakat kabupaten
Sragen pada umumnya
berhubungan dengan adat
istiadat. Tradisi pada
masyarakat kabupaten Sragen
yang bertahan hingga saat ini
salah satunya adalah Kirab
c) Benda benda V Benda benda hasil karya di
hasil Karya Sragen berupa kerajinan
tangan, dan kesenian.
2 Elemen Budaya
a) Bahasa V Bahasa sehari-hari yang di
gunakan di Sragen ialah bahasa
jawa campuran.
b) Sistem V Sistem pengetahuan
Pengtahuan masyarakat Sragen
dikelompkan menjadi beberapa
bagaian yaiu : Pengetahuan
formal, dan pengetahuan non
formal.
B. Pembahasan
Data yang telah diperoleh meliputi seluruh aspek dan elemen budaya yang
terdapat di Kabupaten Sragen. Aspek dan elemen tersebut dibahas secara
terperinci. Aspek budaya terdiri dari ide/gagasan, aktivitas, dan benda benda
hasil karya. Elemen budaya terdiri dari bahasa, sistem pengetahuan, sistem religi,
kesenian, organisasi sosial, sistem perlengkapan dan teknologi, serta sistem mata
pencaharian.
1. Aspek Budaya
2. Elemen Budaya
TV One, Global TV, Metro TV,dll. Semua stasiun TV tersebut merupakan bagian
dari sistem teknologi dari aspek televisi yang ada di Kabupaten Sragen.
Kabupaten Sragen juga memiliki media komunikasi lain berupa radio dan
media cetak. Frekuensi radio di Sragen yaitu RSPDKDT2 Sragen (RSPD Bhuana
Asri), Radio Rasika Sragentina, radio POP FM Sragen, LPPL Sragen (Suara
Sragen FM / Buana Asri FM), Radio Indah Sragen Asri (Radio Asri FM), Radio
Pesona FM, Radio Sumberlawang FM, Radio Fresh FM, Radio Hiz FM, Radio
Gema Persada Insani (Radio Persada FM / Yayasan Majlis Tafsir Al Quran,
MTA), dan Radio Ramadhani.
Selain memiliki sistem teknologi komunikasi, Sragen juga memiliki sistem
teknologi dan perlengkapan hidup yang lain. Sistem teknologi dan perlengkapan
hidup masyarakat Sragen, yaitu alat-alat produksi seperti alat produksi rumah
tangga, alat-alat pertanian seperti wadah untuk menampung padi. Alat penunjang
kebutuhan tersebut rata-rata merupakan alat yang masih tradisional namun ada
juga yang sudah modern dengan sistem pembuatan pabrik. Masyarakat Sragen
menggunkan alat-alat distribusi dan transportasi seperti perhubungan darat yakni
bendi, sepeda, sepeda motor, oplet, taxi, bus dan lain-lain. Selain itu, akses
distribusi dan transportasi dapat menggunakan jalur darat dan udara.
dari agama hindu, walaupun mereka sendiri tidak mengaku bahwa mereka
beragama hindu. Yang terakhir adalah aliran mistik, dimana para penganutnya
berusaha mencari sendiri cara untuk memaknai tuhan, tanpa menganut agama
apapun.
Upacara-upacara keagamaan dan kepercayaan pada masyarakat pribumi
masih banyak dilakukan di Sragen. Upacara tersebut dilakukan sebagai
perwujudan untuk mengadakan hubungan dengan dunia gaib atas dasar suatu
emosi keagamaan, dan meminta sesuatu yang baik seperti nikmat hidup.
Sistem maupun unsur religi di masyarakat perkotaan Kabupaten Sragen
sudah tidak sekompleks dibanding masayarakat pedesaan. Nilai sistem religi pada
masyarakat perkotaan di Sragen didominasi oleh pola kehidupan masyarakat yang
lebih modern dan tidak terlalu percaya pada hal hal yang diluar nalar manusia.
Hal ini disebabkan oleh keyakinan mereka tentang sesuatu yang pasti dan kasat
mata, karena sesuatu yang tidak terlihat bukan suatu yang nyata.
sejak lama, dewan pimpinan pusat organisasi ini terdapat di Jakarta. Kegiatan
yang dilakukan oleh organisasi muhamadiyah sragen seperti informasi mengenai
keagamaan untuk masyarakat Sragen, Tabligh akbar, Zakat, dan qurban.
2. Wayang Kulit
Wayang Kulit Merupakan jenis wayang yang paling populer di masyarakat
sampai saat ini. Wayang Kulit Purwa mengambil cerita dari kisah Mahabarata dan
Ramayana. Pada masyarakat Sragen peraga wayangnya dimainkan oleh seorang
dalang. Wayang kulit di tampilkan ketika sedang ada acara kebudayaan, maupun
yang lainnya.Agar lembaran wayang itu tidak lemas, digunakan kerangka
penguat yang membuatnya kaku. Kerangka itu disebut cempurit, terbua tdari
tanduk kerbau atau kulit penyu.
Wayang yang sering di tampilkan pada kesenian di Sragen adalah Jenis
wayang kulit yang tersebar hampir diseluruh Jawa dan daerah transmigrasi,
bahkan juga di Suriname di benuaAmerika bagian selatan. Pergelaran Wayang
Kulit Purwa diiringi dengan seperangkat gamelan sedangkan penyanyi wanita
yang menyanyika gending-gending tertentu, disebut pesinden atau waranggan.
4. Musik Gamelan
Gamelan adalah sebuah kumpulan alat musik tradisional yang terdiri dari
colotomik, balungan, penerusan, instrumen tak memiliki nada
(unpitched). Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan
metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada
instrumennya atau alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang
diwujudkan dan dibunyikan bersama.
Gamelan Biasa dimainkan pada saat ada kegiatan seperti festival, acara
budaya, maupun perlombaan music tradisional. Biasanya orang jumlah orang
yang memainkan alat music tradisional ini empat sampai Sembilan orang.
Gambar 15 Gamelan
Sumber : manadonyaman.wordpress.com
.
20
VI. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA